berhasil. Pemberian bantuan sosial kepada UKM harus diubah menjadi business
development. Hal ini untuk merubah mindset pelaku UKM, dimana bantuan tidak
gratis tetapi merupakan kredit investasi Pemerintah yang harus dibayar kembali
melalui pembayaran pajak. Pemberian berbagai fasilitas yang bersumber dari
APBN maupun BUMN kepada UKM, harus mengedepankan aspek pemenuhan
kewajiban pelaporan dan pembayaran pajak dari UKM.
Pertama, akses kredit bagi pembayar pajak. Terkait permodalan UKM. Bagi UKM
yang telah memiliki NPWP, akan mendapat bantuan modal. Bantuan CSR-BUMN
maupun penyaluran kredit lunak harus diprioritaskan dahulu bagi pelaku usaha
yang ber-NPWP, baik perseorangan atau badan hukum. Khusus bagi UKM yang
telah membayar pajak, digunakan prinsip gearing ratio. Misalnya pelaku UKM
menyetor pajak setahun Rp.5 juta selama dua tahun berturut-turut, mendapat
gearing ratio 10 kali atau kredit sampai Rp.50 juta.