Anda di halaman 1dari 4

1.

Momentum & Tumbukan


a. Air Safety Bag
Dalam industri otomotif khususnya mobil, terdapat bagian mobil yang disebut
Air Safety Bag(kantong udara). Air Safety Bag digunakan untuk memperkecil gaya
akibat tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut
dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan mengembang secara
otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu meminimalkan efek gaya
terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah memperpanjang waktu
yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat tabrakan terjadi,
pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil
(Hukum Pertama Newton). Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan
mobil yang mengeluarkan gaya sangat besaruntuk menghentikan momentum
pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk kantong
udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum pengemudi akan lebih
lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil. Dengan
demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.

b. Safety Belt
Desain sabuk pengaman dalam industri mobil juga menerapkan prinsip
momentum. Sabuk pengaman fungsi dan cara kerjanya sama dengan Air Safety Bag,
yaitu dengan mengurangi waktu sentuh antara pengemudi dengan dashboard mobil
pada saat bersentuhan.

c. Desain Mobil
Selain komponen Air Safety Bag, tahapan Quality Control desain mobil dalam
industri pembuatan mobil juga menerapkan prinsip momentum dan impuls. Quality
Control dilakukan untuk menjamin kualitas dari sebuah mobil . Dalam Quality
Control, mobil akan dites untuk mengalami tabrakan. Desain mobil dirancang untuk
mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan. Caranya dengan membuat
bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga mobil yang
bertabrakan tidak saling terpental. Hal ini dirancang karena apabila mobil yang
bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan
impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.
Perubahan momentum pada mobil yang menabrak tembok.
Pada kasus A, mobil yang menabrak tembok dan terpental kembali, akan
mengalami perubahan kecepatan sebesar 9 m/s. Dalam kasus B, mobil tidak terpental
kembali sehingga mobil tersebut hanya mengalami perubahan kecepatan sebesar 5
m/s. Berarti, perubahan momentum yang dialami mobil pada kasus A jauh lebih
besar daripada kasus B. Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan
mobil yang dapat penyokakan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu memperpanjang waktu yang dibutuhkan
untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar mobil tidak saling
terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah penggumpalan atau penyok
tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang mobil.

d. Tahapan Assembly dalam Industri


Dalam tahapan assembly atau perakitan dalam industri terdapat penggunaan
palu dan paku. Palu terbuat dari bahan yang lebih keras dari paku seperti besi. Hal ini
agar selang waktu kontak antara palu dan paku lebih singkat, sehingga gaya yang
dihasilkan lebih besar. Jika gaya impulsnya besar, maka paku akan tertanam lebih
dalam.
2. Tegangan dan Regangan
a. Shock Breaker
Dalam industri otomotif, terdapat komponen atau part shock breaker yang memiliki
fungsi meredam getaran dan kejutan. Pegas digunakan pada sistem suspensi
kendaraan bermotor.
b. Neraca
Dalam proses industri, terdapat proses penimbangan. Penimbangan dapat berupa
penimbangan bahan, penimbangan barang jadi, dan sebagainya. Neraca juga
memanfaatkan bantuan pegas dalam kerjanya. Neraca pegas yang digunakan untuk
mengukur berat badan, terdapat juga neraca pegas yang lain. Neraca pegas biasa
disebut dinamometer adalah alat yang biasa digunakan untuk mengukur massa suatu
benda. Namun sebenarnya neraca pegas ini adalah alat ukur gaya.

Neraca pegas menggunakan prinsip kesetimbngan gaya elastis pegas yang dinyatakan
oleh persamaan :
F = -k . Dx

Dimana k menyatakan konstanta pegas dan Dx menyatakan pertambahan panjang


pegas. Neraca pegas pada umumnya menggunakan satuan Newton, namun ada juga
yang menggunakan dua satuan sekaligus yaitu Newton dan Kg, sehingga alat ini
dapat juga digunakan untuk mengukur massa suatu benda(Kg).
c. Pemilihan Bahan Baku
Dalam proses produksi barang, terdapat tahap pemilihan bahan. Bahan dipilih sesuai
dengan kebutuhan produk yang akan dibuat. Setiap bahan memiliki sifatnya masing-
masing. Tegangan dan regangan merupakan contoh sifat bahan yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan bahan baku produksi.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/36441330/MAKALAH_FISIKA_LISTRIK_IMPULS_DAN_MOMENT
UM (diakses pada tanggal 25 November 2019 pukul 19.04)
https://rodikund7.wordpress.com/2014/04/24/penerapan-impuls-dan-momentum-dalam-
kehidupan-sehari-hari/ (diakses pada tanggal 25 November 2019 pukul 19.12)
https://www.belajarmipa.com/elastisitas/ (diakses pada tanggal 25 November 2019 pukul 20.00)
http://adek-calssfisika.blogspot.com/2011/02/ (diakses pada tanggal 25 November 2019 pukul
20.14)
http://www.ojs.unanda.ac.id/index.php/jiit/article/download/176/148 (diakses pada tanggal 25
November 2019 pukul 20.31)

Anda mungkin juga menyukai