Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

UNIT 8
PENGUAT FET DRAIN BERSAMA (COMMON DRAIN)
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO

RAFI’ MUHAMMAD NAUFAL


3332180040
DASEL-10

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
BAB I
METODOLOGI PENILITIAN

1.1.Prosedur Percobaan
1. Siapkan papan plug-in, catu daya tegangan utama, generator sinyal, empat
buah resistor 1MΩ, 100KΩ dan 560 Ω, dua buah kapasitor dengan nilai
masing masing 10μF/35V, FET SK 125, dan osiloskop.
2. Dalam keadaan catu daya tegangan utama dan generator sinyal mati, buatlah
rangkian seperti pada gambar 8.1 pada papan plug-in.

Gambar 8.1 Rangkaian Common Drain

3. Hidupkan catu daya tegangan utama


4. Hidupkan generator sinyal
5. Atur agar besar sinyal pada CH 1 dan frekuensi gelombang sinus bisa
terlihat dengan jelas.
6. Sket gambar yang tampak pada layar osiloskop dalam bentuk grafik yang
mencantumkan Time/DIV, V/DIV (CH 1), dan V/DIV (CH 2)
7. Catat hasil percobaan pada blangko yang ada.
8. Matikan catu-daya tegangan utama.
BAB II
TUGAS

2.1 Tugas Pendahuluan


1. Gambarkan simbol Transistor tipe pnp dan npn!

Gambar 2.1 (a) Simbol Transistor Tipe NPN (b) Simbol Transistor Tipe
PNP
2. Jelaskan prinsip kerja dari transistor!
Prinsip kerja transistor adalah tegangan yang disatu terminalnya misalkan
emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang akan
dikuatkan melalui kolektor. Selain digunakan untuk penguat, Transistor bisa
juga digunakan sebagai saklar. Caranya dengan memberikan arus yang
cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi
seperti ini, kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar
tertutup. Dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan
emitor bagai saklar yang terbuka [1].
3. Jelaskan apa itu common drain!
Common drain merupakan konfigurasi transistor FET dimana input
dimasukkan ke Gate, sedangkan output diambil dari Source. Tegangan
sinyal output adalah lebih kecil dari tegangan sinyal input. Tidak terjadi
perbedaan phasa antara sinyal input dengan output, karena itu rangkaian
juga disebut Pengikut Sumber (Source Follower). [2]
4. Gambarkan rangkaian penguat common collector!

Gambar 2.2 Rangkaian Penguat Common Collector

2.2 Latihan Dan Tugas


1. Jelaskan tentang titik kerja transistor!
Pada dasarnya titik kerja transistor suatu rangkaian penguat bisa diletakkan
dimana saja di kurva karakteristik. Agar rangkaian penguat dapat
menguatkan sinyal dengan linier atau tanpa cacat, maka titik kerja transistor
ditempatkan di tengah daerah aktif. Disamping itu agar titik kerja tidak
diletakkan diluar batas maksimum dari arus maupun tegangan yang sudah
ditentukan oleh pabrik untuk menjaga transistor dari kerusakan.
2. Bagaimana prinsip kerja transistor FET? Apa perbedaannya dengan
MOSFET?
Prinsip kerja transistor FET seperti kran air yang mengatur aliran air pada
pipa. Elektron atau Hole akan mengalir dari Termina Source (S) ke
Terminal Drain (D). Arus pada outputnya yaitu Arus Drain (ID) akan sama
dengan Arus Inputnya yaitu Arus Source (IS). Prinsip kerja ini sama seperti
prinsip kerja pada Common Collector.
Perbedaan dengan MOSFET yaitu MOSFET mempunyai impedansi yang
sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya
digunakan pada bagian-bagian yang benar-benar memerlukannya.
3. Kenapa tegangan output dari common drain tidak bertambah dari tegangan
input?
Rangkaian penguat common drain sering disebut juga sebagai source
follower, karena amplitudo tegangan pada source besarnya hampir sama
dengan amplitudo tegangan pada gate (input) dan memiliki fasa gelombang
yang sama (in-phase). Dengan kata lain, tegangan pada source mengikuti
tegangan input pada gate. Penggunaan rangkaian common drain biasanya
untuk memberikan resistasi output yang relatif lebih rendah.
4. Apa perbedaan antara common drain dengan common source?
Common drain memiliki amplitudo tegangan pada source besarnya hampir
sama dengan amplitudo dengan gate (input) dan memiliki fasa gelombang
yang sama (in-phase). Sedangkan common source amplifier memberikan
gain tegangan yang baik dengan tambahan keunggulan berupa impedansi
input tinggi.
5. Apa persamaan antara common drain dengan common collector?
Common drain dan common collector memiliki persamaan yaitu nilai
Vout hampir sama dengan nilai Vin.
BAB III

