Skrining Resep
Skrining Resep
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tuberkulosis, MTB,
atau TB (singkatan
BAB II
SKRINING RESEP
II.1 Resep
Poli/ruangan : Anak
P.I.S.A
:
Nama dokter: Dr.Agustina Rante
Poli/ruangan : Anak
P.I.S.A
:
Nama dokter: Dr.Agustina Rante
No. V
ndet
R/ INH 300 mg tab
No. LX
ndet
No.
XV
/ 1 dd I tab
R/ Histapan
20 mg
Mucos
20 mg
Salbutamol
1,5 mg
Mf. Pulv da In Caps dtd No. XV
/ 3 dd Caps I
Skrining Resep
JENIS SKRINING
PERSYARATAN
KETERANGAN
ADMINISTRASI
Nama dokter
Tanggal penulisan resep
TTD / paraf dokter
Nama pasien
Alamat pasien
Umur pasien
Jenis kelamin
BB pasien
Nama obat jelas
Kekuatan sediaan jelas
Jumlah obat jelas
Cara pemakaian Jelas
Lain-lain
KESESUAIAN FARMASETIK
Bentuk sediaan
Dosis
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Iya
Iya
Iya
Iya
Potensi
Stabilitas
Inkompaktibilitas
Cara pemakaian
Lama pemberian
PERTIMBANGAN KLINIS
Adanya alergi
ESO
9 bulan
Adanya rasa gatal dikarenakan adanya
batuk berdahak
Saat mengkonsumsi obat dapat
mengakibatkan air seni menjadi warna
merah
Interaksi
Kesesuaian dosis
Rimfampisin :
B. Peracikan
Obat rimfapicin dan INH diberikan langsung kepada pasien karena berupa
tablet. Sedangkan Histapan,mucos,salbutamol diracik untuk dibuat XV kapsul
sesuai permintaan dari Resep.
C. Etiket
D. Informasi Obat
JENIS INFORMASI
Cara pemakaian obat
KETERANGAN
Rimfapisin tab : diminum 1 x sehari 1 tab 1 jam
sebelum makan. Jika dimulai minum pagi hari
utk hari berikutnya harus minum pagi hari terus
sampai pengobatan selesai agar dapat berefek
secara maksimal.
INH : diminum 1 x sehari 1 tab. INH beda
dengan rimfapisin. Jika rimfapisin diminum
sebelum makan maka INH diminum setelah
makan.
Untuk racikan kapsul : diminum 3 x sehari 1
Jangka waktu
langsung
Rutin selama 9 bulan tidak boleh terputus
pengobatan
E. Konseling
A (Apoteker) ; P (Pasien)
P
A
kurang mengerti?
: kenapa rimfapisin diminum sebelum makan bu?
: agar rimfapicin dapat mmeberikan efek terapi yang maksimal pak
supaya anak bapak cepat sembuh. O iya. Obat kapsul yang kami
berikan berefek untuk mengurangi rasa gatal karena dahak anak
bapak dan juga mengurangi dahaknya serta memberikan kelegaan
bagi nafas anak bapak yang mungkin akan sulit bernafas
begitu?
: dalam obat ini ada obat antibiotik pak. Anak bapak harus minum
sampai tuntas dan jangan sempat terputus. Karena antibiotik akan
membunuh bakteri yang ada di dalam tubuh anak bapak. Jika anak
bapak tidak minum secara rutin, nanti bakterinya akan kebal
sehingga obat itu tidak mempan lagi dan tidak dapat memberikan
kesembuhan bagi anak bapak. Kekebalan bakteri tersebut disebut
: oh iya pak. Jika anak bapak mengkonsumsi obat ini, anak bapak
akan mengeluarkan air seni berwarna merah bata. Tapi bapak tidak
perlu kahawatir karena itu hanyalah efek samping dari obat ini dan
tidak akan membahayakan anak bapak.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil skrining resep yang telah dilakukan, terdapat obat Rimcur paed
dan Rimacfasid paed dan racikan kapsul : Histapan, mucos, salbutamol. Namun
resep ini diganti dengan Rimfapicin 450 mg dan INH 300 mg sedangkan racikan
kapsul tetap.
