Anda di halaman 1dari 2

Collin Sparks: Globalization, Development and

the Mass Media


“Globalization and the Media”
Oleh: Ayu Astria RA (208 0000 33)
Globalisasi dikenal sebagai istilah ketika hubungan antar negara
menjadi sangat dekat. Dengan bantuan teknologi terutama media,
Negara dapat bertukar beragam komoditas, mulai ekonomi, informasi,
pendidikan dan yang lainnya. Fenomena ini memang sangat baru terjadi
di dunia, dan alhasil banyak tokoh dan ilmuwan berusaha unutk dapat
menjelaskan fenomena yang baru ini.

Globalisasi dianggap sebagai yang bertanggung jawab atas munculnya


modernitas. Menurut buku ini, jika globalisasi berarti segalanya maka
akan terjadi inkorporasi masarakat menjadi kapitalis. Implikasinya dapat
dilihat dalam bidang politik, ekonomi, sosial ataupun budaya. Yang lain
juga berpendapat bahwa modernitas merujuk pada negara atau
bangsanya, dan globalisasi pada komunitasnya.

Globalisasi merupakan potongan masa baru dalam sejarah kehidupan


manusia dimana modernitas, kemajuan teknologi, industrialisai
sepertinya lekat dengan ciri kehidupan manusia saat itu. Sparks
menguraikan bahwa globalisasi merupakan paradigma baru dalam
pengetahuan manusia. Dan menurutnya paradigma ini telah sesuai
dengan struktur intelektual paradigma yang sebelumnya telah
dikembangkan oleh Lerner dan Schiller. Walaupun memang tetap
kurang koheren dengan sulit untuk menguraikan teori yang menjadi inti
penjelasan globalisasi.

Perubahan pada dunia saat globalisasi dianggap radikal, baik secara


social, ekonomi maupun politik. Banyak teori yang berusaha
menjelaskan dan mencari alasan untuk dapat memahami fenomena
globalisasi ini. Inilah yang dianggap teori globalisasi menjadi teori yang
kuat, karena banyak yang berusaha dapat menjelaskannya dengan
beragam metodologi baru.

Perkembangan globalisasi kini, tidak akan ada yang dapat menjadi raja
dari banyak Negara didunia. Atas perkembangan politik akibat
globalisasi membuat munculnya organisasi besar bersifat
supranasional, yang dapat mengintegrasi hampir seluruh Negara
didunia, misal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa. Sehingga
hak-hak Negara kecilpun tetap terlindungi.

Dan bagaimana peran media dalam perubahan duna yang konon radikal
ini? Ternyata justru medialah yang menjadi agen penting dalam
perkembangan media menuju globalisasi. Dalam hal ini tentu saja
media massa.
Media telah dapat membiaskan batas-batas geografis dengan baiknya
dan batas waktu dengan cepatnya. Dan inilah salah satu ciri globalisasi
yang penting, yakni hilangnya batas-batas ruang yang dahulu menjadi
pembatas komunikasi manusia antar Negara.

Karena media sudah dapat melampaui batas yang ada, maka media
telah menjadi agen penyalur berbagai budaya yang bersinggungan
dengannya. Sedangkan Sparks menyatakan bahwa media telah menjadi
distributor budaya produksi supranasional. Juga bentuk-bentuk budaya
baru lainnya.

Arus informasi, berita dan hiburan tak hanya dinikmati dengan lancar
secara regional saja tapi juga secara nasional dan supranasional.
Contohnya, beberapa stasiun tv luar negeri sudah dapat kita akses di
dalam negeri dengan tv berlangganan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
di belahan dunia manapun seketika dapat kita ketahui dengan jalan ini
(saat globalisasi).
Akibat dari produk-produk media hasil globalisasi dan perkembangan
teknologi merubah masyarakat. Ia menjadi mudah untuk dapat
mendapat akses dari jaringan-jaringan digital dan melakukan apapun
sesuka mereka dengan hal tersebut.

Sebagian dari negara yang memang terkena dampak globalisasi


melakukan perlawanan dengan cara glokalisasi. Yakni dengan
penyesuaian terhadap nilai dan budaya lokal atau mudahnya kita sebut
sebagai melokalisasi. Contohnya, munculnya media transnasional yang
berbahasa sesuai dengan negara dimana ia beroperasi. Dengan konsep
ini, teori mengenai globalisasi dianggap gagal. Dan dibeberapa negara,
konsep glokalisasi malah menjadi lebih efektif dari pada globalisasi.
Karena warganya beragam dan kurang menyukai program asing yang
masuk kewilayahnya.

Sedangkan di Indonesia sendiri, memang telah terasa dampak maupun


pergerakannya. Menurut saya sebagian warga kita memang mudah
sekal menerima perubahan. Apalagi jika perubahan itu dianggap lebih
modern maka itu dianggap sebagai kemajuan, padahal tidak melulu
seprti itu. Kita sendiri telah menjadi korban ataupun pelaku dalam
globalisasi dunia sebenarnya ?

Anda mungkin juga menyukai