Anda di halaman 1dari 13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

SERI BENUA MARITIM


INDONESIA DAN MUD VOLCANO

[http://4.bp.blogspot.com/bWqrrwcQX
8/TveZINzHI/AAAAAAAAUSA/4HRa_zfRKIg/s1600/Slide5.JPG]

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD
21
NaskahinimerupakanbagiandariTASKAPdiLemhannas(2003),sehinggadapat
digunakansebagaiKilasBalik(flashback)
Prof.Dr.HardiPrasetyo
BagianPengembanganBlogMudVolcanopadaBenuaMaritimIndonesia

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

1/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

AsetSumberDayaMigasNasional
Mengingat perburuan Migas ke depan cenderung menuju
prospekdiwilayahlautdalam(>200m)sepertiprospekWest
Seno di Selat Makassar tersebut mencapai kedalaman dasar
laut 975 m, hal ini akan memberikan implikasi semakin
mendesak tersedianya Aset Sumber Daya Migas yang dapat
mengikuti dinamika globalisasi terutama persaingan bebas,
yaitu SDM yang profesional dengan standar kompetensi yang
tinggi, Iptek yang lebih canggih, Sarana dan prasarana yang
memadai serta data dan informasi yang akurat, regulasi dan
pengelolaan sektor yang kondusif, dan tersedianya modal atau
investasi dana yang besar dengan resiko yang tinggi. Unsur
SumberDayaMigasNasionalmasihdisatusisimerupakansalah
satu kelemahan Indonesia saat ini untuk mandiri dan menjadi
tuan rumah dinegaranya sendiri, padahal industri Perminyakan
di Indonesia sendiri sudah mendapai usia 50 tahunan. Di sisi
lain untuk menjadi mandiri dan meningkatkan keunggulan
kompetitifpilarSDMNmerupakansalahsatukuncisukses(key
succes).
Secara umum dari sisi SDM, Iptek, Sarana Prasarana, Data
dan Informasi Indonesia belum menjadi tuan rumah di
negaranya sendiri. Karena dengan pola KPS maka investor
masih mempunyai posisi tawar yang lebih kuat untuk
mengoptimalkan kepentingannya. Tantangan utama adalah
berkaitan dengan isu Indonesia tidak dapat menjadi tuan
rumahdinegaranyasendiri.
Masalah yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

2/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

data dan informasi dimana belum dapat dioptimalkan


pengembananSistemInformasiHuluMigasyangterpadu.

InventarisasidanEvaluasiPotensi
SKAMigas

Inventarisasi dan evaluasi (Inev) merupakan bagian penting


dalam upaya untuk mengetahui potensi sumber daya migas
yang tersimpan di dalam bumi di bawah dasar laut yang
dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan utama yaitu
eksplorasi dan kegiatan pendukung meliputi survei, pemetaan,
penelitiandanpengembangan(ResearchandDevelopment).
Dengan demikian, untuk meningkatkan besarnya cadangan
danproduksiminyakbumiharusdibarengidenganpeningkatan
Inev.
Beberapaindikatoryangmendukungpeningkataneksploitasi
dalamkaitandenganeksplorasimigasyaitu:(1)WilayahKerja
(2) Cekungan Minyak (3) Cadangan Minyak dan (4) Potensi
SDAMigas.
Secara umum kegiatan Inev Migas selama ini masih banyak
permasalahandanbelummempunyaidayasaing(competitive),
sehinggaeksploitasiMigasolehKPSbelumoptimal.

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

3/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

DimensiKewilayahanLautYurisdiksiNasional
Dimensi kewilayahan yang akan terkait dengan wilayah
hukup Perambangan Migas sebagai dasar bagi Pemerintah
menetapkan Blok dari Wilayah Kerja sampai saat ini belum
sepenuhnyadapatdituntaskankepastianhukumnya,mencakup
batas wilayah nasional (Unclos 1982), tumpang tindih batas
wilayah laut berpotensi Migas dengan negara tetangga, dan
pemberian wewenang pengelolaan wilayah laut kepada Pemda
(UU No. 22 tahun 1999) yang diterjemahkan sebagai wilayah
kedaulatan.
Padatanggal31Desember1985Indonesiatelahmeratifikasi
Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, melalui Undang
UndangNo.17tahun1985tentangpengesahanUnitedNations
Convention on the Law of the Sea (Konvensi PBB tentang
Hukum Laut), 1982. Pasal 2 Konvensi tersebut menetapkan
bahwa kedaulatan suatu Negara Kepulauan, selain wilayah
daratan dan peraian kepulauannya, meliputi juga suatu jalur
laut yang disebut laut teritorial. Kedaulatan ini meliputi ruang
udara di atasnya dan dasar laut dan tanah dibawahnya, serta
segenap kekayaan alam yang terkandung di dalamnya yaitu
Migas.
Setelah berlakunya Konvensi Hukum Laut Internasional
tahun 1982, wilayah laut yang menjadi wilayah kedaulatan
Indonesia adalah Laut Nusantara seluas 2,8 juta Km2, yang
merupakan laut diantara pulaupulau Indonesia dan laut
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

