Anda di halaman 1dari 101

KONSTRUKSI & PERENCANAAN

MATA
KULIAH
KONSTRUKSI
&
PERENCANAAN,
AKAN
MENGKHUSUSKAN BIDANG PERENCANAAN
PADA
MESIN-MESIN
PEMINDAH
BAHAN
(Materials
Handling
Equipment)
1

Daftar Pustaka
Rudenko, 1996, Mesin Pemindah Bahan,
terjemahan
Foead,
Nazar,
Jakarta,
Erlangga.
Muin, Syamsir A., 1987, Pesawat-Pesawat
Pengangkat, Jakarta PT. Raja Grafindo
Persada.
Zainuri, M., A., 2006, Mesin Pemindah
Bahan, Andi, Yogyakarta.

Pengertian/batasan :

Mesin pemindah bahan (Materials Handling


Equipment)
adalah
peralatan
yang
digunakan untuk memindahkan muatan
yang berat dari satu tempat ke tempat lain
dalam jarak yang relatif tidak jauh.
Mesin Pemindah bahan ini digunakan pada
bagian-bagian atau departemen suatu
pabrik, pada tempat-tempat penumpukan
bahan, pada lokasi konstruksi, pada
tempat penyimpanan dan pembongkaran
muatan, pada pelabuhan kapal laut, dsb.
3

Berbeda dengan alat transportasi yang


memindahkan muatan (bisa berupa barang
dan atau manusia) pada jarak yang cukup
jauh.
Mesin pemindah bahan hanya memindahkan
muatan yang berupa bahan pada jarak yang
tertentu.
Mesin pemindah bahan mendistribusikan
muatan
ke
seluruh
lokasi
di
dalam
perusahaan, memindahkan bahan di antara
unit proses yang terlibat dalam produksi,
membawa produk jadi (finished product) ke
tempat produk tersebut akan dimuat, dan
memindahkan limbah produksi (production
waste), dari production area ke loading area.
4

JENIS-JENIS MESIN PEMINDAH BAHAN


Mesin pemindah bahan (materials
handling
equipment),
dapat
dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu :
I. Peralatan pengangkat, yaitu peralatan
yang
ditujukan
untuk
memindahkan
muatan
satuan
dalam
satu
batch,
misalnya :
(1) Mesin pengangkat, (kerek, dan
dongkrak),
(2) Crane, (mobil cranes, tower cranes),
(3) Elevator
5

II. Peralatan pemindah (conveyor), yaitu


peralatan
yang
ditujukan
untuk
memindahkan muatan curah (banyak
partikel, homogen), maupun muatan
satuan secara kontinu, misalnya : screw
coveyor,
belt
conveyor,
pneumatic
conveyor, vibratory conveyor, dsb.
III. Peralatan permukaan dan overhead,
yaitu peralatan yang ditujukan untuk
memindahkan muatan curah dan satuan,
baik batch maupun kontinu, misalnya
tractor, excavator, bulldozer, dan lain-lain.
6

Klasifikasi Mesin Pemindah Bahan

PERALATAN PENGANGKAT
Klasifikasi
PERALATAN PENGANGKAT

Mesin pengangkat

Crane

Elevator

PERALATAN PENGANGKAT
Kelompok peralatan pengangkat mempunyai ciri khas
yang berbeda, antara lain:
Mesin pengangkat adalah kelompok mesin yang
bekerja secara periodik yang didesain sebagai peralatan
swa-angkat, atau untuk mengangkat dan memindahkan
muatan atau sebagai mekanisme tersendiri bagi crane
atau elevator.
Crane adalah gabungan mekanisme pengangkat secara
terpisah dengan rangka untuk mangangkat atau
sekaligus mengangkat dan memindahkan muatan yang
dapat digantungkan secara bebas atau diikatkan pada
crane.
Elevator adalah kelompok mesin yang bekerja secara
periodik untuk mengangkat muatan pada jalur pandu
tertentu.
9

Mesin pengangkat

10

JENIS UTAMA CRANE


Crane
Crane putar yang diam
Crane yang bergerak pada rel
Crane tanpa lintasan
Crane yang dipasang di atas traktor rantai
Crane tipe jembatan

11

Contoh beberapa crane

12

Contoh beberapa crane

13

Beberapa contoh elevator

14

KARAKTERISTIK UMUM MESIN PENGANGKAT

Parameter teknis mesin pengangkat adalah:


kapasitas angkat, berat mati mesin tersebut,
kecepatan berbagai gerakan mesin, tinggi
angkat dan ukuran geometris mesin tersebut,
bentangan,
panjang
dan
lebar,
dan
sebagainya.

