Anda di halaman 1dari 74

Gangguan Kepribadian

Kevin 406138127
Thomas Edgar 406138130

Definisi Kepribadian
Kepribadian adalah totalitas dari ciri
perilaku dan emosi yang merupakan
karakter atau ciri seseorang dalam
kehidupan sehari-hari dalam kondisi
yang biasa. Sifatnya stabil dan dapat
diramalkan

Definisi Gangguan
Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah ciri
kepribadian yang bersifat tidak fleksibel
dan maladaptif yang menyebabkan
disfungsi yang bermakna.
Orang dengan gangguan kepribadian
kurang bisa menyadari bahwa ada sesuatu
yang salah dengan dirinya. Gejalanya egosyntonic.
Gangguan Kepribadian merupakan
diagnosis pada Axis II.

Kriteria Diagnostik Umum DSM-IV-TR Gangguan


Kepribadian

Pola pengalaman interna dan perilaku yang sangat jelas menyimpang


pemanjangan dari harapan budaya seseorang. Pola ini ditunjukkan
dengan satu (atau lebih) hal berikut ini:
Kognisi (yaitu cara menerima dan menginterpretasikan diri, orang lain, dan
peristiwa)
Afektivitas (yaitu kisaran, intensitas, labilitas, dan kesesuaian respons emosi)
Fungsi interpersonal
Pengendalian impuls

Pola yang berlangsung lama ini tidak fleksibel dan pervasif menembus
kisaran luas situasi pribadi dan sosial.
Pola yang berlangsung lama ini menimbulkan penderitaan yang secara
klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi
penting lain.
Pola ini stabil dan berlangsung lama, dan onsetnya dapat dilacak
kembali setidaknya sampai masa remaja atau dewasa awal.
Pola yang berlangsung lama ini sebaiknya tidak disebabkan oleh
manifestasi atau akibat gangguan jiwa lain.
Pola yang berlangsung lama ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis
langsung suatu zat (cth., penyalahgunaan obat, suatu obat) atau
keadaan medis umum (cth., trauma kepala).

Etiologi
Faktor Genetik
(Kembar Monozigotik > Kembar Dizigotik)

Faktor Biologik
Hormon
Neurotransmitter
Dll.

Faktor Psikososial
Teori pertumbuhan dan perkembangan
menurut Sigmund Freud

Terapi
Psikoterapi merupakan terapi pilihan
Farmakoterapi diberikan jika ada
gejala penyerta:
Cemas Anticemas
Depresi Antidepresan
Psikosis Antipsikotik

Pembagian Gangguan
Kepribadian

Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Gangguan Kepribadian Yang Tidak
Tergolongkan

Kelompok A
Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan Kepribadian Skizoid
Gangguan Kepribadian Skizotipal

Kelompok B

Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan

Kepribadian
Kepribadian
Kepribadian
Kepribadian

Antisosial
Ambang
Histrionik
Narsistik

Kelompok C
Gangguan Kepribadian Menghindar
Gangguan Kepribadian Dependent.
Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
(Anankastik)

Gangguan Kepribadian Yang Tidak


Tergolongkan
Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif
Gangguan Kepribadian Depresif
Gangguan Kepribadian
Sadomasokistik
Gangguan Kepribadian Sadistik

GANGGUAN KEPRIBADIAN
PARANOID

Definisi
Kecurigaan dan ketidakpercayaan
pada orang lain, berpikir bahwa
orang lain berniat buruk kepadanya.
Bersifat pervasif, awitan dewasa
muda, nyata dalam pelbagai konteks.

