Dimana dTh berlinai negative seperti yang ditunjukkan pada gambar 11.12. Fluida
dingin mengalir dari arah yang berlawanan. Penambahan nilai entalpi untuk fluida
dingin adalah
Persamaan dq
Itu cocok digunakan untuk menyelesaikan pers. (11.103) untuk mendapatkan nilai
dTc dan dTh :
Dari gambar 11.12 dan pers. (11.104), dapat diketahui bahwa nilai d(T) adalah
534
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Pers. (11.106) adalah persamaan umum untuk dua pipa penukar panas. Untuk
beberapa keadaan, U dan T beubah ubah sesuai dengan posisi di exchanger,
kadang tidak linear. Oleh karena itu pers. (11.106) biasanya dirumuskan kembali
dengan integrasi tergantung dengan permasalahan yang ada. Sering kali
digabungkan dengan pers. (11.98), Kesentimbangan entalpi. Untuk beberapa kasus
yang sering dijumpai Pers. (11.106) akan diselesaikan lebih lanjut. Jika fluida
panas dan dingin tidak merubah fase, maka ini berguna untuk mengeleminasi
dengan menggunakan pers. (11.105) dan (11.106).
Jika semua koefisien perpindahan panas bervariasi dengan panjang di alat penukar
(exchanger), maka penyelesaian secara matematis atau grapik akan diperlukan.
Persamaan yang sesungguhnya dalam sesi ini harus dikombinasi tergantung pada
desain yang diberikan teknisi dan perlu untuk diselesaikan. Misalkan, jika seluruh
temperature, laju alir,sifat fisik, dan hubungan konveksi yang diberikan, maka yang
tidak diketahui adalah ukuran dari exchanger,i.e,the area.penyelesaian dimulai
dengan mencari nilai q total.exocharger dr integrasi persamaan (11.103) untuk
masing-masing fluida.
535
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Atau jika kapasitas panas diasumsikan konstan :
Baik pers. (11.150) atau (11.160) harus diintegrasi dengan batas kondisi berikut :
Pers. (11.112) memenuhi jarak untuk dibagi menjadi rangkaian kecil dari
penambahan ketika nilai u berubah secara kuat dan tidak linear sepanjang alat
penukar. Secara umum, dq akan digantikan dengan wcpdT, dimana baik fluida panas
ataupun dingin (yang mana saja yang lebih sesuai) dapat menggunakan:
536
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
11.4.4 Penyelesaian Sederhana
Penyelesaian yang lebih mudah untuk desain alat penukar panas dengan dua pipa
adalah membuat asumsi-asumsi berikut : (1) U bernilai konstan; (2) sifat fluida (c h
dan cc ) bernilai konstan; (3) Tidak ada panas yang hilang dari penukar ke
lingkungan; (4) aliran tunak; (5) aliran bisa yang counterflow atau parallel, seperti
pada gambar 11.11 (a,b,c). Lalu pers. (11.107) teintegrasi sesuai dengan batasbatas kondisi di pers. (11.110) :
537
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Dimana Atotal, U1, dan U2 didasarkan pada salah satu daerah dalam atau di daerah
luar. Persamaan (11,117) sering digunakan ketika U bervariasi secara substansial
dengan temperatur. Prosedur ini untuk membagi penukar ke sebagian kecil
kenaikan, dan menganggap bahwa Persamaan. (11,117) berlaku untuk setiap
keseluruhan kenaikan . Bisa juga digunakan sebagai perkiraan kasar tapi cepat
untuk sebuah kinerja penukar panas.
