Suroso Sastroprawiro
Bambang Kuncoro
Hadi Purnomo
di suatu tempat
di suatu ruang kelas
AKIBATNYA
1. Dosen hanya sebagai tukang mendikte
2. Mahasiswa menjadi penulis pasif
Lalu,
harus bagaimana ??!!
DIALOG INTELEKTUAL
1. Terciptanya pendidikan yang dialogis:
a. Kuliah bersifat 2 arah, dosen/asisten kepada
mahasiswa dan sebaliknya.
b. Dalam konsep ini, para partisipan (dosen/asisten
dan mahasiswa) harus aktif.
2. Dosen/asisten sebagai moderator, sekaligus sebagai
fasilitator, mediator, dan motivator.
DIALOG INTELEKTUAL
3. Tersedianya silabus kuliah:
a. Mahasiswa mengetahui materi kuliah/praktikum.
b. Materi kuliah/praktikum didiskusikan secara
bersama antara mahasiswa dan dosen/asisten.
4. Angka nilai sudah dibuat mahasiswa disetiap perkuliahan/praktikum dalam bentuk aktivitas
perkuliahan/praktikum itu sendiri.
1.
Keaktifan
2.
Tugas/kuis
3.
Kehadiran
(20%)
(15%)
(5%)
4. UTS
(30%)
5. UAS
(30%)
1.
Keaktifan/kuis
(15%)
2.
Laporan sementara
(di laboratorium)
3. Laporan akhir
(75%)
(10%)
= > 81
2.
Nilai B+ = 76 - 80
3.
Nilai B
= 66 - 75
4. Nilai C+ = 61 - 65
5. Nilai C
= 51 - 60
6. Nilai D = 31 - 50
7. Nilai E
= <30
TEMU
KE
1
PENG
AMPU
POKOK BAHASAN
SS
(Suroso
S.)
1.
Definisi dan ruang 2.
lingkup
3.
geomorfologi.
4.
SS
HP
(Hadi
Purnomo)
BK
(Bb.
Kuncoro)
BK
Bentuklahan
struktural
1.
2.
3.
4.
Proses-proses eksogen
Proses-proses endogen
Proses ekstra terestrial
Pengaruh iklim terhadap proses geomorfik
TATAP
MUKA
PENG
AMPU
POKOK
BAHASAN
HP
Bentuklahan
fluvial
SS
Bentuklahan
Volkanik
10
BK
Bentuklahan
Kars
1.
2.
3.
4.
HP
Bentuklahan
Marin
1.
2.
3.
Pemetaan
Geomorfologi
1.
2.
3.
4.
BK
TATAP
MUKA
11
12
PENG
AMPU
POKOK
BAHASAN
HP
Bentuklahan
Glasial &
Aeolian
SS
Bentuklahan
Denudasional
SUB-POKOK BAHASAN
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Pengertian denudasional
Bentuklahan denudasional
Gerakan massa
Aspek keekonomian bentuklahan
denudasional
1.
13
14
BK
SS
Geomorfologi
Terapan 1
Geomorfologi
Terapan 2
1.
2.
3.
4.
5.
Bencana banjir
Bencana gerakan massa
Bencana gempabumi
Bencana tsunami
Bencana gunungapi
ANALISIS INSTRUKSIONAL
MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI,
HUBUNGAN AGEN DAN PROSES GEOMORFOLOGI TERHADAP BENTUKLAHAN
SERTA KARAKTERISTIK BENTUKLAHAN, PEMBUATAN PETA GEOMORFOLOGI,
ANALISIS BENTUKLAHAN, DAN MENERAPKANNYA DIBERBAGAI BIDANG .
Memberikan penjelasan mengenai definisi, ruang lingkup, dan arti penting geomorfologi
------------------ entry behavior line -----------------
Materi praktikum
DEFINISI GEOMORFOLOGI
Suroso Sastroprawiro
Bambang Kuncoro
Hadi Purnomo
Sejarah geomorfologi
Worcester (1933):
geomorfologi adalah diskripsi dan penafsiran genetis
dari bentuk-bentuk relief bumi.
Sejarah geomorfologi
uniformitarianism
segala proses-proses geomorfologi/geologi
yang berjalan saat ini pada permukaan bumi,
juga telah berjalan di waktu-waktu yang silam
dengan intensitas dan kecepatan yang sama
(the present is the key to the past)
Perkembangan geomorfologi
dewasa ini
1. Kencenderungan bahwa geomorfologi lebih mendekati geologi dari pada mendekati bidang geografi.
2. Perkembangan geomorfologi regional yang mencoba
membagi-bagi benua dalam kesatuan-kesatuan yang
mempunyai gejala-gejala geomorfologi dan sejarah
geomorfologi yang sama.
3. Aplikasi geomorfologi untuk bidang geologi,
airtanah, ilmu tubuh tanah, geologi teknik
dsb.
4. Pemakaian hidrodinamika eksperimental untuk
menerangkan proses-proses geomorfologi.
DEFINISI GEOMORFOLOGI
DEFINISI GEOMORFOLOGI