Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BERDASARKAN PROSEDUR


NEWMAN
Oleh:
Anggita Ari Istiawan
Pembimbing:
Dr. Sudirman, M.Si
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang Nomor 5
ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
apa saja kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita pertidaksamaan kuadrat berdasarkan prosedur Newman. Hasil
yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain: 1) tidak ada
satupun subjek penelitian yang melakukan jenis kesalahan membaca
dan juga kesalahan memahami, 2) kesalahan transformasi dilakukan
oleh satu orang subjek penelitian yaitu tidak mengubah informasi pada
soal kedalam bentuk pertidaksamaan kuadrat, 3) kesalahan keterampilan proses dilakukan oleh dua orang subjek penelitian yaitu ketika
melakukan proses subtitusi persamaan kedalam pertidaksamaan dan
juga ketika melakukan pemfaktoran, dan 4) kesalahan penulisan
jawaban dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu menuliskan
4 1 sebagai jari-jari lingkaran () yang memenuhi padahal
jari-jari lingkaran () harus positif.
Kata kunci: Pertidaksamaan kuadrat, kesalahan siswa, prosedur Newman.
Pertidaksamaan kuadrat adalah salah satu materi yang dipelajari dalam
matematika. Materi ini mulai diberikan kepada siswa SMA kelas X semester
ganjil serta akan dipelajari lagi pada jenjang perguruan tinggi. Pedersen &
Gronmo (2010) menyatakan bahwa materi ini mempunyai peran penting dalam
matematika karena termasuk dalam salah satu hal pokok yang menjadi bidang
kajian utama dalam matematika, yaitu aljabar. Akan tetapi, hasil penelitian Yin
(2005) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan bentuk pertidaksamaan kuadrat,
siswa menyelesaikannya secara prosedural tanpa benar-benar memahami konsep.
Hasil dari observasi yang peneliti lakukan di SMA Laboratorium UM juga
menunjukkan bahwa siswa belum sepenuhnya menguasai materi pertidaksamaan
kuadrat. Oleh karena itu, harus diketahui apa saja kesalahan yang dilakukan siswa.
Salah satu cara untuk mengetahui kesalahan siswa adalah dengan melakukan kajian analisis kesalahan (Satoto, 2012:4). Dalam melakukan kajian analisis
kesalahan terdapat beberapa prosedur yang dapat digunakan diantaranya dengan
melakukan analisis terhadap kesalahan konseptual dan juga terhadap kesalahan
prosedural, analisis kesalahan berdasarkan langkah-langkah penyelesaian Polya
serta analisis kesalahan berdasarkan prosedur Newman. Jika dibandingkan dengan
yang lain, analisis kesalahan berdasarkan prosedur Newman memiliki kredibilitas
yang paling tinggi (White, 2005: 16).
Analisis kesalahan Newman (NEA) diperkenalkan pertama kali pada tahun
1977 oleh Newman, seorang guru bidang studi matematika di Australia. Kesalah-

an-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang berbentuk soal cerita menurut Newman (dalam White, 2005, 2010;
Clements & Ellerton, 1996) antara lain, kesalahan membaca (reading error),
kesalahan memahami (comprehension error), kesalahan transformasi (transform
error), kesalahan dalam keterampilan proses (process skills error), dan kesalahan
dalam penulisan jawaban (encoding error).
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Dalam
penelitian ini terdapat dua jenis instrumen, yaitu instrumen utama yang tak lain
adalah peneliti sendiri dan instrument pendukung yaitu lembar soal tes tertulis dan
lembar pedoman wawancara. Sumber data pada penelitian ini adalah kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal tes tertulis dan hasil wawancaranya. Subjek pada
penelitian ini adalah 4 orang siswa kelas X SMA Surya Buana Malang tahun
pelajaran 2014/2015. Empat orang siswa tersebut adalah siswa yang mengerjakan
soal tes tertulis nomor 1 mulai dari bagian a sampai bagian c dengan benar tetapi
melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal bagian d dan siswa yang mengerjakan soal cerita pertidaksamaan kuadrat yang terdapat pada soal tes tertulis nomor
2 tetapi melakukan kesalahan. Penentuan 4 orang subjek tersebut juga berdasarkan
kelancaran komunikasi siswa dalam mengemukakan gagasannya serta mempertimbangkan masukan guru pengajar matematika di sekolah. Pada penelitian ini,
prosedur pengumpulan data dilakukan melalui 2 tahap yaitu tes tertulis dan
wawancara. Kegiatan analisis data dilakukan setelah data terkumpul, dengan
rincian 1) koreksi terhadap hasil pengerjaan siswa pada tes tertulis, 2) menentukan
siswa-siswa yang akan menjadi subjek wawancara, 3) melakukan wawancara satu
per satu kepada subjek, 4) mengklasifikasikan terjadinya kesalahan dan jenisnya
berdasarkan prosedur Newman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pertidaksamaan kuadrat berdasarkan prosedur Newman. Berikut
adalah deskripsi kesalahan-kesalahan yang dilakukan masing-masing subjek.
Subjek 1 (S1)
Kesalahan S1 dalam menyelesaikan soal dapat dilihat pada Gambar 1
berikut.