4/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

teritorial seluas 0,3 juta km2, yang merupakan jalur terluar


sabuk selebar 12 mil di sekeliling kepulauan Indonesia.
Sedangkan wilayah dimana Indonesia memiliki hak berdaulat
adalahZEEdanlandaskontinenIndonesiayangluasnyasekitar
2,7 km2. Dengan demikian luas seluruh lautan di bawah
yurisdiksi nasional Indonesia mencapai sekitar 5,8 juta
km2 atau dua pertiga luas seluruh wilayah Indonesia, di mana
juga

merupakan

wilayah

hukum

Pertambangan

Migas

sebagaimanayangtelahditetapkanpadaUUNo.22tahun2001
tentangMinyakdanGasBumi.

TatananGeologidanProspekMigas
Indonesiasebagaisuatunegarakepulauanterbesardidunia
mempunyai tatanan geologi yang cukup komplek, dimana
proses pembentukannya dipengaruhi adanya pertemuan
lempenglempeng litosfera utama yaitu Lempeng Kontinen
Eurasiadibagianutara,SamuderaHindiadibagianbaratlaut,
Tepian Kontinen Australia di bagian tenggara, dan Samudera
Pasifikdibagiantimurnya.
Proses geologi yang terjadi selama puluhan sampai ratusan
juta tahun yang lalu telah mengontrol terbentuknya berbagai
sumberdayaalamtidakterbarukanMigas.Potensigeologipada
umumnya dan ketersediaan sumber daya alam Migas yang
merupakan peluang emas (golden opportunity) menjadi salah
satu daya tarik utama bagi investor baik asing maupun
domestikuntukmenanamkanmodalnyapadasektorhuluMigas
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

5/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

diIndonesia.
Negara kepulauan Indonesia secara geologis merupakan
sistem busur kepulauan (arc trench system) dimana pada
bagian Perairan Pedalaman KBI mempunyai tatanan Geologi
yanglebihsederhanayangdicirikanolehsistemPaparanSunda
yangluasmencakupwilayahLautJawadanLautNatuna.
Sedangkan tatanan Geologi ke arah ZEE lebih rumit pada
bagian. Sebaliknya pada kawasan KTI tatanan geologinya
sangat komplek di bagian Laut Kepulauan dicirikan oleh laut
dalamantaralainLautFloresLautBanda.
Demikian pula di luar Perairan Pedalaman tatanan geologi
semakin komplek. Gambaran geologi di atas akan menjadi
unsurpentingdariGeopolitikMigasdiIndonesia.
Untuk kegiatan Pemetaan Geologi dan Geofisika Laut,
Indonesia masih belum memiliki keunggulan. Hal ini dapat
dilihat hanya satu institusi Pemerintah yang memiliki fungsi
untuk

melaksanakan

kegiatan

tersebut,

yaitu

Pusat

Pengembangan Geologi Kelautan di bawah Departemen Energi


danSumberDayaMineral.
Lebih ironis lagi, bahkan belum ada satu kapal riset yang
dimiliki Pemerintah Indonesia atau pelaku usaha nasional yang
khusus dirancang untuk melaksanakan misi Inev hulu Migas
tersebutdenganmemilikistandarindustri.
Pemetaan dasar laut bersistem skala 250.000 yang telah
dilaksanakan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral belum dapat dituntaskan untuk seluruh wilayah
Indonesia.

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

6/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

CekunganMigas
Sejumlah 60 cekungan sedimen telah diindentifikasikan di
seluruh wilayah Indonesia dengan luas keseluruhan 2,6 juta
km2 (Lampiran Peta) 40 cekungan (73 %) diantaranya berada
di lepas pantai, 14 cekungan (23%) di daerah transisi (darat
danlaut)danhanya6yangberadadidarat.
Dari40cekunganlepaspantaiyangtelahdiindentifikasikan,
hinggasaatinitelahdieksplorasisebanyak18cekungan(45%),
menghasilkan penemuan migas pada 10 cekungan, 3
diantarannya telah diproduksikan. Sebagian besar dari
cekungan tersebut merupakan kawasan frontier, laut dalam
dengan kondisi geologi yang sangat kompleks serta sebagaian
besar terletak di Kawasan Timur Indonesia. Sisanya masih
belum ada temuan hidrokarbon atau memang sama sekali
belumdibor.
Dari angkaangka di atas menunjukkan bahwa kemampuan
Indonesia dalam melakukan kegiatan intarisasi dan evaluasi
potensi sumber daya migas di wilayah laut masih jauh dari
optimal, sehingga lebih dari 55% cekungan di lepas pantai
belumdieksplorasi.

