Anda di halaman 1dari 18

Supardi, M.

Si

BAB 3
Vektor dan Matriks
Vektor
Salah satu fitur yang dimiliki oleh Matlab adalah penggunaan vektor
sebagai objek. Vektor adalah sebuah larik satu-dimensi dari bilanganbilangan yang tersusun dalam baris atau kolom. Vektor kolom dapat dibuat
dengan cara menyusun bilangan-bilangan dalam sebuah kurung kotak yang
mana setiap elemen dibatasi titik koma.
>> A=[1;2;3]
A=
1
2
3
Sedangkan untuk membuat vektor yang berbentuk baris adalah
dengan menyusun bilangan-bilangan yang dibatasi dalam kurung kotak
dan setiap elemen dipisahkan oleh spasi atau tanda titik koma.
>> A=[1,2,3,4]
A=
1

Untuk menyatakan vektor baris dengan elemen-elemen dengan pola


tertentu juga dapat dibuat
>> x=1:5
Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
x=
1

Vektor tersebut juga dapat dituliskan dengan cara


x=[1 2 3 4 5]
Sekarang cobalah dengan pernyataan Matlab berikut ini
>> y=0:2:10
y=
0

10

Dengan demikian vektor yang berurutan dengan pola tertentu dapat


dinyatakan secara umum sebagai
nama_vektor= bawah : panjang_langkah : atas
Untuk mengakses elemen pada vektor x maka kita dapat melakukannya
dengan cara
nama_vektor(indeks_elemen)
Contoh:
>>y(2)
ans =
2
>> 4*y(3)
ans =
16
Cara lain yang dapat digunakan untuk menyatakan vektor berurutan
dengan pola tertentu adalah dengan perintah linspace.
>> z=linspace(0,10,5)
z=
0

2.5000

5.0000

7.5000 10.0000

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
Secara umum dapat dituliskan sebagai
nama_vektor=linspace(bawah,atas,jmlh_elemen)

Manipulasi Vektor
Di pasal ini kita akan membahas perhitungan sederhana yang
melibatkan vektor, dengan mengenalkan operasi dot (.). Lihat contoh
berikut.
>> v=[1,2,3,4,5];
>> 2*v
ans =
2

10

Contoh di atas menjelaskan bahwa untuk mengalikan 2 pada setiap elemen


vektor dapat dilakukan dengan cara seperti di atas.
>> v=[1,2,3,4,5];
>> w=[2,3,4,5,6];
>> v.*w
ans =
2

12

20

30

Hasil di atas dapat dinyatakan secara umum sebagai

[ v 1 w 1 ,v 2 w 2 , v 3 w 3 ,v 4 w 4 ,v 5 w 5 ]
Selanjutnya jika v dan w dilakukan operasi pembagian pada setiap elemen
seletak, maka digunakan operasi v./w.
>> v=[1,2,3,4,5];
>> w=[2,3,4,5,6];
Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
>> y=v./w
y=
0.5000

0.6667

0.7500

0.8000

0.8333

atau dapat dinyatakan sebagai

y=

v1 v2 v3 v4 v5
,
,
,
,
,
w1 w 2 w 3 w 4 w5

Contoh 3.3
Dapatkan nilai fungsi dari

f x =

x3
untuk domain
1x 2

0x 2

dengan panjang langkah 0.2.


Penyelesaian
x=0:0.2:2;
f=x.^3;
g=x.^2+1;
y=f./g;
disp([y'])
Hasilnya adalah
0
0.0077
0.0552
0.1588
0.3122
0.5000
0.7082
0.9270
1.1506
1.3755
1.6000
Vektor yang telah kita bahas di atas semuanya berbentuk baris.

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
Untuk membuat vektor yang berbentuk kolom, dapat dibuat dengan
memberikan tanda titik koma (semicolon) pada elemen-elemennya.
>> v=[1;2;3;4;5]
v=
1
2
3
4
5

Subscript
Kita dapat mengakses salah satu elemen vektor v untuk dilakukan
operasi khusus. Letak setiap elemen vektor tersebut ditandai dengan
dengan subscript. Sebagai contoh
>> v=[2,4,6,8,10];
>> 2*v(2)
ans =
8
Pada contoh di atas kita dapat mengakses elemen nomor dua dari
vektor v dengan memberikan subscrip 2 pada vektor v.

Transpose Vektor
Kalau kita sudah memiliki vektor w yang berbentuk baris, maka kita
dapat membuatnya menjadi vektor kolom dengan cara mentranspose
vektor tersebut. Transpose dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda
petik tunggal (') pada pada vektor w tersebut.
Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
Contoh 3.4
Jika kita memiliki vektor berupa baris maka trsenposenya berupa
vektor kolom
>> w=[1,2,3,4,5];
>> w'
ans =
1
2
3
4
5
Contoh
Jika kita memiliki vektor kolom, maka transposenya berupa vektor
baris
>> B=[1;2;3;4;5];
>> B'
ans =
1

Operasi Vektor
Di bawah ini disajikan operasi array (vektor) beserta keterangannya,
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
No

Simbol

Keterangan

[ ]

Tanda pemisah kolom elemen vektor

Tanda pemisah baris elemen vektor

Konstruktur untuk array (vektor)

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
4

Untuk menentukan range elemen

Operasi penambahan vektor

Operasi pengurangan vektor

.*

Operasi perkalian elemen vektor

.^

Pangkat setiap elemen vektor

./

Operasi bagi kanan

10

.\

Operasi bagi kiri

Operasi Penambahan dan Pengurangan


Untuk melakukan operasi penambahan atau pengurangan vektor,
maka syaratnya kedua jenis vektor adalah sejenis. Misalnya untuk
penambahan dua buah vektor baris A dan B
>> A=[1,2,3];
>> B=[3,4,5];
>> C=A+B
C=
4

Kemudian untuk pengurangan dua buah vektor kolom P dan Q


>> P=[1;2;3];
>> Q=[3;4;5];
>> C=P+Q
C=
4
6
8

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si

Pembagian antar elemen vektor


Matlab memiliki kemampuan untuk melakukan operasi antar elemen
vektor seletak. Contoh
>> P=[8,6,4];
>> Q=[4,3,2];
>> P./Q
ans =
2

>> P.\Q
ans =
0.5000

0.5000

0.5000

Perkalian antar elemen vektor


Matlab juga memiliki fitur untuk mengalikan antar elemen vektor
yang seletak
>> A=[1,2,3,4];
>> B=[2,3,4,5];
>> C=A.*B
C=
2 6 12 20

Pangkat untuk elemen vektor


Jika memiliki sebuah vektor, maka elemen-elemennya dapat
dipangkatkan seperti contoh di bawah ini
>> A=[1,2,3,4];
>> A.^2
ans =
Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
1

16

Membuat Vektor Lebih Besar dengan Variabel yang Sudah Ada


Apabila kita memiliki dua buah vektor A dan B, maka dengan
bermodal pada vektor tersebut kita dapat membuat vektor baru lagi
berdasarkan pada vektor tersebut dengan ukuran yang lebih besar.
d.1.

Vektor A dan B adalah vektor kolom


>> A=[1;2;3];
>> B=[6;7];
>> C=[A;B]
C=
1
2
3
6
7

d.2.

Vektor A dan B adalah vektor baris


>> A=[1,2,3];
>> B=[6,7];
>> C=[A,B]
C=
1

Sifat-Sifat Vektor

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si

Perintah length()
Perintah length menyatakan jumlah elemen yang terkandung dalam
sebuah vektor. Contoh
>> P=[1,2,3,4,5,6,7,8,10];
>> length(P)
ans =
9

Perintah max dan min


Kita juga dapat memperoleh informasi mengenai mana elemen yang
terbesar (dengan perintah max ) maupun yang terkecil (dengan min ).
>> P=[1,2,3,4,5,6,7,8,10];
>> max(P)
ans =
10
>> min(P)
ans =
1

Mencari Magnitud vektor


Sebelum kita memberikan contoh Matlab untuk memperoleh
magnitud dari sebuah vektor, kita ingatkan kembali jika kita memiliki
sebuah vektor kolom v.

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si

[]

v1
v2
v= v
3

vn
maka magnitud vektor v adalah

v= v12v 22 v 23v 2n
Jika kita memiliki sebuah vektor Q, kemudian vektor tersebut akan
dicari magnitudnya
>> Q=[4,3,2];
>> Q.*Q;
>> y=sum(Q.*Q);
>> magnitude=sqrt(y)
magnitude =
5.3852
Bagaimana kalau elemen-elemen vektornya yang ada merupakan
bilangan kompleks. Lihat contoh berikut
>> Q=[4;3+2i;2];
>> P=conj(Q);
>> W=Q.*P;
>> y=sum(W);
>> sqrt(y)
ans =
5.7446
Kalau kita perhatikan langkah untuk memperoleh magnitud
bilangan kompleks tersebut terlampau panjang, maka lebih singkat dengan
cara
Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
>> Q=[4;3+2i;2];
>> magnitud=sqrt(sum(conj(Q).*Q))
magnitud =
5.7446
Kita dapat menggunakan perintah abs() untuk menentukan harga
mutlak dari elemen vektor.
>> Q=[4;3+2i;2];
>> abs(Q)
ans =
4.0000
3.6056
2.0000

