Memberantas Korupsi
19 Mei 2012Fauziah Nasional Meninggalkan komentar
OVERVIEW
Kata korupsi sudah bukan hal yang asing bagi kita. Korupsi berasal dari bahasa latin
Corruptio (Fockema Andreae: 1951) atau Corruptus (Webster Student Dictionary: 1960).
Selanjutnya dari bahasa latin itu turun ke dalam bahasa Eropa seperti Inggris: Corruption,
Corrupt kemudian dalam bahasa Belanda yaitu Corruptie. Kemudian arti kata korupsi yang
telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia disimpulkan oleh
Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia: Korupsi ialah perbuatan yang buruk
seperti pengertian penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya
(Poerwadarminta : 1976).1) Sedangkan pengertian korupsi menurut UU No 31 Tahun 1999 jo
UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah perbuatan setiap
orang baik pemerintahan maupun swasta yang melanggar hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara.2)
Korupsi sudah merebak di hampir seluruh lapisan masyarakat dan sepertinya sudah menjadi
sebuah kebudayaan masyarakat Indonesia maka tidak mengherankan apabila negara
seringkali mengalami kerugian finansial yang cukup signifikan. Misalnya pada tahun 2006,
negara menderita kerugian akibat tindakan korupsi, terutama dalam sektor BUMN sehingga
mencapai angka yang cukup mengejutkan yaitu Rp 161 triliun. Angka ini mengalami
akselerasi yang cukup cepat karena sebelumnya di tahun 2005 yaitu Rp 125 triliun (data ICW
2006). Akibat tindak kejahatan korupsi ini juga meletakkan Indonesia pada posisi 134 dari
163 negara (yang diurutkan dari negara terbersih sampai ke negara terkorup) dan TI
Perception Index Indonesia 2,4. Jumlah kasus juga banyak terjadi, terutama di daerah Barat,
Jakarta, Sumatra Selatan dan Bangka Belitung yang mencapai 14-17 kasus per tahun.3)
Banyaknya uang negara yang mengalir di kantong-kantong orang-orang tidak bertanggung
jawab tentu menimbulkan beberapa dampak menurut Soejono Karni yaitu:
bahaya melakukan tindakan korupsi karena pada nantinya akan mengancam dan merugikan
kehidupan masyarakat sendiri. Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam
menindaklanjuti (berperan aktif) dalam memberantas tindakan korupsi yang terjadi di sekitar
lingkungan mereka. Selain itu, masyarakat dituntut lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah
yang dirasa kurang relevan. Maka masyarakat sadar bahwa korupsi memang harus dilawan
dan dimusnahkan dengan mengerahkan kekuatan secara massif, artinya bukan hanya
pemerintah saja melainakan seluruh lapisan masyarakat.
c. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah.
Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam
pemerintahan. Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikontrol dan dikritisi jika dirasa
kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan
masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya dengan melakukan
demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil
negosiasi yang terbaik.
KESIMPULAN
Korupsi adalah tindakan yang harus diberantas segera karena mengancam keadilan dan
kesejahteraan masyarakat. Sehingga perlu peran serta semua lapisan masyarakat. Mahasiswa
adalah salah satu bagian masyarakat yang mempunyai pengaruh signifikan dalam
memperngarhi kebijakan pemerintah dan menggerakkan lapisan masyarakat yang lain.
Sehingga pemberantasan korupsi bisa lebih efektif. Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa
adalah menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus, memberikan pendidikan
kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi dan menjadi alat pengontrol terhadap
kebijakan pemerintah. Maka mahasiwa harus lebih berkomitmen dalam memberantas korupsi
supaya upaya mereka berjalan semaksimal mungkin.
FOOTNOTE
1) ___, Pengertian Dasar-Dasar Korupsi, dalam http://antikorupsi.org, 2004, diakses tanggal
10 April 2010 pukul 03.40 pm.
2) Risbiyantoro, Mohamad, Peranan Mahasiswa dalam Memerangi Korupsi, dalam
http://www.bpkp.go.id, 2005, diakses tanggal 10 April 2010 pukul 02.21 pm.
