Anda di halaman 1dari 23

Definisi (menurut SK Menkes no.

992/men/kes/per/X/1993)
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker
pengelola apotek (APA) untuk menyediakan dan
menyerahkan obat kepada penderita sesuai
peraturan dan perundangan yang berlaku.
Arti
Resep dapat diartikan sebagai sarana
komunikasi profesional antara dokter (penulis
resep), apoteker (penyedia/pembuat obat), dan
penderita (pengguna obat)

Merupakan perwujudan dari proses pemberian


terapi dengan obat.
Meliputi beberapa tahap :
1.
2.
3.
4.

Pemilihan obat
Penentuan cara pemberian dan jadwal dosis
Pemilihan bentuk sedian obat
Penulisan resep

Proses pemilihan obat


diagnosis menentukan tujuan terapi obat
pemilihan obat scr tepat (agar menghasilkan
efek terapetik yg diinginkan).
Yang perlu dipertimbangkan dlm pemilihan obat :
1.
Bgmn rasio manfaat dg resiko thd obat yg
dipilih
2.
Bgmn keamanan (ES dan KI) obat yg dipilih
3.
Jenis bahan obat yg dipilih (bahan baku, obat
generik, obat paten) yg dipilih, dengan
mempertimbangkan biaya/harga obat.
Kesimpulan : dipilih obat yg bermanfaat, aman,
ekonomis, dan cocok untuk pasien.

Penentuan Cara Pemberian Dan Jadwal Dosis


Cara pemberian : peroral, perektal, parenteral,
topikal, dll.
Yg perlu dipertimbangkan :
1.
Tujuan terapi
2.
Kondisi pasien
3.
Sifat fisiko-kimia obat
4.
Keuntungan dan kerugian
Kesimpulan : dipilih yg memberikan manfaat
klinik optimal dan keamanan pemakaian
terjamin.

Jadwal dosis obat (dosis, frekuensi, dan lama


pemberian)
Hal yang perlu dipertimbangkan dlm
menentukan dosis obat :
1. Kondisi penderita (umur, fisiologi tubuh)
2. Kondisi penyakit (peny. Organ dan berat-ringan peny)
3. Indeks terapi obat (lebar/sempit)
4. Variasi kinetik obat
5. Cara/rumus penghitungan dosis (pilih yg plng teliti)
Kesimpulan : dosis ditentukan secara individual

Hal yg dipertimbangkan dalam


menentukan frekuensi pemberian :
1. Faktor farmakokinetik obat
2. Bentuk sedian obat
3. Yang paling mudah dilaksanakan pasien
(menjamin ketaatan)

Waktu pemberian obat :


Waktu yang tepat dlm minum obat agar
memberikan efek yg optimal, aman dan mudah
diikuti pasien.
Misal : obat yg di absorbsi lambung memerlukan
dlm kondisi kosong diberikan sebelum makan
(1/2-1 h ac)
Lama pemberian obat
Ditentukan berdasar perjalanan penyakit
Misal : antibiotik diberikan sampai 2 hari setelah
gejala hilang untuk menghindari munculnya
resistensi, obat-obat simtomatis ckp diberikan
bila gejala muncul, pada penyakit kronis
(hipertensi, diabetes) diperlukan pemberian obat
terus-menerus sepanjang hidupnya (iter!)

Pemilihan bentuk sediaan obat


Tujuan formulasi BSO :
1.
Menaikkan absorbsi dan ketersediaan hayati
2.
Pelepasan obat lambat/bertahap utk
mengendalikan absorbsi dan profil obat dlm darah
3.
Mengurangi efek samping obat
4.
Pasien lebih kooperatif
Pemilihan BSO dipertimbangkan yg memberikan
efek optimal, aman dan harga terjangkau.
end

Hal-hal yg harus dipenuhi dalam penulisan


resep :
Lembaran resep umumnya berbentuk empat
persegi panjang, ukuran ideal lebar10-12 cm
dan panjang 15-20 cm

Ditulis pada blanko resep scr jelas agar mudah


dibaca, singkat (menggunakan singkatan bhs
latin)

Ditulis secara lengkap, unsur/elemen yg hrs ada


dalam resep :
Identitas dokter (nama, SIP, alamat)
Superscriptio (logo R/, tempat, tanggal)
Inscriptio (nama, kekuatan, jumlah obat)
Subcriptio (bentuk sediaan obat)
Signature (jadwal dosis)
Identitas pasien (nama, umur, berat badan)
Paraf / tanda tangan

Peraturan menteri kesehatan RI No.


