By :
dr. Lasmaria Flora, SpAn-Mkes
Rantai Keberhasilan
Keterlambatan
1 Menit
4 Menit
10 Menit
---->
---->
---->
berhasil
berhasil
berhasil
98%
50%
1%
Tidak respon
Tidak bernafas atau bernafas
Tidak normal (gasping)
Nadi teraba
3
4
Nadi
teraba
3A
tidak
AED/defibrilator datang
6
Cek irama
Irama shockable ?
7 shockable
Berikan 1 shock
Segera lakukan RJP
Selama 2 menit
unshockable
3
4
5
untuk tiba-tiba
pingsan
Aktifkan system
respon
Kegawatdarurata
n
Nadi
teraba
Cek nadi selama < 10 Ambil
AED/defibrilator
detik
detik
Nadi
tidak
teraba
1 penolong : Mulai 30 kompresi
dan 2 ventilasi
2 penolong : Mulai 15 kompresi
dan 2 ventilasi
Cek irama
Irama shockable ?
7 shockable
Berikan 1 shock
Segera lakukan RJP
Selama 2 menit
unshockable
REKOMENDASI RJP
Rekomendasi
komponen
Dewasa
Cek respon
Anak
Infant
Tidak respon untuk semua usia
Tidak bernafas atau hanya gaspring
Tidak bernafas
Tidak bernafas normal
(hanya gaspring)
Nadi tidak teraba kurang dari 10 detik
RJP
CAB
CAB
CAB
Kecepatan kompresi
Sekurang-kurangnya 100 x/menit
Kedalaman kompresi dan
Sekurang-kurangnya 2 inci
Sekurang-kurangnya 1/3
Sekurang-kurangnya 1/3
lokasi perletakan tangan (5cm) dibagian bawah sternum kedalaman AP sekitar 2 inci kedalaman AP sekitar 1 1/2
(5cm) dibagian bawah
inci (4cm) dibagian bawah
sternum dari dimensi AP
garis imajiner
intermammar
Recoil dinding dada
Interupsi kompresi
Jalan nafas
Rasio kompresi : ventilasi
Ventilasi : untuk
penolong tidak terlatih
Rasio kompresi : ventilasi
setelah terpasang jalan
nafas defenitif
defibrilasi
30:2 (1 penolong)
15:2 (2 penolong)
30:2 (1 penolong)
15:2 (2 penolong)
Hanya kompresi
1 nafas tiap 6-8 detik (8-10 x/ menit)
Asynchronous dengan kompresi dada
Kecepatan sekitsr 1 detik tiap nafas
Terlihat dada mengembang
Segera pasang dan gunakan AED jika ada. Minimalkan interupsi terhadap kompresi dada
sebelum dan sesudah pemberian shock, sgegra RJP setelah pemberian shock dimulai
dengan kompresi dada
Pengenalan Gangguan
Jalan Nafas
Penderita dgn kesadaran menurun beresiko
tinggi
---> gangguan jalan nafas , karena:
* Selalu akan timbul cairan dan refleks
menelan hilang
* Refleks batuk hilang aspirasi dan
obstruksi airway
Abdominal Trust
Raih kepalan tangan tsb dengan
lengan yang lain, tarik ke dalam dan
atas secara mendadak sebanyak 5
kali.
Bila gagal, lakukan kembali 5 kali
berulang-ulang sampai berhasil atau
penderita tidak sadarkan diri
gambar
Abdominal trust
Penatalaksanaan fbao
pada bayi dan anak
Back blows :
* Posisikan bayi/anak dengan posisi kepala
mengarah ke bawah
* Penolong berlutut/duduk, menopang bayi
dipangkuannya dengan lebih aman
* Bayi : topang kepala dgn ibu jari disatu sisi
rahang dan rahang yang lain gunakan 1
atau
2 jari tanganyang sama
Penatalaksanaan...
Anak diatas 1 tahun kepala tak
perlu ditopang khusus
Lakukan 5 hentakan back blows dgn
kuat, gunakan telapak tangan di
tengah punggung
Jika gagal, lakukan chest trust pada
bayi dan abdominal trust pada anak
diatas 1 tahun
Back blow
NASOPHARYNGEAL AIRWAY
1. Apnoe
2. Kegagalan menjaga jalan nafas dengan cara
lain
3. Proteksi jalan nafas terhadap aspirasi darah
atau muntahan
4. Kemungkinan terganggu jalan nafas krn luka
bakar inhalasi, fraktur tulang wajah, kejang
5. Kegagalan memberikan jalan nafas melalui
face mask
Breathing
Pengelolaan
Oksigenisasi
Sebaiknya diberikan mll masker yang
terpasang
dengan flow 10 -12 L/M
Ventilasi
Mouth to mouth, mouth to mask, bag valve
face
mask (ambu bag).