Disini akan dibahas tentang komposisi, indikasi, efek samping, dan dosis
masing dari obat-obat yang terdapat dalam resep.
RIMCURE PAED TABLET
HISTAPAN TABLET
Komposisi
Mebhydrolin napadysilate 50 mg pertablet.
Indikasi
Reaksi alergi.
Perhatian
- Glaukoma sudut sempit.
- Kehamilan.
- Retensi urin, pembesaran prostat.
- Pasien dengan lesi fokal pada kulit otak.
- Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
- Sensitifitas silang terhadap obat-obat terkait.
Interaksi obat : alkohol, depresan susunan saraf pusat, antikolinergik, MAOI
(penghambat mono amin oksidase).
Efek Samping
- Sedasi.
- Gangguan lambung-usus.
- Efek antimuskarinik.
- Hipotensi, kelemahan otot, tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang dari luar),
euforia (keadaan emosi yang gembira berlebihan), sakit kepala.
- Perangsangan pada susunan saraf pusat.
- Reaksi alergi.
- Kelainan darah.
Kemasan
Box @ 100 tablet.
Dosis
- Dewasa : 100-300 mg.
- Anak-anak : 100-200 mg.
Diberikan setiap hari dalam dosis terbagi (dibagi menjadi beberapa kali
pemberian dalam sehari).
Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Ambroxol 30 mg
Indikasi:
Penyakit saluran napas akut dan kronis yang disertai sekresi bronkial yang
abnormal, khususnya pada eksaserbasi dan bronkitis kronis, bronkitis asmatik,
asma bronkial.
Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap ambroksol.
Komposisi:
Tiap
tablet
mengandung
ambroksol
hidroklorida
30
mg.
Dosis:
Dewasa: sehari 3 kali 1 tablet. Anak-anak 5 - 12 tahun : sehari 3 kali 1/2 tablet.
Anak-anak 2 - 5 tahun : sehari 3 kali 7,5 mg
Anak-anak di bawah 2 tahun : sehari 2 kali 7,5 mg Dosis dapat dikurangi menjadi
1 kali sehari, untuk pengobatan yang lama. Harus diminum sesudah makan.
Efek Samping:
Ambroksol umumnya ditoleransi dengan baik.
Efek samping yang ringan pada saluran pencernaan dilaporkan pada beberapa
pasien. Reaksi alergi.
Interaksi Obat:
Kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan, terutama yang
berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk
sindroma bronkitis (glikosida jantung, kortikosterida, bronkapasmolitik, diuretik
dan antibiotik).
Perhatian:
Pemakaian pada kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan.
Pemakaian selama menyusui keamanannya belum diketahui dengan pasti.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (di bawah suku 30 derajat Celcius) dan tempat kering,
terlindung dari cahaya.
Jenis: Tablet
Salbutamol
Indikasi
Kejang bronkus pada semua jenis asma bronkial, bronkitis kronis dan
emphysema.
Komposisi
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2 mg
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 4 mg
Tiap sendok takar (5ml) mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan
salbutamol 2 mg
Cara Kerja
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor B2
adrenergik terutama pada otot bronkus. Golongan B2 agonis ini merangsang
produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek
perifer,
gugup,
hiperaktif,
epitaksis
(mimisan),susahtidur.
Interaksi Obat
Over dosis
Hypokalemia.
Rifampicin 450 mg
DATA OBAT,
Deskripsi:
Rifampisina adalah antibiotika oral yang mempunyai aktivitas bakterisida
terhadap Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium leprae. Mekanisme
kerja rifampisina dengan jalan menghambat kerja enzim DNA-dependent RNA
polymerase yang mengakibatkan sintesa RNA mikroorganisme dihambat. Untuk
mempercepat penyembuhan dan mencegah resistensi kuman selama pengobatan,
rifampisina sebaiknya dikombinasikan dengan antituberkulosis lain seperti INH
atau Etambutol. Dengan antibiotika lain rifampisina tidak menunjukkan resistensi
silang.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung rifampisina 450 mg.
Indikasi:
1. Tuberkulosis, sebaiknya dikombinasikan dengan antituberkulosis lain untuk
mempercepat penyembuhan dan mencegah resistensi kuman.
2. Lepra, tipe lepromatous, dimorfus dan tipe lain yang resisten atau intoleran
terhadap antileprotik lain.
Dosis:
Dewasa: 600 mg atau 10 20 mg/kg BB sehari, untuk penderita gangguan fungsi
hati dosis tidak boleh lebih dari 8 mg/kg BB sehari.
Anak-anak: 10 20 mg/kg BB sehari, maksimum 600 mg sehari.
Pemberian obat 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
Kemasan:
Ktk 100
Dari hasil skrining resep diperoleh data bahwa Rimcur paed dan Rimacfasid paed
diganti dengan Rimfapisin 450 mg dan INH 300 mg. Hal ini dikarenakan komposisi dari
Rimcur paed dan Rimacfasid paed sama-sama mengandung Rimfampisin dan INH. Untuk
menghindari dosis double atau dosis ganda, maka Rimcur paed dan Rimacfasid paed
diganti dengan Rimfapisin dan INH. Selain itu pemberian dosis yang terlalu besar untuk
anak-anak berumur 9 tahun. Kemungkinan dokter memberikan dosis demikian karena
ditinjau dari berat badan pasien. Kemungkinan berat badan pasien memadai untuk
mengkonsumsi dosis tersebut. Diberikan dosis demikian agar obat dapat memberikan
efek yang maksimal bagi pasie agar penyembuhan dapat berjalan dengan lancar.
Rimfapisin dan INH adalah antibiotik yang diberikan kepada pasien Tuberkulosis
(TB) yang harus diminum secara rutin selama 9 bulan tanpa putus-putus. Pasien harus
meminumnya secara rutin jika sempat terputus, maka obat tidak akan memberikan efek
terapi. Karena obat tersebut adalah antibiotik yang dapat membunuh bakteri sehingga
harus diminum secara rutin dan patuh agar bateri tersebut tidak akan mengalami
resisitensi yaitu kekebalan bakteri.
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang
memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman. Sedangkan resistensi
adalah suatu keadaan dimana tubuh sudah tidak mempan lagi dengan antibiotik.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil skrinign resep yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Rimcur Paed dan Rimacfasid Paed memiliki komposisi yang sama yaitu sama
sama mengandung Rimfapicin dan INH. Oleh karena itu Rimcur Paed dan
Rimacfasid Paed diganti dengan Rimfapicin dan INH agar tidak terjadi dosis
ganda yang bisa saja menyebabkan toksisitas bagi pasien. Dalam resep ini juga
diberikan obat dengan dosis tinggi padahal pasien baru berusia 9 tahun. Dokter
mmemberikan dosis yang tinggi mungkin karena pasien memiliki berat badan
yang besar yang sesuai dengan dosis yang telah diberikan.
Dari skrining resep yang dilakukan, diketahui bahwa pasien menderita
penyakit Tuberkulosis (TB).
SKRINING RESEP
DOKUMENTASI PELAYANAN RESEP
DI SUSUN OLEH :
SUDIRMAN
ARWIN ARDIN
HUSEN
ROHMAT FAJAR
AHMAD KAMAL
FARDILA DESTIARA
DESI PUSPITASARI
NUNIK OKTILIA .P
SYAHRUL PRATAMA
RAFIQA
ABDUL RAHMAN