Anda di halaman 1dari 32

PRAKTIKUM SINYAL SISTEM

UNIT 1
OPERASI DASAR MATLAB
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI

RAFI’ MUHAMMAD NAUFAL


3332180040
SS-25

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
METODOLOGI PRAKTIKUM

1.1. Prosedur Percobaan


1.1.1.Penjumlahan dan Perkalian
1. Ditentukan variable scalar dengan mengetikkan perintah berikut pada
command window MATLAB.
>> x = 2

>> y = 3

2. Kemudian, dilakukan operasi penjumlahan dengan perintah sebagai berikut.


>> z = x+y

3. Setelah itu, dilakukan operasi perkalian dengan perintah sebagai berikut.


>> z = x*y

1.1.2. Operasi Vektor dan Matrik


1. Dibuat vektor x yang merupakan matrik berukuran 1×3 dengan dengan
mengetikkan perintah berikut pada command window MATLAB.
>> x = [1 2 3]

2. Kemudian dibuat vektor y yang memiliki jumlah elemen sama, tetapi dengan
nilai berbeda dengan perintah sebagai berikut.
>> y = [4 5 6]

3. Untuk mengetahui elemen ke 1 dari vektor y, dilakukan perintah sebagai


berikut.
>> y(1)

1
2

4. Dilakukan penjumlahan dua vektor dengan perintah sebagai berikut.


>> x+y

5. Kemudian, dilakukan operasi transpose matrik dengan perintah sebagai


berikut.
>> y’

6. Dilakukan perhitungan inner product dengan perintah sebagai berikut.

>> x*y’

7. Selanjutnya, dilakukan perkalian dua vektor baris dengan perintah sebagai


berikut.
>> x.*y

8. Vektor x diubah menjadi sebuah matrik 3×1 dengan perintah sebagai berikut.

>> x=[1;2;3]

9. Dilakukan cara cepat dalam menyusun vektor/matrik tertentu dengan perintah


sebagai berikut.
>> x=ones(1,10)

>> x=zeros(3,1)

1.1.3.Bilangan Acak
1. Dilakukan pembangkitan sebuah vektor yang tersusun dari 10 bilangan acak
terdistribusi uniform dengan perintah sebagai berikut.
>> rand(1,10)ans

2. Dilakukan pembangkitan bilangan acak terdistribusi Gaussian (normal)


dengan perintah sebagai berikut.
>>randn(1,10)
3

3. Dilakukan pembangkitan bilangan binary acak dengan perintah sebagai


berikut.
>>randi(1,4)

>>randi(1,10,4)

1.1.4.Membuat Grafik
1. Dibangkitkan sinyal domain waktu dengan perintah sebagai berikut.
>> time = [0:0.001:0.099];

>> x = cos(0.1*pi*(0:99));

>> plot(time,x)

2. Kemudian, dibangkitkan sinyal nilai fungsi waktu diskrit dengan


menambahkan perintah pada langkah 1 dengan perintah berikut.
>> stem(time,x)

3. Dilakukan penggabungan lebih dari satu grafik dalam sebuah tampilan


dengan perintah sebagai berikut.
>> time = [0:0.001:0.099];

>>x = cos(0.1*pi*(0:99));

>>y = sin(0.1*pi*(0:99));

>>plot(time,x)

>>hold on

>>plot(time,y)

>>hold off

4. Ditampilkan dua buah gambar pada frame berbeda-beda dengan


memodifikasi beberapa perintah pada langkah 3 dengan perintah sebagai
berikut.
>> subplot(211);plot(time,x)

>> subplot(212);plot(time,y)
4

5. Dicoba melakukan modifikasi pada langkah 3 dengan perintah sebagai


berikut.
>>figure(1);

>>plot(time,x)

>>figure(2);

>>plot(time,y)

1.1.5.Membuka File
1. Dibuka file suara pada MATLAB dengan perintah sebagai berikut.
>>clear all

>>load train

>>whos

2. Dilakukan perintah untuk mengetahui bunyi dari file yang dibuka.


>>sound(y,Fs)

>>plot(y)

3. Dibuka file gambar dengan perintah sebagai berikut.


>> y=imread(‘nama file.jpg’);

>> imshow(y)