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan


Kepribadian Paranoid

Rasa tidak percaya dan kecurigaan yang pervasif pada orang lain sedemikian
rupa sehingga motif mereka diinterpretasikan sebagai berhati dengki, dimulai
pada masa dewasa awal dan terdapat dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh empat (atau lebih) hal berikut ini:

Curiga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain mengeksploitasi, mencederai,
atau menipu mereka
Memiliki preokupasi berupa keraguan yang tidak dibenarkan mengenai kesetiaan
atau tingkat dapat dipercaya oleh teman atau rekan
Enggan mempercayai orang lain karena rasa takut yang tidak berdasar bahwa
informasi akan digunakan secara jahat untuk menentangnya
Membaca arti mengancam dan merendahkan yang tersembunyi pada peristiwa atau
tanda yang samar
Terus menerus membawa dendam, yi., tidak memaafkan penghinaan, cedera, atau
sikap meremahkan
Menganggap karakter dan reputasinya diserang tetapi tidak nyata pada orang lain
dan cepat bereaksi marah atau menyerang kembali
Memiliki kecurigaan berulang, tanpa pembenaran, mengenai kesetiaan pasangan
atau partner seksual

Tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan skizofrenia, gangguan mood


dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lainnya serta tidak disebabkan
oleh efek fisiologis langsung atau suatu keadaan medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan
pramorbid, cth., gangguan kepribadian paranoid (pramorbid).

Diagnosis Banding
Skizofrenia tipe paranoid (Waham
terfiksir dan Gejala jelas psikosis)

Epidemiologi
Prevalensi: 0.5 2.5 %
Laki-laki > Perempuan
Lebih sering terjadi mereka yang
memiliki anggota keluarga
Schizofrenia.

Contoh Kasus
Seorang laki-laki berumur 30 tahun
mengatakan bahwa saat ini isterinya sedang
berselingkuh dengan orang lain karena ia
tidak mempunyai pekerjaan yang cukup baik
untuk mencukupi kebutuhan isterinya. Dia
juga menyatakan bahwa pada pekerjaan
sebelumnya, bossnya memecat dia karena ia
mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik
dibandingkan dengan bossnya.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Paranoid

GANGGUAN KEPRIBADIAN
SKIZOID

Definisi
Pola perilaku berupa pelepasan diri
dari hubungan sosial disertai
kemampuan ekspresi emosi yang
terbatas dalam hubungan
interpersonal.
Bersifat pervasif, berawal sejak
dewasa muda dan nyata dalam
pelbagai konteks.

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan


Kepribadian Skizoid

Pola pelepasan dari hubungan sosial yang pervasif dan kisaran ekpresi emosi
yang terbatas di dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa
awal dan ada dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau
lebih) hal berikut ini:

Tidak ada hasrat atau menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi bagian dari
keluarga
Hampir selalu memilih aktivitas yang soliter
Hanya memiliki sedikit, jika ada, minat untuk menjalani pengalaman seksual dengan
orang lain
Hanya mendapat kesenangan dari sedikit, jika ada, aktivitas
Tidak memiliki teman dekat atau orang kepercayaan selain kerabat derajat pertama
Tampak acuh terhadap pujian atau kritikan dari orang lain
Menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan, atau afek datar

Tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan skizofrenia, gangguan mood


dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain, atau gangguan perkembangan
pervasif, serta tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung atau suatu keadaan
medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan
pramorbid, cth., gangguan kepribadian skizoid (pramorbid).

Diagnosis Banding
Skizofrenia tipe paranoid (Waham
terfiksir)
Gangguan Kepribadian Skizotipal
(Perilaku yang eksentrik dan
pemikiran magis)

Epidemiologi
Prevalensi: +- 7 %
Laki-laki > Perempuan

Contoh Kasus
Seorang ilmuan berumur 45 tahun
menghabiskan kebanyakan dari waktunya
untuk bekerja di lab dan menurut rekan
sejawatnya, ia tidak memiliki teman. Ia
tidak menunjukkan keinginan untuk
memiliki teman dan merasa puas dengan
kehidupan lajangnya. Tidak ada bukti-bukti
yang menunjukkan bahwa ia memiliki
gangguan cara berpikir.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Schizoid

GANGGUAN KEPRIBADIAN
SKIZOTIPAL

Definisi
Terdapat pola defisit dalam hubungan
sosial dan interpersonal, yaitu merasa
tidak nyaman dan kurang mampu
membina hubungan akrab, disertai
distorsi kognitif atau persepsi dan
perilaku yang eksentrik.
Bersifat pervasif, awitannya dewasa
muda, dan nyata dalam pelbagai
konteks atau situasi kehidupan

