Anda di halaman 1dari 4

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.

Kemukakan pengertian akhlaq berdasarkan asal katanya! (C)


Sebutkan pengertian akhlaq dalam bahasa arab menurut salah seorang tokoh sufi! (B)
Kemukakan perbedaan prinsip objek kajian antara ilmu akhlaq dengan syariah! (A)
Kemukakan persamaan essensial antara Akhlaq, Etika dan Moral! (A)
Nilai apa yang dipakai mengukur nilai (baik-buruknya) akhlaq? (B)
Beri contoh akhlaq baik dan akhlaq buruk (yang merupakan motiv) (C/B/A)
Apa yang diukur (baik-buruknya) dalam kajian ilmu akhlaq, perilaku atau motifnya? (C)
Kemukakan dalil naqli yang terkait dengan (perintah/ larangan) akhlaq baik/ buruk! (A)
Apa yang dimaksud dengan konsep berikut: hak, kewajiban, kebebasan, tanggung-jawab, dan
keutamaan? (C/B/A)
Kemukakan hubungan antara hak/ kewajiban/kebebasan/ tanggung-jawab/ keutamaan dengan status/
peran seseorang! (A)
Motif-motif apa yang membatasi kebebasan seseorang dalam hidup? (A)
Beri contoh motif (Akhlaq) rasulullah tentang kewajiban muslim berikut haditsnya (B)
Apa saja yang mempengaruhi baik buruknya akhlaq seseorang? (A)
Kemukakan metode-metode peningkatan akhlaq secara komprehensif! (A)
Jelaskan hubungan aqidah dan syariah terhadap akhlaq seseorang! (A)
Beri contoh hubungan: Iman (aqidah) Akhlaq (motif) Amal (syariah)! (B/A)
Adakah hubungan aliran kalam dengan sikap berakhlaq (motif-motif)? Beri contoh! (B)
Beri contoh hubungan antara aliran kalam dengan metode peningkatan akhlaq (tasawuf) (B)
Beri Contoh hubungan antara madzhab fiqih dengan aliran metode peningkatan akhlaq (bertasawuf) (B
Jelaskan makna konsep-konsep berikut: ikhlas, sabar, adil, tawakkal, ifafah; ananiyah, riya, fujur, thogho,
zhalim! (C/B/A)
Kemukakan pengertian Tasawuf menurut asal katanya, lalu simpulkan! (C/B/A)
Kemukakan pengertian tasawuf menurut pendapat pelaku tasawuf (Sufi)! B)
Kemukakan pengertian Tasawuf dari kacamata ilmiah yang meliputi karakteristiknya! (A)
Kemukakan dalil naqli yang sering dipandang mendasari perilaku bertasawuf! (A)
Mengapa berkembang Tasawuf/ ilmu tasawuf? Jelaskan asal- usulnya! (A)
Apakah Tasawuf dapat dipandang Islami? (padahal tidak ada jaman Rasulullah) (B)
Kemukakan tujuan utama bertasawuf dari segi akhlaq berikut dalil naqlinya! (A)
Haruskah meningkatkan akhlak metodenya dengan cara bertasawuf? Jelaskan alasannya! (B)
Berikan gambaran komprehensif hubungan antara Tasawuf dengan aqidah, syariah dan akhlaq secara
fungsional! (A)
Kemukakan hubungan akibat (aliran) aqidah dan syariah pada jenis-jenis tasawuf! (A)
Apa yang dimaksud dengan Tasawuf Falsafi Akhlaqi dan Amali? Jelaskan dan beri contoh tema pokok
masing-masing jenis tasawuf tersebut! (A)
Kemukakan contoh urutan maqomat dalam tasawuf Akhlaq! (C )
Apa yang dimaksud dengan Zuhud? (C)
Mungkinkah zuhud dilaksanakan pada zaman sekarang ini? Jelaskan alasan dan dalil naqli yang
mendukung pendapat anda! (A)
Apa yang dimaksud dengan Fana pada realitas mutlak? Berikan contohnya! (A)
Apa yang dimaksud dengan Takholly, Tahally dan Tajally? (B)
Apa yang dimaksud dengan Tarikat dalam konteks ilmu keislaman? (A)
Kemukakan pokok-pokok ajaran Tarikat! (B)
Beri Contoh Nama Tarikat yang dikenal dan dianggap islami (mutabaroh) (C)
Kemukakan komponen pokok Tarikat! (B)
Apakah Tarikat bersifat pelengkap syariat atau merupakan bidah? Jelaskan alasannya! (A)
Bolehkan orang menjadi muslim tanpa harus bertasawuf ? Jelaskan! (B/A)
Bolehkan orang bertasawuf tanpa masuk Tarikat yang sudah ada? Jelaskan! (B/A)
Bolehkan orang bertarikat dengan cara-cara metodologis dan ritual yang tidak ada dasar fiqih
(syariat)nya? Jelaskan alasannya! (B/A)
Bolehkan orang memilih miskin, tidak menikah, atau mengasingkan diri dengan alasan untuk bertaqorrub
kepada Allah? Jelaskan alasannya! (A)
Apa yang dimaksud dengan Fakir dalam konsep tasawuf? (B)
Apa yang dimaksud dengan Hulul, Ittihad dan wihdatul wujud? (A)
Apa yang menjadi ukuran suatu Tarikat dianggap menyimpang dari ajaran Islam? Jelaskan alasannya!(A)
kemukakan beberapa dalil naqli (al-Quran atau Hadits) yang berkaitan dengan keharusan mendekatkan
diri/ menyatukan diri dengan Allah! (A)
Kira-kira, kriteria apa saja yang harus ada pada seseorang agar ia dapat anda sebut seorang SUFI?
Rumuskan secara sistematis secara garis besar! (A)