3) Qyonglee, Mahasiswa dan Korupsi, dalam http://qyonglee.multiply.com, 2008, diakses
tanggal 10 April 2010 pukul 03.10 pm.
4) Risbiyantoro, Mohamad, Peranan Mahasiswa dalam Memerangi Korupsi, Op cit.
5) Ibid.
6) Ibid.
7) Erica, Peran Gerakan Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi, dalam
http://ericamourissa.ngeblogs.com, 2007, diakses tanggal 10 April 2010 pukul 02.37 pm.
REFERENSI
Definisi Korupsi
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Peranan Pendidikan Anti Korupsi Dini di Kalangan Mahasiswa dalam Mencegah
Terjadinya Tindak Korupsi
Pendidikan budi pekerti adalah salah satu pendidikan penting untuk
bekal hidup setiap orang. Disini murid belajar memahami nilai-nilai yang diterima dan
harus ditaati dalam masyarakat tempat dia tinggal dan dalam masyarakat dunia. Dalam
mempelajari nilai-nilai ini akan ditemui manfaat jika kita mematuhi pagar aturan tersebut dan
apa akibatnya jika kita melanggarnya. Sebetulnya inti dari pendidikan anti korupsi adalah
bagaimana penanaman kembali nilai-nilai universal yang baik yang harus dimiliki oleh setiap
orang agar dapat diterima dan bermanfaat bagi dirinya sendiri serta lingkungannya.Di antara
sifat-sifat itu ada jujur, bertanggung jawab, berani, sopan, mandiri, empati, kerja keras, dan
masih banyak lagi. Pendidikan adalah salah satu penuntun generasi muda untuk ke jalan yang
benar. Jadi, sistem pendidikan sangat memengaruhi perilaku generasi muda ke depannya.
Termasuk juga pendidikan anti korupsi dini. Pendidikan, sebagai awal pencetak pemikir
besar, termasuk koruptor sebenarnya merupakan aspek awal yang dapat merubah seseorang
menjadi koruptor atau tidak. Pedidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat
demokrasi yang madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi.
Salah satu yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korupsi ini adalah penerapan anti
korupsi dalam pendidikan karakter bangsa di Indonesia, khususnya ditujukan bagi
mahasiswa. Karena pada dasarnya mereka adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan
sejarah bangsa.
Pendidikan anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana korupsi.
Jika KPK dan beberapa instansi anti korupsi lainnya menangkapi para koruptor, maka
pendidikan anti korupsi juga penting guna mencegah adanya koruptor. Seperti pentingnya
pelajaran akhlak dan moral. Pelajaran akhlak penting guna mencegah terjadinya kriminalitas.
Begitu halnya pendidikan anti korupsi memiliki nilai penting guna mencegah aksi korupsi.
Satu hal yang pasti, korupsi bukanlah selalu terkait dengan korupsi uang. Seperti yang
dilansir dari program KPK yang akan datang bahwa pendidikan dan pembudayaan
antikorupsi akan masuk ke kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi mulai tahun
2012. Pemerintah akan memulai proyek percontohan pendidikan antikorupsi di pendidikan
tinggi. Jika hal tersebut dapat terealisasi dengan lancar maka masyarakat Indonesia bisa
optimis di masa depan kasus korupsi bisa diminimalisir.
3.2 Peran Mahasiswa dalam Mencegah Tindak Korupsi
Pemuda khususnya mahasiswa adalah aset paling menentukan kondisi zaman tersebut dimasa
depan. Mahasiswa salah satu bagian dari gerakan pemuda. Belajar dari masa lalu, sejarah
telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa ini tidak lepas dari peran kaum muda yang
menjadi bagian kekuatan perubahan. Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928 telah memberikan
semangat nasionalisme bahasa, bangsa dan tanah air yang satu yaitu Indonesia. Peristiwa
Sumpah Pemuda memberikan inspirasi tanpa batas terhadap gerakan-gerakan perjuangan
kemerdekaan di Indonesia. Peranan tokoh-tokoh pemuda lainnya adalag Proklamasi
Kemerdekaan tahun 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1966, dan Reformasi tahun 1998. Tidak
dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil di depan
sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan idealisme yang mereka
miliki dan jalankan.