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan


Kepribadian Skizotipal

Pola defisit sosial dan interpersonal pervasif yang ditandai dengan


ketidaknyamanan mendadak dengan, dan berkurangnya kapasitas untuk,
hubungan yang dekat dan juga dengan distorsi kognitif serta persepsi dan
perilaku eksentrik yang dimulai pada masa dewasa awal dan ada dalam berbagai
konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) hal berikut ini:

Ide-ide referensi (tidak termasuk waham rujukan)


Keyakinan aneh atau pikiran magis yang memengaruhi perilaku dan tidak konsisten
dengan norma subkultural (cth., keyakinan pada tahayul, telepati, peramal, atau
indera keenam; pada anak dan dewasa, khayalan atau preokupasi yang bizar)
Pengalaman persepsi yang tidak biasa, termasuk ilusi yang berkaitan dengan tubuh
Pikiran dan pembicaraan yang aneh (cth., samar, berputar, metaforis, stereotipik, atau
terlalu terinci)
Kecurigaan atau gagasan paranoid
Afek menyempit atau tidak sesuai
Perilaku atau penampilan ganjil, eksentrik, atau aneh
Tidak memiliki teman dekat atau orang kepercayaan selain kerabat derajat pertama
Ansietas sosial yang berlebihan dan tidak menghilang dengan keakraban dan
cenderung disertai dengan rasa takut paranoid daripada penilaian negatif mengenai
diri sendiri

Tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan skizofrenia, gangguan mood


dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lainnya serta tidak disebabkan oleh
efek fisiologis langsung atau suatu keadaan medis umum
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan
pramorbid, cth., gangguan kepribadian skizotipal (pramorbid).

Diagnosis Banding
Skizofrenia tipe paranoid (Gejala
jelas psikosis)
Gangguan Kepribadian Skizoid
(Perilaku yang eksentrik dan
pemikiran magis (-))

Epidemiologi
Prevalensi: 3 %
Kembar Monozigot > Kembar Dizigot

Contoh Kasus
Seorang laki-laki berumur 35 tahun
mengenakan baju luar angkasa (Astronot)
setiap hari Selasa dan Kamis. Ia memiliki
beberapa komputer di ruang kerjanya yang
sudah ia atur agar dapat mendeteksi waktu
yang tepat untuk mengetahuai kapan
datangnya alien ke Bumi. Tidak ada bukti
yang menunjukkan bahwa ia memiliki
halusinasi auditorik maupun visual.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Schizotypal

GANGGUAN KEPRIBADIAN
ANTISOSIAL

Definisi
Pola perilaku pengabaian dan
pelanggaran pelbagai hak orang lain
Bersifat pervasif, berawal sejak usia
dewasa muda dan nyata dalam
pelbagai konteks.

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR untuk Gangguan Kepribadian


Antisosial

Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang
terjadi sejak usia 15 tahun, seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) hal
berikut:
Gagal mengikuti norma sosial yang sesuai perilaku patuh hukum, seperti yang
ditunjukkan dengan melakukan tindakan berulang yang dapat menjadi dasar
penangkapan
Penipuan, seperti yang ditunjukkan dengan berbohong berulang, menggunakan
nama palsu, atau melawan orang lain untuk keuntungan atau kesenangan pribadi
Impulsivitas atau kegagalan untuk memiliki rencana ke depan
Iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan dengan perkelahian dan
penyerangan fisik berulang
Mengabaikan keselamatan diri atau orang lain dengan ceroboh
Terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti yang ditunjukkan dengan
kegagalan berulang untuk memperthaankan perilaku kerja atau menghargai
kewajiban keuangan
Tidak ada rasa menyesal, seperti yang ditunjukkan dengan bersikap acuh terhadap
atau merasionalisasi perilaku menyakiti, salah memperlakukan, atau mencuri dari
orang lain

Orang tersebut sedikitnya berusia 18 tahun.


