Manajemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Gedung
Manajemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Gedung
UNIVE
AS
IT
ANG
AR
M
RS
70
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Sains
Nama
NIM
Program Studi
Jurusan
: Yugi Ardian A
: 4104000034
: Matematika
: Matematika
71
Pengolahan data yang cepat dan tepat semakin dapat diperoleh dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dengan
menggunakan komputer. Dengan komputer pula pekerjaan yang rumit dan
berulang-ulang dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan lebih
akurat. Pada permasalahan manjemen proyek misalnya, yang berkaitan
dengan penjadwalan pekerjaan yang berpengaruh secara langsung pada biaya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan
lintasan kritis pada manajemen proyek penjadwalan gedung asrama diklat
Depag Semarang dengan menggunakan Lindo. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui dan menganalisis cara menentukan lintasan kritis pada
penjadwalan proyek pembangunann gedung asrama diklat Depag Semarang
dengan menggunakan program Lindo (Linear Interactive Discrete Optimizer).
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari perencana
proyek Cv Espro yang menangani rencana penjadwalan proyek gedung
asrama diklat Depag Semarang pada bulan Maret 2004. Dari data tersebut
dapat dihitung lintasan kritisnya dengan membuat tahap-tahap
penyelesaiannya yaitu 1) menyusun daftar rencana kegiatan pelaksanaan
pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang, 2) menyusun network,
3) menyusun model matematika, 4) mengaplikasikan model matematika ke
dalam program lindo, serta 5) membaca hasil dan analisis keluaran lindo.
Hasil perhitungan dari manajemen proyek penjadwalan gedung
asrama diklat Depag Semarang dengan menggunakan lindo mendapatkan
lintasan kritis 28 minggu atau 189 hari dengan biaya Rp 1.449.572.574,40.
Hasil penghitungan Cv Espro hasil lintasan kritis 200 hari dengan biaya
Rp1.510.072.571,70. Dengan demikian hasil dengan menggunakan program
lindo lebih menguntungkan. Hal ini dapat diketahui dari penghematan waktu
11 hari dan penghematan biaya sebesar Rp 60.499.997,30.
Saran yang diberikan adalah Cv Espro mempertimbangkan untuk
menggunakan program Lindo dalam perhitungan penjadwalan proyek, serta
proses perkembangan pembangunan dalam skala hari agar dapat di kontrol
lebih teliti.
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi
dengan
judul
MANAJEMEN
PROYEK
PENJADWALAN
72
Hari
: Selasa
Tanggal
: 3 Mei 2005
Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Pembimbing Utama
Ketua Penguji
73
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Manajemen
Proyek Penjadwalan Pembangunan Gedung Dengan Memanfaatkan Program
74
75
9. Tak lupa ucapan terima kasih kepada orang tuaku; Drs. Bagyo Djoko
Atmodjo, M.Pd dan Sunarti, Bsc. Yang telah ikut berkorban dengan
perhatian penulis yang amat berkurang selama studi.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang
berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhirnya kepadaMu Allah dipanjatkan doa semoga mendapat ilmu yang
bermanfaat, amal yang baik dan rizki yang halal.
Semarang,
April 2005
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
76
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Permasalahan ....................................................................... 4
C. Penegasan Istilah ................................................................. 5
D. Batasan Permasalahan ..................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................... 6
G. Sistematika Skripsi .............................................................. 7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Proyek .............................................................. 10
B. Pengantar Lindo .................................................................. 14
C. Riset Operasi ....................................................................... 21
D. Model Optimasi ................................................................... 23
E. Model Network ................................................................... 23
F. Penjadwalan Proyek ............................................................ 30
G. Lintasan Kritis ..................................................................... 33
H. Program Linier ..................................................................... 34
I. Percepatan Proyek ............................................................... 37
77
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Masalah ............................................................ 49
B. Perumusan Masalah ............................................................ 49
C. Studi Literatur ..................................................................... 49
D. Observasi ............................................................................. 50
E. Analisis ................................................................................ 50
F. Penarikan Simpulan ............................................................ 51
BAB IV
BABV
PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................
B. Saran ....................................................................................
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
78
DAFTAR GAMBAR
79
DAFTAR LAMPIRAN
80
BAB I
PENDAHULUAN
81
segera kita ikuti dalam siaran berita atau kejuaraan sepakbola dapat kita
saksikan secara langsung dirumah tanpa harus di tempat pertandingan.
Kecendrungan yang sama juga terasa dalam perdagangan internasional,
yaitu dengan menguatnya interest antar negara. Dewasa ini, setidaknya dua
puluh persen dari barang-barang diproduksi secara lintas batas negara
(Wiryana 2002:3). Kiranya tidak perlu ditegaskan lagi, bahwa kecenderungan
yang serupa akan juga semakin dirasakan dalam bidang manajemen proyek.
Akan banyak proyek yang ditenderkan di suatu negara, ternyata dilaksanakan
oleh konsultan, kontraktor, dan manajemen proyek dari berbagai negara yang
berlainan.
Aplikasi matematika dapat dikembangkan dan dikaji melalui penelitian
operasional atau operation research (OR) yang merupakan suatu teknik untuk
memecahkan masalah optimasi. Banyak model riset operasi yang sudah
1
dikembangkan yang berhubungan dengan matematika. Salah satunya adalah
analisis jaringan yang merupakan pengembangan dari Program Linier. Teori
jaringan membahas persoalan dan pemecahan masalah manajemen proyek
yang menyangkut perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek.