Qhr nQ ton / jam


dengan:
n = jumlah siklus mesin per jam
Q = berat muatan, dalam ton
15

Bila pengangkat beban satuan (unit load) maka


Q dimasukkan sebagai berat beban dalam ton.
Jadi : Q = V. (ton)
Bila mengangkat beban curah (bulk load) maka :
Q = V.. (ton)

Dengan :
V = kapasitas ember, alat pencengkeram
dan sebagainya dalam meter kubik
= faktor pengisian
= berat jenis dalam ton/m3
16

Q (Q G )

ton

Dengan:
Q = berat muatan, dalam ton
G = berat ember atau penahan, dalm ton
n

3600
t1

Dengan:
ti = total waktu yang dibutuhkan dalam satu
siklus, yang tergantung kepada ;
kecepatan selama berbagai operasi
17

KARAKTERISTIK KERJA
Penggunaan mesin rata-rata (mean)
KONDISI
OPERASI

Ringan (L)
Sedang (M)
Berat (H)
Sangat Berat
(VH)

Kapasita
s angkat
terpakai
rata-rata
(Qe)
0.5
0.5
0.5
0.5

Waktu
Pertahun

0.25
0.
0.75
1.0

Per-hari

0.33 (shift satu)


0.67 (shift dua)
0.67 (shift dua)
1.0 (shift tiga)

Faktor
kerja
(DF%)

TemPeratur
Sekitar C

15
25
40
40

25
25
25
45

18

Qm
Qe
Qn
Qe = kapasitas angkat terpakai rata-rata
Qm= beban rata-rata
Qn = beban normal
Pemakaian mesin rata-rata pertahun

hari
thn
360
19

Pemakaianmesin rata-rata per-hari

jam
HR
24
Faktor kerja nisbi, yaitu pemakaian rata-rata dari
pesawat selama satu siklus kerja :

DF

t op
t op tidle

x100%

top = waktu operasi pesawat


tidle = waktu dari periode idle (tanpa beban)

20

BAB 2. Komponen-komponen
sistem pengangkat
Sistem

pengangkat dimulai dari yang


paling
sederhana,
misalnya
alat
pengungkit sampai kran-kran raksasa
dengan kapasitas yang besar.
Pesawat
pengangkat
yang
banyak
bersawat (berhubung-hubungan) disebut
pesawat pengangkat. Bagian-bagian yang
bersawat di sini paling pokok minimal
adalah sebuah cakra (sheave) dan tali
atau rantai untuk penyawat (penghubung)
21

1. Rantai Lasan
rantai

lasan (welded) terbuat dari


jalinan baja oval yang berurutan.
Ukuran utama rantai (gambar
2.1) adalah : kisar (t), sama
dengan panjang bagian dalam
mata rantai lebar luar (B), dan
diameter
batang
rantai
(d).
tergantung pada perbandingan
kisar dan diameter batang rantai.
rantai
lasan
diklasifikasikan
menjadi rantai mata pendek (t
3d) dan rantai mata panjang (t >
3d).

Gambar
2.1.
ukuran
utama mata rantai beban

Gambar 2.2. mata rantai


menghubungkan rantai
beban..

22

Rantai lasan terbuat dari baja CT. 2 dan CT. 3. Mata rantai untuk
rantai lasan dibentuk dengan berbagai macam metode,yaitu
pengelasan tempa dan pengelasan tahanan listrik. Dengan
pengelasan tempa mata rantai dibuat dari satu batang baja,
sedangkan bila menggunakan las tahanan listrik mata rantai terbuat
dari dua potong baja lengkung yang dilas temu.
Rantai lasan digunakan untuk mesin pengangkat kapasitas kecil
(katrol, Derek, dan crane yang digerakan tangan).
Rantai lasan mempunyai kelemahan yaknik berat, rentan terhadap
sentuhan dan beban lebih, kerusaan yang tiba-tiba, keausan yang
berlebihan pada sambungan antar mata rantai , dan hanya
digunakan untuk kecepatan rendah
Keunggulannya ialah flexible untuk semua arah, dapat menggunakan
puli dan drum dengan diameter yang kecil serta desain dan
pembuatan yang sederhana
23

