Anda di halaman 1dari 8
STUDI SUMBER AGREGAT HALUS DAN PENGARUHNYA. DALAM PEMBUATAN BETON NORMAL Heri Suprapto Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424 hsuprapto@staff.gunadarma.ac.id Abstract Recently, concrete is a construction material which most popular in construction project. tis happen because some of advantage in concrete, like available in raw material, easier in process and this durability. Concrete which utilized in many construction project is normal concrete there is type of concrete with maximum strength 500 kg/cm’. the principle, to get concrete with fine quality very influence by quality from its materials like Jine aggregate, coarse aggregate, water, cemet and also in this process. Fine aggregate ‘as raw material in concrete have important role in determining quality of concrete, because fine aggregate represent filler materials bound by water and cemet or pasta become solid mass like concrete, 50 the quality of fine aggregate directly influence the quality of concrete. Fine aggregate available in nature in many place, like in river, or crushing for natural rock and the others source. With this condition the source the aggregate will have different quality in others, and if utilized as materials of normal concrete, the concrete that produce will have different quality. Objective this research is to investigation how the influence of different source fine aggregate if utilized as ‘materials of normal concrete. Research location in Jadebotabek, Indonesia. The method used in this research is laboratory experiment with some of source of fine aggregate. Result of this research showing that each source of fine aggregate have different characteristic and give different influence in normal concrete quality. Keywords : fine aggregate, normal concrete, quality of concrete Abstrak Beton merupakan material bahan bangunan yang banyak dipergunakan dalam pelak- ‘Sanaan proyek konstruksi pada saat ini. Hal tersebut tidak terlepas dari keunggulan yang dimilikinya yaitu kemudahan dalam memperoteh bakan baku, kemudahan pengerjaan dan keawetannya, Beton yang banyak dipergunakan dalam proyek konstruksi adalah Jenis beton normal dengan kekuatan mencapai 500 kg/em'. pada prinsipnya untuk ‘mendapatkan beton dengan kualitas yang baik sangat dipengaruhi oleh kualitas dari bahan-bahan penyusunya yaitu agregat halus, agregat kasar, semen dan air, serta cara Pengerjaanya. Agregat halus sebagai bahan dasar untuk pembuatan beton memegang eranan penting dalam menentukan mutu beton, karena agregat merupakan bahan pengisi yang ditkat oleh semen dan air menjadi massa padat, sehingga kualitas agregat halus mempengaruhi langsung terhadap mutu beton. Agregat halus banyak tersedia langsung di alam seperti di sungai-sungai atau dibuat dari pemecahan batuan alam, se~ ‘hingga masing-masing sumber agregat tersebut akan mempunyai kualitas yang berlainan tergantung dengan sumbernya dan jika dipergunakan sebagai material dalam pembuatan beton normal tentunya akam menghasilkan beton dengan kualitas yang. berlainan, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas agregat yang berlainan sumbernya tersebut apabila dipergunakan dalam pembuatan beton normal. Lokasi penelitian adalah di Jadebotabek. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan eksperimen laboratorium terhadap beberapa sumber agregat ‘Suprapto, Studi Sumber Agregat.. M7 16 halus jika dimanfaatkan sebagai campuran beton dengan menggunakan standar SKSNI. 1-15-1990-03. Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing agregat halus yang berlainan sumbernya tersebut mempunyai karakteristik yang berlainan dan masing- ‘masing agregat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kuat tekan yang diha- silkan. Kata kunci : agregat halus, beton normal, kualitas beton PENDAHULUAN Beton merupakan bahan bangunan yang didapat dengan mencampurkan a- ‘gregat halus, agregat kasar yang lazim di- sebut bahan pengisi dengan bahan perekat, yakni semen dan air. Beton mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dan ketahanan yang besar. Hal penting yang perlu diper- hatikan dalam pembuatan beton salah sa- tunya adalah penggunaan material yang baik, Karena penggunaan material yang baik akan sangat berpengaruh terhadap kuat tekan beton yang akan dihasilkan (Sagel, 1994) Beton normal adalah beton yang mempunyai kuat tekan berkisar antara 200 kg/cm? sampai 500 kg/cm’, beton ini mempunyai porsi terbesar produksi beton di Indonesia dan sering dijumpai_ mi- salkan, di pabrik beton precast dan balok- balok beton pratekan, serta pembuatan ‘gedung bertingkat. Kekuatan beton secara umum sangat dipengaruhi oleh kekuatan dari agregat yang digunakan. Kekuatan pecah batuan untuk agregat beton u- mumnya berkisar antara 700 kg/m? dan 3000 ke/m*, Kekuatan beton juga dikontrol oleh efektivitas ikatan antara agregat dengan semen. Pada kondisi kering, semen dapat ‘mengalami penyusutan. Jika agregat yang, digunakan memiliki kekuatan yang tinggi, gejala penyusutan pada semen dapat di- minimasi dan antara semen-agregat bisa terikat dengan baik. Di samping itu, ke- kuatan ikatan antara semen-agregat juga dipengaruhi oleh tekstur permukaan agre- gat. Permukaan yang kasar pada suatu agregat akan menghasilkan ikatan yang lebih kuat daripada agregat dengan per- mukaan yang halus. Sifat-sifat agregat sangat berpenga- ruh pada mutu campuran beton. Untuk menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan seperti yang diinginkan. Sifat- sifat ini harus diketahui dan dipelajari a- ‘gar dapat mengambil tindakan yang po- sitif dalam mengatasi_ masalah-masalah yang timbul. Agregat yang digunakan di Indonesia harus memenuhi syarat SU.0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji Agregat Be- ton” dan dalam hal-hal yang tidak ter- ‘muat, maka agregat tersebut harus meme- nuhi syarat dan ketentuan yang diberikan oleh ASTM C-33-82 “Standard Speci- fication For Concrete Agregat”. Syarat- syarat tersebut antra lain (Mulyono, 2003). Agregat halus sebagai bahan dasar untuk pembuatan beton memegang pera- nan penting dalam menentukan mutu be- ton, karena agregat merupakan bahan pe- ngisi yang diikat oleh semen dan air men- jadi masa padat yang mengeras dan di- kenal sebagai beton, dengan demikian kualitas agregat halus mempengaruhi lang- sung dari mutu beton, oleh karena itu per- Iu diketahui pengaruh penggunan _agre- gat halus yang akan digunakan terhadap ‘mutu dan kekuatan tekan beton (Fumoto, 2002). Agregat halus adalah agregat yang semua butirannya menembus ayakan ber- lubang 4,8 mm (SII.0052, 1980) atau 4,75 mm (ASTM C33, 1982) atau 5,0 mm (BS.812, 1976). Karakteristik kualitas a- ‘gregat halus sebagai komponen struktural beton sangat berpengaruh di dalam me- nentukan karakteristik kualitas beton yang dihasilkan, Karena di dalam beton, agre- gat (halus dan kasar) berfungsi sebagai bahan susun kasar eampuran yang diikat 48 Jurnal Desain & Konstruksi Volume 7, No. 2, Desember 2008 oleh semen dan air menjadi massa padat yang mengeras, mengisi sebagian besar volume beton, yaitu antara 70% sampai 75%. Bentuk agregat halus akan mem- pengaruhi kualitas mutu beton yang di- buat. Agregat berbentuk bulat mempu- nyai rongga udara minimum 33% lebih ecil dari rongga udara yang dipunyai oleh agregat berbentuk, beton yang di- hasitkan akan mempunyai rongga udara yang lebih sedikit. Tekstur permukaamn agregat halus yang bertekstur halus akan lebih sedikit membutuhkan air dibanding- kan dengan agregat dengan permukaan kasar (Gailius, 2006 ). Dengan semakin sedikitnya air yang dibutuhkan kemung- kinan menghasilkan beton yang bermutu tinggi lebih besar menggunakan agergat kasar (Safiuddin, 2007), Dari kenyataan yang ada bahwa ke- kuatan tekan dan karakteristik beton, sa- Jah satunya bergantung pada penggunaan agregat halus, maka untuk itu perlu dia- dakan penelitian tethadap penggunaan a- gregat halus yang umum digunakan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sam- pai sejauh mana pengaruh karakteristik agregat halus pada campuran beton ter- hadap karakteristik dan mutu suatu beton dan dapat memberikan penjelasan agegat halus yang seperti apa yang baik untuk dipergunakan dalam pembuatan beton normal. METODE PENELITIAN Pendekatan yang dipergunakan da- lam penelitian ini adalah dilakukan de- gan cara pengujian laboratorium karak- teristik dari beberapa sumber agregat dan pengaruhnya apabila dipergunakan seba- gai material dalam pembuatan beton nor- mal. Dari perbedaan karakteristik agregat halus yang ada dan karakteristik beton normal yang dihasilkan, maka akan dapat diketahui bagaimana pengaruhnya terha- dap kualitas beton yang dihasilkan (Abdullah, 2006). Suprapto, Studi Sumber Agregat Dalam penelitian ini perencanaan campuran beton menggunakan cara yang dikeluarkan Departemen Pekerjaan Umum dan dimuat dalam buku standar No. SK. SNL. T-15-1990-03 mengenai “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”, Penentuan sampel agregat halus, dalam hal ini pemilihan agregat dipilih secara acak, terdapat 4 sampel agregat yang diambil dari 4 sumber yang berbeda, yakni : 1. Agregat halus I diperoleh dari Gu- nung Sindur, Kabupaten Bogor. Agregat halus ini mempunyai bentuk butiran yang berwama agak kuning, kandungan kapurnya agak besar. 2. Agregat halus II diperoleh dari Gu- nung Jayanti, Propinsi Banten, Agre- gat halus ini mempunyai bentuk bu- tiran yang berwarna agak kuning seperti banyak mengandung batuan kapurnya. 3. Agregat halus III diperoleh dari Teluk Naga, Propinsi Banten. Agre- gat halus ini mempunyai bentuk bu- tiran yang berwama hitam pekat 4. Agregat halus IV diperoleh dari Kepulauan Bangka. Agregat halus ini mempunyai bentuk butiran yang kasar yang berwarna agak kemerahan, kandungan batuan alamnya agak be- sar. Perencanaan campuran dan pembu- atan benda uji (pembuatan dan cara uji- nya sesuai dengan SK-SNI T-15-1991- 03) terdiri dari 40 buah benda uji dan di- tes kuat tekannya pada umur 7, 14 dan 28 hari (dihitung mulai dari _pencetakan). Masing-masing agregat yang sudah kelompokan dibuat benda uji kubus de- ngan slump 30 sampai 60 mm yang sudah ditetapkan. Analisa data yang dilakukan dalam penulisan ini meliputi: a. Analisis karakteristik agregat halus di- lakukan untuk mengetahui sifat-sifat dari agregat halus yang diambil dari beberapa sumber agregat halus yang 149 berlainan. Pengujian meliputi karakte- ristik yang berhubungan langsung da- lam pembuatan beton seperti kadar air, ‘kadar bahan padat, penyerapan, kadar organik, berat isi. Analisis Kuat Tekan dan Karakte- tistik Beton. Dari data penelitian kita dapat me- nganalisa hubungan perkembangan ke- kuatan tekan beton, nilai slump, nilai air content, terhadap karakteristik a- gregat halus yang diujikan, Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini a- dalah dengan memperhatikan dan me- lihat hubungan antara pengaruh peng- gunaan agregat halus dari sumber yang berbeda-beda tethadap karakteristik beton dan kuat tekan beton pada se- tiap umur yang diujikan. Dalam hal karakteristik dari beton, penelitian ini ‘menganalisa mengenai perbandingan nilai air content test, slump test, Se- dangkan untuk perbandingan kekuat- an tekan dari masing-masing agregat halus, penulis membandingkan ting- katan kekuatan yang didapat dari. masing- masing benda uji berdasarkan dari a- anya perbedaan agregat halus yang

Anda mungkin juga menyukai