4. File gambar dikonversi dari format RGB menjadi format Gray dengan
perintah sebagai berikut.
>> yg=rgb2gray(y);

>> imshow(yg)

>> whos
5

1.1.6.Membuat Fungsi Matlab


1. Dibuat fungsi pada Matlab editor dengan script sebagai berikut. Kemudian
simpan dengan nama x2.m
function y = x2(t);

y = t.^2;

2. Fungsi tersebut dipanggil melalui perintah pada Command Window sebagai


berikut.
>> t=0:1:10;

>> y_2=x2(t)
BAB II
TUGAS

2.1. Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan perbedaan Bahasa pemrograman MATLAB dengan Bahasa
pemrograman lainnya!
Jawab:
Dari segi fitur, bahasa pemrograman pada umumnya hanya merupakan alat
bantu untuk membuat program, sedangkan pada MATLAB selain membuat
program juga terdapat fitur lain yang memungkinkan MATLAB sebagai tools
untuk desain dan analisis matematis dengan mudah [1].

2. Tuliskan perintah untuk menampilkan sinyal kontinyu dan juga diskrit.


Jawab:
>> time = [0:0.001:0.099];

>> x = cos(0.1*pi*(0:99)); %Fungsi yang akan ditampilkan

>> plot(time,x) %Menampilkan sinyal kontinyu

>> stem(time,x) %Menampilkan sinyal diskrit

3. Sebutkan 3 interface yang ada pada MATLAB beserta penjelasannya!


Jawab:
- Command Window merupakan tempat untuk mengetikkan perintah yang
dapat dieksekusi secara langsung.
- Command History merupakan tampilan yang berisi berbagai perintah yang
telah dieksekusi oleh Command Window.
- Current Folder merupakan tampilan yang menyajikan informasi folder tempat
bekarja saat ini dan isi yang terdapat pada folder tersebut.

5
6

4. Dalam sebuah kasus seseorang menggunakan Microphone yang kemudian


suaranya diperkuat dengan menggunakan Amplifier, lalu dikeluarkan kembali
dengan speaker. Gambarkan bentuk sinyal yang terbentuk pada masing-
masing diagram blok dibawah ini!

Gambar 2.1. Diagram Blok Amplifier

Jawab:

Gambar 2.2. Sinyal Input Suara

Gambar 2.3. Sinyal Output Suara


7

5. Jelaskan Perbedaan sinyal cos dengan Sin pada hasil plot grafik di MATLAB.
Jawab:
Sinyal cos dimulai dari 0, sedangkan sinyal cos dimulai dari 1.

2.2. Tugas Unit


1. Dari contoh-contoh program yang sudah anda jalankan, coba berikan
penjelasan arti setiap perintah terhadap output yang dihasilkannya.
Jawab:
Penjalasan terkait setiap perintah dijelaskan pada BAB 3 Analisis

2. Coba anda cari bagaimana cara menampilkan grafik untuk tampilan tiga
dimensi dan grafik polar.
Jawab:
Cara untuk menampilkan grafik untuk tampilan tiga dimensi dan grafik polar
adalah dengan mengetikkan perintah sebagai berikut:
- Grafik Tiga Dimensi
>> sumbu_x =-10:1:10;

>> sumbu_y =-10:4:10;

>> [X,Y]=meshgrid(sumbu_x,sumbu_y);

>> Z=X.^2+Y.^2;

>> mesh(X,Y,Z)
8

Gambar 2.4 Grafik 3 Dimensi

- Grafik Polar
>> theta=linspace(0,2*pi,500);

>> rho=(cos(theta.*3)).^2;

>> polar(theta,rho)

Gambar 2.5 Grafik 3 Dimensi

3. Bagaimana cara menampilkan lebih dari satu persamaan dalam satu grafik?
Misalnya anda memiliki dua fungsi sinus yang berbeda fase. Fungsi pertama
anda tampilkan, lalu anda lanjutkan menampilkan fungsi kedua, dengan
catatan tampilan pada fungsi pertama tidak boleh hilang.
9

Jawab: Terlampir dalam analisis

4. Bagaimana cara menampilkan lebih dari satu grafik dalam satu tampilan?
Misalnya anda gunakan fungsi pada soal ke-3, satu fungsi ditampilkan diatas
dan fungsi lainya di bagian bawah.
Jawab: Terlampir dalam analisis