Rumus umum untuk memilih


tegangan tarik rantai adalah :
Sbr
Ss = K
Dengan
Ss
= beban aman yang diterima rantai, dalam kg
Sbr
= beban putus dalam kg
K
= Faktor keamanan
Intensitas keausan yang terjadi pada rantai tegantung pada
factor berikut : perbandingan kisaran rantai dengan drum atau
puli rantai, tegangan kecepatan puli rantai, sudut belok
relative bila rantai tersebut melewati pulinya, keadaan
lingkungan kerja dan sebagainya.
Rantai las tempa selalu putus pada bagian lasnya. Pada rantai las tahanan
listrik yang bermutu tinggi, biasanya mata rantai putus berbentuk putus miring
dengan penampang yang bersudut kecil terhadap sumbu memanjang rantai,
yang bermula pada bagian bagian tepi batas permukaan kontak mata rantai
yang dihubungkan.
24

2.

Rantai Rol (engsel)


rantai rol terdiri atas pelat
yang
dihubungkan dengan engsel atau
pena (gbr.9). Rantai untuk beban
ringan
terbuat dari dua
keping
plat saja, sedangkan
untuk
beban
berat
dapat
menggunakan sampai lebih dari
2 keping pelat

Gambar 9 rantai rol

Rantai rol mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan


rantai lasan. Karena rantai rol padat maka keandalan operasinya
jauh lebih tinggi dibandingkan rantai lasan. Rantai rol mempunyai
flexisibelan yang baik sehingga dapat dipakai pada sprocket (roda
gigi rantai), dengan diameter lebih kecil dan jumlah gigi yang lebih
sedikit. Hal ini akan mengurangi ukuran mekanisme dan sekaligus
mengurangi harganya. Juga, gesekan pada rantai rol jauh lebih
kecil dibandingkan dengan rantai lasan dengan kapasitas angkat
yang sama.
25

Kecepatan maximum rantai rol ditentukan oleh standar Negara dan tidak
boleh melebihi 0.25 mm/detik.
D
Nilai factor keamanan K, rasio
dan jumlah gigi sprocket untuk rantai las
d
dan rol diberikan pada table 4.
Table 4
Data rantai yang terseleksi
RANTAI

Dilas dikalibrasi dan tidak dikalibrasi


............
dilas dikalibrasi pada katrol
..............................
dilas tidak dikalibrasi tidak mengikat
beban
Dilas tidak dikalibrasi tidak mengikat
beban
Roller

Digerakan

Factor K
keamana Rasi
n
oD
d

Jumlah
minimu
m gigi
pada
sprocke
t

Tangan
Daya
Tangan
Daya

3
6
4.5
8
6
5
5

5
5
..
..
..
..
8

20
30
20
30
.
.
.

26

3. Tali Rami
Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat
yang digerakan tangan (puli tali) karena sifat
mekanisnya yang lemah (cepat aus, kekuatan yang rendah, mudah
rusak oleh benda tajam, pengaruh lingkungan dan sebagainya)
Tali rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai rami
dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda. Arah lilitan untaian
harus berlawanan dengan serabut.
Berdasarkan metode pembuatan pembuatan dan jumlah untaian tali rami
dikelompokan menadi tali polos dan tali kabel. Yang terakhir terbuat dari lilitan
3 buah lilitan yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk
mengurangi pelapukan. Walaupun tali rami yang dicelupkan pada aspal lebih
tahan terhadap pengaruh cuaca, namun jauh lebih berat dan lebih kurang
flexible dan kekuatannya berkurang 20% dibanding tali biasa. Kekuatan
putusnya membagi tali rami menjadi dua kelas : kelas 1 dan kelas 2.
27

Pemilihan tali rami. Tali rami dipilih hanya berdasarkan kekuatan tariknya
2
berdasarkan rumus
:
d
S
br
4
dengan :
d
= Diameter keliling dari untai, dalam cm
S
= Beban pada tali, dalam kg

4.TALI BAJA
Tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut :
1. Lebih ringan;
2. Lebih tahan terhadap sentakan;
3. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang
tinggi;
4. Keandalan operasi yang tinggi.
Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan = 130 sampai
200 kg/mm2. Didalam proses pembuatannya kawat baja diberi
perlakuan panas tertentu dan digabung dengan penarikan
dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang
tinggi.
28

Lapisan dalam tali mengelompokan


menjadi :
1) Tali pintal silang atau tali biasa;
2) Tali pintal parallel atau jenis lang;
3) Tali komposit atau pintal balik.

