PENULISAN ILMIAH
OLEH :
RIO NANDO SIRAIT DBD 113 126
Laporan Kerja Praktek dari :
MAULANA SYAHRI GINTING
DBD 111 0021
MESCHAC TIMOTHEE SILALAHI
DBD 111 0113
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Batubara merupakan salah satu sumber energi alternatif
disamping minyak dan gas bumi. Dipilihnya batubara sebagai sumber
energi karena batubara relatif lebih murah dibanding minyak bumi.
Khususnya di Indonesia yang memiliki sumber batubara yang sangat
melimpah,sehingga batubara menjadi sumber energi alternatif yang
potensial. Berdasarkan perhitungan cadangan batubara Indonesia
diperkirakan sebesar 42,6 milyar ton dan masih berpotensi untuk
diproduksi 80 tahun mendatang.
Batubara pada saat ini lebih banyak digunakan sebagai bahan
bakar pembangkit listrik .walaupun sebenarnya batubara bermanfaat
juga bagi sektor rumah tangga, industri, dan transportasi. Untuk sektor
rumah tangga manfaat batubara sebagai bahan bakar dibentuk briket
batubara. Dalam dunia industri dan transportasi batubara diubah
dalam bentuk cair atau berupa batubara yang bermanfaat sebagai
pengganti bahan bakar minyak. Dengan meningkatkan potensi
batubara Indonesia diharapkan pemanfaatan batubara sebagai bahan
energi aleternatif dapat berjalan maksimal.
ii
1.2
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari review kerja praktik ini adalah sebagai
pemenuhan studi pada kurikulum pembelajaran program S-1 Jurusan
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya.
1.2.2 Tujuan
1. Mengetahui nilai efisiensi dan match factor alat gali muat angkut
pada proses Coal Getting di PT. Hamparan Mulya.
2. Mengetahui hasil Productivity coal getting di PT. Hamparan
Mulya.
3. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi productivity coal
getting di PT. Hamparan Mulya
1.3
Manfaat
Manfaat dari Kerja Praktik ini agar mahasiswa dapat
menerapkan teori-teori yang telah diterima dalam perkuliahan guna
menunjang pemahaman materi di lapangan disamping itu dapat
menghasilkan tenaga kerja yang memiliki ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang nantinya siap bersaing di dunia pekerjaan. Manfaat
lain dari Kerja Praktik ini adalah untuk mengetahui Productivity coal
getting Direct Hauling Pit To Port Stocpile di PT. Hamparan Mulya.
1.4
Rumusan Masalah
1. Bagaimana menghitung nilai efisiensi dan match factor alat gali
muat angkut pada proses Coal Getting di PT. Hamparan Mulya?
iii
Batasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan dalam produksi penyusun
membatasi masalah antara lain :
a.
Kemampuan produksi alat gali muat angkut pada proses coal
b.
getting
Alat mekanis yang digunakan adalah alat muat Excavator
c.
d.
(match factor)
Nilai bucket fill factor dan swell factor merupakan ketetapan
dari PT. Hamparan Mulya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Batubara
Batubara adalah
berupa
sedimen
organik
bahan
bakar
iv
adalah
destilasi
destruktif
dan
ekstraksi
pelarut
1.
tumbuhan
yang
telah
mati
mengalami
pembusukan
(gambut) terbentuk.
Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit
2.3
2.
3.
Penggalian batubara
Kegiatan penggalian dilakukan setelah lapisan tanah penutup
Pemuatan batubara
vii
Pengangkutan
Pengangkutan
bertujuan
untuk
memindahkan
batubara
hasil
baik jenis, bentuk danlain sebagainya. Oleh karena itu, alat yang digunakan
untuk memindahkannya pun beranekaragam pula. Material yang dimaksud
dalam pemindahan tanah (earth moving) meliputi :tanah, batuan, vegetasi
(pohon, semak belukar dan alang-alang).
2.5
Defenisi Produktivitas
(Productivity) Produktivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
ix
Operasional Tambang
Operasional tambang merupakan proses operasional tambang yang
Cycle Time
Waktu edar (cycle time) yaitu waktu yang diperlukan alat dalam
melakukan aktivitas penambangan, yang terbagi atas 2 bagian yaitu :
1.
Loading Time
Loading adalah proses pemuatan batubara dari front tambang oleh alat
gali muat kealam alat angkut dalam hal ini alat gali muat menggunakan
excavator dan alat angkut menggunakan dump truck.
2.
Hauling Time
Hauling adalah proses pengangkutan batubara yang telah dimuat dari
front
tambang
ke
stockpile
atau
tempat
penyimpanan
sementara
Weighing Time
Dumping Time
b.
menentukan
besarnya
faktor
pengisian
Fill
Factor
lunak
1.0 - 1.2
Penggalian secara alami tanah berpasir dan tanah
Rata-rata
kering
1.0 - 1.1
Penggalian secara alami tanah berpasir dengan
Agak susah
Susah
kerikil
Material hasil peledakan
c.
0.8 - 0.9
0.7 - 0.8
Efisiensi Kerja
xi
Ketersediaan Alat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
xii
PT. Hamparan Mulya site PT. Padang Karunia Group tergabung dalam
Triputra Group bersama perusahaan pemegang izin WIUP lainnya seperti
PT. Adaro. Saat ini PT. Hamparan Mulya sudah berada pada periode
produksi tahun kesembilan dan terus-menerus melakukan ekspansi wilayah
untuk mencari potensi cadangan batubara lainnya berdasarkan formasi
pembawa batubara.
3.1.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah
PT. Hamparan Mulya terletak sekitar 200 km ke Timur Laut dari
Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Selanjutnya, ada 2 jalur alternatif
menuju muara teweh dari Palangka Raya yaitu sebagai berikut :
1.
2.
Fauna (Hewan)
xiv
berkebun karet dengan sebagian lainnya berkebun kelapa sawit, dan yang
lain pada umumnya bekerja sebagai pedagang, disamping pegawai
perusahaan swasta seperti perusahaan kayu atau perkebunan dan sebagai
pegawai negeri.
3.2
Kondisi Geologi
3.3
3. Interview (Wawancara)
3.3.3 Waktu Penelitian
Jadwal kegiatan kerja praktik di PT. Hamparan Mulya terhitung
dari awal bulan Februari sampai dengan pertengahan bulan Maret
2015.
xvi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Nilai Efisiensi dan Match Factor Alat Gali Muat Angkut Pada
Proses Coal Getting
1. Perhitungan Produksi Alat Muat dan Alat Angkut
a) Loading
Pengambilan data cycle time loader diambil langsung di
lapangan dengan menggunakan stopwatch, untuk Excavator
PC-300 rata-rata cycle time adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Cycle Time Loader
Alat Muat
PC-300-8
b) Hauling
Pengambilan data cycle time hauling diambil langsung di lapangan
dengan menggunakan stopwatch, untuk Dump Truck volvo FMX 440 ratarata cycle time adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Cycle Time Hauling Dumptruck
Jenis DT
Rata-rata CT Ke
Rata-rata CT Ke
Pit-KM 3
Pit-KM 0
80 menit
100 menit
xvii
c) Weighing (Penimbangan)
Pengambilan data cycle time weighing diambil langsung di lapangan
dengan menggunakan stopwatch, untuk Dump Truck volvo FMX 440 ratarata cycle time adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Cycle Time Weighing Dumptruck
Alat Muat
Dumping to Port KM
Dumping to Port KM 0
3
0,65 menit
1,95 menit
d) Dumping
Pengambilan data cycle time Dumping diambil langsung di lapangan
dengan menggunakan stopwatch, untuk Dump Truck volvo FMX 440 ratarata cycle time adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Cycle Time Dumping Dumptruck
Alat Muat
Dumping di Port KM
Dumping di Port KM 0
3
0,65 menit
1,95 menit
440
e) Kombinasi Alat Muat dan Alat Angkut
Tabel 4.2 Cycle Time Dumping Dumptruck
Kombinasi
Alat Muat dan
Alat Angkut
PC 300 dengan
Volvo FMX 440
to km 3
PC 300 dengan
Volvo FMX 440
to km 0
Loading
Hauling
Weighing
Dumping
Hauling
Total
Kosong
Time
Time
isi
0.65
1,95
1.30
0.65
32.32
menit
menit
menit
menit
menit
5.39
51.29
2.95
1.95
45.63
107.21
menit
menit
menit
menit
menit
menit
80 menit
Pembahasan
4.2.1 Perhitungan Produksi Alat Muat dan Alat Angkut
xviii
1. Loading
Pengambilan data cycle time loader diambil langsung di lapangan
dengan menggunakan stopwatch, untuk PC-300-8 rata-rata cycle time nya.
2. Hauling
Cycle time kegiatan hauling diambil langsung dari lapangan dengan
menggunakan stopwatch. Perhitungan waktu hauling diambil mulai dari
titiak awal start di pit sampai kembali di loading spot.
4.2.2 Fill Factor (backhoe)
Pada pemuatan material ke dalam alat angkut maka faktor pengisian
sangat perlu diperhitungkan pada alat muat oleh karena pengisian bucket
yang bervariasi. Faktor pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas
nyata suatu alat dengan kapasitas teoritis alat tersebut. Faktor pengisian
bucket diperoleh berdasarkan kondisi penggalian dan material yang akan
diambil. Dari (tabel 4.3) diperoleh fill factor sebesar 110 %, dimana material
yang akan diambil berupa material lempung.
4.2.3 Faktor pengembangan (swell factor)
Faktor Pengembangan perlu diperhatikan karena akan berpengaruh
pada kapasitas alat muat dan alat angkut, apabila suatu material digali dari
tempat aslinya atau dalam keadaan insitu, maka akan terjadi penambahan
volume (swell), hal ini disebabkan oleh butiran material yang semakin besar
sehingga rongga-rongga yang ada akan terisi oleh udara. Faktor
pengembangan material (swell factor) diperoleh dengan membagi berat jenis
dalam keadaan terberai (loose condition) dengan berat jenis dalam keadaan
asli (bank condition).
4.2.4 Efisiensi Kerja
xix
diperlukan kesesuaian alat angkut dan alat muat (macth factor sama dengan
satu). Hal ini untuk menghindari waktu tunggu atau hambatan alat muat atau
alat angkut.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
xx
dilakukan
pengamatan
langsung
dilapangan
dengan
mengumpulkan data tentang, data cycle time alat muat, data cycle time
alat angkut, efisiensi kerja, kesediaan alat, jam kerja, swell factor, fill
factor, maka akan didapatkan hasil produktivitas coal getting untuk alat
muat.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas coal getting adalah:
Kondisi Cuaca, Density Batubara, Efisiensi Kerja, Swell Factor, Fill
Factor, Kesediaan Alat, Hauling Road Maintenance.
5.2. Saran
Beberapa saran yang dapat kami berikan untuk PT. Hamparan
Mulya antara lain :
1.
Dengan alat angkut yang rata-rata beroperasi saat ini ada 7 maka
untuk mendapatkan faktor keserasian dan efisiensi kerja yang
baik adalah dengan menambahkan 3 unit alat angkut lagi
sehingga
akan
meminimalisir
penggunaan
waktu
dan
xxi
2.
3.
4.
5.
xxii