PotensiSumberDayaMigas
Sebagaimanadiketahuisumberdayaminyakdangasbumidi
Indonesiadalam10tahunterakhiryaitudaritahun19922001
mengalamikenaikanyangberarti,yaitudari14,15milyarbarel
minyakdan21,56triliunkakikubikgas(TCF)padatahun1991
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

7/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

menjadi 40,91 milyar barel minyak dan 214,72 triliun kaki


kubikgaspadatahun2001.
Perkiraan potensi sumber daya hidrokarbon saat ini adalah
sebesar 86,94 milyar barel minyak dan sekitar 384,60 triliun
kaki kubik gas bumi, 70 persen diantaranya terdapat di lepas
pantai

dan

lebih

dari

separuhnya

terletak

di

laut

dalam. Peningkatan sumber daya Migas ini disebabkan oleh


adanyapenambahanstrukturdiblokWKbaru.
Walaupun perkiraan sumber daya Migas tersebut terutama
diharapkan pada wilayah laut. Namun, tanpa diikuti dengan
kegiatanInevmakapotensisumberdayatersebutbelumdapat
konversimenjadisuatucadanganterbukti.
Permasalahan

yang

dihadapi

adalah

bagaimana

mensinergikan kegiatankegiatan hulu Migas antara Instansi


Pemerintah

yang

bergerak

di

bidang

Penelitian

dan

Pengembangan (Litbang) Geosain Kelautan, dengan pelaku


usaha ekonomi Migas, sehingga perkiraan keadaan potensi
cadangan

migas

dapat

ditingkatkan

keakuratannya.

[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

Cadangan Migas [http://www.blogger.com/blogger.g?


blogID=3147575712395012589]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

Perkembangan cadangan minyak bumi Indonesia selama


kurunwaktu12tahun(19912001)mengalamifluktuasihalini
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

8/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

mencerminkan tingkat penemuan versus pengurasan. Pada


tahun 1991 cadangan minyak sebesar 11,0 milyar barel terdiri
atas cadangan terbukti sebesar 6 milyar barel dan cadangan
potensial sebesar 5.0 milyar barel, tahun 1992 naik sedikit
menjadi 11,3 milyar barel. Namun pada tahun 1993 turun
menjadi sebesar 10,4 milyar barel dan demikian seterusnya.
Sampaipadatahun2000cadanganminyakmenjadi9,61milyar
barel. Sedangkan posisi tahun 2001, cadangan terbukti dan
potensial migas secara keseluruhan diperkirakan sebesar 9,75
milyarbarelminyakterdiridaricadanganterbuktisebesar5,10
milyarbareldancadanganpotensialsebesar4,65milyarbarel.
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

Gambaran ini berbeda dengan kondisi cadangan gas bumi,


meskipun dua tahun pertama mengalami sedikit fuluktuasi
namun pada tahuntahun berikutnya terdapat kenaikan yang
berarti.Bilapadatahun1991cadangangasbumisebesar104,3
trilyunkakikubikpadatahun2000padakondisi170,31trilyun
kaki kubik. Maka pada tahun 2001 posisi cadangan 168,15
triliunkakikubikgasbumiterdiridaricadanganterbukti92,10
TSCF dan potensial sebesar 76,05 TSCF.

[http://www.blogger.com/blogger.g?

blogID=3147575712395012589]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

[http://www.blogger.com/blogger.g?

blogID=3147575712395012589]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

Dari hal di atas maka selama

sepuluh tahun terakhir ini, walaupun hasil penemuan cadangan


baru (new reserve) dari kegiatan eksplorasi tidak dapat mengimbangi
jumlahminyakyangdiproduksikanmelaluieksploitasi.Namun,cadangan
minyak bumi Indonesia jumlahnya berada pada tingkat yang relatif
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

9/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

konstan pada tingkat 9,2 9,8 milyar barel terdiri dari cadangan
terbukti

(proved

potensial

reserve)

(potential

sekitar

reserved)

milyar

sekitar

4,2

dan

cadangan

milyar

barel.