Tali pintal komposit


Tali Baja Serba Guna. Tali yang
terdapat pada Gambar 13 adalah
tali baja konstruksi biasa (awat
seragam) yang berupa kawat
anyaman
kawat
yang
sama
diameternya

Tali pintal silang dan tali pintal


paralel

29

Tali konstruksi biasa

Tali konstruksi warrington


30

Tali Baja Anti-Puntir.


Pada tali ini sebelum dipintal setiap kawat dan untaian dibentuk sesuai dgn
kedudukannya didalam tali. Akibatnya tali yang tidak dibebani tidak akan
mengalami tegangan internal. Tali ini tidak mempunyai kecenderungan untuk
terurai walaupun ujung tali ini tidak disimpul

Tali baja anti-puntir


31

Jenis Tali Baja Puntir mempunyai keunggulan sebagai


berikut :
Distribusi beban yang merata pada setiap kawat
sehingga tegangan internal yang terjadi minimal.
Lebih fleksibel.
Keausan tali lebih kecil bila melewati puli dan digulung
pada drum, karena tidak ada untaian atau kawat yang
menonjol pada kontur tali, dan keausan kawat terluar
seragam; juga kawat yang putus tidak akan mencuat
keluar dari tali.
Keselamatan operasi yang lebih baik.

32

Tali Baja Dengan Untaian Yang Dipipihkan. Tali ini dipakai pada crane yang
bekerja pada tempat yang mengalami banyak gesekan dan abrasi. Biasanya
tali ini tebuat dari lima buah untaian yang dipipihkan dengan inti kawat yang
juga dipipihkan; untaian ini dipintal pada inti yang terbuat dari rami

Tali dengan untaian yang dipipihkan.


33

Cara mengukur diameter luar tali dapat dilihat pada gambar dibawah ini
yaitu dengan mengukur dua untaian yang berlawanan letaknya.

Cara mengukur diameter tali


34

Kekuatan tali
Setiap kawat dalam lengkungan tali yang dibebani suatu
tekanan yang kompolit yaitu tension, tegangan bending,
tegangan puntir, dikombinasikan dengan tekanan dan
gesekan timbal-balik dari kawat (wayar) dan jalinan
(strand). Pengalaman menunjukkan bahwa umur tali baja
sangat tergantung kepada fatigue (kelelahan).
Jadi umur tali akan sangat tergantung kepada frekuensi
pembengkokan dari tali tersebut, jadi dari jumlah
pembengkokan/nomor bengkokan (number of bend, NB),
didefenisikan sebagai jumlah titik pada puli atau druam
sebagai titik tolak datang atau pergi dari tali, titik-titik
yang dalam satu arah merupakan NB dari pembengkokan
tunggal (single bend) dan dalam dua arah merupakan NB
dari pembengkokan berganda (double bend). Cara
menentukan NB dapat diikuti dari diagram di bawah ini :

35

36

37

38

Bila NB telah ditentukan maka perbandingan antara diameter


puli dan diameter tali (Dmin / d) diberikan dalam tabel :

d 1,5 (i )

1
2

= diameter wayar (kawat)


i = jumlah wayar (kawat)

Diameter kawat

4A
.i
39

Tegangan pada tali dalam keadaan berbeban

b S E1


(kg / cm 2 )
K
A Dmin
b kekua tan tarikmaksimum
K faktorkeamanantali

S= tegangan tali (tali)


A= penampang tali (cm2)
E1

3
E mod uluselastisitastali
8

E = modulus elastisitas tali = 2.100.000 (kg/cm2 )

40

KONSTRUKSI TALI
6 x 19 = 114 + 1c

Faktor mulamula dari


keamanan tali
terhadap
tegangan

Posisi
berpotongan

Posisi
sejajar

6 x 37 = 222 + 1c

Posisi
berpotongan

Posisi
sejajar

6 x 61 = 366 + 1c

Posisi
berpotongan

18 x 17 = 342 +
1c

Posisi
sejajar

Posisi
berpoto
-ngan

Posis
i
sejaj
ar

Jumlah serat yang patah pada panjang tertentu setelah tali dibuang

Kurang 6
6-7
Diatas 7

12

22

11

36

18

36

18

14

26

13

38

19

38

19

16

30

15

40

20

40

20

Dari persamaan diatas diperoleh luas


penampang tali sebagai berikut :