Terdapat bukti gangguan tingkah laku dengan onset sebelum usia 15 tahun.
Adanya perilaku antisosial tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan
skizofrenia atau episode manik.

Diagnosis Banding
Penyalahgunaan Obat-obat terlarang

Epidemiologi
Prevalensi: 3% pada laki-laki, 1%
pada perempuan
Sering terjadi pada pemukiman dan
lingkungan miskin dan di penjara.

Contoh Kasus
Seorang laki-laki berumur 30 tahun yang
sedang pengangguran sedang didakwa
untuk perampokan dan pembunuhan
kepada 3 lansia. Saat diinterogasi, lakilaki ini sangat memukau (Charming).
Pada masa mudanya, ia pernah ditahan
oleh polisi beberapa kali karena mencuri
mobil dan memukul anak lain.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Antisosial

GANGGUAN KEPRIBADIAN
AMBANG

Definisi
Bertindak impulsif tanpa
mempertimbangkan dampaknya,
afek atau emosinya tidak stabil dan
kurang pengendalian diri, dapat
menjurus kepada ledakan kemarahan
atau perilaku kekerasan

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan


Kepribadian Ambang

Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra-diri, dan afek,


serta impulsivitas yang nyata, yang dimulai saat masa dewasa awal dan
ada dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau
lebih) hal berikut:

Upaya gila untuk menghindari pengabaian khayalan ataupun sebenarnya. Catatan:


Tidak mencakup perilaku bunuh diri atau mutilasi-diri yang dimaksud di dalam Kriteria 5.
Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan intens ditandai dengan perubahan
antara idealisasi dan devaluasi yang ekstrem
Gangguan identitas: citra-diri atau rasa-diri yang secara menetap dan nyata tidak stabil
Impulsivitas pada sedikitinya dua area yang berpotensi merusak diri (cth., berbelanja, seks,
penyalahgunaan zat, menyetir dengan ceroboh, makan berlebih-lebihan). Catatan: Tidak
mencakup perilaku bunuh diri atau mutilasi-diri yang dimaksud di dalam Kriteria 5.
Perilaku, sikap, atau ancaman bunuh diri berulang, atau perilaku mutilasi-diri.
Ketidakstabilan afektif akibat reaktivitas mood yang nyata (cth., disforia episodik yang
intens, iritabilitas, atau ansietas biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari
beberapa hari)
Perasaan kosong yang kronis
Kemarahan intens yang tidak sesuai atau kesulitan untuk mengendalikan kemarahan (cth.,
sering menunjukkan kemarahan, terus-menerus marah, perkelahian fisik berulang)
Gagasan paranoid terkait-stres yang terjadi sementara atau gejala disosiatif berat

Diagnosis Banding
Skizofrenia (Gejala jelas psikosis)

Epidemiologi
Prevalensi: 1-2 %
Perempuan > Laki-laki

Catatan Penting
Nama Ambang (Borderline) diambil
dari sifat pasien yang dikategorikan
ambang antara Neurosis dan
Psychosis.

Contoh Kasus
Seorang mahasiswi kedokteran berumur 23
tahun mencoba untuk menyayat
pergelangan tangannya karena baru putus
dengan pacarnya yang baru saja menjadi
pacarnya selama 3 minggu. Dia
mengatakan bahwa mantannya itu
brengsek dan laki-laki itu hanya menyianyiakan waktunya saja. Ia sering merasa
bahwa ia hanya sendirian di dunia ini.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Ambang

GANGGUAN KEPRIBADIAN
HISTRIONIK

Definisi
Pola perilaku berupa emosionalitas
berlebih dan menarik perhatian
Bersifat pervasif, berawal sejak usia
dewasa muda, nyata dalam pelbagai
konteks.