S1 melakukan kesalahan
yaitu mengganti tanda =
dengan tanda padahal
seharusnya
Gambar 1 Kesalahan S1 dalam Menyelesaikan Soal

Dari hasil wawancara, S1 juga tidak dapat menjelaskan alasannya mengganti tanda = dengan tanda . Berikut adalah cuplikan wawancara peneliti dengan S1.
Peneliti

: Sebentar,
10

S1
Peneliti
S1

24

24

disubtitusi ke 10 = + kok bisa jadi

+ itu bagaimana?
24

: Kan tinggal mengganti dengan .


: Terus tandanya kok bisa jadi itu dari mana?
24
: (diam sejenak) kan , terus disubtitusi ke 10 = +
24

Peneliti

S1

itu kan jadinya 10 + .


: Iya saya ngerti maksud kamu, tapi kok tanda = pada
persamaan 10 = + itu bisa berubah menjadi itu
kenapa?
: Oh iya ya, kenapa ya? Ndak tahu pak hehe

Dengan membandingkan hasil pekerjaan tertulis S1 dengan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan prosedur Newman S1 melakukan kesalahan dalam keterampilan proses.
Subjek 2
Kesalahan S2 dalam menyelesaikan soal dapat dilihat pada Gambar 2
berikut.

S2 mencoba-coba
dalam menetapkan
nilai dan nilai
dari faktor 24

Gambar 2 Kesalahan S2 dalam Menyelesaikan Soal


S2 menjelaskan pada peneliti ketika wawancara bahwa langkah untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan adalah dengan mencoba-coba menetapkan
nilai dan nilai dari faktor 24. Berikut adalah cuplikan wawancara peneliti
dengan S2.
Peneliti

: Nah, dari yang diketahui soal dan yang ditanyakan soal


seperti yang saudara jelaskan tadi, bagaimana cara
menyelesaikan itu?

S2

Peneliti
S2

Peneliti
S2
Peneliti

S2

: Kan tadi 24 m2, lha dari situ kita harus mencari


nilai dan nilai yang memenuhi. Terus kelilingnya
2( + ) = 20.
: Iya terus dari situ diapakan?
: Ya dari situ kita masukkan nilai, kan rumus luas dari
persegi panjang itu = , sedangkan yang diketahui itu
luasnya ada yang 24. Bilangan yang hasil kalinya 24 adalah
6 4, jadi panjangnya 6 dan lebarnya 4. Kemudian jika
dihitung kelilingnya, kita peroleh hasil yang cocok yaitu
2(6 + 4) = 2(10) = 20 m.
: Dapatnya panjang = 6 dan lebar = 4 itu tadi dari mana?
Kok tiba-tiba bisa muncul 6 sama 4 itu dari mana?
: Bilangan yang hasil kalinya itu 24.
: Faktor dari 24 maksudnya, berarti dapatnya coba-coba
gitu, kalau 3 sama 8 kenapa kok tidak dipilih? Kan 3 sama 8
juga faktor dari 24, memenuhi apa tidak kalau 3 sama 8?
: Kalau 3 sama 8 itu sebenarnya bisa karena luasnya jadi 24,
tapi kelilingnya kan tidak sama dengan 20.

Dengan membandingkan hasil pekerjaan tertulis S2 dengan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan prosedur Newman S2 melakukan kesalahan transformasi.
Subjek 3
Kesalahan S3 dalam menyelesaikan soal dapat dilihat pada Gambar 3
berikut.

S3 melakukan kesalahan
dalam menentukan
faktor dari 2 2 3

Gambar 3 Kesalahan S3 dalam Menyelesaikan Soal


Ketika peneliti menanyakan kepada S3 mengenai hasil pemfaktorannya
pada saat wawancara, S3 akhirnya menyadari bahwa hasil dari pemfaktoran yang
dilakukannya itu salah. Berikut cuplikan wawancara peneliti dengan S3.

Peneliti

S3

Peneliti

S3

: Kalau sudah tahu langkah-langkahnya seperti itu, tolong


jelaskan pada saya bagaimana proses menyelesaikannya!
Jelaskan untuk syarat yang pertama dulu.
: Dengan menggunakan syarat yang pertama yaitu
3. diganti dengan rumus luas lingkaran yaitu 2 dan
diganti dengan rumus keliling lingkaran yaitu 2 sehingga
diperoleh 2 2 3. Dari situ, kedua ruas terdapat
maka dapat dicoret sehingga didapat suatu bentuk
pertidaksamaan yaitu 2 2 3 0. Dari situ dapat
difaktorkan menjadi + 3 ( 1) 0 sehingga ketemu
= 3 atau = 1. Kemudian ditentukan himpunan
penyelesaiannya yaitu 3 atau 1.
: Sebentar, apakah itu sudah benar pemfaktorannya? Apakah
faktor dari 2 2 3 itu adalah + 3 ( 1)? Coba
dicek!
: (diam sambil menghitung hasil dari + 3 ( 1)) Oh iya,
hasil dari + 3 ( 1) itu bukan 2 2 3 tetapi
2 + 2 3. Salah berarti pekerjaan saya.