Salah satu faktor penting dalam keberhasilan pengembangan penerapan
operation research adalah kemajuan yang terjadi pada teknologi informasi
(IT). Semenjak awal perkembanganya metodologi OR memerlukan proses
komputasi yang intensif. Perkembangan yang terjadi pada teknologi informasi
akhir-akhir ini telah mengakibatkan berbagai masalah yang sebelumnya tidak
dapat dipecahkan karena perhitungannya yang begitu rumit sekarang dapat
82
diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Di sisi lain berbagai masalah
yang muncul dari kasus-kasus OR memunculkan permasalahan baru yang
mengakibatkan arah penelitian di bidang teknologi tersebut.
Berawal dari sinilah peneliti tertarik untuk mempelajari program
komputer / aplikasi dibidang IT dengan pemecahan kasus program linier. Pada
bidang ilmu komputer peneliti tertarik pada program lindo karena akhir-akhir
ini perkembanganya sangat pesat dengan lahirnya Lindo Api 2 yang dapat kita
modifikasi sedemikian rupa sesuai dengan masalah yang kita hadapi (Liner
Programing Standart www.lindo.com/lindot.html). Program ini bermanfaat
pada penyelesaiaan program linier, terutama yang memuat banyak variabel.
Akan lebih sulit dilakukan kalau hanya dilakukan dengan metode simpleks
yang membutuhkan
ketelitian
dan
ketekunan
yang tinggi.
Dengan
83
B. PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan hasil analisis lintasan kritis pada penjadwalan proyek
pembangunan
gedung
asrama
diklat
Depag
Semarang
dengan
C. PENEGASAN ISTILAH
1. Program Lindo
84
85
D. BATASAN PERMASALAHAN
Manajemen proyek penjadwalan yang dikaji di sini adalah tentang
pengoptimalan / efisiensi proyek pembangunan asrama diklat Depag pada
tahun anggaran 2004.
E. TUJUAN PENELITIAN
Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan lintasan kritis pada
penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang
dengan memanfaatkan lindo;
2. Untuk membandingkan hasil analisis lindo yang dibandingkan dengan
hasil analisis kontraktor.
F. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian yang dilaksanakan, diharapkan hasilnya dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
1. Bagi Pendidikan ; dapat mempraktekan teknik penjadwalan di dunia nyata
dengan melihat keadaan di lapangan yang begitu rumit dan saling
mempengaruhi.
2. Bagi Institusi Depag ; memberikan referensi pertimbangan masa waktu
dan anggaran yang tersedia supaya lebih efektif dan efesien.
3. Bagi Pengembang Kontrak ; dapat menetapkan kegiatan mana yang
merupakan kegiatan kritis yang menentukan waktu penyelesaian seluruh
proyek sehingga dapat diketahui pada kegiatan mana harus bekerja keras
agar jadwal dapat terpenuhi.
86
G. Sistematika Skripsi
Penulisan skipsi ini secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, bagian
awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal memuat hal judul, abstrak,
halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian inti terdiri dari
lima bab. Adapun kelima bab tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bab I. Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini dikemukakan alasan pemilihan judul,
permasalahan, penegasan istilah, tujuan penelitian, dan sistematika skripsi.
87
5. Bab V. Penutup
Di dalam bab ini dikemukakan simpulan dan saran.
88
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Proyek
Dengan semakin kompleks dan rumit perkembangan dunia kita dengan mudah
menemukan contoh adanya proyek, baik itu skala besar maupun kecil, proyek
komersial, pelayanan umum atau proyek pemerintah. Sebagai contoh antara
lain proyek pembangunan jalan tol, pembangunan gedung, perencanaan sistem
informasi manajemen, dan lain-lain.
Mengapa pekerjaan-pekerjaan tersebut dinamakan proyek sementara kegiatankegiatan manusia yang lain seperti menamam padi, pembayaran gaji bulanan,
pelaksanaan kuliah di perguruan tinggi tidak disebut proyek? Budi Santoso
(2003) menjelaskan bahwa ciri proyek dapat dilihat dari tujuan, kompleksitas,
keunikan, siklus hidup, dan konflik sumberdaya yang terjadi seperti tidak
permanen dan ketidakbiasaan.
1. Tujuan
Suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu.
Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara
89
keseluruhan. Proyek biasanya cukup kompleks sehingga dibutuhkan koordinasi dan pengendalian terhadap setiap subsub pekerjaan dalam hal waktu, urutan pekerjaan dan biaya.
2. Kompleksitas
Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi organisasi (pemasaran, personalia , engineering , produksi, keuangan)
karena diperlukan bermacam-macam ketrampilan dan bakat dari berbagai disiplin ilmu dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan dalam proyek.
3. Keunikan
Setiap proyek mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya. Bahkan
dalam proyek yang rutin seperti pembangunan perumahan sering terjadi hal-hal baru karena beda lokasi seperti
pencaharian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas umum (listrik, air, telepon), pembebasan tanah dan lain-lain yang
membuat setiap proyek berbeda satu dengan yang lain. Suatu proyek adalah suatu pekerjaan yang sekali terjadi, tidak
pernah terulang dengan sama persis.
