Anda di halaman 1dari 43

Dr. Hj.

Ani, SpM

Tajam penglihatan/visus kemampuan


untuk melihat suatu garis dengan sudut
datang pada retina sebesar 10 dan melihat
suatu bidang dengan sudut datang pada
retina sebesar 50.

Tajam penglihatan merupakan suatu


indikasi dari kejelasan atau kejernihan
penglihatan merupakan pemeriksaan
untuk menilai seberapa baik penglihatan
seseorang.

Orang dengan tajam penglihatan 20/20


atau 6/6 mampu menguraikan huruf yang
mempunyai sudut visual pada mata
sebesar 5 busur menit (ditulis 5)

Artinya jika ditarik garis dari bagian atas


huruf ke mata dan garis yang lain dari
bagian bawah huruf ke mata, maka
ukuran sudut pada titik pertemuan kedua
garis ini adalah 5 busur menit.

Untuk mengetahui tajam penglihatan


seseorang
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan alat bantu (Log mar, Snellen
Chart) bila kurang diukur dengan
menentukan kemampuan melihat jumlah
jari (hitung jari) ataupun proyeksi sinar.

Tajam penglihatan maksimum berada di


daerah fovea, sedangkan beberapa faktor
seperti penerangan umum, kontras, waktu
papar dan kelainan refraksi dapat
mengubah tajam penglihatan.

Proses melihat

Mata merah visus turun:


-Keratitis
-Ulkus kornea
-Glaukoma akut
-Uveitis
-Trauma
-Erosi kornea

Mata tenang visus turun perlahan:


-Katarak
-Glaukoma kronik
-Kelainan refraksi
-Retinopati
-Ambliopia
-Retinoblastoma
-Toxoplasmosis okular

Mata tenang visus turun mendadak:


-Ablasio retina
-Oklusi arteri/vena retina sentral
-Perdarahan vitreus
-Neuritis optik
-Iskemik optik neuropati akut
-Edema papil
-Lesi papil N. Optikus
-Lesi syaraf retrobulbar
-Lesi kiasma optik
-Lesi traktus optik
-Lesi lobus oksipitalis
-Retinopati serosa sentralis

Keratitis peradangan pada kornea


Penyebab keratitis : kurangnya air mata,
keracunan obat, reaksi alergi terhadap
obat topikal dan reaksi terhadap
konjungtivitis menahun
Gejala keratitis mata merah,
fotofobia, lakrimasi dan menurunnya
tajam penglihatan

Ulkus kornea suatu keadaan patologi


kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat
supuratif disertai penggaungan pada kornea
dan diskontinuitas jaringan kornea yang
dapat terjadi dari epitel sampai stroma

Gejala awal ulkus kornea mata merah,


rasa seperti adanya benda asing, nyeri di
mata, silau saat melihat cahaya terang, mata
berair-air, kemudian timbul sekret dan
pembengkakan pada kelopak mata

Pembagian uveitis:
-Uveitis anterior
-Uveitis intermedia
-Uveitis posterior
-Panuveitis

Gejala uveitis mata merah berulang,


fotofobia, tajam penglihatan menurun, mata
berair dan nyeri

Gambaran uveitis anterior dengan


Pemeriksaan slit lamp

Mata merah dengan penglihatan turun


mendadak biasanya merupakan glaukoma
sudut tertutup akut
Gejala glaukoma akut nyeri hebat di
mata dan kepala, mual, muntah, mata
merah, melihat seperti pelangi (halo)
sekitar lampu atau cahaya, tajam
penglihatan sangat menurun
Glaukoma primer sudut tertutup akut bila
tidak diobati kronis

Katarak setiap keadaan kekeruhan


pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa atau akibat
keduanya

Berdasarkan usia, katarak dibagi menjadi:


-Katarak kongenital
-Katarak juvenile
-Katarak senilis

Berdasarkan stadium, katarak dibagi


menjadi:
-katarak imatur
-katarak matur
-katarak hipermatur

Penderita dengan katarak akan mengeluh


penglihatan seperti berasap dan tajam
penglihatan yang menurun secara
progresif

Kelainan refraksi adalah keadaan dimana


sinar tidak dibiaskan tepat pada retina,
tetapi dapat di depan atau di belakang
retina dan tidak terletak pada satu titik
fokus sehingga menghasilkan bayangan
yang kabur

Kelainan refraksi dapat dibagi menjadi:


-Miopia
-Hipermetropia
-Astigmatisme

Miopia merupakan suatu kelainan refraksi


dimana sinar sejajar yang masuk ke mata
jatuh didepan retina yang istirahat (tanpa
akomodasi)