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan


Kepribadian Histrionik
Pola pervasif emosionalitas yang berlebihan dan mencari
perhatian, dimulai pada masa dewasa awal dan muncul
pada berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan dengan
lima (atau lebih) hal berikut:
Tidak nyaman di dalam situasi saat ia bukanlah pusat perhatian
Interaksi dengan orang lain sering ditandai dengan perilaku merayu
secara seksual atau provokatif yang tidak tepat.
Menunjukkan pergeseran yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal
Terus-menerus menggunakan tampilan fisik untuk menarik perhatian
pada dirinya
Memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak rinci
Menunjukkan dramatisasi diri, teaterikal, dan ekspresi emosi yang
berlebihan
Mudah disarankan, yi., mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan
Menganggap hubungan lebih intim daripada yang sebenarnya

Diagnosis Banding
Gangguan Kepribadian Ambang
(Depresi dan kecenderungan untuk
bunuh diri)

Epidemiologi
Prevalensi: 2-3 %
Perempuan > Laki-laki

Contoh Kasus
Seorang wanita berumur 33 tahun datang
ke tempat praktek anda dengan pakaian
yang tidak biasa (Nyentrik), mengeluh
bahwa ia demam sampai merasa seperti
terbakar di neraka. Dengan hebohnya, ia
menceritakan bagaimana demam ini
mengganggu pekerjaannya sebagai
seorang guru.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Histrionik

GANGGUAN KEPRIBADIAN
NARSISISTIK

Definisi
Terdapat pola rasa kebesaran diri
atau merasa dirinya sangat penting
(dalam fantasi dan perilaku),
kebutuhan untuk dikagumi atau
disanjung, kurang mampu berempati.
Bersifat pervasif, berawal sejak usia
dewasa muda dan nyata dalam
pelbagai konteks.

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan


Kepribadian Narsisistik

Pola pervasif kebesaran (grandiosity) di dalam khayalan atau perilaku,


kebutuhan untuk dipuji, dan tidak punya empati, dimulai pada masa
dewasa awal dan ada dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan
oleh lima (atau lebih) hal berikut:

Memiliki rasa kebesaran akan pentingnya diri (cth., bakat dan pencapaian yang dibesarbesarkan, berharap dikenali sebagai orang superior tanpa pencapaian yang sepadan
Memiliki preokupasi akan khayalan mengenai keberhasilan, kekuatan, kecerdasan,
kecantikan atau cinta ideal yang tidak terbatas
Yakin bahwa ia spesial dan unik serta hanya dapat dimengerti oleh, atau harus
dikaitkan dengan oran (atau institusi) yang juga spesial atau juga memiliki status yang
juga tinggi
Mengharapkan pujian yang berlebihan
Memiliki rasa berhak; yi., harapan yang tidak beralasan untuk mendapatkan perlakuan
khusus yang menyenangkan atau kepatuhan automatis terhadap pengharapannya
tersebut.
Eksploitatif secara interpersonal; yi., mengambil keuntungan dari orang lain untuk
mendapatkan tujuannya sendiri
Tidak memiliki empati: tidak ingin mengenali atau mengidentifikasi perasaan dan
kebutuhan orang lain
Sering iri dengan orang lain atau yakin kalau orang lain iri padanya
Menunjukkan sikap atau perilaku arogan dan tinggi hati

Diagnosis Banding
Gangguan Kepribadian Antisosial
(Material)

Sama-sama suka mengeksploitasi orang


lain
Narsisistik (Status)

Epidemiologi
Prevalensi: <1 %

Contoh Kasus
Seorang CEO sebuah perusahaan berumur 48
tahun datang ke IGD setelah kecelakaan lalu
lintas. Ia tidak mau ditangani oleh residen dan
meminta agar kepala bagian bedah trauma
yang menanganinya, karena ia merupakan
aset vital terhadap perusahaan. Ia menelepon
beberapa rekan bisnisnya saat di IGD untuk
tetap maksimal dalam pekerjaannya.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Narsisistik

GANGGUAN KEPRIBADIAN
MENGHINDAR

Definisi
Adanya pola perasaan tidak nyaman
serta keengganan untuk bergaul
secara sosial, rasa rendah diri,
hipersensitif terhadap evaluasi
negatif.
Bersifat pervasif, awitan sejak
dewasa muda, nyata dalam pelbagai
konteks.

