Anda di halaman 1dari 20

Pendidikan Agama Islam

ETIKA, MORAL, dan AKHLAQ


(Aktualisasi Akhlaq Dalam Kehidupan Sehari hari)

Disusun oleh :
NAMA NIM
Jahira Hannifah 210210012
M. Raihan Afiq 210210021
Shafira Dinda Permatasari 210210055

INSTITUT BISNIS INFORMATIKA KESATUAN


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini

Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Yudin Taqyudin,
S.Kom.I., M.Sos. pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Yudin Taqyudin, S.Kom.I., M.Sos. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama
Islam yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami memohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Bogor, 18 Mei 2022

ii
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Akhlak........................................................................................................................3
1. Pengertian Akhlak................................................................................................3
2. Ciri-Ciri Akhlak...................................................................................................3
3. Aktualisasi Akhlaq Dalam Kehidupan Sehari hari..............................................4
4. Macam-Macam Akhlak Kepada Allah................................................................8
5. Contoh Aqidah Akhlak kepada Allah SWT........................................................8

B. Etika .........................................................................................................................11
1. Pengertian Etika..................................................................................................11
2. Macam-Macam Etika..........................................................................................12
3. Peran dan Fungsi Etika........................................................................................12
4. Aktualisasi Etika Dalam Kehidupan Sehari – hari..............................................13

C. Moral
1. Pengertian Moral.................................................................................................14
2. Macam-Macam Moral.........................................................................................15
3. Faktor yang Mempengaruhi Moral......................................................................15

BAB III

A. Kesimpulan……………….………………………..................................................16

Daftar Pustaka………………………………………....................................................17

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : akhlaq, etika, moral dan
lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya kesadaran akhlak dan
pendirian manusia terhadap Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu


menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat
dari cara bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masing-
masing individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal
dan eksternal tiap-tiap individu.

Etika berkaitan dengan norma, kesopanan, dan tingkah laku. Etika termasuk bagian filsafat
meliputi hidup baik, seseorang berbuat baik, dan menginginkan hal-hal yang baik dalam
hidupnya. Nilai moral dan kesopanan masuk dalam tingkah laku dan perilaku manusia. Dalam
bahasa Inggris, Ethics yaitu segala tindakan yang harus dilakukan oleh manusia sesuai dengan
moral pada umumnya.

Moral dalam Islam identik dengan akhlak (budi pekerti) ialah satu kondisi atau sifat yang
sudah meresap dalam jiwa dan telah menjadi kepribadian dan dari sanalh timbul berbagai
macam perbuatan yang dilakukan secara spontan tanpa dibua dan tanpa melalui pemikiran.

Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk.Disitulah membedakan
halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa
melakukan.Itulah hal yang khusus manusiawi.Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan
buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya
manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu,
sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan.Sehingga sebagai subjek yang
mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.

1
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian akhlak, etika dan moral ?
2) Apa macam-macam akhlak, etika dan moral?
3) Bagaimana Aktualisasi Akhlaq, etika dan moral Dalam Kehidupan Sehari hari ?
4) Dalil apakah yang menjelaskan tentang akhlak ?

C. Tujuan
1) Untuk Mengetahui Pengertian dari akhlak, etika dan moral.
2) Untuk macam-macam akhlak, etika dan moral.
3) Untuk Aktualisasi Akhlaq, etika dan moral Dalam Kehidupan Sehari hari.
4) Untuk mengetahui Dalil yang menjelaskan tentang akhlak.

D. Manfaat

1) Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan,
khususnya mengenai akhlak, etika dan moral dan dapat memantapkan teori untuk
mahasiswa.

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Penulis

Dapat manambah wawasan dan memperluas pengetahuan mengenai akhlak, etika dan
moral dalam Pendidikan Agama Islam.

b) Bagi Pembaca

Diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu dan pengembangan ilmu mengenai


akhlak, etika dan moral.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. AKHLAK
1. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari kata “khuluq” yang artinya perang atau tabiat. Dan dalam
kamus besar bahasa Indonesia, kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau
kelakuan. Dapat di definisikan bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah, spontan tanpa di pikirkan dan di renungkan lagi.
Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang
secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan
spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik
atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah,
santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau
akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik
dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul.