A
A

S
b
K

d
Dmin

E1

S
b
K

d
Dmin

. d E
41

Secara umum dirumuskan sebagai berikut :

S
b
K

d
Dmin

E1
1, 5 i

S= ditentukan berdasarkan spesifikasi pesawat angkat (mekanisme sistem puli)

b ditetapkanberdasarka nmaterialkawat
K = ditentukan berdasarkan jumlah kawat (kawat)
d
Dmin = ditentukan berdasarkan NB dari sistem puli

E1 ditentukanberdasarka nmaterialkawat
i = ditentukan berdasarkan konstruksi tali

42

Berdasarkan rumus diatas maka konstruksi tali adalah sebagai berikut

6 x19 114 1c
6 x37 222 1c
6 x61 366 1c

18 x19 342 1c

A114

b
K

A222

S
2
(
cm
)
Ddmin x50.000

b
K

S
2
(
cm
)
Ddmin x36.000

A366

S
2
(
cm
)
b
d
Dmin x28.000
K

A342

S
2
(
cm
)
Ddmin x 29.000

b
K

43

Tabel 7 menunjukkan nilai


Jumlah
lengk
unga
n

Dmin sebagai fungsi jumlah lengkungan.


d
Jumlah
leng
kung
an

Jumlah
lengk
ungan

Jumlah
lengk
ungan

16

26,5

32

13

36

20

28

10

33

14

37

23

30

11

34

15

37,5

25

31

12

35

16

38

Tabel 8 EFISIENSI PULI


Puli Tunggal

Puli Ganda

Efisiensi

Jumlah
alur

Jumlah puli
yang
Berputar

Jumlah
alur

Jumlah puli
yang
berputar

Gesekan pada
permukaan puli
(faktor resisten satu puli)

Gesekan anguler pada permukaan


puli (faktor resisten satu puli

0,951

0,971

0,906

0,945

0,861

0,918

10

0,823

0,892

12

10

0,784

0,873
44

Tabel 9 Harga Minimum Faktor k dan e1 yang diizinkan


Digerakkan oleh:
TIPE ALAT PENGANGKAT
1.

2.
3.

4.
5.
6.

Lokomotif,caterpilar-mounted, traktor dan


truk yang mempunyai crane pilar (termasuk
excavator yang dioperasikan sebagai crane
dan pengangkat mekanik pada daerah
konstruksi dan pekerjaan berkala.
Semua tipelain dari crane dan pengangkat
mekanis
Derek yang dioperasikan dengan tangan,
dengan kapasitas beban terangkat diatas 1
ton yang digandeng pada berbagai peralatan
otomotif (mobil, truk, dan sebagainya).
Pengangkat dengan troli
Penjepit mekanis (kecuali untuk puli pada
grabs) untuk pengangkat mekanis pada no.1
Idem untuk pengangkat mekanik pada no.2

Tangan
Daya
Daya
Daya
Tangan
Daya
Daya
-

Kondisi
pengoperasian
Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat
berat
Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat
berat
-

Faktor
K

Faktor e1

4
5
5,5
6
4,5
5
5,5
6
4
5,5
5
5

16
16
18
20
18
20
25
30
12
20
20
30

45

46

47

Puli (sheave)
Puli (disebut juga kerek atau katrol) yaitu cakra (disc) yang dilengkapi
dengan tali (rope), yang merupakan satu keping bundar, terbuat dari logam,
maupun bukan logam, misalnya besi tuang, kayu, atau plastik. Pinggiran
cakra diberi alur (groove), seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Puli ada dua macam, yaitu puli tetap (fixed pulley) dan puli
bergerak (moveable pulley)

48

Puli tetap terdiri dari sebuah cakra dan sebuah tali yang dilingkarkan pada
alur di bagian atasnya dan pada ujungnya digantungi beban.
Puli bergerak terdiri dari cakra dan poros yang bebas. Tali dilingkarkan
dalam alur di bagian bawah. Salah satu ujung tali diikatkan tetap dan
ujung lainnya ditahan atau ditarik pada waktu pengangkatan.

