Anda di halaman 1dari 8

CAIRAN, ELEKROLIT DAN DARAH

A. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian cairan elekrolit dan darah.
2. Untuk mengetahui komposisi cairan dan darah.
3. Untuk memahami proses pertukaran cairan dalam jaringan.
4. Untuk mengetahui diagnose keperawatan yang berkaitan dengan cairan
tubuh.
B. Landasan Teori
1. Pengertian
a. Cairan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut).
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan adalah suatu proses dinamika karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap berespon terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan.
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara
fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hamper 90%
dari total berat badan tubuh sementara itu sisanya merupakan bagian padat
dari tubuh. Secara keseluruhan, kategori persentase cairan tubuh berdasarkan
umur adalah :
a. Bayi baru lahir 75% dari total berat badan
b. Pria dewasa 57% dari total berat badan
c. Wanita dewasa 55% dari total berat badan
d. Dewasa tua 45 % dari total berat badan
Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada factor usia, lemak dalam
tubuh, dan jenis kelamin. Jika lemak tubuh sedikit, maka cairan dalam tubuh
pun lebih besar. Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit
disbanding pria karena pada wanita dewasa jumlah lemak dalam tubuh lebih
banyak disbanding pada pria.
b. Elektrolit
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.
Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
oksigen, nutrient, dan sisa metabolism, seperti karbodioksida, yang semuanya

disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam
bentuk ion elektrolit. Contohnya, NaCl akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+.
Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus
listrik. Ion yang bermuatan negative disebut anion sedangkan ion yang
bermuatan positif disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalium,
kalsium, dan magnesium. Sedangkan contoh anion antara lain klorida,
bikarbonat, dan fosfat.
c. Darah
Darah berasal dari bahasa yunani yakni hemo, hemato dan haima yang
berarti darah.Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk
hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat
dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh
manusia terhadap virus atau bakteri.
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah
dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme
berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri
pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah
itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang
disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat
vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai
pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil
metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu,

komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting
sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam
tubuh.
Namun darah juga merupakan salah satu vektor dalam penularan
penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah
adalah AIDS. Darah yang mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang
HIV positif dapat menular pada makhluk hidup lain melalui sentuhan antara
darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup tersebut. Oleh
karena penularan penyakit dapat terjadi melalui darah, objek yang
mengandung darah dianggap sebagai biohazard atau ancaman biologis.
2. Komposisi Cairan, Elektrolit dan Darah

a. Komposisi Cairan
Kandungan air pada saat bayi lahir adalah sekitar 75% BB dan pada
saat berusia 1 bulan sekitar 65% BB. Komposisi cairan pada tubuh dewasa
pria adalah sekitar 60% BB, sedangkan pada dewasa wanita 50% BB.
Sisanya adalah zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat, dll.
Air dalam tubuh berada di beberapa ruangan, yaitu intraseluler
sebesar 40% dan ekstraseluler sebesar 20%. Cairan ekstraseluler merupakan
cairan yang terdapat di ruang antarsel (interstitial) sebesar 15% dan plasma
sebesar 5%. Cairan antarsel khusus disebut cairan transeluler misalnya cairan
serebrospinal, cairan persendian, cairan peritoneum, dll.
b. Komposisi Elektrolit

Air melintasi membran sel dengan mudah, tetapi zat-zat lain sulit
melintasinya atau membutuhkan proses khusus supaya dapat melintasinya;
oleh sebab itu komposisi elektrolit di luar dan di dalam sel berbeda. Cairan
intraseluler banyak mengandung ion K, Mg dan fosfat; sedangkan cairan
ekstraseluler banyak mengandung ion Na dan Cl.
Komposisi Elektrolit Cairan Intra dan Ekstraseluler

c. Komposisi Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula
a.

darah terdiri dari:


Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak
dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung
hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan
dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit
menderita penyakit anemia. Keping-keping darah atau trombosit (0,6 1,0%), bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
b. Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas
untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya

oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau
tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit 6
menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan
leukosit menderita penyakit leukopenia.
c. Plasma darah
Pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin, bahan
pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis
protein, berbagai jenis garam. ( Wikipedia, 2009 )
3. Proses Pertukaran Cairan Dalam Jaringan
Di dalam tubuh pertukaran cairan tubuh di pengaruhi oleh tekanan. Cairan
dalam plasma berada di bawah tekanan hidrostatik lebih besar daripada tekanan
interstisial. Oleh sebab itu cairan cairan itu cendrung untuk keluar dari pembuluh
kapiler, akan tetapi di dalam plasma ada protein, sedangkan cairan interstisial
mengandung sedikit protein. Protein plasma ini mengeluarkan tekanan osmotik yang
berusaha mengisap cairan masuk pembuluh kapiler.
Pada ujung kapiler arteri, tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan
osmotik, maka imbangan kekuatan kekuatan mendorong cairan masuk jaringan.
Sedangkan pada ujung kapiler vena tekanan hidrostatik kurang, tekanan osmotik
mengatasinya dan menarik kembali masuk kapiler. Secara normal cairan yang
meninggalkan kapiler lebih banyak daripada cairan yang kembali masuk ke
dalamnya, kelebihan ini disalurkan melalui limfe (getah bening).
Pertukaran antara cairan intra seluler dan ekstra selular juga tergantung
pada tekanan osmotik, akan tetapi membran sel mempunyai permiabilitas selektif
dan dilalui oleh beberapa bahan seperti oksigen, karbondioksida, dan ureum secara
bebas, dan juga memompakan bahan lain masuk atau keluar untuk mempertahankan
perbedaan konsentrasi dalam cairan intra selular dan ekstra selular, misalnya kalium
dikonsentrasikan dalam intra selular sedangkan natrium dipompakan keluar.
4. Diagnosa Keperawatan Yang Berkaitan Dengan Cairan Tubuh
a. Kekurangan Volume Cairan
Definisi
Penurunan cairan intravascular, interstisial, dan/atau intraselular. Ini mengacu
pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium.
Batasan Karakteristik
Mayor (Harus ada satu atau lebih)

Ketidakcukupan cairan oral


Keseimbangan negatif antara asupan dan pengeluaran
Penurunan berat badan
Kulit/membrane mukosa kering
Minor (mungkin ada)
Peningkatan natrium serum
Penurunan pengeluaran urine atau pengeluaran urine berlebihan
Urine pekat atau sering berkemih
Haus, mual, anoreksia
b. Kelebihan Volume Cairan
Definisi
Keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan
cairan intraseluler atau interstisial.
Batasan Karakteristik
Mayor (harus ada satu atau lebih)
Edema (Perifer, sacral)
Kulit menegang, mengilat
Minor (mungkin ada)
Asupan lebih banyak dari pengeluaran
Sesak nafas
Kenaikan berat badan

Kesimpulan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia terhadap virus atau bakteri.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan.
Kandungan air pada saat bayi lahir adalah sekitar 75% BB dan pada saat
berusia 1 bulan sekitar 65% BB. Komposisi cairan pada tubuh dewasa pria adalah
sekitar 60% BB, sedangkan pada dewasa wanita 50% BB. Sisanya adalah zat padat
seperti protein, lemak, karbohidrat, dll. Komposisi elektrolit di luar dan di dalam sel
berbeda. Cairan intraseluler banyak mengandung ion K, Mg dan fosfat; sedangkan
cairan ekstraseluler banyak mengandung ion Na dan Cl. Komposisi darah terdiri
daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian
55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah
yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari, sel darah merah atau
eritrosit (sekitar 99%), sel darah putih atau leukosit (0,2%) dan plasma darah.
Diagnose keperawatan yang berhubungan dengan cairan adalah, kelebihan
volume cairan dan kekurangan volume cairan.

Referensi
Carpenito, Lynda Juall. 2012. Buku Saku Diagnose Keperawatan Edisi 13. Jakarta:
EGC
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Wane, Rasone. 2012 Pengertian Cairan tubuh dan Bagaimana Pertukaran Cairan
dalam

Jaringan

http://wanenoor.blogspot.com/2012/11/pengertian-cairan-

tubuh-dan-bagaimana.html (diakses pada tanggal 10 Maret 2015, pukul 19.00


WITA)
Alfiah. 2014. http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2014/03/pengertian-danfungsi-darah-untuk-tubuh.html (diakses pada tanggal 10 Maret 2015, pukul
20.15 WITA)
Admin.

2012.

Komposisi

cairan

dan

Elektrolit.

http://worldhealth-

bokepzz.blogspot.com/2012/04/komposisi-cairan-dan-elektrolit-yang.html

(diakses

pada tanggal 11 Maret 2015, pukul 20.05 WITA)

Anda mungkin juga menyukai