[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

DinamikaUsahaHuluMigas
Wilayah yurisdiksi laut nasional dari negara kepulauan
Indonesia (pasal 25 a UUD 1945) sejak awal tahun 1970an
telahmenjadisalahsasarankegiataneksplorasidaneksploitasi
pertambangan Migas. Dengan semakin majunya teknologi
geofisika

kelautan

terutama

sistem

seismik

refleksi

digital (digital seismic reflection system), pemboran (drilling


technology), konstruksi anjungan (platform engineering) dan
pengembanganlapanganMigaslautdalam(deepseaoiladgas
field), peran produksi Migas di lepas pantai Indonesia semakin
memainkanperanpentingdariseluruhdinamikasektorMigasdi
Indonesia.
Evaluasi terhadap data Eksplorasi dan Produksi Migas tahun
2000

yaitu,

saat

dimana

Bangsa

dan

Negara

Indonesia memasuki Abad ke 21 dan mengawali pelaksanaan


ProgramPembangunanNasional(Propenas20002004)sebagai
amanah dari GBHN 19992004, telah menunjukan bahwa kira
kira sebesar 37 persen produksi minyak bumi dan 31 persen
produksi gas bumi atau ratarata 34 persen dari total Migas
yang diproduksi Indonesia berasal dari wilayah lepas pantai.
Sementara itu pada posisi akhir tahun 2002 menunjukkan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

10/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

bahwa kontribusi minyak lepas pantai sekitar 30% dan gas


43% atau ratarata 36,5% dari total produksi Indonesia.
Demikian pula data empiris menunjukkan bahwa secara
kumulatif, selama 25 tahun terakhir ini pangsa produksi Migas
lepaspantaiterusmeningkat.
Produksi lepas pantai terutama berasal dari lapangan migas
di Laut Jawa, lepas pantai Kalimantan Timur, khususnya
kawasan Selat Makassar, Laut Natuna dan Selat Malaka, dan
barubaruinidiTelukCendrawasih.
Sampaitahun2000sekitar400anjunganproduksi(production
platform) telah dibangun dengan lebih dari 2700 sumur
pengembangan (development well) telah dibor. Salah satu hal
yang signifikan adalah pada tahun 2003 telah dibangun
anjungan produksi (production platform) di lapangan minyak
WestSenodiSelatMakassarpadakedalamandasarlaut3200
kakiatau975meter,yangdiketemukanpadatahun1998oleh
Unocal.

PerkembanganUsahaHuluMigas
(1).ProduksiMigas(kegiatanhulu)
Selama empat tahun belakangan ini produksi minyak bumi
Indonesia secara umum mengalami penurunan. Pada tahun
2003, Indonesia memproduksi sekitar 1,15 juta barel per hari,
tahun20021,27jutaberel,tahun2001sekitar1,36jutabarel,
dantahun2000sebesar1,4jutabarelperhari.
Penurunan produksi Minyak disebabkan aspek teknis yaitu
semakincepatnyapenurunanproduksipadalapanganproduksi
(production

field),

dan

terbatasnya

dana

merapkan

teknologi Enhance Oil Recovery, serta halhal nonteknis yang


http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

11/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

terkait langsung oleh lingkungan strategis nasional antara lain


menurunnya iklim investasi (investation climate) dan euforia
OtonomiDaerah.
(2)WilayahKerja(WK)
Padatahun2000terdapat166WKeksplorasidaneksploitas
yangmasihaktifmeliputi62(50%)terdiridariWKlepaspantai,
22 wilayah kerja di daerah transisi dan sisanya terdapat di
daratan.Sebanyak25WKberadadilautdalam(lebihdari200
m)dansejauhinibarusatudiantaranyayangtelahberproduksi
yaitublokKangeanARIIdilepaspantaiJawaTimur.
Saat ini di Indonesia terdapat 153 WK diantaranya 36 WK
sudah berproduksi mencakup beberapa tipe kontrak yakni 2
perusahaan EOR (Enhance Oil Recovery), 1 JOA (Joint
Operating Assistance), 3 perusahaan JOB (Joint Operating
Body), 1 Pertamina (owner), 11 PSC, 17 PSC extention dan 1
TAC(TechnicalAssistanceContract).
Dalam

kurun

waktu

10

tahun

kebelakang

telah

ditandatanganisebanyak64KPSstandar,8KPSperpanjangan,
15 KPSJOB dan 35 TAC yang merupakan jumlah yang cukup
besar dan potensial untuk mendukung kegiatan ekonomi di
Indonesia.
Masih belum optimalnya hasil penawaran dari Pemerintah
terhadap WK Blok baru, sangat dipengaruhi oleh semakin
sulitnyamendapatkanwilayahkerjayangidealberlokasidilaut
dangkal, sedangkan prospek di daerah frontier dan laut dalam
sangatmemerlukaninvestasiyanglebihbesardisampingresiko
yanglebihtinggi.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

12/13

11/14/2015

TATANANGEOLOGIDANPROSPEKMIGAS,AWALABAD21

[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

Diposkan25thDecember2011olehLusi:DariBencanakeManfaat
0 Tambahkankomentar

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

Unknown(Google)

Pratinjau

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.uk/2011/12/tatanangeologidanprospekmigasawal.html

Keluar

Beritahusaya

13/13

Anda mungkin juga menyukai