‫ق‬ِ ُ‫ان أَثْقَ ُل مِ ْن ُحس ِْن ْال ُخل‬


ِ َ‫ض ُع فِي ْالمِ يز‬َ ‫ش ْيءٍ يُو‬ َ ‫سلَّ َم يَقُو ُل َما مِ ْن‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ع ْن أَبِي الد َّْردَاءِ قَا َل‬
َّ ِ‫سمِ ْعتُ النَّب‬
َ ‫ي‬ َ
ِ‫ص ََلة‬َّ ‫ص ْو ِم َوال‬
َّ ‫ب ال‬
ِ ِ‫صاح‬ ِ ُ‫ب ُحس ِْن ْال ُخل‬
َ َ‫ق لَيَ ْبلُ ُغ بِ ِه دَ َر َجة‬ َ ِ‫صاح‬َ ‫َوإِ َّن‬

Abu Darda RA berkata: “Aku mendengar Nabi SAW berkata, ‘Tak ada yang lebih berat
pada timbangan (mizan, pada hari pembalasan) dari pada akhlak yang baik. Sungguh
orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat,” (HR
At Tirmidzi).

2. Ciri-ciri Akhlak

Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak:

• Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.


• Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
• Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau
tekanan dari luar.
• Dilakukan dengan sungguh-sungguh.
• Dilakukan dengan ikhlas.

3
3. Aktualisasi Akhlaq Dalam Kehidupan Sehari – hari

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan


iman yang dimilikinya dengan mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam setiap
tingkah laku sehari-hari, dan akhlak yang seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan
seorang muslim adalah:

A. Akhlak kepada Allah

1) Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-


Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan
ketundukkan terhadap perintah Allah.
2) Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada
Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
3) Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan
inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan
ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah
terhadap segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa,
karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha
dan berdo’a merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh
dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah
orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu
dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai
Allah.
4) Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
5) Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa
dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu
tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan
orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.

4
B. Akhlak kepada diri sendiri

1) Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika
ditimpa musibah.
2) Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah,
sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan
memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
3) Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa,
menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain

C. Akhlak kepada orang lain


a) Akhlak terpuji (Mahmudah)
1) Husnuzan
bahwa sejatinya manusia yang beriman harus menjauhi banyak
prasangka,karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa, terlebih jika
prasangkanya itu adalah dalam suatu prasangka yang buruk. Prasangka yang
baik akan menimbulkan kesan yang baik sehingga terciptalah rasa saling
hormat-menghormati untuk terciptanya kehidupan bermasyarakat yang
rukun dan harmonis. Dan prasangka yang baik pun akan menimbulkan
perasaan nyaman serta ketenangan karena pikiran tidak dipenuhi oleh hawa-
hawa buruk
2) Tasamu
Tasamu yang dalam artian tenggang rasa, pun merupakan salah satu bentuk
akhlak mulia yang harus senantiasa dijaga dan diaplikasikan dalam
kehidupan bermasyarakat. Tasamu juga berarti toleransi yang mana adanya
penanaman sikap menghargai orang lain baik pendapatnya, pemikirannya,
pendiriannya atau pun hal yang lain.

5
3) Tawadhu
Tawadhu yang tidak lain adalah rendah hati kepada sesama manusia adalah
salah satu bentuk akhlak terpuji di mana seseorang merendahkan hatinya di
hadapan orang lain dan berinteraksi dengan rasa kasih sayang juga
kelembutan tanpa membedakan satu dengan yang lainnya. Sifat tawadhu
menghasilkan atau menimbulkan rasa persamaan yang mana nantinya
menuju pada keadilan juga rasa saling menghargai.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda; “Sesungguhnya Allah telah
mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendahkan diri sehingga salah
seorang dari kalian tidak saling membanggakan dan tidak saling
mendalami yang lain. (HR. Muslim).
QS. Surah Al-A’raf Ayat 199

َ‫ع ِن ۡالجٰ ِہل ِۡين‬ ۡ ‫ُخ ِذ ۡال َع ۡف َو َو ۡا ُم ۡر ِب ۡالعُ ۡرفِ َو اَ ۡع ِر‬


َ ‫ض‬

Bacaan latinnya: "Khudzil ‘afwa wa’mur bil ‘urfi waa’ridh ‘anil


jaahiliin(a)" Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan
yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh," (QS. Al-
A’raf [7]: 199).

