Anda di halaman 1dari 5

SCENE

UNNES/ FIS
(1)

SHOT
1
2

Dalam Bis/
Perjalanan
(2)

NASKAH
(Greeting)
Assalamualaikum,
Selamat Sore
Sebentar lagi kita akan
melakukan kunjungan
KPS dimana kita akan
mempelajari
peninggalan
peninggalan di masa
kuno yang hingga kini
peninggalan tersebut
masih tersimpan dalam
museum
nasional.
Pusat utama kajian
kami adalah arca-arca
peninggalan
zaman
xxx,
ingin
lihat
bagaimana perjalanan
kami dan bagaimana
arca-arca peninggalan
zaman
xxx?
Ikuti
perjalanan kami!
Perjalanan Semarang
Jakarta kira kira
(Sekian) X jam sudah
kami berada didalam
bus, suasana pejalanan
kami sangat
menyenangkan,
ditemani oleh musik
yang sedari tadi
menemani pejalanan
kami. Jalan menuju
Museum Nasional pun
lancar hingga saat ini,
pepohonan disisi kanan
kiri menjulang tinggi
menambah indah
pemandangan. Hingga

VIDEO
AUDIO
Presenter Duduk naskah
dikursi/ Gazebo
(medium shot)
Presenter mulai naskah
berdiri berbicara
sesui
naskah
sambil kemudian
berjalan menuju
bis
(Long shot)
Presenter masuk
bis Merekam
bis dari samping

Merekam
Perjalanan Dari
Depan
dan
Samping KananKiri,
Maps semarang
Jakarta,
Merekam
saat
presenter
akan
tidur,
Suasana
jalan
jalan Jakarta.

gamela
n
etc/
akustik
+
dubbing
naskah

Munas dan
Sekitarnya
(3)

hari semakin larut, dan


kami beristirahat
sembari menanti hari
esok.
Sekarang, kita sudah
berada di depan
museum nasional
jakarta. Seperti yang
nampak di samping
saya terdapat ikon dari
Museum Nasional
yaitu patung Gajah.
Setelah ini kita akan
menuju gedung arca.
Sebelum memasuki
museum, ada baiknya
kita mengerti sejarah
museum nasional
Sejarah Munas

Ingin tahu lebih lanjut


mengenai munas? Dan
bagaimana didalam
museum nasional
sendiri? Ikuti kajian
peninggalan sejarah
kami!

(NARASI)
(Menceritakan susana
awal di lobi gedung
arca hingga menuju

Presenter berada Naskah


di dekat patung
gajah/di debpan
tulisan Museum
Nasional

Merekam
Dubbing
suasana munas narasi,
dari luar,
musik
Dari lantai Atas
(Wide Angel)
SlideShow
Gambar Keadaan
Munas
dari
zaman ke zaman
Long shot ke
medium shot
Presenter mulai
beranjak dari
tempat semula
menuju bagian
dalam gedung
arca/taman arca
merekam
perjalanan
presenter
memasuki

Naskah
di akhiri
musik

musik

taman arca)

Gedung Arca
(taman Arca
dan Selasar
Barat)
(4)

(NARASI)
(Melanjutkan
menceritakan Suasana)

Menjelaskan tentang
arca itu sendiri
Menjelaskan arca arca
di Museum (berapa,
sejak kapan, berasal
dari mana,
kebanyakan, mengapa)
(Presenter Menjelaskan
1-3 arca yang penting)
baik dalam hal sejarah,
makna
maupun
ikonografinya

Ini Merupakan Arca


Bhairawa, seperti yang
anda lihat tingginya
kira kira 4,5 meter dan
asalkan kalihan tahu
berat arca ini lebih dari
4 ton, Arca Bhairawa
ini dibuat dari batu
andesit,
Bhairawa
digambarkan sebagai
raksasa
mengerikan
sebagai
merupakan
perwujudan
Siwa
sekaligus
Buddha.
dalam
aliran
Tantrayana.
Arca

gedung arca,
merekam dari
samping saat
presenter
berjalan
Merekam Arca
Arca

Musik +
dubbing
narasi

Merekam arca
arca
Merekam
keadaan secara
luas taman arca
dan selasar barat

Dubbing
Narasi
Dubbing
Narasi

Merekam arca
yang di jelaskan
presenter beserta
presenternya

Naskah

Bhairawa ini memiliki


dua tangan, tangan kiri
memegang mangkuk
dari tengkorak manusia
berisi darah manusia
dan tangan kanan
membawa pisau belati.
Penggambaran
Bhairawa
membawa
pisau konon untuk
menunjukkan upacara
ritual Matsya atau
Mamsa.
Membawa
mangkuk itu untuk
menampung
darah
dalam
upacara
meminum darah.
Arca
raksasa
ini
aslinya terletak di bukit
di tengah persawahan
di
kompleks
percandian
Padang
Roco,
Dharmasraya,
Sumatera Barat, Arca
raksasa ini sempat
roboh dan terkubur
tanah, hanya satu sisi
bagian lapik (alas)
yang menyembul ke
permukaan
tanah.
Penduduk
setempat
yang tidak menyadari
keberadaan arca itu
menjadikan batu itu
sebagai batu pengasah
parang dan membuat
lubang lumpang batu

sebagai lesung untuk


menumbuk
padi.
Hingga kini pun bekas
lubang
itu
dapat
ditemukan pada sisi
landasan arca ini. itu
diangkut
oleh
pemerintah
Hindia
Belanda pada tahun
1935
ke
Kebun
Margasatwa
Bukittinggi. Lalu pada
tahun 1937 arca ini
diboyong ke Museum
Nasional di Batavia
dan menghuni Museum
Nasional hingga kini.
5

Wawancara

Penutup

Wawancara
dengan pihak
Museum

Anda mungkin juga menyukai