UNIT 1
OPERASI DASAR MATLAB
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
>> y = 3
2. Kemudian dibuat vektor y yang memiliki jumlah elemen sama, tetapi dengan
nilai berbeda dengan perintah sebagai berikut.
>> y = [4 5 6]
1
2
>> x*y’
8. Vektor x diubah menjadi sebuah matrik 3×1 dengan perintah sebagai berikut.
>> x=[1;2;3]
>> x=zeros(3,1)
1.1.3.Bilangan Acak
1. Dilakukan pembangkitan sebuah vektor yang tersusun dari 10 bilangan acak
terdistribusi uniform dengan perintah sebagai berikut.
>> rand(1,10)ans
>>randi(1,10,4)
1.1.4.Membuat Grafik
1. Dibangkitkan sinyal domain waktu dengan perintah sebagai berikut.
>> time = [0:0.001:0.099];
>> x = cos(0.1*pi*(0:99));
>> plot(time,x)
>>x = cos(0.1*pi*(0:99));
>>y = sin(0.1*pi*(0:99));
>>plot(time,x)
>>hold on
>>plot(time,y)
>>hold off
>> subplot(212);plot(time,y)
4
>>plot(time,x)
>>figure(2);
>>plot(time,y)
1.1.5.Membuka File
1. Dibuka file suara pada MATLAB dengan perintah sebagai berikut.
>>clear all
>>load train
>>whos
>>plot(y)
>> imshow(y)
4. File gambar dikonversi dari format RGB menjadi format Gray dengan
perintah sebagai berikut.
>> yg=rgb2gray(y);
>> imshow(yg)
>> whos
5
y = t.^2;
>> y_2=x2(t)
BAB II
TUGAS
5
6
Jawab:
5. Jelaskan Perbedaan sinyal cos dengan Sin pada hasil plot grafik di MATLAB.
Jawab:
Sinyal cos dimulai dari 0, sedangkan sinyal cos dimulai dari 1.
2. Coba anda cari bagaimana cara menampilkan grafik untuk tampilan tiga
dimensi dan grafik polar.
Jawab:
Cara untuk menampilkan grafik untuk tampilan tiga dimensi dan grafik polar
adalah dengan mengetikkan perintah sebagai berikut:
- Grafik Tiga Dimensi
>> sumbu_x =-10:1:10;
>> [X,Y]=meshgrid(sumbu_x,sumbu_y);
>> Z=X.^2+Y.^2;
>> mesh(X,Y,Z)
8
- Grafik Polar
>> theta=linspace(0,2*pi,500);
>> rho=(cos(theta.*3)).^2;
>> polar(theta,rho)
3. Bagaimana cara menampilkan lebih dari satu persamaan dalam satu grafik?
Misalnya anda memiliki dua fungsi sinus yang berbeda fase. Fungsi pertama
anda tampilkan, lalu anda lanjutkan menampilkan fungsi kedua, dengan
catatan tampilan pada fungsi pertama tidak boleh hilang.
9
4. Bagaimana cara menampilkan lebih dari satu grafik dalam satu tampilan?
Misalnya anda gunakan fungsi pada soal ke-3, satu fungsi ditampilkan diatas
dan fungsi lainya di bagian bawah.
Jawab: Terlampir dalam analisis
10
11
3.1.3.Distribusi Normal
Distribusi Normal (Gaussian) adalah distribusi probabilitas yang paling
penting baik dalam teori maupun dalam aplikasi dalam statistik. Terminologi
“normal” itu sendiri bukan tidak pada tempatnya, karena memang distribusi ini
adalah yang paling banyak digunakan sebagai model bagi data riil di berbagai
bidang. Meskipun variabel yang ditangani dalam distribusi adalah diskrit, kurva
distribusi normal sering juga digunakan sebagai pendekatan [2].
>>x=2 <Enter>
x=
2
12
>>y=3
y=
>>z=x+y
Z=
Pada listing program diatas, hal yang pertama dilakukan adalah menentukan
variabel skalar. Variabel skalar tersebut adalah x dan y. Pada perintah diatas, nilai
x=2 dan y=3. Kemudian terdapat variabel z yang merupakan operasi penjumlahan
dengan lambang (+) sebagai operasi penjumlahan. Pada listing program, tertulis
z=x+y, yang berarti nilai z merupakan hasil penjumlahan dari variabel x dan y.