4) Ta’awun

ta’awun adalah berbuat baik di mana adanya tindakan saling tolong-


menolong antar seseorang kepada orang lain dengan ikhlas tanpa pamrih.
Dengan ta’awun itu bisa meningkatkan nilai sosial seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk
berlomba-lomba dalam kebaikan. Di mana orang yang melakukankebaikan
itu akan diberikan balasannya, walau sekecil apa pun bentuk kebaikan
tersebut. Ta’awun mengajarkan manusia untuk saling tolong-menolong dan
menguatkan rasa peduli serta tanggungjawab. Tidak ada batasan untuk
seseorang melakukan kebaikan dan saling menolong asalkan dalam konteks
kebaikan.

Berbeda halnya dengan tolong-menolong dalam keburukan. Sejatinya


menolong itua dalah perbuatan baik, maka konteks aplikasinya pun harus
direalisasikan dalam hal kebaikan pula.Sebagaimana dijelaskan dalam

6
penggalan ayat di Q.S Al Maidah: 2, yang artinya, “Dan tolong
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalamberbuat keburukan dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.”
Sebab tolong-menolong bisa menjauhkan manusia dari permusuhan yang
dapat memecah belah dan merusak kerukunan dalam bermasyarakat.

b) Akhlak tercela (Mazmumah)


1) Hasad

Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu
melihat orang lain beruntung.

2) Dendam

Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas
kejahatan.

3) Gibah dan Fitnah

Membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan


nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan tersebut memang
dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan yang
dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut fitnah.

4) Namimah

Adu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau perbuatan


seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain dengan maksud terjadi
perselisihan antara keduanya.

D. Akhlak kepada lingkungan


1) Memanfaatkan alam, bukan berarti menghabiskan semua yang ada di alam.
Contoh: adanya tanah diolah agar bisa menjadi lahan pertanian.
2) Menjaga alam, tidak merusak alam. Contoh: tidak membakar hutan, tidak
menebang pohon sembarangan.

7
4. Macam-Macam Akhlak Kepada Allah
Macam-macam akhlak kepada allah s.w.t. ada dua jenis, yaitu :
• Perbuatan Anggota Tubuh
Apa apa yang di perintahkan oleh Allah berupa ibadah badan, seperti sholat, berdoa dan
lain lain, juga perintah untuk meninggalkan semua yang di larang-Nya seperti mencuri,
memakan apa yang diharamkan-Nya dan lain lain. Termasuk di dalamnya adalah
ucapan, karena ucapan bisa bernilai ibadah bisa juga bernilai maksiat atau dosa dan
kekufuran.
• Keyakinan Hati (Iman)
Sebagaimana nama nama Allah yang baik atau asmaul husna, bahwa Allah maha
mengetahui dan maha melihat, maka pengetahuan dan penglihatan Allah meliputi hati
hati manusia.
Allah akan mengetahui penghianatan hati dan juga keikhlasan hati setiap insan
Manusia, maka kita perlu untuk menjaga akhlak kepada Allah dengan menata hati kita
agar senantiasa ingat dan ikhlas kepada-Nya.

5. Contoh Aqidah Akhlak kepada Allah SWT

a. Aqidah yang lurus dan tidak menyekutukan Allah


Tidak menyekutukan Allah kaitannya dengan aqidah tauhid, rinciannya adalah:
o Meyakini bahwa tidak ada yang patut kita sembah dan ibadahi kecuali ibadah dan
sesembahan kepada Allah, yang di kenal dengan tauhid Uluhiyah.
o Meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang menciptakan dunia ini, memberi rizki,
menghidupkan dan mematikan atau di kenal dengan tauhid rububiyah.
o Meyakini dan mengimani akan nama dan sifat Allah sesuai dengan yang di
kabarkan-Nya dalam Al Quran maupun hadits sahih, yang di kenal dengan tauhid
asma wa sifat.
b. Melaksanakan sholat dan ibadah lainnya yang wajib
Sholat wajib adalah perkara penting yang harus dilakukan oleh seorang muslim, setelah
kita memiliki tauhid yang lurus dengan tidak menyekutukan-Nya. Dan Ulama juga
sudah merinci bagaimana hukum orang islam yang tidak melaksanakan sholat wajib,
jika ia membangkang dengan mengatakan tidak wajib maka ia telah kafir setelah
beriman.