Keluhan pada penderita miopia:


-Keluhan kabur bila melihat jauh
-Keluhan asthenopia, seperti sakit kepala
-Kecenderungan penderita untuk
menyipitkan mata waktu melihat jauh
agar dapat melihat lebih jelas
-Biasanya suka membaca sebab mudah
melakukannya tanpa usaha akomodasi

Hipermetropia merupakan suatu keadaan


gangguan kekuatan pembiasan mata, yang
mana pada keadaan ini sinar sejajar jauh
tidak cukup dibiaskan sehingga titik
fokusnya terletak dibelakang retina

Keluhan-keluhan subjektif pada penderita


hipermetropia terdiri dari:
-Keluhan kabur waktu melihat dekat
-Keluhan astenopia seperti sakit kepala
-Kecenderungan penderita untuk
menyipitkan mata bila melihat dekat

Astigmatisme merupakan suatu keadaan


dimana sinar sejajar tidak dibiaskan
dengan sama pada semua meridian

Seseorang dengan astigmat akan


memberikan keluhan :
-Penglihatan akan kabur untuk jauh
ataupun dekat
-Melihat ganda dengan satu atau kedua
mata
-Melihat benda yang bulat menjadi
lonjong
-Mengecilkan celah kelopak (menyipitkan
mata)
-Sakit kepala, mata tegang dan pegal

Ambliopia merupakan suatu keadaan mata


dimana tajam penglihatan tidak mencapai
optimal sesuai dengan usia dan
intelegensinya walaupun sudah dikoreksi
kelainan refraksinya tanpa adanya
kelainan organik

Penyebab ambliopia: anisometropia,


strabismus, katarak atau kekeruhan media
penglihatan lainnya

Gejala ambliopia:
-Berkurangnya tajam penglihatan
-Hilangnya kontras sensitivitas
-Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik
-Biasanya daya akomodasi menurun
-ERG dan EEG penderita ambliopia selalu
normal, yang berarti tidak terdapat
kelainan organik pada retina maupun
korteks cerebri

Retinoblastoma merupakan tumor okular


yang paling sering terjadi pada anak-anak
Tumor ini biasanya didiagnosis pada tahun
pertama kehidupan bila terjadi bilateral
dan bila terjadi unilateral, didiagnosis
antara usia 1-3 tahun
Tanda awal yang paling sering tampak
adalah leukocoria (pupil yang berwarna
putih) yang tampak seperti mata kucing

Tanda lain retinoblastoma:


-Strabismus (juling)
-Perdarahan vitreus
-Hifema
-Peradangan okular/periokular
-Glaukoma
-Proptosis
-Hipopion

Agen penyebab toxoplasmosis adalah


Toxoplasma gondii, yang merupakan
parasit obligat intraselular
Definitif host adalah kucing, manusia
dapat terinfeksi melalui makanan yaitu
daging yang dimasak tidak terlalu matang
Bila terinfeksi secara sistemik, gejala
yang timbul: demam, pembesaran
kelenjar getah bening dan sakit
tenggorokan

Apabila mengenai mata retinitis,


choroiditis, iritis, uveitis penurunan
tajam penglihatan

Retinopati merupakan kelainan pada


retina yang tidak disebabkan peradangan
Kelainan ini sering ditemukan pada
penderita hipertensi dan diabetes melitus
Retinopati merupakan gejala diabetes
melitus utama pada mata, dimana pada
retina ditemukan: mikroaneurosma,
perdarahan, hard eksudat, soft eksudat,
neovaskularisasi serta edema pada retina
dan makula

Hipertensi atau tekanan darah tinggi


memberikan kelainan pada retina berupa
retinopati hipertensi, dengan arteri yang
besarnya tidak teratur, eksudat pada
retina, edema retina dan perdarahan
retina

Retinopati diabetes

Retinopati hipertensi

Ablasio retina merupakan suatu keadaan


terpisahnya sel kerucut dan sel batang
retina dengan sel epitel pigmen retina

Lepasnya sel kerucut dan sel batang dari


sel epitel pigmen retina akan
mengakibatkan gangguan nutrisi retina
dari pembuluh darah koroid yang bila
berlangsung lama akan mengakibatkan
gangguan fungsi yang menetap

Ablasio retina akan memberikan gejala


terdapatnya gangguan penglihatan yang
kadang-kadang terlihat sebagai tabir yang
menutup, terdapatnya riwayat melihat
adanya kilatan cahaya pada lapangan
penglihatan

Anda mungkin juga menyukai