Contoh 11.7. Hal ini diinginkan Untuk memanaskan 12 gpm air dari 50 F
sampai 110 F. Uap jenuh
yang tersedia bertekanan 67psia. Tentukan (a) kerja exchanger, (b) jumlah
uap yang diperlukan pound per jam, dan (c) panjang pipa ganda penukar
panas untuk melakukan kerja ini. Gunakan tabung 3/4-in. 16BWG dengan
uap pada sisi luar tabung dan air di sisi tabung. Untuk mempermudah
perhitungan, koefisien air dan uap dibuat konstan yakni 80 dan 500 Btu h -1 ft-2
o -1
F . Abaikan pengotor
538
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Pertimbang desain yang penting adalah laju alir uap dengan 67 psia untuk
memanaskan 12 gpm air dingin. Nilai moneter dari uap dapat dihitung dari laju
aliran dengan analisis ekonomi. Laju aliran uap ditemukan dari keseimbangan
entalpi sekitar exchanger. Praktek biasanya digunakan untuk menemukan nilai
entalpi uap di sebuah Table uap[Pl]; suhu uap jenuh pada 67 psia adalah
300 F. Diantara suhu dan tekanan uap akan diasumsikan bernilai konstan di
exchanger. Entalpi uap air adalah 1.179,7 Btu lb m-1, dan entalpi cair 269,59 Btu lbm-1,
baik pada tekanan 67 psia dan suhu 300 F. Aliran massa cair dalam tabung adalah
Kerja dicari dari pers. (11.108) dengan panas kapasitas dari air sekitar 1,0 Btu lbm-1
O -1
F :
Aliran massa uap dihitung mulai dari Persamaan. (11.98). Kerja adalah peningkatan
nilai entalpi dari aliran dingin, Persamaan. (iii), yang sama dengan penurunan
entalpi dari aliran panas. Sejak nilai entalpi uap mengalami perubahan berarti
massa dikali dengan entalpi penguapan, laju alir massa uap adalah :
Daerah untuk perpindahan panas merupakan nilai-nilai tabel (ft 2 per ft) dikali
dengan panjang L:
539
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Dalam keseluruhan koefisien perpindahan panas Ui akan dipilih, karena resistensi
pada sisi tabung merupakan yang tertinggi. Dengan konduktivitas termal baja
sebagai 26 Btu h-1 oF-1, maka nilai Ui dihitung dari Pers. (11.94):
Dari pers. (vi) , Ui kebalikan dari 1,434 x 10-2, atau 69,7 Btu h-1ft-2 oF-1.
Karena Ui diasumsikan kosntan untuk contoh ini, pers. (11.115) bisa
digunakan secara langsung untuk mencari daerah yang diperlukan untuk
mentransfer 3,6 x 105 Btu h-1:
540
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Panjang exchanger berasal dari pers. (v) :
Jawaban ini mengidentifikasi bahwa penukar panas dengan dua pipa tidak
praktis karena panjang pipa yang 145,6 ft terlalu panjang. Desain yang lebih baik
dapat meningkatkan nilai koefisien pepindahan panas pada sisi tabung, karena hi
selalu lebih besar dari Ui atau Uo. Kemungkinan lain adalah dengan menggunakan
shell-dan-tabung atau penukar panas multipass, yang akan dijelaskan dalam Bagian
11.5.
Contoh 11.8. Air memasuki penukar panas dengan dua pipa pada suhu 50 oF dan
12 gpm. Pipa dalam berukuran in., 16-BWG stock pipa, panjang 30 ft. Uap jenug
pada 67 psia diperkenalkan di sisi shell. Koefisien perpindahan panas dari air dan
uap masing-masing menjadi 80 dan 500 Btu h-1 ft-2oF-1 . Jika kesalahan diabaikan,
perkirakan suhu akhir air.
Jawab. Dimensi fisik dari pipa identik dengan yang di Contoh 11.7. Oleh karena itu
untuk panjang 30 ft:
Nilai Ui juga tidak berubah dari masalah sebelumnya yang merupakan sifat dari
fluida panas (uap) dan laju alir fluida dingin.
Nilai kesetimbang entalpi tidak digunakan dalam masalah ini karena suhu
akhir dari laju alir uap atau air dingin telah diketahui . Penyelesaian dihasilkan
dengan menyamakan perubahan entalpi dari dluida dingin, pers. (11.103), dengan
perpindahan panas melalui dinding pipa yang berasal dari fluida panas ke fluida
dingin, pers. (11.106):
541
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Kondisi-kondisi batasnya adalah
Jika diinginkan, nilai kerja dari exchanger dan laju alir uap dapat dicari seperi contoh
sebelumnya.
