anan wajahnya.
Suatu hari dia pergi ke gunung untuk memotong kayu, ketika hujan mulai turun dan
angin bertiup sangat kencang, dia merasa tidak mungkin untuk pulang ke rumah, d
engan ketakutan, dia mengambil tempat perlindungan di dalam rongga sebuah pohon
tua. Ketika duduk meringkuk dan tak dapat tidur, dia mendengar bunyi banyak suar
a yang membingungkan di kejauhan yang perlahan-lahan mendekat ke arah mana dia b
erada. Dia berkata kepada sendiri: "Aneh sekali!" Saya menyangka saya seorang di
ri saja di gunung ini, tetapi saya mendengar suara banyak orang disini." Oleh se
bab itu, dengan sedikit keberanian, dia mengintip, dan melihat kerumunan besar d
ari orang-orang yang kelihatan aneh. Ada yang berwarna merah, dan berpakaian hij
au; yang lainnya berwarna hitam dan berpakaian merah; ada yang hanya memiliki sa
tu mata; sedangkan yang lain tidak mempunyai mulut; memang, sangat tidak mungkin
untuk menggambarkan berbagai macam bentuk dan keanehan mereka. Mereka menyalaka
n api, sehingga menjadi sangat terang seperti di siang hari. Mereka duduk dalam
dua barisan yang melintang, dan mulai meminum anggur dan bergembira seperti manu
sia. Mereka mengedarkan cangkir minuman anggur begitu sering sehingga banyak dar
i mereka kelihatannya minum terlalu banyak. Salah satu setan muda bangun dan mul
ai menyanyikan lagu gembira dan menari; begitu juga dengan yang lainnya; beberap
a dapat menari dengan baik dan yang lainnya menari dengan sangat buruk. Salah sa
tunya berkata : "Kita sudah menikmati kesenangan yang luar biasa malam ini, teta
pi saya lebih suka melihat hal-hal yang baru."