Maka nilai variabel z adalah 2+3=5.
Setelah perintah sederhana penjumlahan, selanjutnya dilakukan perintah
sederhana perkalian. Sama seperti operasi penjumlahan, masukkan operasi
perkalian pada Command Window. Berikut adalah listing program aritmatika dasar
perkalian.
>>z=x*y
z=
>>x=[1 2 3]
x=
1 2 3
>>y=[4 5 6]
x=
4 5 6
>>y(1)
ans=
ans=
5 7 9
>>y’
ans=
>>x*y’
ans=
32
Dari listing program tersebut, dapat dilihat dari perintah tersebut bahwa inner
product merupakan perintah perkalian matriks. Perkalian matriks memiliki syarat
yaitu ketika matriks z adalah perkalian matriks x dengan y, maka matriks x dengan
ordo x×n dikalikan dengan matriks y dengan ordo n×y, sehingga nilai n harus sama,
kemudian akan dihasilkan matriks z dengan ordo x×y. Pada perintah diatas, matriks
x dengan ordo 1×3 dikalikan dengan matriks y transpose dengan ordo 3×1, maka
15
ans=
4 10 18
Dari listing program diatas, tiap element matriks dikalikan. Sehingga didapat
hasil [(1×4) (2×5) (3×6)]= [4 10 18]
Selanjutnya diubah matriks 1×3 menjadi 3×1 dengan memodifikasi perintah
sebagai berikut:
>>x=[1;2;3]
x=
Dari perintah tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat tanda semicolon (;)
diantara angka tersebut. Fungsi semicolon tersebut adalah untuk mengubah matriks
tersebut menjadi matriks kolom. Selain itu, fungsi semicolon pada matlab adalah
sebagai tanda baris baru dalam program Matlab.
Kemudian, dilakukan perintah cara cepat dalam menyusun matriks tertentu
Peintah pertama:
>>x=ones(1,10)
x=
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16
Perintah kedua:
>>x=zeros(3,1)
ans=
Dari kedua perintah diatas, terdapat istilah ones dan zeros. Ones dan zeros
merupakan fungsi yang disediakan oleh Matlab untuk mempercepat menyusun
sebuah matriks. Fungsi perintah ones adalah membuat matriks dengan semua
elemen pada matriks bernilai 1 dengan ordo tertentu. Sedangkan fungsi perintah
zeros adalah membuat matriks dengan semua elemen matirks bernilai 0 dengan
ordo tertentu. Perintah ones(1,10) memiliki arti matriks dengan semua elemen
bernilai 1 dengan ordo 1 baris × 10 kolom. Sedangkan zeros(3,1) memiliki arti
matriks dengan semua elemen bernilai 0 dengan ordo 3 baris × 1 kolom.
3.2.3.Bilangan Acak
Percobaan selanjutnya dilakukan pembangkitan bilangan acak dengan
perintah sebagai berikut:
>>rand(1,10)
ans=
Kemudian ada cara lain untuk menampilkan angka secara acak dengan
perintah berikut:
>>randn(1,10)
ans=
>>randi(1,4)
ans=
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
Pada perintah diatas, randi (1,4) berarti menampilkan angka 1 secara acak
dengan matriks 4 baris × 4 kolom. Jika dilakukan perintah randi (2,4), maka akan
ditampilkan angka 1 sampai 2 secara acak dengan matriks 4 baris × 4 kolom.
