Manuel Mahasiswa Endokrin
Manuel Mahasiswa Endokrin
KETERAMPILAN KLINIK
SISTEM
ENDOKRIN DAN METABOLISME
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2013
ISI
BUKU PANDUAN KERJA
KETERAMPILAN KLINIK
SISTEM
ENDOKRIN DAN METABOLISME
NO.
1.
2.
3.
JUDUL
Keterampilan Memeriksaan Kelenjar Tiroid
Keterampilan Mengukur Tebal Lipatan
Kulit
Keterampilan mengukur Lingkar Pinggang
HALAMAN
1 sd 5
6 sd 9
10 sd 13
KETERAMPILAN
MELAKUKAN PEMERIKSAAN KELENJAR
TIROID
PENGERTIAN
Keterampilan melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid dirancang untuk
menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pemeriksaan
(palpasi) kelenjar tiroid secara baik dan benar.
TUJUAN
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
dapat mengetahui letak kelenjar tiroid dengan benar
dapat melakukan persiapan pada orang yang diperiksa dengan benar
dapat melakukan cara pemeriksaan kelenjar tiroid dengan benar
dapat menentukan apakah orang yang diperiksa tersebut mengalami
pembesaran kelenjar tiroid atau tidak
dapat mengetahui cara-cara penggolongan tingkat pembesaran kelenjar
tiroid dengan benar
INDIKASI
pada penderita GAKIN
pada ibu hamil dan anak sekolah di daerah rawan defisiensi yodium
pada penderita yang mengalami pembesaran kelenjar di daerah leher
METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
ACUAN
Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah kearah distal ( leher depan
bagian bawah). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan mana yang bukan bisa
dilihat pada gerakan menelan. Pada gerakan menelan kelenjar akan ikut
terangkat ke atas.
Berbentuk sepe rti kupu-kupu,
Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus.
Isthmus menutupi cincin trachea 2 dan 3,
kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal sehingga
pada saat menelan kelenjar tiroid terangkat ke arah cranial
Tanda-tanda pembesaran kelenjar tiroid
Normal : kedua lobus kelenjar lebih kecil dari ruas ibu jari klien.
Tingkat IB
Tingkat II
Tingkat III
TANDA-TANDA
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
jika pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak walaupun leher pada
posisi tengadah maksimum dan pembesaran kelenjar tiroid teraba
ketika dipalpasi.
pembesaran kelenjar tiroid terlihat jika leher pada posisi tengadah
maksimum dan pembesaran kelenjar teraba ketika dipalpasi.
pembesaran kelenjar tiroid terlihat pada posisi kepala normal dari
jarak 1 meter.
pembesaran kelenjar tiroid tampak nyata dari jarak jauh (5-6 meter).
BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan
Waktu
# 1. Pengantar
# 2. Bermain Peran, Tanya
& Jawab
5 menit
30 menit
115 menit
Total waktu
150 menit
Deskripsi
Pengantar
1. Dua orang dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan
pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid.
Satu orang dosen sebagai orang yang
melakukan pemeriksaan dan yang lain
sebagai orang yang diperiksa.
Mahasiswa menyimak/mengamati
peragaan dengan menggunakan
Penuntun Belajar
2. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang aspekaspek yang penting
3. Mahasiswa dibagi menjadi pasanganpasangan. Seorang mentor diperlukan
untuk mengamati 3 pasangan.
4. Setiap pasangan berpraktek melakukan
pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid
(seorang mahasiswa menjadi orang
yang melakukan pemeriksaan dan yang
lainnya menjadi orang yang diperiksa)
secara serempak.
5. Mentor berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
6. Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
( Digunakan oleh Peserta )
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
3.
agar
Palpasi
1.
Berdirilah di belakang klien, lalu letakkanlah dua jari
telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing
lobus kelenjar tiroid yang letaknya beberapa sentimeter
di bawah jakun.
2.
Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di daerah
kelenjar tiroid.
(Perabaan (palpasi) jangan dilakukan dengan tekanan
terlalu keras atau terlalu lemah. Tekanan terlalu keras
akan mengakibatkan kelenjar masuk atau pindah ke
bagian belakang leher, sehingga pembesaran tidak
teraba. Perabaa terlalu lemah akan
mengurangi
kepekaan perabaan
D. MELAKUKAN CUCI TANGAN
1.
Lakukanlah cuci tangan rutin setelah menyelesaikan
pemeriksaan
E.
MENENTUKAN
TINGKAT
PEMBESARAN
KELENJAR TIROID
1.
Gunakanlah kriteria pada acuan untuk menentukan
derajat pembesaran tiroid.
KETERAMPILAN
MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT (TLK)
DALAM MENENTUKAN STATUS GIZI CARA
ANTROPOMETRIK
PENGERTIAN
Keterampilan mengukur tebal lipatan kulit (TLK) dirancang untuk menyiapkan
mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pengukuran tebal lipatan kulit
secara baik dan benar dalam menentukan status gizi cara antropometrik.
TUJUAN
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
dapat melakukan persiapan alat
dapat mengetahui tempat-tempat pengukuran TLK dengan benar
dapat melakukan pengukuran TLK dengan benar
dapat mengetahui nilai standar TLK tricep
dapat mengetahui rumus penentuan status gizi cara antropometrik TLK
dapat mengetahui penilaian status gizi cara antropometrik TLK
dapat menentukan derajat obesitas dengan menggunakan rumus densitas
tubuh
INDIKASI
Pada penderita dewasa yang kekurangan gizi
Pada penderita dewasa yang kelebihan gizi
Pada penderita dewasa yang tidak dapat diukur BB maupun TB misalnya pada
keadaan koma
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
ACUAN
Nilai Standar TLK Tricep :
Untuk laki-laki : 12,5 mm sedangkan untuk perempuan : 16,5 mm
Rumus penentuan Status Gizi (SG) :
% SG = TLK diukur/TLK standar x 100%
BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan
Waktu
# 1. Pengantar
# 2. Bermain Peran, Tanya
& Jawab
5 menit
30 menit
115 menit
Total waktu
150 menit
Deskripsi
Pengantar
1. Dua orang dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan
Pengukuran Tebal Lipatan Kulit
(TLK). Satu orang dosen sebagai
pengukur dan yang lain sebagai orang
yang diukur. Mahasiswa
menyimak/mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
Belajar
2. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang
aspek-aspek yang penting
1. Mahasiswa dibagi menjadi pasanganpasangan. Seorang mentor diperlukan
untuk mengamati 3 pasangan.
2. Setiap pasangan berpraktek
melakukan pengukuran tebal lipatan
kulit (seorang mahasiswa menjadi
pengukur dan yang lainnya menjadi
orang yang diukur) secara serempak
3. Mentor berkeliling diantara
mahasiswa dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
4. Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN PENGUKURAN TEBAL
LIPATAN KULIT (TLK) DALAM PENENTUAN
STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK
( Digunakan oleh Peserta )
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
3
3
KETERAMPILAN
MENGUKUR LINGKAR PINGGANG
PENGERTIAN
Keterampilan mengukur lingkar pinggang dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar
mampu dan terampil dalam melakukan pengukuran lingkar pinggang secara baik dan
benar.
TUJUAN
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
dapat melakukan persiapan alat
dapat mengetahui tempat-tempat pengukuran lingkar pinggang dengan benar
dapat melakukan cara pengukuran lingkar pinggang dengan benar
dapat mengetahui nilai standar lingkar pinggang.
INDIKASI
pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk deteksi dini dan mencegah obesitas
sentralis yang sangat erat hubungannya dengan penyakit jantung
pada wanita dan pria dewasa
METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
ACUAN
Nilai Standar Normal ukuran lingkar pinggang
Untuk laki-laki: 90 cm sedangkan untuk perempuan : 80 cm
BUKU ACUAN
-------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002
Waktu
# 1. Pengantar
# 2. Bermain Peran, Tanya
& Jawab
5 menit
30 menit
115 menit
Total waktu
150 menit
Deskripsi
Pengantar
1. Dua orang dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan
Pengukuran lingkar pinggang. Satu
orang dosen sebagai pengukur dan
yang lain sebagai orang yang diukur.
Mahasiswa menyimak/mengamati
peragaan dengan menggunakan
Penuntun Belajar
2. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang aspekaspek yang penting
3. Mahasiswa dibagi menjadi pasanganpasangan. Seorang mentor diperlukan
untuk mengamati 3 pasangan.
4. Setiap pasangan berpraktek melakukan
pengukuran lingkar pinggang (seorang
mahasiswa menjadi pengukur dan yang
lainnya menjadi orang yang diukur)
secara serempak
5. Mentor berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
6. Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
PELATIHAN BELAJAR
KETERAMPILAN PENGUKURAN
LINGKAR PINGGANG
( Digunakan oleh Peserta )
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
3
3