4. Siklus hidup
Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan, selama proses proyek akan melewati beberapa fase yang
disebut siklus hidup proyek. Tugas-tugas, organisasi, orang dan sumber daya lain akan berubah bila proyek memasuki
satu fase baru.
5. Tidak permanen
Proyek adalah aktifitas temporer. Organisasi sementara (panitia / Timpro) dibentuk untuk mengelola personalia,
material dan fasilitas untuk mencapai
tujuan tertentu, biasanya dalam jadwal tertentu, dan sekali tujuan tercapai, organisasi sementara tersebut akan dibubarkan
dan akan dibentuk organisasi baru untuk mencapai tujuan yang lain lagi.
6. Ketidakbiasaan (unfamiliar)
Proyek biasanya mengunakan metode / teknologi baru dan memiliki elemen yang tidak pasti dan beresiko. Kegagalan
suatu proyek bisa berakibat buruk bagi tim.
90
91
92
Proyek bersekala besar perlu manajemen dan perhitungan yang akurat. Salah
satu solusi untuk melakukan perhitungan yang akurat adalah menggunakan
program lindo. Program Lindo dapat dioperasikan dengan sistem Windows
dan keluarga Unix yang lain. Prosedur yang disajikan dalam skripsi ini
menggunakan sistem Windows. Menu utama pada program ini yaitu: File,
Edit, Solve, Report, Window, Help. Secara visual dapat dilihat pada Gambar 1
berikut.
93
94
95
Menu Report pada program Lindo ini adalah penyelesaian yang akan
dicari pada kasus optimasi. Penyelesaian tersebut dipecahkan secara
bertahap dan akan dicetak pada papan editor report. Pada menu report
terdapat beberapa pilihan sebagai berikut,
a. Solution, digunakan untuk mendapatkan solusi optimal dari
permasalahan program linier yang tersaji pada papan editor data.
b. Range, digunakan untuk menampilkankan hasil penyelesaian
analisis sensitivitas. Pada analisis sensitivitas yang ditampilkan
mencakup aspek allowable increase dan allowable decrease.
c. Parametric, digunakan untuk mengubah dan menampilkan hasil
hanya pada baris kendala tertentu saja.
d. Statistic, digunakan untuk mendapatkan laporan kecil pada papan
editor report.
e. Peruse, digunakan untuk menampilkan sebagian dari model atau
jawaban.
f. Picture, digunakan untuk menampilkan model dalam bentuk
matriks.
g. Basis Picture, digunakan untuk menampilkan text format dari nilai
basis dan disajikan sesuai urutan baris dari kolom.
h. Table, digunakan untuk menampilkan tabel simplek dari model
yang ada.
i. Formulation, digunakan untuk menampilkan model pada papan
editor data ke papan editor report.
96
97
98
Jika tidak ada keterangan maka software Lindo akan menganggap bahwa
semua variabel keputusan bernilai lebih besar atau sama dengan nol. Untuk
mencetak hasil optimasi, dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama,
simpan semua hasil optimasi pada papan editor report melalui program
pengolah kata
semua hasil olahan pada papan editor report melalui File Print.
C. Riset Operasi
Permasalahan yang dihadapi pada dunia industri, perdagangan, pemerintahan,
dan sebagainya semakin hari semakin komplek dan rumit. Dari permasalahan
tersebut diperlukan pengembangan dalam metodologi permecahan masalah
tersebut. Cara yang baik dalam memecahkannya menimbulkan kebutuhan
akan teknik-teknik riset operasi (operation research).
Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu
pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalahmasalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akirnya permasalahan tersebut
dapat dipecahkan secara optimal (Subagyo,1993:4).
Operation Research juga diartikan sebagai aplikasi metode ilmiah pada
permasalahan yang kompleks yang muncul dalam manajemen sistem yang
besar yang mungkin melibatkan manusia, mesin, material dan uang yang
ditemukan antara lain pada industri, bisnis, pemerintahan, dan pertahanan.
Penerapan riset operasi didasarkan pada kebutuhan untuk mengalokasikan
99
sumber daya yang terbatas sehingga lebih efektif dan efisien. Tujuan utama
adalah membantu manajemen menentukan kebijakan dan tindakan ilmiah.
Riset operasi merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah optimasi.
Dalam riset operasi yang dibahas meliputi dynamic programing, network
analis, markov chain, games theory, nonlinier programing, dan interger linier
programing.
Pada skripsi ini peneliti tertarik pada network analisis dengan pendekatan
program linier. Network analisis yang terdiri dari berbagai permasalahan
seperti transportasi, penugasan, rute terpendek, arus maksimum, dan
penjadwalan / manajemen proyek. Agar lebih khusus hanya akan dikaji
tentang penjadwalan proyek. Dalam penjadwalan proyek ini, akan dicari
bagaimana lintasan kritis dan biaya yang dikeluarkan. Dengan cara itu proyek
dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan pekerjaan yang tumpang
tindih. Dengan demikian proyek akan berjalan dengan baik.
Suatu model dikatakan baik jika model tersebut bermanfaat dalam menjawab
permasalahan yang menjadi perhatian. Hal ini perlu diperhatikan dalam
membangun model dalam Operations Research. Prinsip dasar itu sebagai
berikut.
1. Jangan membangun model yang rumit jika dapat dibuat model yang lebih
sederhana.
2. Jangan mengubah permasalahan agar cocok dengan teknik atau metoda
yang ingin digunakan.
100
D. Model Optimasi
Permasalahan optimasi merupakan permasalahan yang hampir dijumpai di
semua aspek kehidupan. Suatu bentuk khusus dari permasalahan optimasi,
adalah Linear Programming atau program linier. Program linier adalah
permasalahan optimasi, fungsi yang akan dioptimumkan merupakan suatu
penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi tujuan yang
dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar yaitu fungsi
tujuan berupa nilai maksimum contoh masalah keuntungan dan nilai terkecil
yaitu fungsi tujuan berupa nilai minimum contoh masalah biaya harus bersifat
linier dan kendalanya dapat diekspresikan dalam bentuk sejumlah persamaan
ataupun pertidaksamaan linier dalam variable atau peubahnya. Salah satu
101
8
1
5
Terminal
event
Initial
event
7
4
102
2.
103
yang
sama
diselesaikan.
Suatu
kejadian
harus
4.
104
105
E
3
4
3
3
106
3
4
6
L
N
Gambar 6. Kegiatan L merupakan pendahulu kegiatan M dan N
Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga
(sesuatu dengan anak panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari
lingkaran kejadian no. 4 ke lingkaran kejadian no. 5.
5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang
sama, maka kita tidak boleh menggambarkanya seperti dalam Gambar 7.
P
Q
31
32
R
32
Q
31
R
33
32
34
31
33
34
Gambar 8. Kegiatan P, Q dan R mulai dan selesai pada kejadian yang sama
107
Kegiatan
P = (31,32)
P = (32,34)
Q = (31,34) atau Q = (31,34)
R = (31,33)
R = (33,34)
Dalam hal ini tidak menjadi soal di mana saja diletakkannya
dummy-dummy tersebut, pada permulaan ataupun pada akhir kegiatankegiatan tersebut.
F. Penjadwalan Proyek
Setelah proyek dipecah-pecah menjadi paket-paket pekerjaan selanjutnya
dapat dibuat penjadwalanya. Yang perlu diperhatikan disini adalah waktu
pengerjaan tiap paket pekerjaan dan kejadian apa yang dihasilkan dari
serangkaian paket kerja tertentu.
Yang perlu dijadwalkan adalah aktivitas atau paket pekerjaan. Sedangkan
kejadian (events) dan lintasan kritis (milestone) hanyalah akibat dari
selesainya aktifitas. Jika orang mengerjakan pengecatan tembok maka itu
disebut aktifitas, mulai atau selesainya pengecatan adalah kejadian. Sedangkan
aktivitas pembebasan tanah akan menghasilkan milestone tersedianya lahan
untuk bangunan. Milestone digunakan untuk menandai telah selesainya
beberapa aktifitas yang kritis dan sulit.
Bagi manajemen puncak jadwal proyek mungkin tidak perlu sedetail apa yang
diperlukan oleh personel operasional di lapangan. Jadwal dari aktifitas besar
ini sering disebut jadwal induk proyek. Jadwal ini dikembangkan selama tahap
inisiasi dan dapat diperbarui setelah itu.
Penjadwalan pertama kali dikembangkan oleh Henry G yang sering disebut
Gantt charts. Diagram Grantt charts adalah hubungan antar aktifitas mana
108
yang harus mulai dulu dan aktifitas mana yang menyusulnya. Diagram
tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Minggu
Aktifitas
1 2
Mengumpulkan data
Training operator
Implementasi
10
Dokumentasi
3 4
5 6
7 8
Tabel 1. Grantt Chart dari suatu proyek SPC ( Statistical Proses Control )
(Sumber:Santoso;2003:56)
Untuk mengurai kekurangan-kekurangan dari Grantt charts maka disusunlah
sebuah jaringan kerja atau network. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan jaringan kerja adalah.
1. Macam-macam aktivitas yang ada;
2. Ketergantungan
antar
aktivitas,
mana
yang
lebih
dahulu
Ada dua pendekatan dalam hal menggambarkan diagram jaringan kerja, yang
pertama, kegiatan digambarkan dengan simpul (node), Activity On Node
(AON). Sedangkan perstiwa atau event, diwakili oleh anak panah.
109
x
Anak panah
A
ES
LS
Simpul
n : nomer kejadian
A : nama aktivitas
anak panah : aktivitas
simpul
: kejadian
A
110
111
DUNIA NYATA
DUNIA MATEMATIKA
Masalah kongkret
Model Matematika
Abtraksi
Operasi/manipulasi
Jawaban masalah
Secara kongkrit
Jawaban Model
Penafsiran
112
113
114
I. Percepatan Poyek
115
Program dan arahkan pada Winston, dilanjutkan kearah Lindo dan diklik
seperti Gambar 11 berikut.
116
117
Keterangan
Aktifitas Yang
Waktu
Mendahului
(Hari)
Perijinan
Pondasi
Ps.dinding bata
10
D1
Listrik Stentral
Atap
Lepa luar
Cat luar
H,D1
Lepa dalam
E,G
Cat Dalam
Lantai
D2
Dummy N
L,D2
118
(F,6)
X6
X4
(H,7)
(D,4)
(D1,0)
(E,7)
X8
X5
(I,9)
(G,5)
X7
X10
(K,8)
(L,5)
(N,6)
X9
X11
(J,2)
X13
(M,4)
X11
(D2,0)
119
120
121
122
123
hari mulai adari awal proyek, dan seterusnya. Pada bukan lintasan
kritis dapat berkurang atau dipercepat sampai tak hingga ditunjukkan
dengan infinity.