5. Bagaimana cara menampilkan dua fungsi diman masing-masing fungsi


disajikan dalam grafik berbeda? Misalnya anda gunakan contoh kasus pada
soal ke-3, fungsi pertama anda tampilkan pada figure (1), sementara fungsi
kedua anda tampilkan pada figure (2).
Jawab: Terlampir dalam analisis

2.3. Tugas Tambahan


1. Gambar merupakan sinyal kontinyu atau diskrit?
Jawab:
BAB III
ANALISIS

3.1. Dasar Teori


3.1.1.MATLAB
MATLAB adalah singkatan dari MATrix LABoratory, merupakan bahasa
pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc. yang hadir dengan
fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah
ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++.
MATLAB merupakan bahasa pemrograman level tinggi yang dikhususkan
untuk kebutuhan komputasi teknis, visualisasi dan pemrograman seperti komputasi
matematik, analisis data, pengembangan algoritma, simulasi dan pemodelan dan
grafik-grafik perhitungan
Pada awalnya MATLAB dibuat untuk memberikan kemudahan mengakses
data matriks pada proyek LINPACK dan EISPACK. Saat ini MATLAB memiliki
ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai problem solver mulai dari masalah
simple sampai masalah-masalah yang kompleks dari berbagai disiplin ilmu.
Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, MATLAB merupakan perangkat
standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi matematika,
rekayasa dan keilmuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat pilihan untuk
penelitian dengan produktivitas yang tinggi, pengembangan dan analisanya.
Kegunaan MATLAB secara umum adalah sebagai berikut:
a. Matematika dan komputasi,
b. Perkembangan algoritma,
c. Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype,
d. Analisa data, eksplorasi dan visualisasim,
e. Pembuatan aplikasi, termasuk pembuatan antarmuka grafis.

10
11

3.1.2. Distribusi Uniform


Distribusi peluang uniform merupakan distribusi yang memiliki probabilitas
yang sama pada setiap kejadian, tidak dikategorikan, dan ruang sampelnya tidak
dibatasi [2].

3.1.3.Distribusi Normal
Distribusi Normal (Gaussian) adalah distribusi probabilitas yang paling
penting baik dalam teori maupun dalam aplikasi dalam statistik. Terminologi
“normal” itu sendiri bukan tidak pada tempatnya, karena memang distribusi ini
adalah yang paling banyak digunakan sebagai model bagi data riil di berbagai
bidang. Meskipun variabel yang ditangani dalam distribusi adalah diskrit, kurva
distribusi normal sering juga digunakan sebagai pendekatan [2].

Gambar 3.1. Kurva Distribusi Normal Gaussian [2]

3.2. Analisis Percobaan


3.2.1.Penjumlahan dan Perkalian
Pada percobaan pertama, dilakukan perintah sederhana pada MATLAB, yaitu
operasi penjumlahan dan perkalian. Perintah sederhana ini diketikkan pada
Command Window pada aplikasi Matlab. Berikut adalah listing perintah sederhana
penjumlahan.

>>x=2 <Enter>

x=

2
12

>>y=3

y=

>>z=x+y

Z=

Pada listing program diatas, hal yang pertama dilakukan adalah menentukan
variabel skalar. Variabel skalar tersebut adalah x dan y. Pada perintah diatas, nilai
x=2 dan y=3. Kemudian terdapat variabel z yang merupakan operasi penjumlahan
dengan lambang (+) sebagai operasi penjumlahan. Pada listing program, tertulis
z=x+y, yang berarti nilai z merupakan hasil penjumlahan dari variabel x dan y.
Maka nilai variabel z adalah 2+3=5.
Setelah perintah sederhana penjumlahan, selanjutnya dilakukan perintah
sederhana perkalian. Sama seperti operasi penjumlahan, masukkan operasi
perkalian pada Command Window. Berikut adalah listing program aritmatika dasar
perkalian.

>>z=x*y

z=

Pada listing program diatas, setelah operasi penjumlahan, dilakukan operasi


perkalian. Variabel-variabel pada operasi perkalian masih sama dengan operasi
penjumlahan sebelumnya dengan nilai variabel x=2, dan y=3. Sebelumnya, variabel
z merupakan operasi penjumlahan, maka pada operasi ini nilai z diubah ke operasi
perkalian yaitu dengan lambang (*) sebagai operasi perkalian. Pada listing program,
z=x*y berarti nilai z adalah hasil perkalian dari variabel x dan y. Maka nilai variabel
z akan berubah menjadi 2×3=6.
13

3.2.2.Operasi Vektor dan Matrik


Pada percobaan kedua, dilakukan perintah sederhana Matlab selanjutnya,
yaitu operasi vektor dan matrik. Operasi ini akan menampilkan vektor ataupun
matrik dengan ukuran sesuai keinginan. Pada percobaan ini, dilakukan percobaan
menampilkan vektor x yang merupakan matrik berukuran 1×3 (1 baris, 3 kolom)
dengan nilai vektor x: 1, 2, dan 3. Berikut adalah listing program yang digunakan
untuk mendefinisikan vektor x:

>>x=[1 2 3]

x=

1 2 3

Kemudian, ditampilkan vektor y yang memiliki jumlah elemen sama, namun


dengan nilai berbeda yaitu 4, 5, dan 6. Berikut adalah listing program yang
digunakan untuk mendefinisikan vektor y:

>>y=[4 5 6]

x=

4 5 6

Dari kedua listing program tersebut, ditampilkan elemen-elemen vektor x dan


y dalam bentuk matriks. Selanjutnya, dilakukan percobaan untuk menampilkan
salah satu elemen pada vektor x atau y. Pada percobaan kali ini, dilakukan
percobaan menampilkan elemen ke 1 dari vektor y dengan listing program sebagai
berikut.

>>y(1)

ans=

Setelah dijalankan, didapatkan nilai elemen ke 1 dari vektor y, yaitu 4.


Perintah y(1) berarti menampilkan elemen ke 1 dari vektor y. Maka perintah untuk
menampilkan elemen ke n dari vektor m adalah m(n).
14

Selanjutmya, dilakukan penjumlahan antara masing-masing elemen vektor x


dan y. berikut perintah untuk melakukan penjumlahan masing-masing elemen
vektor x dan y
>>x+y

ans=

5 7 9

Pada perintah diatas, didapat penjumlahan masing-masing elemen vektor x


dan y yaitu (1+4) (2+5) (3+6) didapatkan hasil 5 7 9.
Kemudian, dilakukan percobaan untuk mengubah vektor y dengan perintah
sebagai berikut:

>>y’

ans=

Dari listing program diatas, perintah tersebut merupakan perintah untuk


mentranspose matriks y yaitu mengubah elemen baris menjadi kolom dari yang
sebelumnya matriks berukuran 1×3 menjadi 3×1.
Kemudian, dilakukan percobaan menghitung inner product dengan perintah
sebagai berikut:

>>x*y’

ans=

32

Dari listing program tersebut, dapat dilihat dari perintah tersebut bahwa inner
product merupakan perintah perkalian matriks. Perkalian matriks memiliki syarat
yaitu ketika matriks z adalah perkalian matriks x dengan y, maka matriks x dengan
ordo x×n dikalikan dengan matriks y dengan ordo n×y, sehingga nilai n harus sama,
kemudian akan dihasilkan matriks z dengan ordo x×y. Pada perintah diatas, matriks
x dengan ordo 1×3 dikalikan dengan matriks y transpose dengan ordo 3×1, maka
15

akan dihasilkan matriks dengan ordo 1×1 dengan operasi [(1×4)+(2×5)+(3×6)] =


[4+10+18]=32.
Kemudian, dilakukan perkalian element demi element matriks dengan
perintah berikut:
>>x.*y

ans=

4 10 18

Dari listing program diatas, tiap element matriks dikalikan. Sehingga didapat
hasil [(1×4) (2×5) (3×6)]= [4 10 18]
Selanjutnya diubah matriks 1×3 menjadi 3×1 dengan memodifikasi perintah
sebagai berikut:
>>x=[1;2;3]

x=

Dari perintah tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat tanda semicolon (;)
diantara angka tersebut. Fungsi semicolon tersebut adalah untuk mengubah matriks
tersebut menjadi matriks kolom. Selain itu, fungsi semicolon pada matlab adalah
sebagai tanda baris baru dalam program Matlab.
Kemudian, dilakukan perintah cara cepat dalam menyusun matriks tertentu
Peintah pertama:
>>x=ones(1,10)

x=

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16

Perintah kedua:
>>x=zeros(3,1)

ans=

Dari kedua perintah diatas, terdapat istilah ones dan zeros. Ones dan zeros
merupakan fungsi yang disediakan oleh Matlab untuk mempercepat menyusun
sebuah matriks. Fungsi perintah ones adalah membuat matriks dengan semua
elemen pada matriks bernilai 1 dengan ordo tertentu. Sedangkan fungsi perintah
zeros adalah membuat matriks dengan semua elemen matirks bernilai 0 dengan
ordo tertentu. Perintah ones(1,10) memiliki arti matriks dengan semua elemen
bernilai 1 dengan ordo 1 baris × 10 kolom. Sedangkan zeros(3,1) memiliki arti
matriks dengan semua elemen bernilai 0 dengan ordo 3 baris × 1 kolom.

3.2.3.Bilangan Acak
Percobaan selanjutnya dilakukan pembangkitan bilangan acak dengan
perintah sebagai berikut:
>>rand(1,10)

ans=

0,8147 0,9058 0,1270 0,9134 0,6324 0,0975 0,2785

0,5469 0,9575 0,9649

Dari perintah tersebut, perintah rand merupakan perintah untuk menampilkan


angka secara acak. Perintah rand(1,10) berarti menampilkan angka secara acak
dengan matriks 1 baris × 10 kolom.
17

Kemudian ada cara lain untuk menampilkan angka secara acak dengan
perintah berikut:
>>randn(1,10)

ans=

-1,3499 3,0349 0,7254 -0,0631 0,7147 -0,2050 -0,1241

1,4897 1,4090 1,4172

Pada perintah diatas memiliki perbedaan dengan perintah sebelumnya. Pada


perintah rand angka yang ditampilkan adalah bilangan cacah (himpunan yang tidak
memiliki nilai negatif dan dimulai dari 0) secara acak, sedangkan perintah randn
angka yang ditampilkan adalah bilangan bulat (himpunan bilangan negatif, 0, dan
bilangan positif) secara acak. Perintah randn ini membangkitkan bilangan acak
terdistribusi Gaussian (normal)
Kemudian ada cara menampilkan bilangan binary secara acak dengan
perintah berikut

>>randi(1,4)

ans=

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

Pada perintah diatas, randi (1,4) berarti menampilkan angka 1 secara acak
dengan matriks 4 baris × 4 kolom. Jika dilakukan perintah randi (2,4), maka akan
ditampilkan angka 1 sampai 2 secara acak dengan matriks 4 baris × 4 kolom.
18

Kemudian mencoba perintah pembangkitan randi(1,10,4), maka didapat hasil


sebagai berikut:

>>randi(1,10,4)

ans=

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

Maka didapat perintah randi(1,10,4) menampilkan angka 1 secara acak dengan


matriks 10 baris × 4 kolom.

3.2.4.Membuat Grafik
Pada percobaan selanjutnya adalah membuat grafik dalam Matlab. Salah satu
kelebihan Matlab adalah kemudahan dalam mengolah grafik. Sehingga tidak sulit
untuk melihat suatu respon system. Pada percobaan kali ini, perintah dimasukkan
ke dalam kolom editor pada Matlab. Berikut perintah menampilkan grafik sinyal
kontinyu:

>> time = [0:0.001:0.099];

>> x = cos(0.1*pi*(0:99));

>> plot(time,x)
19

Kemudian akan tampil grafik sinyal kontinyu sebagai berikut:

Gambar 3.2 Grafik Sinyal Waktu Kontinyu


Dari grafik tersebut dapat dilihat, bahwa bentuk grafik tersebut adalah
sinusoidal. Grafik ini menampilkan sebuah sinyal dalam domain waktu kontinyu.
Fungsi time = [0:0.001:0.099]; berarti fungsi yang ditampilkan dimulai dari 0,
dengan range 0.001
Kemudian, membuat perintah membuat grafik sinyal diskrit dengan perintah
sebagai berikut:
>> time = [0:0.001:0.099];

>> x = cos(0.1*pi*(0:99));

>> stem(time,x)
20

Selanjutnya, didapat grafik sinyal diskrit sebagai berikut:

Gambar 3.3 Grafik Sinyal Waktu Diskrit

Percobaan selanjutnya, dilakukan penggabungan dua grafik dalam satu


tampilan. Pertama, ditampilkan satu grafik dari suatu persamaan dalam satu
tampilan. Pada percobaan ini, perintah atau listing program ditulis pada kolom
editor dengan membuat file program baru pada matlab, setelah itu ditulis pada
kolom editor, kemudian file Matlab disimpan kedalam penyimpanan Laptop/PC.
Berikut perintah untuk menampilkan suatu persamaan menjadi grafik:

Fs = 100;

t=(1:100)/Fs;

s1=sin(2*pi*t*5);

plot(t,s1)

Kemudian, dari listing program diatas, dilakukan penambahan fungsi kedua


untuk menambahkan grafik kedua yang fungsinya berbeda untuk emembedakan
antara grafik satu dan dua. Pada perintah pertama ini, kita akan menampilkan dua
grafik dalam satu tampilan. Berikut adalah perintah untuk menampilkan dua grafik
dalam satu tampilan:

Fs = 100;

t=(1:100)/Fs;

s1=sin(2*pi*t*5);
21

s2=sin(2*pi*t*10);

subplot(211);

plot(t,s1)

subplot(212);

plot(t,s2)

Pada perintah diatas, ditambahkan fungsi kedua yaitu.


s2=sin(2*pi*t*10);. Fungsi tersebut hampir sama dengan fungsi sebelumnya
yaitu menampilkan grafik berbentuk sinusoidal. Perbedaan grafik satu dan dua,
terdapat pada nilai dalam fungsi tersebut, sehingga menghasilkan perbedaan antara
grafik 1 dan grafik 2. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.4 Tampilan Dua Grafik pada Dua Frame


Hal ini disebabkan perintah subplot. Pada perintah >>subplot(211); berarti
akan menampilkan 2 baris grafik dan 1 kolom grafik dengan grafik 1 di baris
pertama. Sedangkan untuk >>subplot(211); berarti akan menampilkan 2 baris
grafik dan 1 baris grafik dengan grafik 2 di baris kedua.
22

Kemudian untuk menampilkan 2 grafik dengan masing-masing grafik


tertampil di window yang berbeda, diberikan perintah berikut
Fs = 100;

t=(1:100)/Fs;

s1=sin(2*pi*t*5);

s2=sin(2*pi*t*10);

subplot(211);

plot(t,s1)

subplot(212);

plot(t,s2)

Selanjutnya akan tampil 2 window matlab dimana window figure 1


menampilkan fungsi grafik 1, sedangkan window figure 2 menampilkan fungsi
grafik 2. Berikut tampilan menampilkan 2 grafik dengan masing-masing grafik
tertampil di window yang berbeda

Gambar 3.5 Tampilan Dua Grafik pada Dua Window Berbeda


23

Kemudian dilakukan penggabungan lebih dari satu grafik pada sebuah


tampilan. Dengan perintah berikut:
Fs = 100;

t=(1:100)/Fs;

s1=sin(2*pi*t*5);

s2=sin(2*pi*t*10);

plot(t,s1)

hold on

plot(t,s2)

hold off

Gambar 3.6 Grafik Dua Sinyal Bersamaan


Untuk memperjelas melihat letak perbedaan, maka grafik diubah ke sinyal
diskrit dengan perintah berikut:

Fs = 100;

t=(1:100)/Fs;

s1=sin(2*pi*t*5);

s2=sin(2*pi*t*10);

stem(t,s1)

hold on

stem(t,s2)

hold off
24

Gambar 3.7 Grafik Dua Sinyal Diskrit Bersamaan


Dari dua perintah diatas, yang menyebabkan 2 grafik digabung menjadi 1
adalah perintah hold. Ketika perintah hold on, maka akan menahan grafik 1
sehingga dapat digabungkan dengan grafik 2.