Bila sudah intubasi ventilasi bantu dgn
bagging
Mouth to mouth
Mouth to mouth
Circulation
Kompresi dada
Penekanan secara kuat dan berirama pada
setengah bawah sternum Menciptakan
aliran darah melalui peningkatan tekanan
intratorakal dan penekanan langsung dinding
jantung
Frekuensi minimal 100 x/menit
Dewasa : kedalaman minimal 5 cm bayi 4 cm,
anak 4 cm
Beri kesempatan dada mengembang secara
sempurna setelah kompresi
Kompresi dada....
Interupsi minimal
Hindari pemberian nafas bantuan
yang berlebihan
Defibrilasi
Harus segera, karena :
1. Irama dasar jantung paling sering
didapat pada henti jantung mendadak
yang disaksikan di luar RS adalah VF
2. Terapi untuk VF adalah defibrilasi
3. Keberhasilan
defibrilasi
berkurang
seiring dengan bertmbahnya waktu
4. Perubahan irama dari VF menjadi asistol
seiring dengan berjalannya waktu
Defibrilasi
Defibrilator manual
AED (Automated External Defibrillator)
Teknik : VF, VT tanpa nadi
- Energi kejutan 360 J monofasik, 200 J
bifasik.
Anak : 2-4 J/kg, diulang dosis 4-10 J/kg
- Setelah defibrilasi segera RJP selama 2
menit
(5 siklus) lakukan evaluasi irama
Defibrilasi
Stand clear
Deliver shock
ANALYSING RHYTHM
DO NOT TOUCH VICTIM
SYOK
PENDAHULUAN
Untuk mempertahankan aliran darah yang adekwat ke organorgan tubuh diperlukan tekanan darah atau MAP yang optimal
MAP (Mean Arterial Pressure)`= Diastol + 1/3 ( Sistole-Diastol)
MAP = SVR x COP
COP = SV x HR
SVR = Systemic Vascular Resistance
COP = Cardiac Out Put
SV = Stroke Volume
HR = Heart Rate
SYOK
definisi :
atau
~ TD < 90 mmHg
~ Systolic > 40 mmHg
kesadaran
Hipoperfusi
Tanda2 disfungsi organ
~ penurunan
~ oliguri
~ asidosis laktat
Macam-macam SYOK
Etiologi
Gejala
1. Kardiogenik
Kelainan
jantung
Tanda-tanda
gagal jantung
2.
Hipovolemik
Pendarahan,
muntah, diare,
poliuri, dll
Turgor
3. Distributif
Sepsis,
anafilaksis,
krisis adrenal,
neurogenik
temponade
jantung
tension
pneumothorax
emboli paru
masif
Tanda-tanda
infeksi, dll
4. Obstruktif
Pulsus paradoxus
(sistolik >
10mmHg pada
inspirasi)
Prinsip Dasar
Penatalaksanaan SYOK
Tujuan :
me
jaringan
kan pengangkutan O2 ke
Caranya :
me kan COP dengan
~ cairan
~ me kan kontraksi jantung
dengan
zat-zat inotropik
~ me kan resistensi
pembuluh darah
SYOK Kardiogenik
Tujuan : me
Pilihan : # TD
# TD
SYOK Hipovolemik
Tujuan : me
Pilihan :
# muntah/ diare/ dehidrasi : kristaloid: Nacl, RL
koloid: albumin
HEST
# perdarahan : tranfusi PRC
> 30 40 % = 1500 2000 cc (kls III IV)
Variabel
III
IV
Sistolik
Nadi
Respirasi
Status
mental
Kehilangan
darah (cc)
>110
<100
16
Cemas
< 750
Kehilangan < 15
darah (%)
II
>100
<90
<90
>100
>120 >140
Bingun
g
Lemah
750
-1500
1500
2000
> 2000
SYOK OBSTRUKTIF
Menghilangkan penyebab :
Tamponade jantung --- parasentesis
Pneumotorax --- WSD
Resusitasi cairan billa diperlukan
Diuretika merupakan kontraindikasi
Inoropik dan vasopresor hanya sedikit
peranannya dan bersifat sementara
terima kasih