Contoh 11.9. mengulangi contoh 11.8 jika factor kesalahan pada air sebesar 0,002
h ft2 oF Btu-1.
Jawab. Tabel 11.5 mengidentifikasi bahwa 0,002 adalah penyebab nilai dari factor
kesalahan. Pers. (11.97) diselesaikan untuk mencari U dirty :
542
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Derivasi dari pers. (iv), (v), dan (vi) pada contoh 11.8 diterapkan disini, dan T 2
ditemukan dengan menggunakan Udirty menggantikan Ui pada pers. (vi) pada contoh
tersebut :
Untuk masalah ini, fouling (kesalahan) mengurangi koefisien transfer panas secara
keseluruhan dengan 12 persen, yang mengurangi jumlah fluida dingin sebesar 13,5
persen. Kadang-kadang, fouling (kesalahan) mengurangi sejumlah perpindahan
panas dengan jumlah yang lebih besar.
11.5 PENUKAR PANAS MULTIPASS
Penukar panas dengan dua pipa pada gambar 11.10 sangat tidak efisien untuk
sebagian aplikasi perpindahan panas. Panjang pipa, seperti 145,6 ft yang ditemukan
dalam Contoh
11,7, membutuhkan tekanan tinggi, yang menyebabkan biaya pemompaan yang
tinggi. Jika
beberapa penukar dengan dua pipa ditempatkan secara paralel, maka berat pipa
akan menjadi berlebihan . Sebuah desain yang lebih baik adalah dengan
menghilangkan pipa luar untuk mendukung shell tunggal, seperti ditunjukkan pada
Gambar. 11.13. Cairan shell-side
pada dasarnya mengalir tegak lurus ke dalam tabung sebagai akibat dari baffle.
Exchanger pada Gambar. 11.13 disebut exchanger 1-1 karena memiliki satu
shell-side pass dan satu tabung-sisi pass.
11.5.1 Peralatan
543
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Desain penukar panas sangat berkembang karena penggunaannya meluas di
industry dan rumah. Seringkali, pemilihan peralatan pertukaran panas tergantung
pada beberapa pertimbangan seperti ruang yang tersedia dan factor-faktor lain
seperti efisiensi dan biaya. Berbagai standar dan kode, seperti Standar dari Asosiasi
Manufaktur Penukar Tubular (Tubular Exchange Manufactures Association, disingkat
TEMA [Tl], dan ASME-API Unfired Pressure Vessel Code [Al] akan membantu dalam
pekerjaan desain.
Exchanger 1-1 jarang digunakan kecuali bila terjadi perubahan fase di shellside. Penukar panas 1-2 atau 2-4 , yang ditunjukkan pada Gambar. 11.14 dan 11.15,
lebih murah dan lebih efisien. Desain yang lebih kompleks juga digunakan [B2].
Exchanger 1-2 memiliki dua aliran cairan di sisi tabung dan satu aliran pada sisi
544
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
shell. Perhatikan jumlah fluida yang selalu melewati sisi tabung untuk menghemat
biaya konstruksi.
Penukar multipass pada Gambar. 11.14 dan 11.15, apabila diterapkan pada
sebuah aplikasi proses, biasanya akan memiliki tabung pendek dan kecepatan
tinggi. Kecepatan tinggi menghasilkan koefisien perpindahan panas yang lebih
tinggi dan mengurangi nilai foulingnya , tetapi jika penurunan tekanan jauh lebih
tinggi dan biaya pemompaan juga lebih tinggi maka kemungkinan desainmemiliki
kecepatan yang rendah. Perhatikan juga bahwa exchanger 1-2 memiliki aliran
hampir paralel
di sisi shell, hal ini menghasilkan kerugian ketika mencoba untuk mengambil atau
menambahkan
panas sebanyak mungkin dari cairan shell-side. Exchanger 2-4 pada Gambar.
