NAMA PRAKTIKAN :
Febrianti Mahdar (191331043)
TANGGAL PERCOBAAN:
24 Maret 2021
TANGGAL PENGUMPULAN:
29 Maret 2021
NAMA INSTRUKTUR
Slameta, S.T., M.Eng.
Griffany Megiyanto R., S.ST, M.T.,
D3 – TEKNIK TELEKOMUNIKASI
2B
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021
PENDAHULUAN OCTAVE
I. Tujuan
Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan dasar operasi kalkulasi, grafik, plot, dan menuliskan program sederhana
pada software Octave/Matlab
Materi Pendahuluan Octave dan Matlab digunakan secara luas oleh para ilmuan dan
engineer baik di dunia industri maupun akademisi untuk melakukan komputasi numerik,
serta untuk pengembangan dan menguji algoritma matematis. Software ini dirancang
khusus untuk melakukan perhitungan atau memecahkan persamaan matriks. Untuk
menyokong pembelajaran yang ideal pada modul ini, jika ada perbedaan fungsi antara
Octave dan Matlab akan diberikan keterangan dan dijabarkan secara komprehensif.
1. Kalkulasi Sederhana
Contoh:
octave:##> 3 + 4
lalu tekan enter/return pada prompt, kita akan secara langsung mendapatkan hasil
ans = 7
octave:##> exp(1)
ans = 2.7183
Untuk contoh penulisan ekspresi yang lebih Panjang, seperti 1.2sin(40 +ln(2.42 ))
kita dapat mengetikkan:
ans = 0.76618
3. Variable
Ketika kita ingin menyimpan atau menggunakan lagi suatu nilai pada kalkulasi tertentu,
Octave mengizinkan kita untuk mendefinisikan dan memberikan nama terhadap suatu
variable (tipe data variable tidak perlu didefinisikan).
octave:##> A = 180/90
A=2
4. Memuat dan menyimpan data (load and save)
Ketika kita keluar dari Octave, maka kita akan kehilangan semua variable yang telah
dibuat. Jika kita ingin menyimpan suatu sesi pekerjaan dan nanti memuatnya
kembali, kita dapat mengetikkan pada prompt:
perintah ini akan menyimpan workspace secara keseluruhan pada direktori kita
dengan file berekstensi *.mat (nama_workspace.mat). Untuk memuat kembali
workspace yang telah kita simpan, ketikan perintah:
Perlu dicatat bahwa penggunaan ‘.’ didepan setiap simbol aritmatika menandakan
operasi elemen demi elemen.
octave:##> b=[1 2 3 4 5];
octave:##> a.*b
ans = 1 6 15 -4 0
octave:##> b .^ 2
ans = 1 4 9 16 25
octave:##> 2 .^ b
ans = 2 4 8 16 32
6. Grafik plot
Octave memiliki fasilitas handal untuk memplot grafik melalui package GNUPLOT,
namun beberapa fitur plot dibatasi jika dibandingkan dengan MATLAB. Perintah
dasar untuk melakukan plot adalah
plot (x, y)
dimana x dan y adalah koordinatnya. Jika x dan y masing-masing adalah suatu
konstanta angka, maka Octave akan melakukan plot sebuah titik. Biasanya yang
sering kita gunakan adalah vektor, hal ini akan menyebabkan semua poin yang
diberikan oleh kedua vektor akan diplot pada suatu bidang. Contoh:
octave:##> x = 0:pi/100:2*pi;
octave:##> y = sin(x);
octave:##> plot(x,y)
syntax diatas menunjukkan x sebagai vektor nilai spasi linear antara 0 dan 2π
dengan inkremen π/100 di antara nilai tersebut. Variable y sebagai nilai sinus x. Plot
garis data.
Perlu diperhatikan bahwa, jika x dan y merupakan vektor maka keduanya harus
memiliki dimensi yang sama.