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Kepribadian


Menghindar
Pola pervasif inhibisi sosial, perasaan tidak adekuat, dan
hipersensitivitas terhadap evaluasi negatif, dimulai pada masa
dewasa awal dan muncul pada berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan dengan empat (atau lebih) hal berikut:
Menghindari aktivitas pekerjaan yang melibatkan kontak interpersonal
yang signifikan, karena takut akan kritik, ketidaksetujuan, atau penolakan
Tidak ingin terlibat dengan orang kecuali jika akan disukai
Menujukkan penahanan di dalam hubungan yang intim karena takut malu
atau konyol
Memiliki preokupasi akan dikritik atau ditolak di dalam situasi sosial
Terhambat di dalam situasi interpersonal yang baru karena rasa tidak
adekuat
Memandang dirinya secara sosial tidak layak, sebagai individu tidak
menarik, atau inferior dibandingkan orang lain
Biasanya sangat enggan mengambil risiko pribadi untuk terlibat di dalam
aktivitas baru karena mungkin memalukan

Diagnosis Banding
Gangguan Kepribadian Skizoid (lebih
memilih untuk menyendiri)
Fobia Sosial (Pada keadaan tertentu
seperti berbicara di depan umum,
dll.)

Epidemiologi
Prevalensi: 1-10 %

Contoh Kasus
Seorang tukang pos berumur 30 tahun
sangat jarang pergi keluar dengan rekan
sejawatnya. Ia sering membuat alasan ketika
rekan-rekan sejawatnya mengajaknya pergi,
karena ia takut rekan-rekan sejawatnya tidak
akan menyukainya. Ia berharap untuk pergi
dan bertemu dengan orang-orang baru tapi
menurut dirinya ia terlalu pemalu.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Menghindar

Catatan Penting
Pasien dengan Gangguan
Kepribadian Schizoid lebih memilih
untuk menyendiri. Sedangkan pasien
dengan Gangguan Kepribadian
Menghindar ingin berkumpul
bersama orang lain tetapi terlalu
takut tidak diterima.

GANGGUAN KEPRIBADIAN
DEPENDENT

Definisi
Suatu pola perilaku berupa kebutuhan
berlebih agar dirinya dipelihara, yang
menyebabkan seorang individu
berperilaku submisif, bergantung kepada
orang lain, dan ketakutan akan berpisah
dengan orang tempat ia bergantung.
Bersifat pervasif, berawal sejak usia
dewasa muda dan nyata dalam pelbagai
situasi.

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Kepribadian


Bergantung (Dependent)
Kebutuhan yang berlebihan dan pervasif untuk diurus yang
menghasilkan perilaku lengket dan patuh serta takut akan
perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan muncul pada
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan dengan lima (atau
lebih) hal berikut:

Memiliki kesulitan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa nasehat dan peyakinan
yang berlebihan dari orang lain
Membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk sebagian besar area
utama di dalam kehidupannya
Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan ketidaksetujuan dengan orang lain karena takut
kehilangan dukungan atau persetujuan. Catatan: Tidak termasuk rasa takut yang realistik
akan ganti rugi (retribusi)
Memiliki kesulitan untuk memulai suatu proyek atau melakukan sesuatu atas keinginan
sendiri (karena tidak percaya diri di dalam penilaian atau kemampuan, bukannya tidak
ada motivasi atau energi)
Berlama-lama untuk mendapatkan pengasuhan dan dukungan dari orang lain, sampai
pada tingkat sukarela melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan
Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena rasa takut yang berlebihan
tidak mampu mengurus dirinya sendiri
Segera mencari hubungan lain sebagai sumber perhatian dan dukungan jika suatu
hubungan berakhir
Memiliki preokupasi yang tidak realistik akan rasa takut ditinggalkan untuk mengurus
dirinya sendiri