Diameter cakra :
Atau diameter minimum dari cakra :
adalah suatu faktor seperti pada tabel dibawah ini :

49

50

Drum (Tromol)

Drum pada operasi pengangkatan dipergunakan untuk


penggulung rantai atau tali. Perbedaannya adalah pada sarang
rantai (pocket chain) untuk drum rantai (chain drum) dan alur
tali (groove) untuk drum tali (rope drum).
A. Drum rantai (chain drum)
drum rantai dipergunakan untuk keperluan operasional
dari kran-kran putar yang digerakkan oleh tangan dengan
kapsitas angkat sampai 5 ton. Dengan memperhitungkan
gesekan maka efisiensi drum adalah :
Bahan drum adalah besi tuang, dengan diameter minimum :
51

Drum untuk rantai skalm seperti gambar dibawah ini, dilengkapi dengan
sarang rantai dengan ulir miring untuk memandu rantai untuk digulung

52

Drum tali (rope drum)


Drum untuk tali baja dibuat dari yang licin dengan flens yang tinggi untuk
memungkinkan menggulung tali dalam beberapa gulungan :

Diameter drum :
Drum tali baja terbuat dari bahan besi tuang, jarang sekali dari
baja tuang. Dengan memperhitungkan gesekan bearing maka :
Drum dengan yang digerakkan mesin dilengkapi dengan alur spiral
(helical groove), maka oleh sebab itu gulungan tali akan merata dan
dapat mengurangi gesekan seperti gbr. Di bawah ini, dan ukuran dari
helical groove pada tabel di bawah ini :

53

Drum dengan satu lilitan tali hanya mempunyai satu alur spiral
kanan, drum yang diuntukkan bagi dua bagian tali mempunyai dua
jenis alur yaitu alur spiral kanan dan spiral kiri. Jumlah lilitan pada
drum untuk satu tali suspensi adalah :

54

Ukuran dari drum dapat ditentukan dengan memakai tabel


diatas :
Panjang alur spiral (helical groove)

Panjang drum seluruhnya (drum tunggal) dapat ditentukan


dengan rumus berikut :

55

5.PERHITUNGAN
DAYA
TAHAN
(KEKUATAN
BATAS
KELELAHAN)
TALI KAWAT BAJA DENGAN METODE
PROFESOR ZHITKOV
Metode perhitungan daya tahan tali kawat yang dijelaskan berikut dihasilkan
oleh penelitian bertahun-tahun yang dilakukan di hammer dan sickle works.
berbagai konstruksi tali yang berdiameter dari 3 mm sampai 28 mm diuji
dengan tiga unit mesin khusus untuk menentukan metalurgi, produksi,
desain dan operasi yang mempengaruhi kekuatan tali.
Pada tahap pertama, karakteristik umur tali dikumpulkan dari semua
pengujian dalam bentuk grafik yang menghasilkan hubungan sebagai berikut
:
z = 1() dan
z = 2(

D)
d

Data ini kemudian dipakai untuk menggambarkan suatu diagram yang


menunjukkan hubungan :
= 3 (

D)
d

dengan berbagai jumlah lengkungan tali dan untuk mendapatkan secara


matematis rumus desain:

A=

D
d

= mCC1C2

56

A=

D
d

= perbandingan antara diameter drum atau cakra dan diameter tali

m = faktor yang tergantung kepada jumlah dari bengkokan yang berulang z


dari selama periode keausannya sampai dia menjadi lemah

57

58

59

60

Bila kita mengetahui kondisi operasi mekanisme pengangkat, dan


telah menentukan umur tali, kita dapat menentukan jumlah
lengkungan yang diperbolehkan z1 dengan rumus :
z1 = a z2 N

dengan :
N = umur tali dalam bulan
a = jumlah siklus kerja rata-rata per bulan
z2= jumlah lengkungan berulang per siklus kerja (mengangkat
dan menurunkan) pada tinggi pengangkatan penuh dan
lengkungan satu sisi.
= faktor perubahan daya tahan tali akibat mengangkut muatan
lebih rendah dari tinggi total dan lebih ringan dari muatan
penuh
harga-harga a, z2, dan , diberikan dalam tabel 31.

61

62

63

64

65

66

67

(3.18.a)

68

69

70

71

72

73

3.30
Lihat slide : 68

3.32a s/d 3.32d


74

3.34a

75

Slide 74

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

Anda mungkin juga menyukai