Dengan membandingkan hasil pekerjaan tertulis S3 dengan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan prosedur Newman S3 melakukan kesalahan dalam keterampilan proses.
Subjek 4
Kesalahan S4 dalam menyelesaikan soal dapat dilihat pada Gambar 4
berikut.

S4 melakukan
kesalahan dalam
menuliskan jawaban
dari soal nomor 2

Gambar 4 Kesalahan S4 dalam Menyelesaikan Soal


Ketika wawancara, S4 yakin dengan jawabannya tersebut. Berikut cuplikan wawancara dengan S4 yang menunjukkan hal tersebut.

Peneliti
S4

Peneliti
S4

Peneliti
S4

: Iya terus dari hasil yang pertama dan yang kedua itu tadi
yang mana jawaban dari soal itu?
: Ya dari hasil yang pertama yaitu 1 atau 3 dan
dari hasil yang kedua yaitu 4 6 yang merupakan
jawaban dari soal ini adalah gabungan, eh irisannya iya
irisan dari kedua hasil yang diperoleh itu tadi.
: Irisan apa gabungan? Yang mana yang bener?
: Irisannya, jadi 1 atau 3 yang digambar pada
garis bilangan dengan 4 6 itu diiriskan sehingga
diperoleh irisannya yaitu 4 1 atau 3 6. Jadi
jawaban dari soal ini adalah
4 1 3 6, .
: Sudah itu jawabannya? Apakah sudah yakin dengan
jawaban itu?
: Iya yakin.

Dengan membandingkan hasil pekerjaan tertulis S4 dengan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan prosedur Newman S melakukan kesalahan dalam penulisan jawaban karena dalam soal nomor 2 tersebut yang
ditanyakan adalah jari-jari () lingkaran dan jari-jari () lingkaran harus positif.
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain:
1. Tidak ada satupun subjek penelitian yang melakukan jenis kesalahan
membaca dan juga kesalahan memahami.
2. Kesalahan transformasi dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu
tidak mengubah informasi pada soal kedalam bentuk pertidaksamaan
kuadrat.
3. Kesalahan keterampilan proses dilakukan oleh dua orang subjek penelitian
yaitu ketika melakukan proses subtitusi persamaan kedalam
pertidaksamaan dan juga ketika melakukan pemfaktoran.
4. Kesalahan penulisan jawaban dilakukan oleh satu orang subjek penelitian
yaitu menuliskan 4 1 sebagai jari-jari lingkaran () yang
memenuhi padahal jari-jari lingkaran () harus positif.
Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran
sebagai berikut.
1. Kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah kesalahan dalam
keterampilan proses. Oleh karena itu, sebaiknya siswa diberikan porsi
latihan soal lebih besar yang menekankan kemampuan berhitung. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komputasi siswa.
2. Karena keterbatasan peneliti, soal tes tertulis nomor 2 yang digunakan
dalam penelitian ini perlu diperbaiki lagi karena masalah yang disajikan
masih kurang realistis sehingga beberapa siswa tidak mengerjakan soal ini
dikarenakan siswa tersebut tidak dapat menemukan masalah yang serupa
dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya

diharapkan menggunakan masalah yang lebih realistis dari masalah yang


digunakan dalam penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN
Clements, M.A. & Ellerton, N.F. 1996. The Newman Procedure for Analysing
Errors on Written Mathematical Tasks. (Online),
(http://www.compasstech.com.au/ARNOLD/PAGES/newman.htm)
diakses 3 Februari 2015.
Pedersen, I.F. & Gronmo, L.S. 2010. Norwegian Upper Secondary School
Students Performance in Solving Algebraic Inequalities. (Online),
(http://www.iea.nl/fileadmin/user_upload/IRC/IRC_2010/Papers/IRC201
0_Pedersen_Gronmo.pdf) diakses 17 Februari 2015.
Satoto, S. 2012. Analisis Kesalahan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Kendal Dalam Menyelesaikan Soal Materi Jarak Pada Bangun Ruang.
Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: FMIPA UNS.
White, A.L. 2005. Active Mathematics in Classrooms: Finding Out Why Children
Make Mistakes And Then Doing Something To Help Them. Sydney:
University of Western Sydney.
White, A.L. 2010. Numeracy, Literacy and Newmans Error Analysis. Journal of
Science and Mathematics Education in Southeast Asia 2010, Vol. 33 No.
2, 129 148.
Yin, L.Y. 2005. Understanding Students Quadratic Inequality Misconception
Through An In-Depth Interview. Makalah disajikan dalam 3rd
International Qualitative Research Convention 2005. Qualitative
Research Experience Across Discipline 31-45. Universiti Teknologi
Malaysia & Qualitative Research Association of Malaysia: Sofitel Palm
Resort, Senai, Johor, Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai