Speed) Biasanya di aplikasikan pada pompa sentrifugal (pompa 1 dan pompa 2) yang geometris sebangun satu dengan yang lain, maka untuk kondisi aliran yang sebangun pula Berlaku hubungan sebagai berikut : Q1/Q2=(n1/n2)(D13 /D22 )...............1 H1/H2 =(n12 /n22 )(D12 /D22 ).......... 2
Dengan : D : Diameter Impeller (m) Q :Kapasitas Aliran (m3/s) H : Head total pompa (m) n : Kecepatan putaran motor (rpm)
Dari persamaan (2)
Substitusi dari persamaan 3 ke persamaan 1
Jika pompa 1 adalah pompa standar yang sudah
memiliki putran spsesifik, sedangkan pompa 2 adalah pompa yang kan ditinjau putran spesifiknya maka :
Terapat dua jenis definisi untuk menyatakan putran
spesifik tergantung pada sisitem satuan yang digunakan: 1. Putara Spesifik dengan satuan british 2. Putran spesidik dengan satuan metrik 3. 1. Putaran spsesifik dengan satuan british Adalah perputaran (rpm) pompa standar yang menghasilkan kapasitas sebesar 1 gpm dengan head sebesar 1 ft dimana pompa satandar tersebut geomptris sebgangun dengan pompa lain yang ditinjau
2. Putaran Sepesifik dengan satuan Metrik
Adalah perputaran (rpm) pompa standar yamg menghasilkan head 1 meter dengan power sebesar 1 hp untuk memompa fluida yang berat jenisnya 1g/cm 3
Spesific speed/putaran spesifik (ns)dapat digunakan sebagai
parameter untuk menyatakan jenis pompa. Jadi jika ns suatu pompa sudah ditentukan maka bentuk impeler dari pompa sudah ditentukan pula. Berikut adalah tabel untuk menentukan jenis pompa berdasarkan putaran spesifik dengan satuan british (Q dalam gpm, H dalam ft, n dalam rpm - Radial Flow : ns =500-4500 - Mixed Flow: ns = 4500-9000 - Axial Flow : ns = 9000>
Catatan : dalam perhitungan yang melibatkan pompa
sentrifugal, terdapat hubungan antara debit (Q) dan head (H) sehingga keduanya tidak bisa ditentukan langsung namun harus melalui perhitungan