11.15 lebih kontra saat ini dan secara umum dapat mengekstrak lebih banyak
panas dari fluida panas daripada exchanger 1-2. Tentu saja, jika salah satu cairan
berubah fase (biasanya di sisi shell), maka exchanger 1-1 atau 1-2 bisa
membuktikan bahwa mereka lebih murah dan cukup memuaskan. Ada banyak
konfigurasi lain yang
umum digunakan selain beberapa yang disajikan di sini. Misalnya, untuk kondensor,
sebuah
exchanger 1-4 mungkin paling ekonomis.
11.5.2 Desain Persamaan
Diferensi suhu log-mean diperkenalkan dengan lima asumsi dalam hubungannya
545
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
dengan pers. (11.114) dan (11.115). Dalam shell-dan-pipa pada penukar panas,
aliran luar tidak sepenuhnya counterflow atau sejajar dengan aliran dalam. Baffle
ditunjukkan pada Gambar. 11.13 sampai 11.15 merupakan penyebab aliran silang,
di mana aliran cairan-shell tegak lurus terhadap pipa.
Tidak ada perubahan fasa. Untuk penukar panas dimana cairan tidak berubah
fase
dan yang beroperasi sesuai dengan asumsi yang terdaftar untuk Persamaan.
(11.114), kuantitas LMTD selalu kurang untuk operasi paralel daripada untuk
counterllow. Di penukar multipass, LMTD terletak diantara ekstrem. Persamaan
diferensial dalam Bagian 11.4.3 diintegrasikan oleh Bowman et al. [B2] dengan
asumsi sebagai berikut:
1. U adalah konstan
2. sifat fluida adalah konstan
3. Aliran tunak
4. tidak ada perubahan fasa untuk berbagai fluida
5. tidak ada heat-lossed yang terbentuk
6. Permukaan penukar panas sama di berbagai pass
7. tidak ada kebocoran cairan di sekitar setiap baffle
8. suhu cairan shell-side dalam shell-side pass seragam atas setiap penampang
Bowman er al. [B2] memperkenalkan dua rasio berdimensi:
McAdams [M3] menyebut Z "rasio kapasitas panas per jam ", sama dengan suhu
jatuh di atas kenaikan, dan r1H "efektivitas pemanasan". Tata nama untuk suhu
dalam persamaan di bagian ini adalah
Thi = suhu inlet, shell-side (atau panas) cairan
546
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
The = suhu keluar, shell-side (atau panas) cairan
Tti = suhu inlet, tabung-side (atau dingin) cairan
(11,120)
Tco = suhu keluar, tabung-side (atau dingin) cairan
547
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
Academic Press, New York, 1970.
Sl. Seban, R. A., and T. T. Shimaxaki: Trans. ASME 73: 803 (1951).
S2. Shah, R. K., and A. L. London: Lamlnar Flow Forced Convection in Ducts, in
Advances in Heat Transfer, Supplement Z, T. F. Irvine and J. P. Hartnett (eds.),
Academic Press, New York, 1978.
S3. Sherwood, T. K., R. L. Pigford, and C. R. Wilke, Mass Transfer, McGraw-Hill, New
York, 1975.
$4. Sieder, E. N., and G. E. Tate: Ind. Eng. Chem. 28: 1429 (1936).
S5. Skupinski, E., J. Torte1 and L. Vautrey: Int. J. Heat Mass Transfer 8: 937
(1965).
S6. Sleicher, C. A., and M. W. Rouse: Int. 1. Heat Mass Transfer 18: 677 (1975).
S7. Sleicher, C. A., and M. Tribus: in Heat Transfer and Fluid Mechanics
Institute, Stanford Press, 1956, p. 59; Trans. ASME 79: 789 (1957).
S8. Stein, R. P.: in Advances in Heat Transfer, vol. 3, T. F. Irvine and J. P. Hartnett
(eds.), Academic Press, New York, 1966. .
Tl. Tubular Exchangers Manufacturers Association: Star&& of the TEMA, 6th ed.,
TEMA, New York,1978.
T2. Treybal, R. E.: Mass Transfer Operations, 3d ed., McGraw-Hill, New York,
1980.