Untuk konteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi musuh
bersama masyarakat adalah praktek bernama Korupsi. Peran penting mahasiswa tersebut
tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki, yaitu: intelektualitas, jiwa muda
dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat,
dan idealisme yang murni terlah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting
dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini
telah terbukti mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan (agent of change).
Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensia, ide-ide
kreatif, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen
perubahan, mereka mampu menyuarakan kepentingan`rakyat, mampu mengkritisi kebijakankebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi watch dog lembaga-lembaga negara dan
penegak hukum.
3.3 Upaya Mahasiswa
Faktanya fenomena korupsi selalu tidak berhenti menggrogoti negeri kita, korupsi merupakan
kejahatan yang bukan hanya merugikan negara tetapi juga masyarakat. Artinya keadilan dan
kesejahteraan masyarakat sudah mulai terancam. Maka saatnya mahasiswa sadar dan
bertindak. Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa adalah:
1. Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus.
Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan
kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun
itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen
kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus
beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya.
Memang hal tersebut kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan
dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah
menjadisebuahkarakter. Selain kesadaran pada masing-masing mahasiswa maka mereka juga
harus memperhatikan kebijakan internal kampus agar dikritisi sehingga tidak memberikan
peluang kepada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan melalui korupsi. Misalnya
ketika penerimaan mahasiswa baru mengenai biaya yang diestimasikan dari pihak kampus
kepada calon mahasiswa maka perlu bagi mahasiswa untuk mempertanyakan dan menuntut
sebuah transparasi dan jaminan yang jelas dan hal lainnya. Jadi posisi mahasiswa di sini
adalah sebagai pengontrol kebijakan internal universitas.
Dengan adanya kesadaran serta komitmen dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol
kebijakaninternal kampus maka bisa menekan jumlah pelaku korupsi. Upaya lain untuk
menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan kampus adalah mahasiswa bisa
membuat koperasi atau kantin jujur. Tindakan ini diharapkan agar lebih mengetahui secara
jelas signifikansi resiko korupsi di lingkungan kampus.Mahasiswa juga bisa berinisiatif
membentuk organisasi atau komunitas intra kampus yang berprinsip pada upaya
memberantas tindakan korupsi. Organisasi atau komunitas tersebut diharapkan bisa menjadi
wadah mengadakan diskusi atau seminar mengenai bahaya korupsi. Selain itu organisasi atau
komunitas ini mampu menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan internal kampus.
Sebagai gambaran, SACW yang baru saja dibentuk pada kabinet KM (semacam BEM) ITB
2006/2007 lalu sudah membuat embrio gerakannya. Tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
anggota SACW dari UIN Padang sudah mulai mengembangkan sayap. Begitu pula mereka
yang berada di UnHalu Sulawesi sudah melakukan investigasi terhadap rektorat mereka yang
ternyata memang terjerat kasus korupsi.
1. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan
korupsi. Upaya mahasiswa ini misalnya memberikan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai bahaya melakukan tindakan korupsi karena pada
nantinya akan mengancam dan merugikan kehidupan masyarakat sendiri.
Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam menindaklanjuti
(berperan aktif) dalam memberantas tindakan korupsi yang terjadi di
sekitar lingkungan mereka. Selain itu, masyarakat dituntut lebih kritis
terhadap kebijakan pemerintah yang dirasa kurang relevan. Maka
masyarakat sadar bahwa korupsi memang harus dilawan dan
dimusnahkan dengan mengerahkan kekuatan secara massif, artinya
bukan hanya pemerintah saja melainakan seluruh lapisan masyarakat.
2. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah.
Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam
pemerintahan. Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikontrol dan dikritisi jika dirasa
kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan
masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya dengan melakukan
demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil
negosiasi yang terbaik.
1. Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol
sosial terkait dengan kepentingan publik.
2. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
3. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan
desa hingga ke tingkat pusat/nasional.
4. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan
peme-rintahan negara dan aspek-aspek hukumnya.
5. Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan
aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat
luas.
pengawas
atau
dan merugikan
mempengaruhinya
agar
ia
mengambil
keputusan
yang
bahan
bangunan
bangunan,melakukan
yang
perbuatan
pada
curang
waktu
yang
menyerahkan
dapat
bahan
membahayakan
waktu
dengan
sengaja
menggelapkan
menghancurkan,merusakkan,atau
mebuat
tidak
dapat
dipakai
atau
membiarkan
orang
menghilangkan,menghancurkan,merusakkan,attau
membuat
lain
tidak
dapat
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan,telah
persewaan
yang
pada
saat
dilakukan
sesuatu
dalam
jabatannya
yang
bertentangan
dengan
harus
dihindari.
Berkembangnya
sikapsemacam
ini
justru
65. Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal itu
dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan.
Pendapat ini tidak mutlak benar karena dalam teori kebutuhan Maslow,
korupsi seharusnya dilakukan orang untuk memenuhi dua kebutuhan yang
paling bawah dan hanya dilakukan oleh komunitas masyarakat yang paspasan yang bertahan hidup. Namun di saat ini korupsi dilakukan oleh orang
kaya dan berpendidikan tinggi (Sulistyantoro: 2004).
Pendapat lain
Tujuan
peluang
kepada
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98. BAB III
99. PEMBAHASAN
100.
101.
102.
bermakna
menyogok)
adalah
busuk,rusak,
tindakan
kata
menggoyahkan,
pejabat
publik,
baik politisi maupunpegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidaklegal menyalahgunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak[1].
103.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
104.
110.
111.
112.
negara), dan
113.
perguruan
tinggi
akan
mampu
membangunkan
kesadaran
jika
kita
150.
setengah.
151.
3. Karena beberapa perilaku sosial yang terlalu toleran terhadap
korupsi.
152.
4. Struktur birokrasi yang berorientasi ke atas, termasuk perbaikan
birokrasiyang cenderung terjebak perbaikan renumerasi tanpa membenahi
strukturdan kultur.
153.
5. Peraturan perundang-undangan hanya sekedar menjadi huruf mati
yang tidak pernah memiliki roh sama sekali.
154.
6. Kurang optimalnya fungsi komponen-komponen
pengawas
pemeriksa
dan
pencegahan korupsi. Salah satu yang bisa menjadi gagasan baik dalam
kasus korupsi ini adalah penerapan anti korupsi dalam pendidikan karakter
bangsa di Indonesia, khususnya ditujukan bagi mahasiswa. Karena pada
dasarnya mereka adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan sejarah
bangsa.
171.
5. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh
semangat, dan idealisme yang murni terlah terbukti bahwa mahasiswa selalu
mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam
beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa
berperan penting sebagai agen perubahan (agent of change).
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
Saran-Saran
180.
1. Perlu peningkatan peran keluarga dalam penerapan pendidikan anti
korupsi dini sebagai figur dalam pembentukan karakter. Karena pendidikan
utama yang paling awal didapatkan generasi muda berasal dari keluarga.
181.
2. Pemerintah dalam halnya melalui Dinas Pendidikan memformulas
kan pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan
formal.
182.
3. Pendidikan anti korupsi (PAK) seharusnya diterapkan di bangku
Perguruan Tinggi sebagai mata kuliah wajib maupun pilihan. Karena,
Mahasiswa sebagai salah satu bagian dari generasi penerus bangsa memiliki
kompetensi intelektual, ide-ide inovatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih
diplomatis menjadikan mereka agen perubahan pembelajaran kehidupan
kebangsaan.
183.
4. Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di tingkat Perguruan Tinggi
memberikan pembelajaran lebih efektif dan pengalaman aktif bagi mahasiswa
tentang realitas sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi,
pelayanan umum, dll. Sehingga termotivasi untuk kreatif dan mandiri
mengajak dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya untuk proaktif
memberantas korupsi.
184.
5.
dan menerapkan