18
>>randi(1,10,4)
ans=
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
3.2.4.Membuat Grafik
Pada percobaan selanjutnya adalah membuat grafik dalam Matlab. Salah satu
kelebihan Matlab adalah kemudahan dalam mengolah grafik. Sehingga tidak sulit
untuk melihat suatu respon system. Pada percobaan kali ini, perintah dimasukkan
ke dalam kolom editor pada Matlab. Berikut perintah menampilkan grafik sinyal
kontinyu:
>> x = cos(0.1*pi*(0:99));
>> plot(time,x)
19
>> x = cos(0.1*pi*(0:99));
>> stem(time,x)
20
Fs = 100;
t=(1:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*5);
plot(t,s1)
Fs = 100;
t=(1:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*5);
21
s2=sin(2*pi*t*10);
subplot(211);
plot(t,s1)
subplot(212);
plot(t,s2)
t=(1:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*5);
s2=sin(2*pi*t*10);
subplot(211);
plot(t,s1)
subplot(212);
plot(t,s2)
t=(1:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*5);
s2=sin(2*pi*t*10);
plot(t,s1)
hold on
plot(t,s2)
hold off
Fs = 100;
t=(1:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*5);
s2=sin(2*pi*t*10);
stem(t,s1)
hold on
stem(t,s2)
hold off
24
3.2.5.Membuka File
Pada aplikasi Matlab, pengguna diberi kemudahan dalam membuka file-file
tertentu yang sudah didukung oleh library pada Matlab. Dalam hal ini yaitu
membuka file text, suara atau gambar.
Pada percobaan pertama, dilakukan percobaan membuka file suara yang
terdapat pada library Matlab dengan perintah sebagai berikut:
>>clear all
>>load train
>>whos
Fs 1x1 8 double
Dari perintah diatas, perintah clear all merupakan perintah untuk menghapus
variabel-variabel yang tersimpan akibat perintah-perintah sebelumnya. Untuk
perintah load train berfungsi untuk memanggil file train. Sedangkan perintah whos
berfungsi menampilkan informasi file dengan keterangan frekuensi sampling
sebesar Fs (44100 Hz), disimpan sementara pada matrik y (default) dengan ukuran
25
12880 x1, jumlah Byte sebesar 103040 dan merupakan tipe data double, dan
Atribute tidak ada penjelasan. Kemudian, untuk mengetahui bagaimana bunyi file
train, maka diberikan perintah berikut.
>>sound(y,Fs)
>>plot(y)
Dari perintah diatas, perintah sound(y,Fs) digunakan untuk memutar file train
yang sudah dipanggil. Sedangkan plot(y) berfungsi menampilkan grafik suara dari
file train.
Percobaan selanjutnya, dilakukan perintah untuk memanggil sebuah file
gambar yang ada di dalam direktori standar Matlab dengan perintah load. Berikut
perintah untuk memanggil file gambar yang ada di dalam direktori standar Matlab
>>y=imread('agnes.jpg');
>>imshow(y)
Fungsi ‘imread’ adalah untuk memanggil file gambar yang ada pada laptop
dengan mengetikkan nama file gambar yang akan dibuka. Sedangkan untuk
perintah ‘imshow(y)’ berfungsi menampilkan gambar yang telah dipanggil pada
window baru.
Kemudian dilakukan percobaan mengkonversi gambar yang telah kita panggil
dari format RGB menjadi format Gray dengan perintah berikut:
26
>>yg=rgb2gray(y);
>>imshow(yg)
function y = x2(t);
y = t.^2;
Pada listing program diatas, function y merupakan fungsi yang dibuat yaitu t
pangkat 2.
27
>> y_2=x2(t)
y_2 =
0 1 4 9 16 25 36 496481 100
Pada listing program diatas, merupakan hasil dari fungsi yang dibuat. Jika
dihitung secara manual, maka akan sesuai. 1^2=1, 2^2=4, dst.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, mengenai “Operasi Dasar
Matlab” ,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Matlab merupakan sebuah bahasa dengan (high-performance) kinerja tinggi
untuk komputasi masalah teknik.
2. Matlab dapat menjalankan perintah dasar operasi aritmatika dasar dan matriks
3. Matlab dapat menampilkan grafik dari satu fungsi atau lebih, baik secara 2
dimensi ataupun 3 dimensi
4. Matlab dapat memuat file yang ada dalam penyimpanan PC/Laptop
28
DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. Megalina, Prediksi Cuaca Ekstrim Dengan Model Jaringan Syaraf Tiruan
Menggunakan Program MATLAB, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2010.
[2] M. Y. Darsyah and D. H. Ismunarti, "Perbandingan Kurva pada Distribusi
Uniform dan Distribusi Binomial," Statistika, vol. 1, p. 22, 2013.
[3] Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains, Jakarta: Erlangga,
2005.
[4] A. J. Praptomo, Pengendalian Mutu Laboratorium Medis, Yogyakarta:
Deepublish, 2018.
29
LAMPIRAN