ANALISIS

3.1 Dasar Teori


Transistor adalah salah satu komponen penting dalam sebuah produk
elektronika. Hampir semua produk elektronika menggunakannya sebagai
penguat sinyal, saklar, dan penggerak. Pada praktikum ini, jenis transistor yang
digunakan adalah transistor FET.
Transistor efek medan atau field effect transistor yang disingkat menjadi
FET ini adalah jenis transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan medan listrik disini adalah tegangan
listrik yang diberikan pada terminal gate (G) untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan pada terminal drain (D) ke terminal source (S). Transistor efek
medan (FET) ini sering juga disebut sebagai transistor unipolar karena
pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja,
apakah muatan pembawa tersebut merupakan elektron maupun hole.[1] Pada
transistor FET sendiri terdapat 3 konfigurasi yaitu common source, common
gate, dan common drain.
Pada praktikum kali ini, konfigurasi yang digunakan adalah common drain.
Pada common drain, input dimasukkan ke gate dan outputnya diambil dari
source. Konfigurasi common drain atau drain bersama memiliki amplitudo
tegangan pada source besarnya hampir sama dengan amplitudo dengan gate
(input) dan memiliki fasa gelombang yang sama (in-phase). Dengan kata lain,
tegangan pada source mengikuti tegangan input pada gate. Penggunaan
rangkaian common drain biasanya untuk memberikan resistasi output yang
relatif lebih rendah
3.2 Analisis Penguat Transistor Drain Bersama (Common Drain)

Pada percobaan Penguat Transistor Drain Bersama (Common Drain), akan


diamati tentang sifat rangkaian penguat transistor FET drain bersama. Dari sini
maka dilakukanlah percobaan dan didapat data sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Percobaan


No VA Vout AV
1 0,705 0,608 0,862
2 0,901 0,758 0,841
3 2,503 2,113 0,844
4 5,17 3,576 0,691

Dari data di atas dapat di lihat bahwa nilai Av mendekati 1. Berdasarkan teori,
common drain atau drain bersama memiliki amplitudo tegangan pada source
besarnya hampir sama dengan amplitudo dengan gate (input) dan memiliki fasa
gelombang yang sama (in-phase). Dari pernyataan tersebut, maka didapat
persen kesalahan Av dari tiap percobaan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Persen Kesalahan Av


AV AV
No Percobaan Perhitungan %Kesalahan
1 0,862 1 13,8
2 0,841 1 15,9
3 0,844 1 15,6
4 0,691 1 30,9

Pada percobaan keempat, terlihat bahwa terjadi distorsi pada gelombang seperti
pada gambar 3 sehingga menyebabkan hasil input berbeda jauh dengan output
yang dihasilkan. Ini disebabkan oleh sinyal input yang terlalu besar, sehingga
melebihi kapasitas tegangan sumber.

.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, mengenai “Penguat FET
Drain Bersama (Common Drain)” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Common drain adalah konfigurasi transistor FET dimana amplitudo
tegangan pada source besarnya hampir sama dengan amplitudo dengan
gate (input) dan memiliki fasa gelombang yang sama (in-phase).
2. Common drain memiliki sifat yang sama dengan common collector
dimana Vout hampir sama dengan nilai Vin.
3. Distorsi amplitudo pada amplifier terjadi karena input yang terlalu besar
sehingga penguatannya berlebih, sehingga menyebabkan terpotongnya
bentuk gelombang pada sinyal output pada titik atas dan bawah.
DAFTAR PUSTAKA

[1] L. Ibbotson. Introduction to Solid State Devices. 1997. London : Elsevier


Science

[2]. H, Sudjendro. Macam Jenis Konfigurasi Rangkaian JFET. 2018. Tersedia dari
: https://bundet.com/pub/detail/macam-jenis-konfigurasi-rangkaian-jfet-
1540644381 [URL dikunjungi pada 31 Oktober 2019]
LAMPIRAN

Gambar 1

Gambar 2
Gambar 3

Gambar 4
Gambar 5

Gambar 6
Gambar 7

Anda mungkin juga menyukai