Disusun oleh
DARIS FAJAR RAMADHAN
1213010068
IHSAN MAHARDHIKA
1213010076
ABSTRAK
Crashbox atau sistem peredam benturan adalah fitur keamanan pasif pada
kendaraan yang berfungsi untuk meredam energi benturan ketika kendaraan
mengalami kecelakaan. Untuk memaksimalkan kinerja crashbox dalam meredam
energi benturan, maka digunakan komponen berupa pegas helix kerucut 5 mm
dengan jumlah lilitan sebanyak 6 lilitan dan panjang total 150 mm yang diletakkan
di dalam profil struktur berukuran panjang, besar diameter dan ketebalan plat
masing-masing 300 mm, 100 mm dan 2 mm. Rancangan struktur terdiri atas 2 buah
profil yang digabungkan dengan paku keling berukuran panjang dan diameter paku
masing-masing 6 mm dan 5 mm. Material yang diaplikasikan pada komponen
selain pegas adalah alumunium 6061 dan untuk pegas sendiri adalah baja karbon.
Simulasi yang dikenakan pada rancangan crashbox menggunakan bantuan software
Autodesk Inventor dan SolidWorks. Dari rancangan yang dibuat, crashbox ini
mampu meredam energi benturan yang dialami kendaraan hingga lebih dari
setengah dari besaran energi yang diterima kendaraan. Hal ini menunjukkan bahwa
energi yang diteruskan yang telah diminimalisasi oleh crashbox akan mengurangi
risiko, baik bagi bagian mobil yang lain maupun bagi pengendara, penumpang
ataupun pengguna kendaraan tersebut.
iv
DAFTAR ISI
ii
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
PEMBAHASAN
1.1 Dasar Teori .................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem peredam benturan (crashbox) adalah salah satu sistem keamanan pasif
pada kendaraan yang sekarang banyak digunakan. Tujuannya adalah meredam dan
menyerap energi benturan yang terjadi ketika mobil bertabrakan untuk mengurangi
dampak kecederaan pada penumpang. Upaya para ahli dalam mengembangkan
crashbox dengan menemukan dan mengaplikasikan bentuk dan dimensi yang
bervariasi serta bahan-bahan yang memiliki keunggulan kekuatan serta efisiensi
masih terus dilakukan.
Crashbox pada umumnya memiliki bentuk lingkaran, persegi atau persegi
panjang dengan bentuk menyerupai struktur dan dibuat dengan material yang
memiliki keuletan tinggi dengan dimensi yang paling efektif yang ditentukan
berdasarkan hasil perhitungan. Benturan pada crashbox akan menyebabkan
crashbox mengalami deformasi sehingga crashbox menjadi rusak yang tujuannya
untuk menyerap energi benturan.
Penulis disini berinovasi untuk mengembangkan konsep tersebut dengan
menambahkan komponen berupa pegas tekan kerucut yang ditempatkan di dalam
struktur lingkaran dan disambungkan dengan paku keling. Tujuannya adalah untuk
memaksimalkan penyerapan energi akibat tabrakan karena dengan penambahan
komponen tersebut, deformasi yang dialami dinding crashbox dapat dibantu dengan
deformasi dari pegas sehingga penyerapan energi akan lebih maksimal dan waktu
tempuh deformasi crashbox hingga mengalami kerusakan akan menjadi sedikit
lebih lama. Selain itu, pegas akan menghasilkan gaya reaksi berupa dorongan akibat
gaya aksi tabrakan yang dapat meningkatkan keamanan pengendara ataupun
penumpang kendaraan.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada proposal/karya tulis ini adalah sebagai berikut
1.
2.
3.
1.3
Batasan Masalah
Sesuai uraian pada latar belakang, untuk memberikan batasan atau ruang
lingkup, maka penyusun menegaskan bahwa materi proposal/karya tulis ini hanya
terbatas pada desain, ukuran, material dan hasil analisis rancangan crashbox.
1.4
Tujuan
Tujuan disusunnya proposal/karya tulis ini adalah sebagai berikut
1.
2.
3.
1.5
Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dengan disusunnya proposal/karya tulis ini adalah
sebagai berikut
1.
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Dasar Teori
Crashbox atau sistem peredam benturan yang diletakan di bagian depan dan
belakang mobil merupakan salah satu fitur keamanan yang bekerja secara pasif
guna menyerap energi benturan ketika mobil mengalami kecelakaan. Dalam kasus
kecelakaan berat, crashbox diharapkan rusak akibat menyerap energi benturan
sebelum bagian mobil lainnya mengalami kerusakan sehingga kerusakan pada
rangka dan kabin serta resiko yang dialami penumpang dapat lebih diminimalisasi.
Energi yang diterima oleh crashbox saat terjadi benturan diserap melalui
deformasi plastis yang dimiliki crashbox itu sendiri. Hal ini dapat dipengaruhi juga
oleh seberapa ideal ukuran dan material yang diaplikasikan pada crashbox.
Crashbox menyerap energi benturan dan mengurangi gaya aksial maksimal dengan
mendistribusikannya secara merata yang kemudian diteruskan ke bagian yang ada
di belakangnya dengan besaran gaya yang sudah diminimalisasi dan tidak melebihi
nilai yang diijinkan agar struktur dan bagian yang lain terlindung dari kerusakan
yang parah.
2
42
Oleh karena mobil yang mengalami tabrakan memiliki data massa dan
kecepatan, maka peristiwa ini akan menimbulkan energi kinetik dan momentum.
Energi adalah kemampuan suatu benda dalam melakukan kerja. Energi
terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu energi mekanik, potensial dan kinetik yang masingmasing perumusannya adalah sebagai berikut
1
= 2 | = | = +
2
Momentum adalah besaran hasil kali antara massa dengan kecepatan sebuah
benda yang bergerak. Momentum dirumuskan dengan
=
Impuls adalah hasil kali dari gaya total yang mempercepat partikel dan
waktu yang diperlukan untuk percepatan suatu benda yang mengalami tumbukan.
Impuls dirumuskan dengan
= = . = ( 0 )
2.1.3 Paku Keling
Paku keling merupakan komponen sambungan konstruksi yang berfungsi
untuk menyambungkan dua plat atau lebih. Sambungan dengan paku keling ini
umumnya bersifat permanen dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian
ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya. Oleh karena itu
pengelingan banyak dipakai pada bangunan-bangunan bergerak atau bergetar untuk
menerima pembebanan dinamis. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat
digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan
yang besar.
4.
dengan = .
16
" lebih
2.1.4 Pegas
Pegas didefinisikan sebagai sebuah elemen elastis yang mempunyai fungsi
untuk berubah ketika dibebani dan kembali ke bentuk awalnya ketika beban
dilepaskan. Salah satu kegunaan penting dari pegas ini adalah untuk menyerap
energi dan untuk menyerap beban kejutan dan getaran.
Adapun perumusan untuk pembebanan dan penyerapan energi pada pegas
adalah sebagai berikut
=
2.2
Pengembangan Konsep
Konsep terhadap rancangan crashbox yang telah ada akan dikembangkan
dengan harapan memiliki kinerja dan peranan yang jauh lebih baik dari rancangan
sebelumnya. Pengembangan konsep ini adalah berdasarkan dasar teori yang
tercantum pada sub-bab 2.1 di proposal/karya tulis ini.
Pengembangan-pengembangan konsep yang dilakukan terhadap rancangan
crashbox yang baru antara lain sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
Pegas helix yang dikenakan gaya aksial akan mengalami regangan dan
penekukan/buckling, maka dari itu pegas helix yang diaplikasikan pada
rancangan crashbox adalah pegas tekan helix kerucut
5.
2.3
menyerap energi secara maksimal. Hal ini menyatakan bahwa rancangan crashbox
yang dibuat adalah barang sekali pakai dan pemasangan atau penggunaanya harus
mudah.
Mekanisme kerja dari rancangan adalah menerima gaya tabrakan dari arah
depan dan mendistribusikannya ke semua bagian crashbox. Pegas yang
ditempatkan di dalam profil struktur dibuat setengah kali panjang profil. Profil
struktur depan akan hancur terlebih dulu ketika mengalami gaya tabrakan.
Kemudian setelah struktur terdeformasi dan hancur, gaya mulai disitribusikan ke
arah pegas dan pegas mulai meredam energi akibat tabrakan. Pola deformasi dan
kehancuran struktur akan dibantu oleh kinerja dari paku keling yang ikut meredam
energi juga. Kemudian energi yang masih ada diteruskan ke bagian belakang
crashbox. Untuk meminimalisasi energi yang tersisa, peranan dari lubang yang ada
pada struktur mulai bekerja dengan memutuskan energi dan gaya terusan dari arah
depan dengan mentransfernya ke bagian crashbox lain sehingga membuat crashbox
hancur. Pegas juga membuat sentuhan mobil dengan benda yang ditabrak menjadi
lebih lama sehingga energi yang terjadi akibat tabrakan akan menjadi semakin
maksimal sesuai dengan hokum impuls dan momentum dimana waktu tubrukan
yang semakin lama akan membuat energi tumbukan menjadi terasa lebih kecil.
Setelah semua proses distribusi energi dilakukan dan crashbox hancur,
barulah gaya yang minimal diteruskan ke bagian mobil lain sehingga keamanan
penumpang akan lebih terjaga.
Faksial
C
A
B
Freaksi 2
Freaksi 1
800 mm
Gambar 1. Distribusi Gaya
MA = 0
Faksial.(0,4 m) Freaksi 2.(0,8 m) = 0
Freaksi 2 = (Faksial)
= (1000 kg.9,81 m/s)
= 4905 N
Ekinetik
= mv2
= (1000 kg).(33,33 m/s)2
= 555444,45 Joule
Ekinetik
= Freaksi.jarak
= 113,24 m
= F/x
Ekinetik = kx2
= 4905 N/0,04 m
= 122625 N/m
= 98,1 Nm
2.3.2 Spesifikasi
Adapun spesifikasi yang mendukung untuk perlakuaan gaya dan energi
benturan akibat kecelakaan adalah sebagai berikut
1.
Profil struktur
Material
: Alumunium 6061
Dimensi
: Tebal plat 2 mm
Panjang 30 cm
Diameter profil 10 cm
Dimensi sambungan 27 mm
2.
Paku keling
Material
: Alumunium 6061
Dimensi
: Diameter nominal 6 mm
Panjang 10 mm
3.
Pegas
Material
: Baja karbon
Dimensi
: Diameter pegas 5 mm
Jumlah lilitan 6 lilitan
Panjang pegas 15 cm
2.4
10
Name
Minimum
Volume
349548 mm^3
Mass
1.09284 kg
0.000264976 MPa
Maximum
411.277 MPa
422.693 MPa
69.1334 MPa
Displacement
0 mm
0.966065 mm
Safety Factor
0.668648 ul
15 ul
Stress XX
-294.168 MPa
342.139 MPa
Stress XY
-91.8295 MPa
91.9399 MPa
Stress XZ
-203.594 MPa
190.339 MPa
Stress YY
-283.291 MPa
272.084 MPa
Stress YZ
-126.171 MPa
126.857 MPa
Stress ZZ
-400.124 MPa
180.632 MPa
X Displacement
-0.263429 mm
0.266751 mm
Y Displacement
-0.183281 mm
0.18225 mm
Z Displacement
-0.966062 mm
0.0251136 mm
Equivalent Strain
0.00000000352151 ul 0.00539951 ul
0.00594353 ul
-0.00000000175698 ul
Strain XX
-0.00319262 ul
0.00438857 ul
Strain XY
-0.00177262 ul
0.00177475 ul
Strain XZ
-0.00393004 ul
0.00367417 ul
Strain YY
-0.00266555 ul
0.00335172 ul
Strain YZ
-0.00243552 ul
0.00244877 ul
Strain ZZ
-0.00566524 ul
0.00265477 ul
Contact Pressure
0 MPa
462.062 MPa
325.008 MPa
316.671 MPa
273.837 MPa
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari hasil rancangan dan percobaan yang telah dilakukan pada crashbox,
Crashbox adalah alat yang berguna untuk meredam energi benturan ketika
mobil bertabrakan
2.
3.
4.
Material yang diaplikasikan terhadap struktur dan paku keling adalah material
yang ulet tetapi memiliki kekuatan yang besar. Sedangkan untuk pegas,
material yang diaplikasikan harus memiliki kekuatan yang besar.
5.
6.
12
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
Awali, Jatmiko. Choiron, Moch. Agus. Irawan, Yudy Surya. 2014. Jurnal
Rekayasa Mesin: Pengaruh Variasi Geometri Crashbox 2 Segmen Terhadap
Kemampuan Menyerap Energi Impak Dengan Simulasi Komputer. ISSN
0216-468X Vol. 5 Nomor 2 halaman 113-118. Malang.
[3]
[4]
[5]
[6]
Saripudin, Aip. Rustiawan K., Dede. Suganda, Adit. Praktis Belajar Fisika.
Jilid 2. Grafindo Media Pratama.
[7]
[8]
Pramono, Dr. Drs. Agus Edy, S.T., M.Si. 2013. Buku Ajar Elemen Mesin I
Politeknik Negeri Jakarta. Depok
[9]
Pramono, Dr. Drs. Agus Edy, S.T., M.Si. 2014. Buku Ajar Elemen Mesin II
Politeknik Negeri Jakarta. Depok
13
Lampiran halaman 14
Lampiran halaman 15
Lampiran halaman 16
Lampiran halaman 17
Lampiran halaman 18
Lampiran halaman 19