Diagnosis Banding
Gangguan Kepribadian Ambang dan
Histrionik (Tidak bisa menjaga
sebuah hubungan sampai lama)
sama-sama bergantung pada
orang lain

Epidemiologi
Prevalensi: +- 1 %
Perempuan > Laki-laki

Contoh Kasus
Seorang laki-laki berumur 40 tahun yang
masih tinggal bersama orangtuanya
bingung untuk memutuskan bagaimana
mobilnya ingin diperbaiki. Sudah 3 tahun ini
ia pengangguran. Dulu saat bekerja, Ia
suka menelepon ayahnya beberapa kali
untuk menanyakan sesuatu yang tidak
begitu penting.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Dependen

GANGGUAN KEPRIBADIAN
OBSESIF-KOMPULSIF

Definisi
Pola perilaku berupa preokupasi dengan
keteraturan, peraturan, perfeksionisme,
bersifat ngotot, keras kepala, kontrol
mental, mengenyampingkan: fleksibilitas,
keterbukaan, efisiensi; sering pula tidak
dapat mengambil keputusan.
Bersifat pervasif, awitan sejak dewasa muda,
nyata dalam pelbagai konteks. Gambaran
inti: Pola pervasif dari perfeksionisme dan
bersifat kaku (tidak fleksibel).

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Kepribadian ObsesifKompulsif

Pola pervasif preokupasi dengan keteraturan, kesempurnaan, dan


pengendalian mental serta interpersonal, dengan mengorbankan
fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan
muncul pada berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan dengan empat
(atau lebih) hal berikut:
Preokupasi dengan hal yang rinci, peraturan, daftar, penyusunan, atau jadwal
sampai tingkat bahwa titik utama aktivitas tersebut menghilang
Menunjukkan kesempurnaan yang mengganggu penyelesaian tugas (cth., tidak
mampu menyelesaikan suatu proyek karena standar mereka yang terlalu kaku
tidak terpenuhi)
Sangat berlebihan mengabdi untuk pekerjaan dan produktivitas sehingga
menyingkirkan aktivitas menyenangkan serta persahabatan (bukan disebabkan
oleh kebutuhan ekonomik yang jelas)
Terlalu teliti, cemas, dan tidak fleksibel mengenai masalah moralitas, etika, atau
nilai (bukan disebabkan oleh identifikasi budaya atau agama)
Tidak mampu membuang barang bekas atau tidak berharga bahkan yang tidak
memiliki nilai sentimental
Enggan mendelegasikan tugas atau bekerja dengan orang lain kecuali mereka
menuruti cara mereka melakukannya
Mengadopsi gaya menggunakan uang yang kikir pada dirinya dan orang lain; uang
dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana di masa
mendatang
Menunjukkan kekakuan dan keras kepala

Diagnosis Banding
OCD (Ego-dystonic)

Epidemiologi
Prevalensi: tidak diketahui
Laki-laki > Perempuan
Sering terjadi pada anak sulung

Contoh Kasus
Seorang sekretasis berumur 40 tahun baru saja
dipecat karena ketidakmampuannya untuk
menyelesaikan suatu proyek dengan tepat waktu.
Menurutnya, proyek yang ia kerjakan tidak dalam
format yang tepat dan ia telah merevisi proyek
tersebut selama 6 kali sehingga proyek tersebut
tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Kejadian
seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya, tetapi
ia merasa hal ini dikarenakan ia tidak diberi waktu
yang cukup.
Pikirkan: Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif

Daftar Pustaka
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan and Sadocks Concise
Textbook Clinicals of Psychiatry, 2nd ed.
Philadelphia: Lippincott, Williams and Wilkins, 2004
Kusumawardhani, AA. Buku Ajar Psikiatri Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI, 2010.
Stead LG, Kaufman MS, et al. First Aid For The
Psychiatry Clerkship, 3rd ed. New York: McGraw-Hill,
2011
American Psychiatric Association. Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorder, 4th ed, text
rev. Washington, DC: 2000

Anda mungkin juga menyukai