Vl. von Karman, T: Trans. ASME 61: 705,(1939).
Wl. Whitaker, S.: AIChE J. 18z 361 (1972).
548
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
TATA NAMA
A
as
area permukaan partikel yang dibagi oleh volume bed, pers. (12.104); di
dalam sebuah bed tertutup, av merupakan permukaan area dari bed tertutup per
unit volume, pers (12.140)
B
kosentrasi (kmol m
-3
, lb mol ft
-3
masing spesies A, B, i,; CA, ave adalah konsentrasi rata-rata A dalam fluida; C
A,sat
Koefisien Drag didefinisikan dengan Pers. (12.15); CDx adalah hambatan lokal
549
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
c
cp
kapasitas panas pada suhu konstan (kJ kg-1 K-1, Btu lbm-1 oF-1) ; tanda lain
Dax
Diameter (m, ft); untuk fluidisasi, d, adalah diameter kolom; untuk pipa,d o
diameter dalam untuk daerah aliran; d, adalah diameter bola atau partikel; d,
adalah diameter rata-rata bola memiliki luas permukaan yang sama dengan
partikel; d, adalah diameter equivalen yang digunakan dalam radius hidrolik
berdasarkan pada daerah tepi tabung [cf. Pers. (12,152)]; d, adalah diameter
equivalen berdasarkan volume; d, adalah diameter silinder
E
total dorongan atau tarikan pada satu sisi lapisan piring (N,lbf); Fb adalah
daya apung, pers. (12.70); Fp adalah gaya tarikan pada partikel (atau bola), pers.
(12.66); Fw adalah gaya gravitasi, pers. (12.71)
f
hubungan ke
f
f(x)
pers. (12.146)
fb
Gmax
laju alir massa pada minimum area di penukar panas (kg m -2 s-1 , lbm ft-2 s-1)
550
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
h
koefisien transfer panas, yang didefenisikan sebagai cara umum pada pers.
(6.86) (W m-2 K-1, Btu ft-2 h-1 oF-1); hlm bergantung pada gaya dorong log-mean,
cf. pers. (12.139); hm merupakan integral rata-rata, pers. (12.41); hx evaluasi pada
lokasi x, cf. pers. (12.39), hw merupakan koefisien antar dinding dengan fluidized
bed; h merupakan koefisien transfer panas local pada lokasi disekitar lingkar
silinder (cf. gambar. 12.29)
j
factor j Colburn, cf. pers. (12.47); jH untuk panas , cf. pers. (12.136) dan
minimum Umb
k
konduktivitas termal (W m-l K-1 atau J m-l K-1 s-1, Btu ft-l oR-l s-l); km konduktivitas
koefisien transfer massa [kmol m-2 s-1 (kmol m-3) , lb mol ft-2 s-1 (lb mol ft-
3)-1]; kc koefisien molar yang sama , cf. pers. (6.87); kc koefisien untuk satu
komponen; kfb koefisien transfer massa keseluruhan untuk fluidisasi
k
k3
kv
panjang (m,ft); Lc adalah panjang pipa masuk, pers. (12.19) dan (12.26); di
fluidisasi, lfb adalah tinggi bed terfluidisasi ( juga L1 dan L2); Lmf adalah tinggi dari
sebuah bed terfluidisasi dengan kecepatan yang menimbulkan fluidisasi
lm
mf
ms
551
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
N
vektor alir molar (kmol s-1, lb mol s-1); menunjukkan A atau B untuk masing-
masing spesies A atau B; jika tidak dituliskan sebagai vektor, maka N menunjukkan
transfer langsung; w adalah tanda dinding.
Nar
NNu
nilai Nusselt , didefinisikan secara umum pada pers. (8.21), hL/k; dijelaskan
untuk berberapa karakterisitik panjang, untuk aplikasi umum, dan untuk suhu saat
nilai k dievaluasi: NNu,x cf. pers. (12.40); NNu,L, cf. pers (12.43); NNu, p, cf, pers. (12.85);
NNu, pb, cf pers. (12.142); NNu, fb, cf. pers. (12.102); NNu, t, cf. pers. (12.147); NNu, , nilai
nusselt lokal di lokasi sekitar lingkaran silinder, cf, gambar. 12.29; N Nu,tb, cf pers.