8
Kalau ia tidak melaksanakan sholat wajib karena malas, maka ia melakukan dosa besar
dan rentan terperosok kepada kekafiran. maka salah satu akhlak dan adab kepada Allah
adalah dengan melaksanakan sholat wajib tepat waktu berjamaah di masjid bagi laki-
laki. Begitu juga dengan ibadah lainnya, seperti puasa, zakat, ibadah haji, intinya kita
melaksanakan semua perintah ibadah yang telah di wajibkan menurut syariat.

َ‫صا ِب ِرين‬ َ َّ ‫ص ََل ِة ۚ ِإ َّن‬


َّ ‫َّللا َم َع ال‬ َّ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ا ْستَعِينُوا ِبال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar," (QS.Al-
Baqarah[2]:153).

c. Ikhlas Melaksanakan Ibadah karena Allah s.w.t.


Ada hal penting yang sering di lakukan dan ini berakibat fatal, yaitu niat tidak ikhlas
kepada Allah. Memang benar manusia tabiatnya adalah suka dengan pujian, tapi Syariat
memandu kita untuk tidak menempatkan pujian pada tempat yang salah. Tatkala kita
melakukan ibadah, sholat 5 waktu misalnya, maka hati kita selalu dibisiki oleh syetan
agar kita mendapatkan pujian dari manusia, dengan harapan kita disebut sebagai orang
sholeh.
Hal ini sudah melenceng dari tujuan ibadah itu sendiri, yaitu niat ikhlas karena Allah,
dan inilah yang di sebut dengan riya, yang akan menggugurkan amalan yang kita
lakukan.

d. Ridho dengan semua ketentuan Allah


Hal ini berkaitan dengan ibadah hati, karena ridho tidaknya kita terhadap keputusan
Allah pertama akan di terima atau di tolak dengan hati kita, lalu anggota tubuh akan
bereaksai sesuai dengan keadaan hati kita tersebut.
Takdir atau lebih lengkapnya Qodho dan Qodar memiliki unsur ikatan
kesinambungan. Qodar berarti ketika Allah telah menetapkan sesuatu akan terjadi pada
waktunya dan Qodho adalah tibanya masa ketika ketentuan yang telah ditetapkan
terjadi. Oleh karenanya, Qodar yakni suatu ketetapan Allah berlaku terhadap segala
sesuatu sejak zaman azali serta Qodho adalah pelaksanaan Qodar ketika terjadi.( Syaikh
Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd,2007)

9
Rasul SAW berkata:

‫س ِل ِه َو ْاليَ ْو ِم اآلخِ ِر َوتُؤْ مِ نَ بِ ْالقَدَ ِر َخي ِْر ِه َوش َِر ِه‬


ُ ‫أ َ ْن تُؤْ مِ نَ بِاهللِ َو َمَلَئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر‬

Artinya : “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,


rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan kamu beriman kepada qadar yang baik maupun
yang buruk.” (HR. Muslim no. 8)

Semua yang terjadi di dunia ini sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT seperti adanya
pergantian siang dan malam, adanya alam yang indah, sebaliknya adanya hal-hal yang
ditetapkan seperti bencana alam, musibah dan lain sebagainya. Begitu pula adanya
perbedaan keadaan manusia, Allah menciptakan manusia dengan bermacam ragam, ada
wujud yang sempurna atau kurang sempurna. Adapun Allah mengatur setiap kebutuhan
manusia dan menempatkan kondisi manusia dalam berbagai macam hal yang berbeda.
Karena yang sedemikian itu adalah sebuah ketentuan yang sudah pasti baik adanya dan
seharusnya manusia juga mampu mengimani sampai sedalam itu.

e. Meyakini dengan hati atas semua yang Allah kabarkan


Banyak yang Allah jelaskan terkait apa apa yang tidak kita ketahui, seperti adanya
malaikat, adanya jin, hari kiamat dan akhirat, surga dan neraka dan juga cerita
bagaimana keadaan manusia kelak di surga atau di neraka.

Secara akal, mungkin kita tidak bisa sampai kepada hal tersebut, karena semua memang
di luar logika, tapi semua hal yang Allah kabarkan melalui Al Quran dan hadits Nabi,
harus kita meyakininya tanpa keraguan.

Jika kita ragu satu saja ayat Al Quran maka kita termasuk orang yang tidak mempunyai
akhlak kepada sang khalik, sehingga kita di katakan sebagai orang kafir munafik yang
akan kekal di neraka.

