Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

INSTALASI DAN MONITORING JARINGAN MIKRO BASE


TRANSCEIVER STATION (MBTS) MENGGUNAKAN CACTI DI PT
IFORTE SOLUSI INFOTEK
4.1 Topologi Jaringan Transmisi Hotel BTS iFORTE
Pole atau site yang ada pada lapangan dan BBU/RBS yang ada pada HBTS
dihubungkan menggunakan Core atau kabel serat optik. Site adalah BTS dengan
ukuran lebih kecil daripada BTS yang biasanya. Fungsi Site dan BTS sama yaitu
sebagai pengirim dan penerima sinyal komunikasi dari atau ke MS (Mobile
Station) yang menghubungkannya dengan jaringan lain. Sinyal komunikasi yang
dilanjutkan ke BBU/RBS akan melewati kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
yang dihubungkan dengan switch yang akan diteruskan ke bagian jaringan iForte
dan kemudian ke jaringan operator. Jaringan operator akan dibagi menjadi 2 yaitu
BSC (Base Station Controller) untuk sinyal 2G yang biasa digunakan pada DCS
ataupun GSM dan RNC (Radio Network Controller) untuk sinyal 3G yang
digunakan pada WCDMA. RNC ataupun BSC biasa disebut gateway.
Digambarkan seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.1 Bagan Jaringan Transmisi HBTS iFORTE

48

49

4.1.1 Detail Topologi


Karena HBTS iForte ada di beberapa tempat maka dari beberapa HBTS harus
terkoneksi dengan HBTS lainnya. Seperti pada gambar warna merah, kuning dan
biru merupakan gedung dan operator sebagai point interkoneksi dari jaringan
iForte ke jaringan operator.

Gambar 4.2 Topologi Rinci Transmisi iForte


Keterangan :
= Operator TSEL
= Operator ISAT
= Operator XL Axiata
Pada Gambar 4.1 terdapat kotak biru dimana kotak tersebut adalah Topologi
Transmisi iForte yang akan dijelaskan lebih detail pada gambar berikut:

Gambar 4.3 Bagan Rinci Transmisi IFORTE

50

Disimulasikan seperti pada penjelasan berikut:


Operator Tsel yang ada di kota kasablanka yang akan dikirimkan ke Gedung
Cyber maka akan dilewatkan ke HBTS Twink terlebih dulu. Topologinya hampir
sama dengan yang diatas bedanya ini dijelaskan secara rinci semua perangkat
yang digunakan atau yang ada di HBTS. Site yang ada di kota kasablanka akan
dihubungkan dengan ODF (Optical Distribution Frame) yang ada di HBTS Tebet
menggunakan kabel FO yang kemudian dihubungkan menggunakan patch cord ke
BBU/RBS dan dihubungkan dengan Switch yang mengunakan SFP yang kanalnya
disamakan dengan kanal SFP switch yang ada di HBTS Twink (misal: 1610).
Kemudian switch akan dihubungakn menggunakan patch cord ke CWDM dan
dihubungkan dengan ODF Twink-Tebet. Kemudian akan disalurkan ke ODF
Twink-Tebet yang ada di HBTS Twink dan dikirimkan ke perangkat CWDM
yang ada di Gedung Twink maka akan diterima oleh SFP yang ada di Switch
dengan kanal 1610 kemudian ke ODF Twink maka sampai langkah itu jaringan
interkoneksi dengan iFORTE yang kemudian akan dilanjutkan ke operator.

4.2 Instalasi dan Konfigurasi Cacti Pada Ubuntu 12.04


Cacti adalah salah satu aplikasi open source yang merupakan solusi
pembuatan grafik network yang lengkap yang di design untuk memanfaatkan
kemampuan fungsi RRDTool sebagai penyimpanan data dan pembuatan grafik.
Cacti menyediakan pengumpulan data yang cepat, pola grafik advanced, metoda
perolehan multiple data, dan fitur pengelolaan user. Semuanya dikemas secara
intuitif, sebuah interface yang mudah digunakan mudah dipahami untuk local
area network (LAN)hingga network yang kompleks dengan ratusan device.
Dengan menggunakan cacti kita dapat memonitor trafik yang mengalir pada
sebuah server. Cacti menyimpan semua data/informasi yang diperlukan untuk
membuat grafik dan mengumpulkannya dengan database MySQL. Untuk
menjalankan Cacti, diperlukan software pendukung seperti MySQL, PHP,
RRDTool, net-snmp, dan sebuah webserver yang support PHP seperti Apache
atau IIS.

51

4.2.1 Instalasi Cacti


Persyaratan Cacti :
Untuk menerapkan sistem monitoring cacti ini, perlu diperhatikan untuk
menginstal paket berikut :
RRDTool
httpd/apache
php
php-mysql
php-snmp
mysql
mysql-server
net-snmp
Sebelum menginstall cacti, pastikan paket-paket di atas telah terinstall
pada sistem. Jika ragu apakah paket tersebut sudah terinstal atau belum, lakukan
pengecekan terlebih dahulu. Langkah-langkah pengecekan paket dan intstalasi dan
konfigurasi cacti akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Masuk ke terminal Ubuntu
$ sudo su
Sudo adalah program yang terdapat di linux yang digunakan untuk
menjalankan perintah yang membutuhkan akses dari akun root. Sudo
hanya dapat digunakan oleh user yang sudah terdaftar di file /etc/sudoers.
Sudo su memberikan kewenangan agar user biasa dapat bertingkah
seperti super user (sudo --> super user do) sehingga user biasa pun dapat
leluasa "menguasai sistem".
2. Masukkan password ubuntu
Password : *****
3. Download cacti situs resmi cacti http://www.cacti.net/

52

4. Install paket-paket yang dibutuhkan :

$ sudo apt-get install apache2 php5-cli php5-mysql php5-snmp mysqlserver mysql-client snmp snmpd rrdtool.
Command diatas akan menginstall paket Apache2 dan web server dengan
php supportnya
5. Setelah paket telah support maka kita baru dapat menginstall cacti
dengan command berikut :
$ sudo apt-get -y install cacti cacti-spine
6.Buka web browser, kemudian ketikan pada address bar
http://IP_address_server/cacti Misal 10.10.70.11/cacti

Gambar 4.4 Tampilan Petunjuk Instalasi Cacti


Pada tampilan di atas, menjelaskan bahwa sudah berhasil masuk ke
halaman installasi Cacti.Tampilan di atas juga menjelaskan tentang Cacti
itu sendiri. Klik Next untuk melanjutkan ke halaman selanjutnya.
7. Kemudian pada tampilan dibawah.Terdapat dua pilihan pada menu drop
down Pilihlah New Install, karena baru menginstall cacti pada server
ini. Jika sudah klik Next untuk melanjutkan.

53

Gambar 4.5 Tampilan Install baru Cacti


8. Jika konfigurasi benar semua atau semua sudah [FOUND], maka
tampilan akan seperti di dibawah. Untuk SNMP dan RRD Tools harus
sesuai dengan versi yang digunakan di server. Klik Finish untuk
melanjutkan.

Gambar 4.6 Konfigurasi Install baru Cacti

54

9. Kemudian login dengan user yang sudah di buat. Jika sudah klik Login.

Gambar 4.7 Tampilan Login Cacti


10. Setelah login berhasil maka akan masuk ke halaman depan cacti,seperti
gambar berikut.

Gambar 4.8 Halaman awal Cacti


4.2.2 Setting Konfigurasi SNMP Port
Setelah berhasil menginstall cacti di server,langkah selanjutnya yaitu
setting konfigurasi SNMP Port yang ingin di monitoring dengan langkah
berikut :
1. Pada Tab Console, pilih Configuration lalu Settings
2. Lalu pada form Cacti Settings (General) sesuaikan dengan device
yang ingin di monitoring.

55

SNMP Version

: Pilih sesuai versi SNMP yang di

setup di device Gateway yaitu Version 2.

SNMP Community

: sudah di set tinggal menyesuaikan

dengan device yaitu hbts


: 500 (default)

SNMP Timeout

SNMP Port Number : 161 (default)

SNMP Retries

: 3 (default)

3. Setelah semua lengkap di isi maka klik Save.Seperti gambar di


bawah ini

Gambar 4.9 Form Setting Konfigurasi SNMP


4.2.3 Menambahkan Device
Setelah melakukan konfigurasi SNMP Port,langkah selanjutnya yaitu
menambahkan device yang ingin di monitoring dengan langkah berikut :
1. Pada Tab Console, pilih Management >>Devices.

56

Gambar 4.10 Tampilan menambahkan Device


2. Klik Add ( pada bagian kanan atas) lalu akan muncul Form Devices
[new].Seperti gambar berikut :

Gambar 4.11 Form Devices [new]

Description

: Twink - Tsel.1 (nama device yang akan

dimonitoring)

Hostname

: 192.168.9.30 ( IP Switch yang akan

dimonitoring)

Host Template

: Cisco Router

57

SNMP Version
setup di device

: Version 2 (sesuai versi SNMP yang di


Gateway)

SNMP Community

: hbts (sesuai dengan konfigurasi pada

switch)

SNMP Port

: 161 (Default)

SNMP Timeout

: 500 (Default)

Maximum OID's Per Get Request : 10 (Default)

3. Setelah semua lengkap di isi maka klik create.

Gambar 4.12 Konfigurasi menambahan device berhasil


Jika settingan konfigurasi berhasil maka pada SNMP Information terbaca
(tanda Panah pada gambar 4.12), namun jika settingan konfigurasi ada yang salah
maka akan muncul SNMP Information error.Seperti gambar berikut :

58

Gambar 4.13 Konfigurasi menambahan device gagal muncul notifikasi error


4.2.4 Membuat Visual Graph Monitor di Cacti
Setelah kita berhasil melakukan konfigurasi

menambahkan device

langkah selanjutnya yaitu membuat Visual Graph Monitor untuk melihat traffic
In/Out pada jaringan MBTS dengan langkah berikut :
1. Pada Tab Console, pilih Create lalu New Graphs.Kemudian pada
menu drop down Host cari Switch yang ingin kita buat Graph
Monitornya yaitu Twink TSEL1 (192.168.9.30) maka akan muncul
tampilan seperti berikut :

Gambar 4.14 Data Query pada Switch Twink-TSEL1(192.168.9.30)

59

2. Lalu kita pilih port switch Site yang ingin di buat yaitu Site 3G
JKS892 WIJAYA2I4THW.Pada menu drop down Select a graph
type pilih In/Out Bits with Total Bandwidth ( tanda panah merah )
[ untuk mengamati total Bandwidth traffic Site selama site tersebut
aktif ].Seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.15 Pilih Port/Site yang ingin ditampilkan trafficnya


3. Jika sudah sesuai instruksi klik Create maka Create Graph telah
berhasil.

Gambar 4.16 Create Graph telah berhasil


4. Kemudian Klik Menu Tab Console, pilih Management>>Graph
Trees lalu klik Add, maka akan muncul seperti berikut :

60

Gambar 4.17 Form Create graph trees


Kemudian isi kolom pada graph trees

Name

Sorting Type : Manual Ordering

: HBTS Twink

5. Kemudian Klik Create, setelah berhasil maka klik Add.

Gambar 4.18 Form Create header


6. Isi Title pada Header sesuai operator yaitu TELKOMSEL
kemudian klik Create
7. Lalu Isi pada sub header trees TELKOMSEL,isikan nama Site dan
graphnya lalu klik create

Gambar 4.19 Form Create sub header


8. Kemudian pilih graph Site 3G_Wijaya2 dengan ketentuan berikut :

Parent Item

: 3G_Wijaya2

Tree Item Type

: Graph

61

Graph :TW.TS_JKS892_3G_WIJAYA2 (sesuai Gambar


4.16)

Round Robin Archive : Daily (5 Minute Average)

9. Lalu klik Create maka tampilan menu Graph Tress HBTS Twink
seperti berikut:

Gambar 4.20 Tampilan Graph Trees Site Wijaya2 muncul


10. Untuk memonitor traffic,Bisa dilihat pada Tab Graph.

Gambar 4.21 Create Site Wijaya2 telah berhasil


4.3 Monitoring Jaringan Micro BTS ( MBTS )
Monitoring adalah suatu aktifitas pemantauan atau pengawasan terhadap
suatu objek untuk mengetahui setiap kondisi atau perubahan yang terjadi pada
objek yang dipantau. Monitoring banyak dilakukan oleh operator telekomunikasi
terhadap kualitas jaringannya/SLA (Service Level Agreement) untuk menjaga agar
jaringan telekomunikasi yang dimilikinya selalu dalam kondisi baik dan dapat
melayani pelanggan dengan semestinya.Hasil dari pantauan tersebut untuk

62

menganalisa apakah terdapat kejanggalan/trouble dalam suatu jaringan kemudian


dilakukan tindakan perbaikan/troubleshooting.
Beberapa hal yang menyebabkan monitoring wajib dilakukan untuk sebuah
network :