(12.161)
Npe,f
Jumlah Peclet dengan semua sifat dievaluasi pada suhu lapisan, produk NRE
NPR, w
mengevaluasi sifat pada suhu dinding
NRe
dengan viskositas kinematik ( / p); untuk piring datar di lokasi x, N RE adalah Xu, p /
p, lih Eq. (6.3); NRE, =, lih Eq. (12,16); Nr + adalah pelat datar Bilangan Reynolds
dievaluasi dengan x ,; NRE, r, lih Eq. (12,68); NRE, fb, lih Eq. (12,94); NRE ,,,, f, lih
Eq. (12,95); NMRe, lih Eq. (12,113); NRE, pb, lih Eq. (12,130) NRE, =, lih Eq.
(12,121); NRE, t adalah silinder Reynolds jumlah dievaluasi pada T ,, Eq. (12,145);
NRE, v adalah bilangan Reynolds berdasarkan d ,, Eq. (12,156); NRE ,, b,
Persamaan. (12,162)
Nsc
Nsh
Persamaan.
(12,87); Nsb fbPersamaan. (12,111); NshpbPersamaan. (12,143)
n
Jumlah bola
552
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
berkorelasi dengan
Persamaan. (12,116) melalui (12,120)
TekananPa, atm, lbf in.- 'atau psi); pA dan pB adalah tekanan sepanjang
merampingkan di lokasi A dan B pada Gambar. 12.18 dan 12.19; - Apd adalah
penurunan tekanan pada fluidisasi minimum
p
pb
Radius, (m, ft); rr adalah radius bola atau partikel; r, adalah hidrolikradius,
SL
ST
Spasi baris tegak lurus mengalir dalam bundel tabung (m, ft)
T, adalah suhu cairan mendekati piring datar atau silinder atau objek tebing
lainnya; T ,, atau Tb adalah suhu massal, Persamaan. (11.31); Tf adalah suhu Film,
Persamaan. (11.32) atau (12,146); Tmb adalah rata-rata dari dua massal suhu,
Persamaan. (11,34); Al; ,, Eq. (12,141)
t
Waktu (s)
kecepatan dari
partikel (sphere) menetap dalam cairan
tb
tr
553
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
U ,, adalah kecepatan superfisial minimum untuk fluidisasi; U ,,,, minimum
kecepatan menggelegak dangkal [Eq. (12.99)]; U ,,,, dangkal minimum
kecepatan untuk timbulnya slugging fluidisasi; U, adalah dangkal minimum
kecepatan untuk timbulnya ffuidization bergolak [Eq. (12,100)]; Ut, adalah
kecepatan superfisial minimal untuk transportasi pneumatik padatan oleh
gas atau transportasi hidrolik dari padatan dengan cairan; Kami adalah rata-rata
(dangkal) padatan kecepatan; Ui adalah kecepatan superfisial untuk kekosongan
Fraksi sama dengan kesatuan, dari Persamaan. (12,115)
V
vf
Volume spesifik cair (m'kg- '); dalam bab ini, vf adalah spesifik
didasarkan pada d
w
Laju aliran massa (kg s-r, lb ,,, s-l); w, adalah massa padatan m tempat tidur
fluidized
w
Subscript yang menunjukkan bahwa h, atau NRea atau NNur didasarkan pada
jarak x
(piring datar)
x
xs
adalah
jarak normal piring
y
Zt
adalah
lebar piring
554
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
z1
ft2 s-l)
Fraksi void (juga disebut porositas atau voidage), didefinisikan sebagai rasio
Lengkung mengkoordinasikan
Viskositas (kg ml sl atau N rnp2 s, lb ,,, ft- 's-', cP); pw adalah viskositas di
Density (kg mm3, lb ,,, ft- "); dalam persamaan fluidisasi, p adalah densitas
Geser stres di dinding piring datar, Persamaan. (12.13) (N me2, lbf ft- ')
Vektor fluks umum (misalnya, unit untuk fluks panas yang J me2 sl atau
W rne2, Btu fte2 s- '; lihat Tabel 2.1 dan 4.1 untuk rincian lebih lanjut)
555