CONTOH SOAL-SOAL/ PERTANYAAN MATERI AKHLAQ TASAWUF (2014)


1. Kemukakan pengertian akhlaq berdasarkan asal katanya! (C)
2. Sebutkan pengertian akhlaq dalam bahasa arab menurut salah seorang tokoh sufi! (B)
3. Kemukakan perbedaan prinsip objek kajian antara ilmu akhlaq dengan syariah! (A)
4. Kemukakan persamaan essensial antara Akhlaq, Etika dan Moral! (A)
5. Nilai apa yang dipakai mengukur nilai (baik-buruknya) akhlaq? (B)
6. Beri contoh akhlaq baik dan akhlaq buruk (yang merupakan motiv) (C/B/A)
7. Apa yang diukur (baik-buruknya) dalam kajian ilmu akhlaq, perilaku atau motifnya? (C)
8. Kemukakan dalil naqli yang terkait dengan (perintah/ larangan) akhlaq baik/ buruk! (A)
9. Apa yang dimaksud dengan konsep berikut: hak, kewajiban, kebebasan, tanggung-jawab, dan
keutamaan? (C/B/A)
10. Kemukakan hubungan antara hak/ kewajiban/kebebasan/ tanggung-jawab/ keutamaan dengan status/
peran seseorang! (A)
11. Motif-motif apa yang membatasi kebebasan seseorang dalam hidup? (A)
12. Beri contoh motif (Akhlaq) rasulullah tentang kewajiban muslim berikut haditsnya (B)
13. Apa saja yang mempengaruhi baik buruknya akhlaq seseorang? (A)
14. Kemukakan metode-metode peningkatan akhlaq secara komprehensif! (A)
15. Jelaskan hubungan aqidah dan syariah terhadap akhlaq seseorang! (A)
16. Beri contoh hubungan: Iman (aqidah) Akhlaq (motif) Amal (syariah)! (B/A)
17. Adakah hubungan aliran kalam dengan sikap berakhlaq (motif-motif)? Beri contoh! (B)
18. Beri contoh hubungan antara aliran kalam dengan metode peningkatan akhlaq (tasawuf) (B)
19. Beri Contoh hubungan antara madzhab fiqih dengan aliran metode peningkatan akhlaq (bertasawuf) (B
20. Jelaskan makna konsep-konsep berikut: ikhlas, sabar, adil, tawakkal, ifafah; ananiyah, riya, fujur, thogho,
zhalim! (C/B/A)
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.

Kemukakan pengertian Tasawuf menurut asal katanya, lalu simpulkan! (C/B/A)


Kemukakan pengertian tasawuf menurut pendapat pelaku tasawuf (Sufi)! B)
Kemukakan pengertian Tasawuf dari kacamata ilmiah yang meliputi karakteristiknya! (A)
Kemukakan dalil naqli yang sering dipandang mendasari perilaku bertasawuf! (A)
Mengapa berkembang Tasawuf/ ilmu tasawuf? Jelaskan asal- usulnya! (A)
Apakah Tasawuf dapat dipandang Islami? (padahal tidak ada jaman Rasulullah) (B)
Kemukakan tujuan utama bertasawuf dari segi akhlaq berikut dalil naqlinya! (A)
Haruskah meningkatkan akhlak metodenya dengan cara bertasawuf? Jelaskan alasannya! (B)
Berikan gambaran komprehensif hubungan antara Tasawuf dengan aqidah, syariah dan akhlaq secara
fungsional! (A)
Kemukakan hubungan akibat (aliran) aqidah dan syariah pada jenis-jenis tasawuf! (A)
Apa yang dimaksud dengan Tasawuf Falsafi Akhlaqi dan Amali? Jelaskan dan beri contoh tema pokok
masing-masing jenis tasawuf tersebut! (A)
Kemukakan contoh urutan maqomat dalam tasawuf Akhlaq! (C )
Apa yang dimaksud dengan Zuhud? (C)
Mungkinkah zuhud dilaksanakan pada zaman sekarang ini? Jelaskan alasan dan dalil naqli yang
mendukung pendapat anda! (A)
Apa yang dimaksud dengan Fana pada realitas mutlak? Berikan contohnya! (A)
Apa yang dimaksud dengan Takholly, Tahally dan Tajally? (B)
Apa yang dimaksud dengan Tarikat dalam konteks ilmu keislaman? (A)
Kemukakan pokok-pokok ajaran Tarikat! (B)
Beri Contoh Nama Tarikat yang dikenal dan dianggap islami (mutabaroh) (C)
Kemukakan komponen pokok Tarikat! (B)
Apakah Tarikat bersifat pelengkap syariat atau merupakan bidah? Jelaskan alasannya! (A)
Bolehkan orang menjadi muslim tanpa harus bertasawuf ? Jelaskan! (B/A)
Bolehkan orang bertasawuf tanpa masuk Tarikat yang sudah ada? Jelaskan! (B/A)
Bolehkan orang bertarikat dengan cara-cara metodologis dan ritual yang tidak ada dasar fiqih
(syariat)nya? Jelaskan alasannya! (B/A)
Bolehkah orang memilih miskin, tidak menikah, atau mengasingkan diri dengan alasan untuk bertaqorrub
kepada Allah? Jelaskan alasannya! (A)
Apa yang dimaksud dengan Fakir dalam konsep tasawuf? (B)
Apa yang dimaksud dengan Hulul, Ittihad dan wihdatul wujud? (A)
Apa yang menjadi ukuran suatu Tarikat dianggap menyimpang dari ajaran Islam? Jelaskan alasannya!(A)
kemukakan beberapa dalil naqli (al-Quran atau Hadits) yang berkaitan dengan keharusan mendekatkan
diri/ menyatukan diri dengan Allah! (A)
Kira-kira, kriteria apa saja yang harus ada pada seseorang agar ia dapat anda sebut seorang SUFI?
Rumuskan secara sistematis secara garis besar! (A)

2. a. Lengkapi ayat ini pada bagian yang kosongnya:

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun
dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan
jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu
menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
Kedua ayat ini adalah lanjutan ayat-ayat sebelumnya yang mendorong Mukmin memberikan infak di jalan Allah Swt.
Infak yang diterima dan ditolak oleh Allah Swt dijelaskan dalam bentuk dua perumpamaan. Perbuatan seorang yang riya
memberikan infak untuk menunjuk-nunjuk diumpamakan seperti tanah lembut dan batinnya umpama batu keras yang
tidak bisa tumbuh di atasnya sebarang tumbuhan. Biarpun manfaat infaknya sampai kepada orang lain, namun tidak
berpengaruh terhadap dirinya dan ia tidak mendapatkan manfaatnya. Dan perbuatan orang yang dilakukan untuk Allah,
bukan untuk dirinya dan masyarakat, ia memberi infak dengan tulus, umpama benih yang disemaikan di dataran subur
yang memberi hasil. Hujan yang turun, baik lebat maupun gerimis, bukan saja membersihkan tanah dan benih tersebut,
bahkan menjadi sumber kesuburan bagi kedua-duanya; karena tanah yang baik akan menyedot air hujan tadi dan
memberikan manfaat kepada akar tumbuh-tumbuhan dan menguatkannya.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:?
1. Amalan atau perbuatan yang baik akan bernilai ketika disertakan dengan niat yang bersih dan tidak diikuti dengan
perbuatan yang jelek.
2. Keridhaan Allah menguatkan sifat baik dalam jiwa manusia dan khidmat kepada makhluk merupakan motivasi yang
baik.
3. Menunjuk-nunjuk dan perbuatan riya adalah tanda tidak mempunyai iman yang sebenar kepada Tuhan dan hari
Kiamat.

b. Dari ayat tersebut coba uraikan bagian mana/ kata apa, yang merupakan:
1) kajian ilmu Fiqih/ Syariah Islam/ amalnya: ____________________________;
2) kajian ilmu Tauhid/ Iman: _____________________________;
3) kajian ilmu Akhlak/ Ihsan: _____________________________;

Al fajr
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.

177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikatmalaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orangorang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orangorang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak bertanah). mereka
tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[168] mereka Ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula
mendapat pahala di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai