Anda di halaman 1dari 48

BEARING

HR/STT/AUG 2006

BEARING
Plain Bearing
Journal bearing.
Thrust bearing.
Slipper bearing.
Rolling Contact ( Anti friction ) Bearing.
Ball bearing.
Roller bearing.
Needle bearing.

HR/STT/AUG 2006

PLAIN BEARING

Keuntungan
Umur panjang.
Tidak berisik.
Lebih pejal
Space lebih kecil.
Kerugian
Gesekan lebih tinggi.
Lebih mudah luka oleh benda keras
Lebih memerlukan pelumas
Lebih mudah rusak bila kehilangan
pelumas.

HR/STT/AUG 2006

JOURNAL BEARING

Ada tiga komponen yang terlibat disini yaitu: poros, bearing dan pelumas.
Keterangan gambar:
N = jumlah putaran poros permenit
h0 = clearense yang ditimbulkan
lapisan pelumas
d = diameter poros.
Cd = clerance antara poros dan
HR/STT/AUG
bearing2006

e = excentrisitas poros
W = beban poros.
= penyimpangan sudut poros
l = panjang bantalan

JOURNAL BEARING
Distribusi tekanan pada
minyak bantalan:
Oleh karena putaran
poros dan lapisan pelumas maka tekanan
poros didistribusikan
kebantalan melalui minyak pelumas sebagaimana digambarkan ini.

HR/STT/AUG 2006

JENIS JOURNAL BEARING

1. 3600 ( full ) contact bearing, dilengkapi dengan alur pelumas.


2. Elips bearing, untuk arah beban poros yang konstan.
3. Tilting bearing adalah yang paling stabil diantara jenis bearing
yang lain
4. Jacking oil / Breaking oil untuk mengangkat poros pada start
awal.
HR/STT/AUG 2006

MATERIAL BEARING

HR/STT/AUG 2006

CLEARANCE BEARING

HR/STT/AUG 2006

THRUST BEARING

Thrust bearing atau bantalan axial adalah


banta-lan yang berfungsi untuk menumpu
poros dari gerakan axial.
Ada 4 jenis thrust bearing:

Flat plate ( rata tipis ), mudah pembuatannya, biasa


digu-nakan untuk yang ringan saja.
Step ( bertingkat ), relatif mudah pembuatannya
digunakan untuk yang lebih berat, dengan ukuran
kecil, sulit penyetelannya.
Tapered Land, pembuatannya lebih sulit, mampu
untuk beban berat dengan ukuran besar.
Penyetelannya sulit.
Tilting Pad ( Kingsburry ). Pembuatannya lebih sulit
lagi, untuk beban berat dengan ukuran besar. Mudah
penye-telannya.

HR/STT/AUG 2006

THRUST BEARING

HR/STT/AUG 2006

TEKANAN PADA BEARING

W
p
iab
Dimana:
p= tekanan pada bearing
i = jumlah sepatu bearing
b= panjang sepatu
HR/STT/AUG 2006

W= gaya dorong poros axial pada bearing


a=lebar sepatu ( pad ).

KERUSAKAN BEARING BABIT

Lelah ( fatigue ), nampak


membentuk pulau pulau,
disebabkan oleh karena suhu
tinggi ( aliran pelumas kurang /
pelumas kotor ), atau terjadinya
beban tumbukan.
Tergores, disebabkan oleh kotoran
keras pada pelumas.
Luka gesek, disebabkan clerance
yang tidak sesuai.

HR/STT/AUG 2006

KERUSAKAN BEARING BABIT

MEMPERBAIKI BEARING BABIT


1.
2.
3.

4.

5.

6.

7.

Cari komposisi material babit lama


Cari babit baru dengan komposisi material yang sama.
Jika kerusakan babit hanya sedikit, bisa gunakan brander
elpiji atau acetylene untuk menambal bagian yang luka.
Jika kerusakan parah, panaskan bearing hingga babitnya
terkelu-pas semua, buatkan alur untuk pengikat babit
kelogam dasar.
Bersihkan permukaan logam dasar dengan bahan kimia
sampai warna dasar logam dasar terlihat bersih, kemudian
bersihkan dengan air bersih.
Masukkan logam dasar kedalam bahan alir solder, kemudian
rendam kedalam cairan timah, sampai suhunya merata pada
seluruh body bearing.
Pasang pengganti poros dan tutup bagian bawah, selanjutnya
cor babit, tunggu dingin dan kerjakan di mesin bubut.

HR/STT/AUG 2006

ANTI FRICTION
BEARING
HR/STT/AUG 2006

ANTI FRICTION BEARING


-- Ada tiga jenis anti friction bearing:
Ball bearing
Roller bearing : - straight roller, taper roller,
needle
roller, spherical roller
Penomoran bearing mengikuti standart yang ditentukan
oleh AFBMA ( Anti Friction Bearing Manufacturers
Assosiation ),
Dengan nomor yang sama tidak berarti load ratingnya sama
Load Rating didefinisikan sebagai besaran beban yang
menen-tukan rating life.
Rating life L didefinisikan sebagai jumlah jutaan putaran
konstan yang menjadikan bearing tersebut fatigue.

HR/STT/AUG 2006

ANTI FRICTION BEARING

a)

b)

a) Bagian bagian dari anti friction bearing.


b) Nomor seri bearing menunjukkan perbedaan
ukuran.
HR/STT/AUG 2006

TYPE BALL BEARING


1. Deep groove bearing, digunakan untuk beban radial dan
axia ( max 2/3 beban radial ).
1

2. Deep groove with slot,mampu


menumpu beban radial yang
lebih besar , tetapi tidak untuk
beban aksial.
3. Double row, Untuk beban yang
lebih besar lagi. Ukuran tebal
menjadi lebih besar.

4. Self aligning double row.Untuk


beban radial dengan toleransi
misalignment.
5. Angular Contact, Mampu un-tuk
memikul beban axial yang besar

5
HR/STT/AUG 2006

TYPE ROLLER
BEARING

1. Straight roller, Untuk beban radial


berat, dengan gerakan axial poros
bebas. Panjang roll 1-3 kali diameter
roll.

2. Needle roller. Jika ruangan sempit,


digunakan jenis ini. Panjang roll
minimal 4 kali diameter. Tidak bisa
memikul beban axial.
3. Tapered Roller.Untuk beban radial
dan axial berat. Tersedia juga dalam
dobel row.

HR/STT/AUG 2006

4. Spherical roller. Untuk beban radial


berat, dan axial menengah dan
sedikit misalignment.

SPLIT TYPE BALL / ROLLER


BEARING
Bentuk bearing semacam ini
digunakan jika pelaksanaan
pemasangan dan pelepasannya akan mengalami
kesulitan, namun demikian
bearing semacam ini mahal
harganya.

HR/STT/AUG 2006

THRUST BEARING

1. Ball thrust, Untuk putaran rendah, dipasang bersama radial bearing.


2. Straight Roller Thrust, terdiri dari beberapa roller untuk menghinda-ri
sliding yang banyak, digunakan untuk beban dan putaran menengah.
3. Tappered Roller Thrust. Untuk mengeliminasi kelemahan pada no 2.
Putaran terbatas.

HR/STT/AUG 2006

NOMOR BEARING
Penomoran bearing mengikuti
standart yang ditentukan oleh
AFBMA ( Anti Friction Bearing
Manufacturers Assosiation ).
Dengan nomor yang sama tidak
berarti rating-nya sama.
Rating didefinisikan sebagai
besaran beban yang menentukan
rating life.
HR/STT/AUG 2006

RATING LIFE
Untuk ball bearing :

Untuk roller bearing :

C
L

P
C
L

10 / 3

L = Rating life dalam juta putaran


C= Basic Load Rating dalam lb, adalah beban radial permanent, yang memungkinkan bagian dalam bearing dapat bertahan sampai 1000 000
putaran.
P= Radial Aktual Load dalam lb
HR/STT/AUG 2006

BASIC LOAD RATING

HR/STT/AUG 2006

CONTOH SOAL
Cari load yang didizinkan untuk single row ball
bearing diameter 40 mm yang beroperasi dengan
putaran 900 rpm, jika umur minimum 1500 jam.
Jawaban: Basic Load Rating = 5040 lbs.

900 60 1500
L
81 juta putaran
1000000
C
5040
P3
3
1120 lb
L
81

HR/STT/AUG 2006

KEGAGALAN BEARING

HR/STT/AUG 2006

BEARING FIT

Untuk keperluan pemasangan bearing ( bearing


fit ),jika tidak digunakan alat yang lain, maka
ukuran leher poros adalah lebih besar 0,00025
inch per inch diameter dalam ball bearing, dan
0,0005 inch per inch diameter dalam untuk roller
bearing.
Jika bearing terpasang mati pada rumah, angka
diatas bisa lebih kecil.
Didalam katalog bearing biasanya telah disebut
seberapa besar ukuran poros dan ukuran rumah
bearing yang seharusnya sesuai ISO.

HR/STT/AUG 2006

PEMASANGAN BEARING

Harus diperhitungkan besarnya


gerakan axial yang dizinkan seperti
perubahan panjang poros akibat
perubahan suhu.
Untuk bearing yang type taper setelah
pe-masangan harus diukur clearence
antara roller dan ringnya agar bisa
beroperasi sebagaimana mestinya.