26/MenKes/Per/I/1981.
Bab III Pasal 10-13

Keputasan menteri kesehatan RI No.


280/MenKes/SK/V/1981.
Bab II Pasal 2-5

Remedium Cardinal
Obat untuk terapi utama
Remedium adjuvant
obat simptomatik : analgetika,antipiretika,
antiinflamasi
kombinasi untuk mengatasi resistensi
obat untuk mengatasi efek samping
Roborantia
obat untuk memacu metabolisme (vitamin,enzym
pencernaan)
suplemen (mineral, trace mineral, dan as.amino
esensial)
tonikum
stimulansia

Preskripsi dokter dapat menggunakan 3 macam


formula resep :
1. Formula magistralis
2. Formula officinialis
3. Formula specialistis

Disebut juga resep racikan


Selain menuliskan bahan obat, jg bhn tambahan
(jenis bhn tambahan tergantung BSO yg dipilih)
Perlu dipahami : sifat obat, interaksi farmasetik,
macam bentuk sediaan, dan macam bhn
tambahan yg dpt digunakan, serta pedoman
penulisan formula magistralis

Bahan obat sedapat mungkin menggunakan bhn


baku. Pencampuran bhn obat>1 perlu
diperhatikan apakah ada interaksi dan apakah
rasional.
BSO yg dipilih : serbuk (pulveres, pulvis adsp),
kapsul, larutan (solutio & infusa), suspensi,
unguenta, pasta, dan cream.
Penentuan bahan tambahan (corigen saporis,
odoris, coloris, dan constituen/vehiculum.
Susunan unsur inscriptio ditulis dengan urutan :
R/Remidium cardinale
Remidium ajuvan/corrective
Remidium corrigensia (saporis, odoris, coloris)
Remidium constituen (vehiculum)

Macam BSO

Bhn Pembawa
Corr.saporis

Padat :
Pulveres
Pulvis adsp
Kapsul

Sach.lactis,
saccharin
-

Corr.odoris

stabilisator

OI.Rosarum
-

Ket
vehiculum

Sach.lactis, glocosum talk


Sach.lactis

Kalau jml
obat<200mg

Cair :
Solutio
Suspensi
Lotio

Sir.simpleks
Sir.simpleks
-

OI.menth.pip
OI.menth.pip
OI.rosarum

p.g.a
benoint

Aquades,alkohol
glycerin

padat :
Unguentum
Cream
Pasta

Adeps lanae,vas alb/flaf,lanolin


Basis cream A/O,O/A
Vas alb/flav,OI sesami/cococ

Obat dalam
Obat dalam
Obat luar

Sbg
pengisi/pengering:
zinc oxyd,amilum

Nama obat yg ditulis merupakan nama generik,


tersedia sebagai sediaan generik berlogo.
Penulisan resep cukup sederhana dan cepat.
Harga obat relatif murah.
Perlu dipahami macam sediaan generik yg ada,
karena msh terbatas sediaannya di pasaran.

Nama obat yg ditulis merupakan nama paten dari


pabrik obat yg memproduksi sediaan obat tsb.
Kadang-kadang pabrik obat memproduksi obat
paten dg berbagai bentuk sediaan, kekuatan, dan
dalam kombinasi obat.
Apabila penulisan formula ini kurang jelas atau
tidak lengkap dpt mengakibatkan kesalahan dlm
pelayanan di apotek.

R/Paracetamol mg 120
sach.lactis
qs
m.f.l.a pulv.
No X
S.p.r.n.t.d.d.pulv I
Ket : ambilkan paracetamol 120 mg, sach.lact
secukupnya, campur dan buatlah menurut aturan
puyer sebanyak 10 bungkus

R/ Caps. Amoxycillin 250mg no XX


S.t.d.d.caps I
Ket : dengan resep diatas, dokter menggunakan
formula standar yg tersedia dlm sediaan (jadi)
generik berlogo. Amoxycillin tersedia dalam
bentuk sediaan :
Kapsul 250mg
Kabtab 500mg
Serbuk injeksi 1gr/vial
Sirup kering 125mg/5ml (60ml)

R/Capl.Kalmoxillin 500mg no XX
S.3.d.d.capl.I
Ket : kalmoxillin merupakan nama obat paten
yg berisi amoxicillin trihidrat dan tersedia
dalam bentuk sediaan :
Kapsul 250mg
Kaplet 500mg
Suspensi kering 125mg/5ml ; 250mg/5ml dg
kemasan volume 60 ml
Injeksi 1g/vial

Anda mungkin juga menyukai