10
B. ETIKA
1. Pengertian Etika

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu
yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan
dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral
bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.

Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat
bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.

Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan
ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’
etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia
di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
seharusnya diperbuat.

Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua:


obyektivisme dan subyektivisme.

1. Obyektivisme

Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif, terletak pada
substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham
rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan karena
kita senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak masyarakat,
melainkan semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak kita untuk
berbuat begitu.

11
2. Subyektivisme

Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan


kehendak atau pertimbangan subyek tertentu. Subyek disini bisa saja berupa
subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.

2. Macam – Macam Etika

Etika Dibagi Atas Dua Macam :

• Etika deskriptif

Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku
manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat.

• Etika Normatif

Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang


bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma
yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.

3. Peran dan Fungsi Etika

Etika Memiliki Peranan Atau Fungsi Diantaranya Yaitu:

• Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang


perilaku manusia.
• Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok
dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.
• Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi
sekarang.
• Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan
aktivitas kemahasiswaanya.
• Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita
bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

12
4. Aktualisasi Etika Dalam Kehidupan Sehari – hari

1. Etika bergaul dengan orang lain

a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka
cacat.
b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka,
lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
c) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah
kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
d) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
e) Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari
kesalahankesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.

2. Etika makan dan minum

a) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.


b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu
juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di
tanganmu.
c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan
jangan sekali-kali mencelanya.
d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
e) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan
diakhiri dengan Alhamdulillah.
f) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.

3. Etika berbicara

a) Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan.


b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di
fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).

13
4. Etika bertetangga

a) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.


b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat
mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui
batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut
menyakiti perasaannya.
c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan
seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar
dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau
menjelek-jelekkan mereka.
d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.

C. MORAL
1. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu
dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu
adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu
perbuatan.
Moral dalam istilah dipahami juga sebagai:
o prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
o Kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.
o Ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik

Moral dapat diukur secara subyektif dan obyektif. Kata hati atau hati nurani
memberikanukuran yang subyektif, adapun norma memberikan ukuran yang obyektif.
Apabila hati nurani ingin membisikan sesuatu yang benar, maka norma akan
membantu mencari kebaikan moral.

Kemoralan merupakan sesuatu yang berkait dengan peraturan-peraturan


masyarakat yang diwujudkan di luar kawalan individu. Dorothy Emmet(1979)
mengatakan bahawa manusia bergantung kepada tatasusila, adat, kebiasaan
masyarakat dan agama untuk membantu menilai tingkahlaku seseorang.

14
2. Macam – Macam Moral
Moral ialah tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika. Tingkah laku yang telah
ditentukan oleh etika sama ada baik atau buruk dinamakan moral. Moral terbagi
menjadi dua yaitu :
o Baik; segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik
o Buruk; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai buruk.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Moral


A. Faktor Orang tua
Seorang anak menjadikan Orang tua / Orang dewasa sebagai contoh yang melatih
mereka langsung mengenai moral.

B. Faktor Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan moral seseorang , Karena
terdapat unsur adaptasi dan pembentukan / Perubahan tingkah lakumenyesuaikan
lingkungan dia berada

Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan.
Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik
atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan moral tolak ukurnya
yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di
masyarakat. Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada dalam
konsep-konsep, sedangkan etika berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah
laku yang berkembang di masyarakat.

Dengan demikian tolak ukur yang digunakan dalam moral untuk mengukur tingkah
laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang berlaku di masyarakat.

15
Kesimpulan

Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik
dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran. moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan
kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan,
kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut
maupun tidak patut.

Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang
buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.

Ketiga hal tersebut (etika, moral dan akhlak) merupakan hal yang paling penting dalam
pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi
pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang
mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik
budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).

16
Daftar Pustaka

https://text-id.123dok.com/document/zl958goz-makalah-etika-moral-dan-akhlak-dalam-
islam.html

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c9575f9b5aa/pengertian-etika-macam-dan-contohnya-
dalam-kehidupan-sehari-hari

https://www.orami.co.id/magazine/hadits-dan-ayat-alquran-tentang-akhlak/

https://kumparan.com/zaidan-rahman-thariq-ramadhan/aktualisasi-akhlak-dalam-kehidupan-
1x00rFwGJmS

17

Anda mungkin juga menyukai