Contoh berikutnya, kita akan melakukan plot 3 gelombang sinusoidal dengan sedikit
pergeseran fasa diantara setiap gelombangnya. Kita gunakan dashed line ‘--‘ untuk
sinyal kedua dan dotted line ‘:’ untuk sinyal ketiga (‘:’ dotted line hanya nisa
digunakan pada Matlab).
octave:##> x = 0:pi/100:2*pi;
octave:##> y1 = sin(x);
octave:##> y2 = sin(x-0.25);
octave:##> y3 = sin(x-0.5);
octave:##> figure
octave:##> plot(x,y1,x,y2,'--',x,y3,':')
Kita dapat memilih warna dan ragam garis pada perintah plot untuk memodifikasi
tampilan. Tabel 3 menunjukkan parameter yang mungkin digunakan untuk Octave
dan Matlab. Untuk mencantumkan judul, label axis, dan grid pada grafik kita bisa
menggunakan perintah sbb:
octave:##> angles=linspace(0,2*pi,100);
octave:##> y=sin(angles);
octave:##> plot(angles, y);
octave:##> plot(angles, y, ’ro’)
octave:##> title(’Graph of y=sin(x)’)
octave:##> xlabel(’Angle’)
octave:##> ylabel(’Value’) octave:##> grid on
Tabel 3. Warna dan macam-macam simbol pada perintah plot (gunakan help plot
untuk melihat argument dan parameter fungsi plot); N.B. † hanya terdapat pada
Matlab
1. Kalkulasi Sederhana
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
3. Variable
Perintah:
Hasil Program:
4. Memuat dan menyimpan data (load and save)
Perintah:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
6. Grafik plot
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
Perintah:
Hasil Program:
SOAL
Bangkitkan sinyal sine dan cosine masing-masing dengan atribut: • V = 1 volt, f = 1000
Hz, t = 0 sampai 1 second, fs = 10000, warna garis magenta untuk gelombang sine • V =
2 volt, f = 500 Hz, t = 0 sampai 1 second, fs = 10000, warna garis green untuk gelombang
cosine
1. Plot kedua gelombang tersebut pada satu figure, modifikasi label sumbu y dan x
masing-masing menjadi Voltage (Volt) dan Time (Second).
2. Plot untuk t mulai dari 0 sampai 1 second bandingkan dengan ketika t mulai dari 0.01
sampai 0.02 second.
3. Ubahlah fs = 1000 untuk masing-masing sinyal; Plot seperti langkah 2 dan analisa
perbedaan antara fs = 10000 dan fs = 1000.
JAWABAN
1.
2. .
3.
V. Analisis Data
Pada praktikum kali ini mahasiswa melakukan suatu percobaan Mata Kuliah Sistem
Komunikasi Digital menggunakan software Octave. Octave sendiri merupakan aplikasi
yang digunakan untuk komputasi numerik linear maupun non linear. Octave merupakan
aplikasi alternatif dari MATLAB. Di dalamnya pun terdapat pustaka untuk manipulasi
dan visualisasi data yang lengkap.
Selanjutnya, praktikan menjawab soal yang telah diberikan pada jobsheet. Pada soal
pertama mahasiswa diminta untuk membuat plot dengan keterangan V = 1 volt, f = 1000
Hz, t = 0 sampai 1 second, fs = 10000, warna garis magenta untuk gelombang sine • V =
2 volt, f = 500 Hz, t = 0 sampai 1 second, fs = 10000. Diberikan pula keterangan pada
grafiknya yaitu warna garis green untuk gelombang cosine dan warna garis magenta untuk
gelombang sinus. Cara pengerjaannya adalah dengan menuliskan nilai nilai pada aplikasi
octave:
a1 = 1
f = 1000
fs1 = 10000
t1 = 0:1/10000:1
y1 = a1*sin(2*pi*f*t1)
a2 = 2
f2 = 500
fs2 = 10000
t2 = 0:1/fs2:1
y2 = a2*cos(2*pi*f2*t2)
plot(t1,y1,'m',t2,y2,'g')
xlabel('Time(Second)')
ylabel('Voltage(Volt)')
Gelombang yang muncul adalah gelombang sinus dan cosinus, terdapat perbedaan
amplituda yang dimasukan, gelombang yang berwarna hijau merupakan gelombang
cosinus yang amplitudanya 2 kali lebih besar dibandingkan persamaan yang pertama. Ada
pula perbhedaan kerapatan gelombang, lalu perbedaan panjang dari dua gelombang
tersebut yaitu gelombang sinus dan gelombang cosinus.
Untuk soal nomor 2 membandingkan sinyal dimana tnya adalah 0.01 second sampai
0.02 second. Hal ini dilakukan dengan mengganti nilai dari t tersebut. Praktikan
melakukan perbandingan dengan sinus. Gerlombang pertama t nya mulai dari 0 hingga 1,
sedangkan gelombang kedua tnya mulai dari 0.01 sampai dengan 0.02 dengan
penambahannya tetap yaitu fs1. Pada grafiknya dapat dilihat bahwa nilai amplitudanya
adalah sama, yang berbeda adalah pada gelombang 2 mulai menghitung sinus saat t
bernilai 0.01 dan sampai t nya 0.02 sehingga hanya bagian tersebut yang berwarna hijau.
Sedangkan yang berwarna magenta menunjukan gelombang mulai menghitung sinus saat
t bernilai 0 hingga t nya bernilai 1. Cara pengerjaannya yaitu:
a1=1
f=1000
fs1=10000
a2=2
f2=500
fs2=10000
tsin1=0:1/fs1:1
tsin2=0.01:1/fs1:0.02
ysin1=a1*sin(2*pi*f*tsin1)
ysin2=a1*sin(2*pi*f*tsin2)
plot(tsin1,ysin1,'m',tsin2,ysin2,'g')
xlabel('Time(Second)')
ylabel('Voltage(Volt)')
Pada soal nomor 3, praktikan diminta untuk mengubah nilai fs = 1000 untuk masing
masing sinyal. Untuk gelombang sinus waktunya mulai dari 0.01 hingga 0.02 dengan
penambahnya yaitu 1/fs2. Saat diplot untuk y1 tidak terlihat sehingga dilakukan plot lagi
tapi hanya terhadap y1 saja. Sedangkan sinyal t2 seperti sinyal segitiga. Sinyal y1 terjadi
karena berkaitan dengan dengan frekuensi dan frekuensi sampling. Frekuensi sampling
merupakan proses yang mengubah representasi sinyal yang sebelumnya merupakan sinyal
kontinu menjadi sinyal diskrit. Sinyal sampling dari sinyal yang akan dikonversikan harus
memiliki frekuensi sampling minimum 2x dari sinyal yersebut. Cara pengerjaannya yaitu:
a1=1
f1=1000
fs=1000
t1=0:1/fs:1
y1=a1*sin(2*pi*f1*t1)
a2=2
f2=500
fs2=1000
t2=0/01:1/fs2:0.02
y2=a2*cos(2*pi*f2*t2)
plot(t1,y1,'m',t2,y2,'g')
xlabel('Time(Second)')
ylabel('Voltage(Volt)')
xlabel('Time(Second)')
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan, dapat
disimpulkan bahwa aplikasi Octave merupakan aplikasi yang digunakan untuk komputasi
numerik linear maupun non linear. Octave merupakan aplikasi alternatif dari MATLAB.
Di dalamnya terdapat banyak fungsi yang dapat dikerjakan. Berdasarkan perintah perintah
yang dikerjakan, nilai frekuensi berpengaruh terhadap bentuk gelombang yang muncul.
VII. Referensi
[2 Fahmizal, "Feedback Control System," Teori Sampling , 8 Juli 2010. [Online]. Available:
] https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/07/08/teori-
sampling/#:~:text=dimana%20frekuensi%20sampling%20(Fs)%20minimum,minimum%20d
ari%20ADC%20adalah%20200Hz.. [Accessed 28 Maret 2021].