3.2.5.Membuka File
Pada aplikasi Matlab, pengguna diberi kemudahan dalam membuka file-file
tertentu yang sudah didukung oleh library pada Matlab. Dalam hal ini yaitu
membuka file text, suara atau gambar.
Pada percobaan pertama, dilakukan percobaan membuka file suara yang
terdapat pada library Matlab dengan perintah sebagai berikut:

>>clear all

>>load train

>>whos

Name Size Bytes Class Attributes

Fs 1x1 8 double

Y 12880x1 103040 double

Dari perintah diatas, perintah clear all merupakan perintah untuk menghapus
variabel-variabel yang tersimpan akibat perintah-perintah sebelumnya. Untuk
perintah load train berfungsi untuk memanggil file train. Sedangkan perintah whos
berfungsi menampilkan informasi file dengan keterangan frekuensi sampling
sebesar Fs (44100 Hz), disimpan sementara pada matrik y (default) dengan ukuran
25

12880 x1, jumlah Byte sebesar 103040 dan merupakan tipe data double, dan
Atribute tidak ada penjelasan. Kemudian, untuk mengetahui bagaimana bunyi file
train, maka diberikan perintah berikut.

>>sound(y,Fs)

>>plot(y)

Gambar 3.8. Grafik dari file train

Dari perintah diatas, perintah sound(y,Fs) digunakan untuk memutar file train
yang sudah dipanggil. Sedangkan plot(y) berfungsi menampilkan grafik suara dari
file train.
Percobaan selanjutnya, dilakukan perintah untuk memanggil sebuah file
gambar yang ada di dalam direktori standar Matlab dengan perintah load. Berikut
perintah untuk memanggil file gambar yang ada di dalam direktori standar Matlab

>>y=imread('agnes.jpg');

>>imshow(y)

Fungsi ‘imread’ adalah untuk memanggil file gambar yang ada pada laptop
dengan mengetikkan nama file gambar yang akan dibuka. Sedangkan untuk
perintah ‘imshow(y)’ berfungsi menampilkan gambar yang telah dipanggil pada
window baru.
Kemudian dilakukan percobaan mengkonversi gambar yang telah kita panggil
dari format RGB menjadi format Gray dengan perintah berikut:
26

>>yg=rgb2gray(y);

>>imshow(yg)

Perintah ‘yg=rgb2gray(y);’ adalah perintah membuat variabel baru yang


dapat mengubah gambar yang telah kita panggil (variabel y) dari format RGB
menjadi format Gray. Kemudian perintah ‘imshow(yg)’ berfungsi menampilkan
gambar yang dipanggil (y) yang telah diubah formatnya menjadi Gray (yg) pada
window baru.

(a) Format RGB (b) Format Gray


Gambar 3.9 Tampilan File Image

3.2.6.Membuat Fungsi Matlab


Pada perboaan selanjutnya, dibuat fungsi pada Matlab editor dengan script
sebagai berikut. Kemudian simpan dengan nama x2.m

function y = x2(t);

y = t.^2;

Pada listing program diatas, function y merupakan fungsi yang dibuat yaitu t
pangkat 2.
27

Selanjutnya, fungsi yang telah dibuat dipanggil melalui perintah pada


Command Window sebagai berikut.
>> t=0:1:10;

>> y_2=x2(t)

y_2 =

0 1 4 9 16 25 36 496481 100

Pada listing program diatas, merupakan hasil dari fungsi yang dibuat. Jika
dihitung secara manual, maka akan sesuai. 1^2=1, 2^2=4, dst.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, mengenai “Operasi Dasar
Matlab” ,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Matlab merupakan sebuah bahasa dengan (high-performance) kinerja tinggi
untuk komputasi masalah teknik.
2. Matlab dapat menjalankan perintah dasar operasi aritmatika dasar dan matriks
3. Matlab dapat menampilkan grafik dari satu fungsi atau lebih, baik secara 2
dimensi ataupun 3 dimensi
4. Matlab dapat memuat file yang ada dalam penyimpanan PC/Laptop

28
DAFTAR PUSTAKA

[1] Y. Megalina, Prediksi Cuaca Ekstrim Dengan Model Jaringan Syaraf Tiruan
Menggunakan Program MATLAB, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2010.
[2] M. Y. Darsyah and D. H. Ismunarti, "Perbandingan Kurva pada Distribusi
Uniform dan Distribusi Binomial," Statistika, vol. 1, p. 22, 2013.
[3] Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains, Jakarta: Erlangga,
2005.
[4] A. J. Praptomo, Pengendalian Mutu Laboratorium Medis, Yogyakarta:
Deepublish, 2018.

29
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai