MATA
KULIAH
KONSTRUKSI
&
PERENCANAAN,
AKAN
MENGKHUSUSKAN BIDANG PERENCANAAN
PADA
MESIN-MESIN
PEMINDAH
BAHAN
(Materials
Handling
Equipment)
1
Daftar Pustaka
Rudenko, 1996, Mesin Pemindah Bahan,
terjemahan
Foead,
Nazar,
Jakarta,
Erlangga.
Muin, Syamsir A., 1987, Pesawat-Pesawat
Pengangkat, Jakarta PT. Raja Grafindo
Persada.
Zainuri, M., A., 2006, Mesin Pemindah
Bahan, Andi, Yogyakarta.
Pengertian/batasan :
PERALATAN PENGANGKAT
Klasifikasi
PERALATAN PENGANGKAT
Mesin pengangkat
Crane
Elevator
PERALATAN PENGANGKAT
Kelompok peralatan pengangkat mempunyai ciri khas
yang berbeda, antara lain:
Mesin pengangkat adalah kelompok mesin yang
bekerja secara periodik yang didesain sebagai peralatan
swa-angkat, atau untuk mengangkat dan memindahkan
muatan atau sebagai mekanisme tersendiri bagi crane
atau elevator.
Crane adalah gabungan mekanisme pengangkat secara
terpisah dengan rangka untuk mangangkat atau
sekaligus mengangkat dan memindahkan muatan yang
dapat digantungkan secara bebas atau diikatkan pada
crane.
Elevator adalah kelompok mesin yang bekerja secara
periodik untuk mengangkat muatan pada jalur pandu
tertentu.
9
Mesin pengangkat
10
11
12
13
14
Dengan :
V = kapasitas ember, alat pencengkeram
dan sebagainya dalam meter kubik
= faktor pengisian
= berat jenis dalam ton/m3
16
Q (Q G )
ton
Dengan:
Q = berat muatan, dalam ton
G = berat ember atau penahan, dalm ton
n
3600
t1
Dengan:
ti = total waktu yang dibutuhkan dalam satu
siklus, yang tergantung kepada ;
kecepatan selama berbagai operasi
17
KARAKTERISTIK KERJA
Penggunaan mesin rata-rata (mean)
KONDISI
OPERASI
Ringan (L)
Sedang (M)
Berat (H)
Sangat Berat
(VH)
Kapasita
s angkat
terpakai
rata-rata
(Qe)
0.5
0.5
0.5
0.5
Waktu
Pertahun
0.25
0.
0.75
1.0
Per-hari
Faktor
kerja
(DF%)
TemPeratur
Sekitar C
15
25
40
40
25
25
25
45
18
Qm
Qe
Qn
Qe = kapasitas angkat terpakai rata-rata
Qm= beban rata-rata
Qn = beban normal
Pemakaian mesin rata-rata pertahun
hari
thn
360
19
jam
HR
24
Faktor kerja nisbi, yaitu pemakaian rata-rata dari
pesawat selama satu siklus kerja :
DF
t op
t op tidle
x100%
20
BAB 2. Komponen-komponen
sistem pengangkat
Sistem
1. Rantai Lasan
rantai
Gambar
2.1.
ukuran
utama mata rantai beban
22
Rantai lasan terbuat dari baja CT. 2 dan CT. 3. Mata rantai untuk
rantai lasan dibentuk dengan berbagai macam metode,yaitu
pengelasan tempa dan pengelasan tahanan listrik. Dengan
pengelasan tempa mata rantai dibuat dari satu batang baja,
sedangkan bila menggunakan las tahanan listrik mata rantai terbuat
dari dua potong baja lengkung yang dilas temu.
Rantai lasan digunakan untuk mesin pengangkat kapasitas kecil
(katrol, Derek, dan crane yang digerakan tangan).
Rantai lasan mempunyai kelemahan yaknik berat, rentan terhadap
sentuhan dan beban lebih, kerusaan yang tiba-tiba, keausan yang
berlebihan pada sambungan antar mata rantai , dan hanya
digunakan untuk kecepatan rendah
Keunggulannya ialah flexible untuk semua arah, dapat menggunakan
puli dan drum dengan diameter yang kecil serta desain dan
pembuatan yang sederhana
23
2.
Kecepatan maximum rantai rol ditentukan oleh standar Negara dan tidak
boleh melebihi 0.25 mm/detik.
D
Nilai factor keamanan K, rasio
dan jumlah gigi sprocket untuk rantai las
d
dan rol diberikan pada table 4.
Table 4
Data rantai yang terseleksi
RANTAI
Digerakan
Factor K
keamana Rasi
n
oD
d
Jumlah
minimu
m gigi
pada
sprocke
t
Tangan
Daya
Tangan
Daya
3
6
4.5
8
6
5
5
5
5
..
..
..
..
8
20
30
20
30
.
.
.
26
3. Tali Rami
Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat
yang digerakan tangan (puli tali) karena sifat
mekanisnya yang lemah (cepat aus, kekuatan yang rendah, mudah
rusak oleh benda tajam, pengaruh lingkungan dan sebagainya)
Tali rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai rami
dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda. Arah lilitan untaian
harus berlawanan dengan serabut.
Berdasarkan metode pembuatan pembuatan dan jumlah untaian tali rami
dikelompokan menadi tali polos dan tali kabel. Yang terakhir terbuat dari lilitan
3 buah lilitan yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk
mengurangi pelapukan. Walaupun tali rami yang dicelupkan pada aspal lebih
tahan terhadap pengaruh cuaca, namun jauh lebih berat dan lebih kurang
flexible dan kekuatannya berkurang 20% dibanding tali biasa. Kekuatan
putusnya membagi tali rami menjadi dua kelas : kelas 1 dan kelas 2.
27
Pemilihan tali rami. Tali rami dipilih hanya berdasarkan kekuatan tariknya
2
berdasarkan rumus
:
d
S
br
4
dengan :
d
= Diameter keliling dari untai, dalam cm
S
= Beban pada tali, dalam kg
4.TALI BAJA
Tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut :
1. Lebih ringan;
2. Lebih tahan terhadap sentakan;
3. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang
tinggi;
4. Keandalan operasi yang tinggi.
Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan = 130 sampai
200 kg/mm2. Didalam proses pembuatannya kawat baja diberi
perlakuan panas tertentu dan digabung dengan penarikan
dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang
tinggi.
28
29
32
Tali Baja Dengan Untaian Yang Dipipihkan. Tali ini dipakai pada crane yang
bekerja pada tempat yang mengalami banyak gesekan dan abrasi. Biasanya
tali ini tebuat dari lima buah untaian yang dipipihkan dengan inti kawat yang
juga dipipihkan; untaian ini dipintal pada inti yang terbuat dari rami
Cara mengukur diameter luar tali dapat dilihat pada gambar dibawah ini
yaitu dengan mengukur dua untaian yang berlawanan letaknya.
Kekuatan tali
Setiap kawat dalam lengkungan tali yang dibebani suatu
tekanan yang kompolit yaitu tension, tegangan bending,
tegangan puntir, dikombinasikan dengan tekanan dan
gesekan timbal-balik dari kawat (wayar) dan jalinan
(strand). Pengalaman menunjukkan bahwa umur tali baja
sangat tergantung kepada fatigue (kelelahan).
Jadi umur tali akan sangat tergantung kepada frekuensi
pembengkokan dari tali tersebut, jadi dari jumlah
pembengkokan/nomor bengkokan (number of bend, NB),
didefenisikan sebagai jumlah titik pada puli atau druam
sebagai titik tolak datang atau pergi dari tali, titik-titik
yang dalam satu arah merupakan NB dari pembengkokan
tunggal (single bend) dan dalam dua arah merupakan NB
dari pembengkokan berganda (double bend). Cara
menentukan NB dapat diikuti dari diagram di bawah ini :
35
36
37
38
d 1,5 (i )
1
2
Diameter kawat
4A
.i
39
b S E1
(kg / cm 2 )
K
A Dmin
b kekua tan tarikmaksimum
K faktorkeamanantali
3
E mod uluselastisitastali
8
40
KONSTRUKSI TALI
6 x 19 = 114 + 1c
Posisi
berpotongan
Posisi
sejajar
6 x 37 = 222 + 1c
Posisi
berpotongan
Posisi
sejajar
6 x 61 = 366 + 1c
Posisi
berpotongan
18 x 17 = 342 +
1c
Posisi
sejajar
Posisi
berpoto
-ngan
Posis
i
sejaj
ar
Jumlah serat yang patah pada panjang tertentu setelah tali dibuang
Kurang 6
6-7
Diatas 7
12
22
11
36
18
36
18
14
26
13
38
19
38
19
16
30
15
40
20
40
20
A
A
S
b
K
d
Dmin
E1
S
b
K
d
Dmin
. d E
41
S
b
K
d
Dmin
E1
1, 5 i
b ditetapkanberdasarka nmaterialkawat
K = ditentukan berdasarkan jumlah kawat (kawat)
d
Dmin = ditentukan berdasarkan NB dari sistem puli
E1 ditentukanberdasarka nmaterialkawat
i = ditentukan berdasarkan konstruksi tali
42
6 x19 114 1c
6 x37 222 1c
6 x61 366 1c
18 x19 342 1c
A114
b
K
A222
S
2
(
cm
)
Ddmin x50.000
b
K
S
2
(
cm
)
Ddmin x36.000
A366
S
2
(
cm
)
b
d
Dmin x28.000
K
A342
S
2
(
cm
)
Ddmin x 29.000
b
K
43
Jumlah
lengk
ungan
Jumlah
lengk
ungan
16
26,5
32
13
36
20
28
10
33
14
37
23
30
11
34
15
37,5
25
31
12
35
16
38
Puli Ganda
Efisiensi
Jumlah
alur
Jumlah puli
yang
Berputar
Jumlah
alur
Jumlah puli
yang
berputar
Gesekan pada
permukaan puli
(faktor resisten satu puli)
0,951
0,971
0,906
0,945
0,861
0,918
10
0,823
0,892
12
10
0,784
0,873
44
2.
3.
4.
5.
6.
Tangan
Daya
Daya
Daya
Tangan
Daya
Daya
-
Kondisi
pengoperasian
Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat
berat
Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat
berat
-
Faktor
K
Faktor e1
4
5
5,5
6
4,5
5
5,5
6
4
5,5
5
5
16
16
18
20
18
20
25
30
12
20
20
30
45
46
47
Puli (sheave)
Puli (disebut juga kerek atau katrol) yaitu cakra (disc) yang dilengkapi
dengan tali (rope), yang merupakan satu keping bundar, terbuat dari logam,
maupun bukan logam, misalnya besi tuang, kayu, atau plastik. Pinggiran
cakra diberi alur (groove), seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Puli ada dua macam, yaitu puli tetap (fixed pulley) dan puli
bergerak (moveable pulley)
48
Puli tetap terdiri dari sebuah cakra dan sebuah tali yang dilingkarkan pada
alur di bagian atasnya dan pada ujungnya digantungi beban.
Puli bergerak terdiri dari cakra dan poros yang bebas. Tali dilingkarkan
dalam alur di bagian bawah. Salah satu ujung tali diikatkan tetap dan
ujung lainnya ditahan atau ditarik pada waktu pengangkatan.
Diameter cakra :
Atau diameter minimum dari cakra :
adalah suatu faktor seperti pada tabel dibawah ini :
49
50
Drum (Tromol)
Drum untuk rantai skalm seperti gambar dibawah ini, dilengkapi dengan
sarang rantai dengan ulir miring untuk memandu rantai untuk digulung
52
Diameter drum :
Drum tali baja terbuat dari bahan besi tuang, jarang sekali dari
baja tuang. Dengan memperhitungkan gesekan bearing maka :
Drum dengan yang digerakkan mesin dilengkapi dengan alur spiral
(helical groove), maka oleh sebab itu gulungan tali akan merata dan
dapat mengurangi gesekan seperti gbr. Di bawah ini, dan ukuran dari
helical groove pada tabel di bawah ini :
53
Drum dengan satu lilitan tali hanya mempunyai satu alur spiral
kanan, drum yang diuntukkan bagi dua bagian tali mempunyai dua
jenis alur yaitu alur spiral kanan dan spiral kiri. Jumlah lilitan pada
drum untuk satu tali suspensi adalah :
54
55
5.PERHITUNGAN
DAYA
TAHAN
(KEKUATAN
BATAS
KELELAHAN)
TALI KAWAT BAJA DENGAN METODE
PROFESOR ZHITKOV
Metode perhitungan daya tahan tali kawat yang dijelaskan berikut dihasilkan
oleh penelitian bertahun-tahun yang dilakukan di hammer dan sickle works.
berbagai konstruksi tali yang berdiameter dari 3 mm sampai 28 mm diuji
dengan tiga unit mesin khusus untuk menentukan metalurgi, produksi,
desain dan operasi yang mempengaruhi kekuatan tali.
Pada tahap pertama, karakteristik umur tali dikumpulkan dari semua
pengujian dalam bentuk grafik yang menghasilkan hubungan sebagai berikut
:
z = 1() dan
z = 2(
D)
d
D)
d
A=
D
d
= mCC1C2
56
A=
D
d
57
58
59
60
dengan :
N = umur tali dalam bulan
a = jumlah siklus kerja rata-rata per bulan
z2= jumlah lengkungan berulang per siklus kerja (mengangkat
dan menurunkan) pada tinggi pengangkatan penuh dan
lengkungan satu sisi.
= faktor perubahan daya tahan tali akibat mengangkut muatan
lebih rendah dari tinggi total dan lebih ringan dari muatan
penuh
harga-harga a, z2, dan , diberikan dalam tabel 31.
61
62
63
64
65
66
67
(3.18.a)
68
69
70
71
72
73
3.30
Lihat slide : 68
3.34a
75
Slide 74
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101