Perkalian Dot dan Cross


Perkalian

dot

pada

dua

vektor

A=[ a 1, a 2, a 3, , a n ] dan

B=[ b 1, b2, b3, , bn ] didefinisikan


AB= ai bi
i

Dalam Matlab operasi perkalian dot dapat dilakukan dengan cara


dot(a,b).
>> A=[1,2,3,4];
>> B=[2,3,4,5];
>> dot(A,B)
ans =
40
Dengan

menggunakan

perkalian

dot

ini,

menentukan harga magnitud dengan lebih mudah


Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

maka

kita

dapat

Supardi, M.Si
>> A=[1,2,3,4];
>> dot(A,A);
>> magnitud=sqrt(dot(A,A))
magnitud =
5.4772
Operasi dot juga dapat bekerja pada vektor kompleks, seperti di
bawah ini
>> A=[4;3+2i;2];
>> dot(A,A)
ans =
33
Operasi lain pada vektor selain dot adalah perkalian cross. Syarat
agar dapat dilakukan operasi perkalian cross adalah jumlah elemen vektor
harus sama dengan tiga.
>> A=[1,2,3];
>> B=[2,3,4];
>> C=cross(A,B)
C=
-1

-1

Dasar-dasar Vektor
Dibawah ini akan dibahas tentang berbagai macam pembangkitan
dan pembangunan vektor (array) yang disediakan oleh Matlab.

No

Perintah

Keterangan
Membangkitkan vektor dengan panjang

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
langkah sama.
Membangkitkan
2

linspace

vektor pada

jangkauan

tertentu dengan jumlah langkah dapat


diambilsesuai kebutuhan. Panjang langkah
yang dibangkitkan memiliki lebar sama.
Membangkitkan secara logaritmik vektor

logspace

dalam jangkauan tertentu dengan jumlah


langkah dapat diambil sesuai keiinginan.

blkdiag

eye

ones

zeros

rand

randn

10

ndgrid

11

meshgrid

Membangun

sebuah

matriks

diagonal

dengan argumen masukan.


Membangun matriks identitas.
Membangun matriks dengan elemen sama
dengan 1.
Membangun matriks dengan elemen sama
dengan 0
Membangun

matriks

dengan

elemen

random yang terdistribusi secara uniform


Membangun

matriks

dengan

elemen

random yang terdistribusi secara normal


Membangkitkan array (vektor) untuk fungsi
multidimensi dan interpolasi.
Membangkitkan matriks X dan Y untuk
tujuan plot 3 dimensi.

Pembangkitan vektor dengan menggunakan linspace dan titik dua (:)

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
sudah diberikan di awal pembahasan tentang vektor. Sekarang kita akan
membahas beberapa yang belum dijelaskan di atas.

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si

TUGAS

1. Jika diketahui dua buah vektor masing-masing v=linspace(0,2,5) dan


w=linspace(3,5,5), maka tunjukkan hasilnya jika dilakukan operasi
berikut ini.
a) v+w
b) w-v
c) v.*w
d) v.^2
e) w./v
f) 1./w
g) w/2
2. Diketahui dua buah vektor yaitu A=(1 -3 2 5 6) dan B=(4 1 3 5 1)
tentukan
(a) magnitud dari masing-masing vektor
(b) hasil perkalian antar elemen yang seletak
(c) hasil bagi antar elemen yang seletak.
2. Diketahui vektor A=(2+i -3+5i 5 1-3i 2).
(a) tentukan transpose matriks A.
(b) tentukan transpose konjugat dari matriks A.
(c) tentukan magnitud matriks A.
3. Anggaplah kita memiliki bilangan 3,2,3,1 dan 6. Buatlah vektor
kolom A dan vektor baris dengan elemen-elemen tersebut.
Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si
4. Jika diketahui A=[1,2,3,5,3] dan B=[ 4;3;2;5;2]. Tentukan
(a) hasil kasil cross vektor A dengan vektor B
(b) transpose dari ketor B
(c) hasil kali dot vektor A dengan vektor B'.
5. Suppose vector a and b are defined as follows:
a=[1,2,-3,4,-2];
b=[4,-1,6,7,-3];
Evaluate by hand the vector c in the following statements, then check
your answer with Matlab

6. Set up a vector n with elements 1,2,3,4,5. Use Matlab array operation


on vector n to set up the following four vectors, each with elemens:

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Supardi, M.Si

Pemrograman Komputer Pendidikan Fisika smt II tahun 2009/2010

Anda mungkin juga menyukai