Pada manajemen pembangunan proyek analisis sensitivitas kurang bermanfaat
karena proses dilalukan sekali. Berbeda dengan yang dilalukan secara
berulang-ulang seperti proses produksi, trasnsportasi, dan lain sebagainya.
124
X1
(A,2)
X2
(B,4)
X3
(C,10)
(F,6)
X6
X4
(H,7)
(D,4)
(D1,0)
(E,7)
X8
X5
(I,9)
(G,5)
X7
X10
(K,8)
(L,5)
(N,6)
X9
X11
(M,4)
X11
(D2,0)
(J,2)
X13
125
126
BAB III
127
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini atau langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut.
A. Identifikasi Masalah
Dalam tahap awal, peneliti membaca dan menelaah sumber-sumber
pustaka antara lain buku-buku, jurnal, serta kajian
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah diperlukan agar permasalahan dalam penelitian
ini jelas dan tidak melebar sehingga mempermudah pemecahan masalah demi
tercapainya tujuan penelitian. Berdasarkan ide atau gagasan yang diperoleh
pada tahap sebelumnya, dirumuskan masalah manjemen proyek penjadwalan
pembangunan gedung asrama diklat dengan lindo.
C. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan telaah pustaka yaitu pengkajian terhadap
sumber pustaka yang relevan dan berhubungan dengan permasalahan. Peneliti
juga mencari informasi melalui Teknologi Informasi (TI) guna mendorong
bahan-bahan sebagai teori pendukung dalam pemecahan masalah.
50
128
D. Observasi
Pada tahap ini dilakukan survei dan pengumpulan data pada CV Espro
selaku kontraktor pembangunan gedung asrama Diklat Depag. Juga ditunjang
oleh data lain yang didapat dari Departemen Agama setempat.
E. Analisis
Dalam tahap ini dilakukan pengkajian data berdasarkan sistem
manajemen proyek yang berlangsung dengan hasil analisis optimasi proyek
dengan mengunakan lindo,khususnya yang berkaitan mencari lintasan kritis
pada penjadwalan proyek.
Penentuan solusi program lindo untuk masalah penjadwalan proyek
meliputi enam langkah yaitu:
1. Menyusun dan menterjemahkan permasalahan yang ada ke dalam bentuk
daftar rencana kegiatan,
2. Menyusun networknya,
3. Menyusun dan menterjemahkan dari daftar rencana kegiatan ke dalam
bentuk model matematika,
4. Menuliskan model matematika ke dalam bentuk dualnya pada papan edit
lindo,
5. Menentukan penyelesaian masalah,
6. Membaca dan menterjemahkan hasil atau solusi yang diperoleh dari
keluaran lindo untuk menjawab permasalahan yang ada.
129
F. Penarikan Simpulan
Dilakukan penarikan simpulan berdasarkan penelitian dengan cara
membandingkan penjadwalan proyek pembanguna gedung asrama diklat
Depag Semarang oleh CV Espro dengan Kurva S dengan program lindo.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
130
Hasil Penellitian
Pada Penelitian ini akan ditentukan penjadwalan manajemen
pembangunan proyek gedung asrama dengan mengunakan program Lindo.
Dalam penggunaan program Lindo syarat yang harus ada adalah model
matematika yang meliputi fungsi tujuan dan fungsi kendala.
Berdasarkan kelengkapan yang ada pada CV Espro dalam proyek
pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang meliputi data Time
Schedule, Rencana Angaran Biaya, Rencana Waktu Pelaksanaan, dan Gambar
Gedung. Dari data tersebut akan disusun gambar network dari proyek
pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang disajikan dalam
Lampiran 6 dan disuusun daftar rencana aktifitas pelaksanaan pembangunan
gedung diklat Depag Semarang yang disajikan dalam tabel 3.
Dari tabel 3 diketahui bahwa proyek tersebut melibatkan berbagai macam
kegiatan membangun,yang sering disebut dengan aktifitas. Aktifitas proyek
pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang sangat banyak, jika
dijabarkan
seluruhnya
akan
membuat
model
menjadi
rumit
dan
maka
aktifitas yang sejenis dan berkaitan digabungkan. Hal ini dilakukan dalam
rangka menyusun suatu model dari permasalahan kongkret. Adapun aktifitas53
aktifitas yang menyangkut pembangunan gedung asrama diklat Depag
Semarang meliputi 11 aktifitas yang berbeda disajikan dalam lampiran.
Aktifitas yang kecil atau yang hanya memerlukan waktu pendek tidak masuk
dalam penyusunan network. Adapun yang masuk dalam penyusunan network
adalah 11 aktifitas pokok yaitu: (1) persiapan, (2) pekerjaan tanah / urugan,
131
(3) pekerjaan pasangan dan pondasi, (4) pekerjaan beton, (5) pekerjaan rangka
atap dan plafond, (6) pekerjaan almunium, kaca, pintu dan jendela, (7)
pekerjaan alat penggantung dan besi, (8) pengecatan, (9) pekerjaan Instalasi
listrik, (10) pekerjaan sanitasi dan instalasi air, (11) pekerjaan lantai dan
infrastuktur disajikan dalam lampiran.
Semua aktifitas yang akan dilakukan perlu diketahui waktu masing-masing
serta syarat aktifitas tersebut dapat dilakukan dalam lampiran. Perhitungan
manajemen proyek penjadwalan pembangunan gedung asrama diklat Depag
Semarang dengan bantuan program Lindo dapat dilakuan dalam beberapa
tahap.
Tahap pertama menyusun sebuah network berdasarkan data rencana waktu
pelaksanaan yang disajikan dalam lampiran 6.
Tahap kedua, menyusun tabel aktifitas dari pekerjaan membagun gedung
asrama diklat Depag Semarang yang disajikan pada Tabel 3 berikut ini.
1.
Nama Pekerjaan
Persiapan
Aktifitas yang
Waktu
mendahului
Minggu
Aktivitas
X1
Notasi
A-B
132
2.
3.
4.
X2
X1
B-C
X3
X1
B-D
X4
X2
C-E
X5
X1
B-F
6.
X6
X3
D-G
7.
Plester
X7
X1
B-H
8.
Mainan Menara
X8
X2
C-I
9.
Dummy
X9
X4
E-I
10.
Dummy
X10
X7
H-I
11.
Dummy
X11
X6
G-I
Pekerjaan Beton
12.
X12
X1
B-J
13.
B.Bertulang Stoof
X13
X12
J-K
14.
X14
X5
F-L
15.
X15
X12
J-M
16.
B.Bertulang Lante
X16
X8,X9,X10,X11
I-N
17.
X17
X13
K-O
18.
B.Bertulang Balok
X18
X15
M-P
X19
X13
K-AI
X20
X13
K-AJ
21.
Dummy
X21
X20
AJ-AI
X22
X15
M-AL
23.
Saluran U20
X23
X15
M-AM
24.
Dummy
X24
X22
Al-AM
25.
Dummy
X25
X19,X21
AI-N
26.
Dummy
X26
X23,X24
AM-N
Pekerjaan Beton
27.
X27
X16,X25,X26
N-Q
28.
Dummy
X28
X18
P-O
29.
Dummy
X29
X28
O-Q
133
30.
Beton Tangga
X30
X14
L-R
Baja Siku 70
X31
X27,X29
Q-S
32.
Baja Siku 60
X32
X27,X29
Q-T
33.
X33
X31
S-U
34.
Dummy
X34
X30
R-T
35.
X35
X32,X34
T-V
36.
X36
X33
U-W
37.
Plafon
X37
X33
U-X
38.
Dummy
X38
X35
V-W
39.
Listplang
X39
X36,X38
W-Y
40.
X40
X36,X38
W-Z
Penangkal Petir
X41
X33
U-AK
42.
Dummy
X42
X37
X-Y
43.
Dummy
X43
X41
AK-Y
Mur,baut,begel,Dll
X44
X39,X42,X43
Y-AA
45.
Dummy
X45
X40
Z-AA
X46
X44,X45
AA-AB
47
X47
X46
AB-AC
X48
X46
AB-AD
49.
X49
X46
AB-AE
50.
X50
X48
AD-AF
Lantai Kramik
X51
X46
AB-AO
52.
X52
X47
AC-AP
53.
Dummy
X53
X50
AF-AO
54.
Dummy
X54
X52
AP-AE
55.
Dummy
X55
X49,X54
AE-AO
X56
X51,X53,X55
AO-AH
Pekerjan Cat
56.
134
57.
Dummy
X57
X56
AH-AG
58.
X58
X51,X53,X55
AO-AG
X3
X6
X11
X16
X27
X31
X33
X36
135
X39
X44
AA
X46
AA
AB
X51
AB
AO
X58
AO
AG
136
selesai.
i. X39 yaitu pekerjan lisplang setelah minggu ke 18 atau setelah
pekerjaan atap dan bubungan genteng kramik berglasur selesai.
j. X44 yaitu pemasangan mur, baut, begel setelah minggu ke 20 atau
setelah pekerjan lisplang selesai.
k. X46 yaitu pekerjaan pemasangan Kusen, Roster, dan daun jendela
setelah minggu ke 21 atau setelah pemasangan mur, baut, begel
selesai
l. X51 yaitu pekerjaan pemasangan lantai keramik setelah minggu ke
24 atau pekerjaan pemasangan Kusen, Roster, dan daun jendela
selesai.
m. X58 yaitu pekerjaan cat tembok dan plafon setelah minggu ke 26
atau setelah pekerjaan pemasangan lantai keramik selesai.
n. Selesai Total yaitu setelah minggu ke 28 atau setelah pekerjaan cat
tembok dan plafon selesai dikerjakan.
2. Value menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk melintasi aktivitas
tersebut. Akhir aktivitas menunjukkan lamanya waktu penyelesaian dalam
proyek tersebut, yaitu ditunjukkan AG dengan nilai 28 yang nilainya sama
137
PEMBAHASAN
Analisis manjemen proyek pembangunan gedung asrama diklat Depag
Semarang yang dipergunakan oleh Cv Espro.
Majemen proyek pembangunan gedung asrama diklat Depag
Semarang yang dipergunakan oleh Cv Espro yaitu menggunakan analisa
kurva S. Dengan mengunakan kurva S kita mengetahui bobot setiap
aktivitas dari total angaran yang diserap. Kita juga mengetahui prestasi
mingguan dari aktivitas minguan pada saat itu, jadi kita mengetahui
jumlah dana yang paling menyerap proses pembangunan gedung asrama
diklat Depag berdasarkan RAB (Rekapitulasi Anggaran Biaya) diperoleh
dari Cv Espro dalam lampiran 3. Penyelesaian proyek memakan waktu
200 hari dengan biaya total Rp. 1.510.072.000,00 ( Satu milyar lima ratus
sepuluh juta tujuh puluh dua ribu rupiah)
Analisa manajemen penjadwalan proyek pembangunan gedung diklat Depag
Semarang dengan menggunakan program Lindo.
138
139
BAB V
PENUTUP
Pada penellitian ini atau langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut.
G. Simpulan
140
H. Saran
63 sebagai berikut.
Saran-saran yang dapat dikemukakan adalah
a. Dalam pembuatan network dan daftar aktivitas dibuat sejelas mungkin
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam membuat model matematika dan
dalam program Lindo harus teliti dan lengkap agar semua syarat yang
dinginkan dapat tercapai.
141
65
DAFTAR PUSTAKA
Badri, Sofwan. 1997. Dasar-dasar Network Planing. Jakarta: PT Rika Cipta.
Dimyati, Tjutju Tarliah & Ahmad. 1999. Operation Research Model-Model
Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Lindo.
Lindo
6.1
Liner
.http://www.lindo.com/lindot.html
Programing
(2 januari 2005)
Standart
142
2000.
Dasar-Dasar
Operations
Research.
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi Suatu Pengantar, Edisi kelima. Jakarta:
Bina Rupa Aksara.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . 1997.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Wiryana, Made & Chistianto. 2001.Manajemen Proyek Berbasis Internet,
Jakarta PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Lampiran 3.
Model Matematika dari Manajemen Proyek Pembangunan Gedung Asrama Diklat
Depag Semarang
Fungsi Tujuan yaitu mencari jalur terpanjang.
Min AG-A
Fungsi Kendala yaitu aktivitas yang melalui tiap-tiap lintasan. serta nonnegatif
71
X1) B-A 1
X2) C-B 2
X3) D-B 2
X4) E-C 1
X5) F-B 2
X6) G-D 2
X7) H-B 3
X8) I-C 2
X9) I-E 0
X10) I-H 0
X11) I-G 0
X12) J-B 2
X13) K-J 3
X14) L-F 5
X15) M-J 3
X16) N-I 3
X17) O-K 5
X18) P-M 5
X19) AI-K 2
X20) AJ-K 1
X21) AI-AJ 0
X22) AL-M 1
72
X23) AM-M 1
X24) AM-AL 0
X25) N-AI 0
X26) N-AM 0
X27) Q-N 4
X28) O-P 0
X29) Q-O 0
X30) R-L 3
X31) S-Q 2
X32) T-Q 2
X33) U-S 2
X34) T-R 0
X35) V-T 1
X36) W-U 2
X37) X-U 3
X38) Y-AK 0
X39) Y-W 2
X40) Z-W 2
X41) AK-U 1
X42) Y-X 0
X43) Y-AK 0
X44) AA-Y 1
73
X45) AA-Z 0
X46) AB-AA 3
X47) AC-AB 1
X48) AD-AB 1
X49) AE-AB 2
X50) AF-AD 1
X51) AO-AB 2
X52) AP-AC 1
X53) AO-AF 0
X54) AE-AP 0
X55) AO-AE 0
X56) AH-AO 1 X57) AG-AH 0
X58) AG-AO 2
A,B,...,AP 0.
Lampiran 4.
ii
Min AG-A
ST
X1) B-A>=1
X2) C-B>=2
X3) D-B>=2
X4) E-C>=1
X5) F-B>=2
X6) G-D>=2
X7) H-B>=3
X8) I-C>=2
X9) I-E>=0
X10) I-H>=0
X11) I-G>=0
X12) J-B>=2
X13) K-J>=3
X14) L-F>=5
X15) M-J>=3
X16) N-I>=3
X17) O-K>=5
X18) P-M>=5
X19) AI-K>=2
X20) AJ-k>=1
ii
iii
X21) AI-AJ>=0
X22) AL-M>=1
X23) AM-M>=1
X24) AM-AL>=0
X25) N-AI>=0
X26) N-AM>=0
X27) Q-N>=4
X28) O-P>=0
X29) Q-O>=0
X30) R-L>=3
X31) S-Q>=2
X32) T-Q>=2
X33) U-S>=2
X34) T-R>=0
X35) V-T>=1
X36) W-U>=2
X37) X-U>=3
X38) Y-AK>=0
X39) Y-W>=2
X40) Z-W>=2
X41) AK-U>=1
X42) Y-X>=0
iii
iv
X43) Y-AK>=0
X44) AA-Y>=1
X45) AA-Z>=0
X46) AB-AA>=3
X47) AC-AB>=1
X48) AD-AB>=1
X49) AE-AB>=2
X50) AF-AD>=1
X51) AO-AB>=2
X52) AP-AC>=1
X53) AO-AF>=0
X54) AE-AP>=0
X55) AO-AE>=0
X56) AH-AO>=1
X57) AG-AH>=0
X58) AG-AO>=2
END
iv
Lampiran 5
Laporan Hasil Peritungan Dengan Program Lindo
LP OPTIMUM FOUND AT STEP
46
28.00000
VARIABLE
VALUE
REDUCED
COST
AG
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
28.000000
0.000000
1.000000
3.000000
3.000000
5.000000
3.000000
5.000000
4.000000
5.000000
3.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
K
L
M
N
O
P
AI
AJ
AL
AM
Q
R
S
T
U
6.000000
8.000000
6.000000
8.000000
11.000000
11.000000
8.000000
8.000000
8.000000
8.000000
12.000000
14.000000
14.000000
14.000000
16.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
vi
V
W
X
Y
AK
Z
AA
AB
AC
AD
AE
AF
AO
AP
AH
15.000000
18.000000
20.000000
20.000000
17.000000
21.000000
21.000000
24.000000
25.000000
25.000000
26.000000
26.000000
26.000000
26.000000
28.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
ROW
SLACK OR
SURPLUS
X1)
X2)
X3)
X4)
X5)
X6)
X7)
X8)
X9)
X10)
X11)
X12)
X13)
X14)
X15)
X16)
X17)
X18)
X19)
X20)
X21)
X22)
DUAL
PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
0.000000
1.000000
vi
-1.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
vii
X23)
X24)
X25)
X26)
X27)
X28)
X29)
X30)
X31)
X32)
X33)
X34)
X35)
X36)
X37)
X38)
X39)
X40)
X41)
X42)
X43)
X44)
X45)
X46)
X47)
X48)
X49)
X50)
X51)
X52)
X53)
X54)
X55)
X56)
X57)
X58)
NO. ITERATIONS=
1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
3.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
3.000000
0.000000
1.000000
0.000000
0.000000
3.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-1.000000
46
vii
viii
VARIABLE
AG
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
AI
AJ
AL
AM
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
AK
Z
AA
AB
AC
AD
AE
AF
AO
CURRENT
COEF
1.000000
-1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
ALLOWABLE
INCREASE
INFINITY
INFINITY
INFINITY
0.000000
INFINITY
0.000000
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
0.000000
0.000000
INFINITY
0.000000
INFINITY
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
INFINITY
0.000000
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
0.000000
INFINITY
INFINITY
0.000000
INFINITY
INFINITY
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
INFINITY
viii
ALLOWABLE
DECREASE
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
ix
AP
AH
ROW
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
X31
X32
X33
X34
X35
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
ix
X36
X37
X38
X39
X40
X41
X42
X43
X44
X45
X46
X47
X48
X49
X50
X51
X52
X53
X54
X55
X56
X57
X58
2.000000
3.000000
0.000000
2.000000
2.000000
1.000000
0.000000
0.000000
1.000000
0.000000
3.000000
1.000000
1.000000
2.000000
1.000000
2.000000
1.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
0.000000
2.000000
INFINITY
1.000000
3.000000
INFINITY
1.000000
3.000000
1.000000
3.000000
INFINITY
1.000000
INFINITY
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
INFINITY
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
1.000000
INFINITY
1.000000
INFINITY
INFINITY
1.000000
INFINITY
17.000000
INFINITY
INFINITY
1.000000
INFINITY
24.000000
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
0.000000
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
1.000000
ii
P
AL
X24=0
X18=5
X22=1
X28=0
X23=2
AM
AJ
AI
X19=2
X53=0
X42=0
X26=0
X48=1
X33=2
X25=0
AF
AD
X21=0
X29=0
X13=3
X50=1
X17=5
X20=1
X15=3
AH
X37=3
X57=0
C
X12=2
X8=2
X2=2
X45=0
X31=2
X27=4
B
X1=1
X4=1
X32=2
X9=0
X3=2
W
X36=2
X7=3
X7=3
X10=0
X39=2
F
X14=5
X35=1
AP
X54=0
R
X30=3
Lintasan Kritis Proyek Pembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang Hasil Olahan Lindo
ii
X55=0
X47=1
X52=1
AC
AG
X58=2
AE
AK
X34=0
AO
X44=1
X38=0
AB
X49=2
X11=0
AA
X41=1
X5=2
X6=2
X43=0
X51=2
X46=3
X16=3
X56=1
X40=2
iii
P
AL
X24=0
X18=5
X22=1
X28=0
X23=2
AM
AJ
AI
X19=2
X53=0
X42=0
X26=0
X48=1
X33=2
X25=0
AF
AD
X21=0
X29=0
X13=3
X50=1
X17=5
X20=1
X15=3
AH
X37=3
X57=0
C
X12=2
X8=2
X2=2
X45=0
X31=2
X27=4
B
X1=1
X4=1
X3=2
W
X36=2
X7=3
X7=3
X32=2
X9=0
X39=2
F
X14=5
X35=1
AP
R
X30=3
iii
X55=0
X47=1
X52=1
AC
AG
X58=2
AE
AK
X34=0
AO
X44=1
X38=0
AB
X49=2
X11=0
AA
X43=0
X5=2
X6=2
X41=1
X10=0
X51=2
X46=3
X16=3
X56=1
X40=2
X54=0