Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MUTU SOLAR SEBAGAI BAHAN BAKAR MESIN


DIESEL

Disusun guna memenuhi


tugas mata pelajaran KIMIA

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: Mutu Solar sebagai bahan bakar mesin diesel

Kelompok

: 1. Reyhan Ade Suryadi


2.

Jember, 20 Agustus
2015

Guru Pembimbing

BAB I PEMBUKAAN
1.1

Latar Belakang

Pada zaman modern ini telah ada pemanfaatan sumber


daya minyak bumi sebagai energy untuk bahan bakar
kendaraan bermotor. Pemanfaatan minyak mentah menjadi
bahan bakar dilakukan melalui beberapa tingkatan yang
hasilnya didapatkan bahan bakar tertentu salah satunya adalah
Solar.
Mesin Diesel menggunakan bahan bakar Solar. Di
Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) terdapat
beberapa pilihan solar yang ditawarkan, misalnya solar biasa,
bio solar, dan Pertamina Dex. Dari ketiga solar tersebut yang
membedakan yaitu mutu solarnya. Jika bensin yang digunakan
sebagai ukuran adalah angka Oktan, maka untuk solar
digunakan angka Cetane (CN), semakin baik mutu solar
semakin baik angka CNnya
1.2

Rumusan Masalah
Secara umum rumusan masalah Mutu Solar Sebagai
Bahan Bakar mesin Diesel adalah :
1. Apa Pengertian cetane number?
2. Jenis senyawa hidrokarbon apa yang menjadi ukuran
untuk Cetane Number?
3. Bagaimana standarisasi (cara pengukuran) cetane
number dari suatu bahan bakar diesel?
4. Bagaimana cara meningkatkan cetane number dari suatu
bahan bakar diesel?

1.3
1.
2.
3.
4.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui pengertian dari cetane number
Untuk mengetahui Jenis senyawa hidrokarbon apa yang
menjadi ukuran untuk Cetane Number
Untuk mengetahui standarisasi (cara pengukuran) cetane
number dari suatu bahan bakar diesel
Untuk mengetahui cara meningkatkan cetane number
dari suatu bahan bakar diesel
3

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Definisi Solar
Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara
250-340C, dan merupakan bahan bakar mesin diesel. Solar tidak
dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya
akan terbawa ke atas untuk diolah kembali. Umumnya, solar
mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas
minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana.

2.2

Definisi Cetane Number

Cetane number (bilangan setana) adalah suatu indeks yang biasa


digunakan bagi bahan bakan motor diesel, untuk menunjukkan
tingkat kepekaannya terhadap detonasi (ledakan). , Dalam mesin
diesel angka bahan bakar setana yang lebih tinggi akan memiliki
periode pengapian lebih pendek daripada bahan bakar setana bernilai
rendah.
Singkatnya, semakin tinggi angka setana akan lebih
mudah bagi bahan bakar untuk terbakar dalam kompresi. Dengan
bahan bakar yang mudah terbakar maka akan mengurangi ketukan
dari mesin diesel, sehingga mesin akan lebih halus. Oleh karena itu
bahan bakar yang lebih tinggi setana biasanya menyebabkan mesin
untuk berjalan lebih lancar dan tenang . hal ini berbeda bila nilai
setananya lebih rendah maka akan terjadi delay sehingga menambah
ketukan pada proses pembakaran. (Berbeda dengan Nilai Octan pada
Mesin Bensin Karena Prinsipnya sangat berbeda jauh, kalau nilai oktan
pada bensin, bahan bakar makin sulit terbakar bila di kompresi).
2.3

Pengujian Cetane number ASTMD 613

Angka setana (cetane number) adalah sebuah ukuran unjuk kerja


penyalaan bahan bakar minyak diesel yang diperoleh dengan
membandingkannya terhadap bahan bakar acuan (reference fuels) di
dalam mesin uji yang telah distandardisasi. Dalam konteks metode ini,
pengertian unjuk kerja penyalaan adalah waktu kelambatan penyalaan
bahan bakar sebagai ditetapkan di dalam mesin uji standar pada
kondisi tertentu dalam hal kecepatan aliran bahan bakar, waktu injeksi,
dan rasio kompresi. Kompresi rasio adalah perbandingan volume ruang
pembakaran termasuk ruang pembakaran awal (precombustion)
dengan piston pada titik mati bawah terhadap volume dengan piston
pada titik api atas.
4

Kelambatan penyalaan (delay ignition) adalah periode waktu


dinyatakan dalam derajad sudut putaran gardan antara bahan bakar
mulai diinjeksikan dan bahan bakar mulai menyala. Waktu injeksi
adalah waktu awal dalam satu siklus pembakaran diukur dalam
derajad putaran gardan dimana bahan bakar diinjeksikan ke dalam
ruang bakar.
Dikatakan angka setana karena dari hasil pengujian diperoleh angka
pada mesin CFR No.F5 yang menunjukkan sifat kelambatan
pembakaran dari bahan bakar. Makin tinggi nilai angka setana,
menunjukkan bahwa bahan bakar mutunya makin tinggi, sebab
semakin pendek kelambatan pembakaran. Ini berarti jumlah bahan
bakar yang digunakan semakin sedikit sehigga mesin mempunyai
efisiensi tinggi. Karena itu angka setana yang tinggi memberikan
kenaikkan tekanan yang cepat dan tekanan maksimum yang rendah,
sehingga mengurangi suara pembakaran.
Pada mesin CFR No. F5 angka setana ditentukan dengan
menggunakan persen volume campuran dari n-setana (heksa dekana)
dan hepta metil nonana.
Dirumuskan :
angka setana = (% vol n setana) + 0,15 (% vol hepta
metil nonana)
2.4
Peningkatan Cetane number
Ada beberapa cara untuk menaikkan cetane number solar yaitu :
Dengan melakukan "Upgrading Process" dari solar yang ada
yang dapat menghasilkan solar plus.
Pada dasarnya hydrocarbon penyusun solar dapat
dibagi jadi 4 categori : Paraffin(Iso Paraffin) ,Naphtana ,
Aromatics dan Olefin. Paraffin & Napthana merupakan
senyawa jenuh & punya cetane number tinggi sedangkan
senyawa Aromatics & Olefin merupakan senyawa hydrocarbon
tak jenuh dan punya cetane number rendah. Senyawa tak
jenuh ini dijenuhkan dalam suatu reaktor bertemperatur tinggi
dgn menambahkan gas hydrogen (hydrotreating process) .
Hasilnya, senyawa aromatics menjadi naphtana sedangkan
senyawa olefin menjadi paraffin. Hasilnya solar akan punya
cetane number lebih besar
(Cetane number Naphtana 40-70;Aromatics 0-60;Paraffin 80110)

Dengan mencampur dengan Biodiesel.


Biodiesel dari minyak kelapa (Coconut Methyl Ester)
punya CN samapi 70 ;dari Sawit (Palm Methyl Ester) punya CN
sampai 65 ; makin tinggi prosentase biodieselnya;makin tinggi
kenaikkan CN nya;

Menambahkan additive.
ada beberapa additive yang dipakai untuk menaikkan CN
yaitu :
- Nitrate & derivatives. senyawa nitrete yang paling
banyak
dipakai untuk additive adalah 2 Ethylhexylnitrate (2 EHN).
500-4000
ppm dari senyawa ini bisa menaikkan 3-8 angka CN. 2 EHN
merupakan
additive CN yang paling banyak dipakai saat ini.
- Peroxides & derivatives. senyawa peroxide yg paling
umum
dipakai adalah Ditertiary butyl peroxide (DTBP). Namun,
penggunaannya masih belum sebanyak 2 EHN.
- Vegetable oil + chemical & derivatives. Mulai banyak
dikembangkan sebagai alternatif additive termasuk BioAdd.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Cetane number adalah sebuah ukuran unjuk kerja penyalaan
bahan bakar diesel. Cetane number berkisar antara 0-100, namun
pada umumnya cetane number yang cocok berkisar antara 45-55.
Semakin tinggi angka cetane number berarti semakin sedikit
pelambatan (delaying) pembakaran dalam mesin. Ini berarti bahan
bakar yang digunakan semakin sedikit sehingga kinerja efisiensi mesin
semakin bertambah.
3.2 Saran
Sebaiknya untuk menggunakan solar, gunakanlah solar dengan
cetane number sesuai agar pembakaran yang dilakukan efisien
sehingga menghemat bahan bakar dan mempermudah kinerja mesin.

DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Cetane_number
http://yamatoikwan.blogspot.com/2013/11/angka-setana-pada-solarcetane-number.html
http://www.academia.edu/8098079/BAB_II_PENGUKURAN_ANGKA_SETA
NA_PADA_MINYAK_SOLAR_DENGAN_MENGGUNAKAN_MESIN_COOPERAT
IVE_FUELS_RESEARCH_CFR_F5_DENGAN_METODA_ASTM_D_613
http://ukmsttmigas.blogspot.com/2013/05/signifikasi-pengujianminyak-solar.html
http://helm-kuning.blogspot.com/2011/09/pentingnya-cetane-padabahan-bakar.html
http://ufikk.blogspot.com/2012/12/oktane-number-cetane-number.html
http://panther-mania.blogspot.com/2005/06/menaikkan-cetanenumber.html

Anda mungkin juga menyukai