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
panas adalah J me3, Btu ft- '; lihat Tabel 3.1 untuk daftar lengkap) (lihat
Tabel 4.2 untuk unit; misalnya, untuk panas, unit J rnw3 sl, Btu ftm2 sl)
Operator vektor del, yang didefinisikan oleh pers. (2.16) atau (3,45); lih tabel
5.1
(m-i, ft- ')
Konsep batas lapisan laminar seperti yang disajikan dalam Bab 5, Bagian 5.1.7
dapat dianggap sebagai aliran atas badan tenggelam (yaitu, piring datar). Hanya
persamaan dasar disajikan di sana. Dalam bab ini, analisis akan diperpanjang untuk
menunjukkan sifat dari solusi, keterbatasan (pemisahan), dan
persamaan berguna untuk desain. Persamaan untuk perpindahan panas dan massa
di lapisan batas akan dibahas, serta persamaan analog untuk kondisi aliran
turbulen. Salah satu aspek yang paling penting dari pengembangan lapisan batas
berada di kawasan masuknya saluran, dan diskusi untuk kedua
laminar dan aliran turbulen disertakan.
Lapisan batas atas piring datar adalah salah satu aspek dari aliran melalui
tenggelam tubuh. Aplikasi praktis dari aliran atas tubuh tenggelam berlimpah;
untuk Misalnya, perampingan diterapkan untuk mobil untuk mengurangi tarikan
Pasukan dan jarak tempuh peningkatan gas. Perampingan juga penting dalam
pesawat terbang, di rudal, dan dalam perisai dipasang di atas taksi truk traktortrailer
(disebut "semifinal").
Dalam bab ini, penekanan ditempatkan pada aliran masa lalu cairan bola stasioner;
dicatat bahwa masalah ini identik dengan gerakan dari sphere dalam cairan
stasioner. Hukum Stokes 'berlaku untuk cairan mengalir pada sangat rendah Tingkat
melewati bola stasioner. Membajak pada kecepatan yang lebih tinggi umumnya
membutuhkan solusi empiris. Aplikasi termasuk pengendapan partikel asap, koleksi
debu untuk mencegah polusi udara, menetap padatan dalam cairan, mengalir
dalam dikemas
(tetap) tempat tidur, dan mengalir di tempat tidur fluidixed. Seringkali tempat tidur
dikemas atau flmdixed mengandung partikel katalis, dan reaksi kimia berlangsung
556
HEAT AND MASS TRANSFER IN DUCT FLOW
bersama dengan panas
dan transfer massa [H2]; dengan demikian, korelasi untuk ini diperlukan juga. Bab
ini juga mencakup aliran atas silinder stasioner, serta aliran melalui kelompok
silinder. Sebuah aplikasi penting adalah dalam desain dan operasi penukar panas, di
mana kedua perpindahan panas dan momentum Transfer harus diperhatikan.
Korelasi empiris akan disajikan dan dibahas. Lain, aplikasi dalam pengoperasian
peralatan penelitian, seperti sebagai anemometer panas-kawat.
Dalam teknik kimia, aliran lebih objek individu adalah penting, tetapi yang lebih
penting adalah aliran selama beberapa tubuh. Jadi, bab ini akan penutup terhalang
menetap, transportasi di tempat tidur dikemas, transportasi di tempat tidur
fluidiied, dan mengalir di bank tabung.
12.1 LAPISAN BATAS DAN DAERAH MASUK
Lapisan Boundary(batas) dipertimbangkan untuk daerah dengan perubahan
kecepatan ketika kekentalan viskositas mengalir melalui boundary padatan, seperti
piringan datar. Di dalam daerah lapisan boundary (batas), antara fluida inersia (atau
konveksi momentum) dan efek kekentalan