Untuk monitoring performance dari jaringan kita

Mengetahui status (up/down) service dari host yang dimonitor secara


realtime dengan system allert/alarm

Media log dari service sehingga segala aktivitas host yang dimonitor akan
tercatat
Masih banyak keuntungan dari monitoring ini,terutama untuk seorang

network administrator jaringan atau Network Operation Center (NOC) tentu


memudahkan dalam management network dan service setiap host yang diurus
sehingga administrator jika masalah yang timbul bisa terdeteksi sedini mungkin
dan punya data yang akurat untuk monitoring tersebut terhadap laporan kejadian
host / service down dapat diterima langsung / real time.
Contoh hasil Monitoring dari Jaringan MBTS:
NOC sebagai Network administrator melakukan monitoring jaringan
selama 24 jam,jika muncul alarm pada cacti maka akan coba di analisa terlebih
dahulu

kemudian

dieskalasi

ke

team

terkait

untuk

dilakukan

perbaikan/troubleshooting agar Site kembali Normal.Disimulasikan dari Site XL


3G Sisingamangaraja Gunung muncul alarm pada log incident di Cacti.seperti
gambar berikut :

Gambar 4.22 Log incident alarm cacti

63

Setelah muncul log acident alarm kemudian NOC menganalisa dari


Graph traffic Site 3G Sisingamangaraja Gunung.seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.23 Graph traffic Site 3G Sisingamangaraja Gunung Down


Graph di atas dapat dibaca sebagai berikut :

Inbound/traffic masuk

1. Pada pukul 20.00 traffic masuk sebesar 4.98 kbps (sekarang)


2. Rata-rata traffic masuk selama kurun 1 jam adalah 1.50 Mbps.
3. Traffic masuk tertinggi yang terjadi dalam kurun 1 jam terakhir adalah
2.53Mbps.

Outbond/traffic keluar

1. Pada pukul 20.00 traffic keluar sebesar 7.61 kbps (sekarang)


2. Rata-rata traffic keluar selama kurun 1 jam adalah 4.08 Mbps
3. Traffic keluar tertinggi yang terjadi dalam kurun 1 jam terakhir adalah 8.73
Mbps
Sesuai graph traffic di atas pada pukul 20.00 traffic yang lewat sangat
kecil hanya 4.98 kbps atau bisa di artikan site Down seluruhnya.Setelah NOC
melakukan analisa sesuai gambar 4.23 site tersebut down, dan tindakan apa yang
harus dilakukan kemudian mengeskalasi ke team terkait untuk dilakukan

64

perbaikan.berikut merupakan flow chart analisa masalah dan tindakan di divisi


Operation and Maintenance (OM).

Gambar 4.24 Flow chart gangguan OM

65

Berdasarkan flow chat pada gambar 4.24,NOC mengeskalasi gangguan


ini ke team terkait sesuai gangguannya yaitu apakah Power PLN black out
( pemadaman),FO Cut dan Hardware Problem.Setelah follow up ke team terkait,
NOC tetap terus berkoodinasi dengan team tersebut untuk mengetahui progress
perbaikan dan tindakan apa saja yang telah dilakukan.

Gambar 4.25 Graph traffic Site 3G Sisingamangaraja Gunung UP


Berdasarkan gambar 4.25 Site 3G Sisingamangaraja Gunung sudah
Normal kembali (UP) setelah dilakukan troubleshooting oleh team.Hal ini bisa
dilihat pada pukul 20.10 muncul traffic lagi sekitar 1 Mbps pada Inbound dan 2
Mbps pada Outbound.

Gambar 4.26 Thresholds clear alarm

66

Berdasarkan gambar 4.26 Thresholds clear alarm menunjukkan bahwa


seluruh site/host sudah kembali normal.Kemudian tugas NOC tetap monitoring
jaringan MBTS dan selalu sigap dan siaga atas seluruh alarm yang muncul di cacti
agar kualitas jaringan /SLA (Service Level Agreement) selalu dalam kondisi baik
dan dapat melayani pelanggan dengan semestinya.

67

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menyelesaikan Praktek kerja di PT iForte Solusi Infotek dan
menyelesaikan karya tulis menegenai Instalasi dan Monitoring Jaringan Mikro
Base Transceiver Station (MBTS) menggunakan Cacti Di PT iForte Solusi
Infotek, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan baik mengenai
perusahaan tempat penyusun melaksanakan Praktek kerja maupun mengenai halhal yang menyangkut pekerjaan yang dilakukan penyusun selama masa prakerin
pada perusahaan tersebut, yang dapat dimanfaatkan oleh penyusun sendiri ataupun
untuk pihak lain.

5.1.1 Kesimpulan mengenai Instalasi dan Monitoring jaringan Mikro


Base Transceiver Station (MBTS) menggunakan Cacti yaitu :
1. Operating System yang digunakan dalam monitoring jaringan MBTS
menggunakan cacti karena tidak membutuhkan spesifikasi hardware
server yang tinggi,Ubuntu bebas virus walaupun tidak 100 % namun
tidak membahayakan Ubuntu.Selain itu,Sistem keamanan Ubuntu
sangat ketat karena terlindung oleh password dan enksripsi serta stabil
karena turunan dari Debian.
2. Grafik hasil monitoring akurat mengenai aktivitas bandwidth inbound
dan outbound dari jaringan.Mulai dari bandwidth pada saat sekarang
(current) ,bandwidth rata-rata samapai bandwidth maksimal.
3. Pengguna / Network Operator harus memasukkan hostname ataupun
IP address perangkat yang ingin dipantau dalam hal ini switch dan
menentukkan interface yang berhubungan dengan perangkat tersebut.
4. Dengan menggunakan aplikasi monitoring cacti sebagai NMS
(Network Management System) mempermudah NOC dalam proses
monitoring jaringan MBTS secara real time.
5. Bila status sedang down maka grafik tetap ditampilkan namun semua
ukuran bandwidth kecil (traffic <5.00 kbps atau bernilai 0).

68

5.1.2 Kesimpulan Mengenai Perusahaan


Dari tempat Praktek Kerja yang penyusun laksanakan, penyusun mengambil
beberapa kesimpulan yang berisi perusahaan tersebut, antara lain :
1. PT iForte Solusi Infotek adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang telekomunikasi.
2. PT iForte Solusi Infotek memiliki 4 macam layanan yaitu sewa
infrastruktur Pole Mikro Cell, sewa kabel serat optik, koneksi
broadband, dan VSAT.
3. PT iForte mempunyai bebreapa Hotel BTS yang pada masing-masing
tempatnya merupakan tempat penyimpanan perangkat seperti switch,
BBU, ODF dan perangkat yang lainnya.
5.2 Saran
Setelah melakukan kegiatan prakerin maka penyusun memiliki beberapa
saran yaitu :
5.2.1 Saran mengenai Instalasi dan Monitoring jaringan Mikro Base
Transceiver Station (MBTS) menggunakan Cacti yaitu :
1. Server harus rutin dilakukan maintenance agar perfomance tetap handal
karena harus mengelola jaringan HBTS yang skalanya cukup besar.
2. User interface cacti sebaiknya di buat lebih friendly user oleh admin cacti
agar tidak monoton.

5.1.1 Saran Untuk PT iForte Solusi Infotek


Saran untuk PT iForte Solusi Infotek yaitu agar mengembangkan ataupun
mempertahankan kemampuannya pada bidang telekomunikasi dan bidang
transmisi karena di dunia telekomunikasi perkembangan sangatlah cepat
sehingga inovasi dan solusi perkembangan teknologi sangat dibutuhkan
untuk menjawab tantangan dan tuntutan teknologi di masa yang akan
datang.

69

DAFTAR PUSTAKA

[1] Profil Perusahaan PT.iForte Solusi Infotek [Online]. Tersedia :


http://www.iforte.co.id
[2] M, Alwan. 2014. LAPORAN GELADI PT. TELKOMSEL SUMBAGSEL
REGIONAL JAMBI BAGIAN NETWORK SERVICE, [Online]. Tersedia:
http://www.academia.edu/7737243/Geladi_Telkom_University_Fakultas_Informa
tika_2014
[3] Pengertian Sistem Operasi Komputer [Online].Tersedia :
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-sistem-operasi-komputer-operatingsystem/
[4]Kelas IP Address [Online].Tersedia :
http://www.it-jurnal.com/2015/02/kelas-ip-address-versi-4.html
[5]Macam-macam kabel LAN [Online].Tersedia :
http://www.it-jurnal.com/2014/10/maccam-macam-kabel-lan.html
[6] Install Cacti dengan Ubuntu 12.04 [Online].Tersedia :
http://kb.cloudkilat.com/install-cacti-dengan-ubuntu-12-04/
[7] Monitoring dengan cacti [Online].Tersedia :
http://thesis.binus.ac.id/ecolls/doc/Bab4/2013-1-01224-IF%20Bab4001.pdf

Anda mungkin juga menyukai