HR/STT/AUG 2006

PENGUKURAN CLEARENCE

HR/STT/AUG 2006

PENGIKATAN PADA POROS

1. Pengikatan pada poros dengan mur dan cotter pin.


2. Pengikatan pada poros dengan mur, ring dan mur pengunci.
3. Pengikatan pada poros dengan cap, baut dan tali pengunci.

HR/STT/AUG 2006

PENYETELAN CLEARANCE

3
1
2
1. Penyetelan clearance axial dengan shim, bearing fit pada body mesin.
2. Penyetelan clearance axial dengan shim, bearing fit pada cap carrier.
3. Penyetelan clearance dengan ulir cap, bearing fit pada cap carrier.

HR/STT/AUG 2006

PEMASANGAN DENGAN TAPER


SLEEVE

11

1. Pengikatan dengan taper sleeve diluar leher poros


2. Pengikatan pada leher poros dengan taper sleeve tekan, mur
pengunci pada poros.
3. Pengikatan pada leher poros dengan taper sleeve tarik.

HR/STT/AUG 2006

PEMASANGAN LANGSUNG

1. Cara pemsangan bearing dengan menggunakan pelat dan pemukul


2. Bearing dipanaskan dengan induksi listrik sebelun dipasang.
3. Bearing dipanaskan dengan minyak panas sebelum dipasang.

HR/STT/AUG 2006

PELEPASAN BEARING

HR/STT/AUG 2006

PELEPASAN BEARING

1. Pelepasan bearing dengan tracker dan hydraulic pressure.


2. Pelepasan bearingdipukul setelah lock nutnya dipisahkan.

HR/STT/AUG 2006

PELUMAS
&
PELUMASAN
HR/STT/AUG 2006

JENIS PELUMAS

Pelumas cair ( Lubrication Oil )


( Gemuk /Grease )
Pelumas padat ( solid film lubricant
)

HR/STT/AUG 2006

PELUMASAN
Ada tiga model pelumasan:
1. Hydrodinamic memungkinkan pemisahan penuh antara bagian bergerak
dan bagian yang diam.
2. Boundary, antara bagian yang bergerak dan yang diam hanya ada
lapisan tipis pelumas sebagai hubungan adhesi saja.
3. Campuran antara hydrodinamik dan
boundary, hampir seperti boundary,
kecepatan putaran terbatas.
Untuk bantalan journal pelumasan berjalan dengan ketiga mode tersebut, saat
start berlaku boundary, waktu acceleration berlaku campuran dan putaran penuh berlaku hydrodinamic ( full film ).
Keterangan gambar:
Z = viskositas pelumas
N = Putaran poros.
P = Gaya tekan poros pada bantalan
HR/STT/AUG 2006

FUNGSI PELUMASAN

Memperkecil gesekan.
Mencegah keausan.
Mencegah kelengketan ( adhesi )
logam dengan logam.
Mencegah korosi.
Membuang panas yang timbul akibat
gesekan.
Membantu mendistribusikan beban
poros pada bantalan

HR/STT/AUG 2006

PELUMAS

Yang terpenting dari suatu pelumas


adalah kemampuannya membentuk
lapisan pada permukaan bantalan.
Yang paling baik adalah dengan
viskositas rendah pelumas tetap tidak
pecah ketika melapisi permukaan
bantalan dan poros.
Viskositas yang tinggi akan
menghasilkan hambatan putaran yang
lebih besar.

HR/STT/AUG 2006

BAHAN MINYAK PELUMAS

Minyak pelumas pada umumnya terbuat dari


minyak mineral, dengan additive antara lain:
Pencegah keausan
Penahan oxidasi
Pencegah karat
Peningkat viskosity index.
Pencegah pembusaan
Penurun titik beku
Detergent dispersant ( pencegah
timbulnya deposit )

HR/STT/AUG 2006

KLASIFIKASI MINYAK PELUMAS

HR/STT/AUG 2006

GREASE

Merupakan campuran minyak pelumas dan bahan


sabun.
Terdiri dari berbagai jenis tergantung dari campuran
dan penggunaanya.
Beberapa bahan campuran yang disertakan:
lithium, soda sabun, bahan penggumpal.
Sebagai bahan penggumpal untuk maksud
tertentu terdiri dari carbon, graphit,
molibdenum,oxida zink atau timbal.
Hubungi agen grease terkait untuk konsultasi lebih
lanjut.

HR/STT/AUG 2006

PELUMASAN DENGAN
GREASE

Gunakan grease yang tepat sesuai yang dianjurkan


pembuat mesin.
Bersihkan bagian mesin sebersih mungkin dengan solvent
yang tidak merusak.
Masukkan / injeksikan grease sampai terlihat keluar dari
sisi drainnya.
Jangan mencampur grease dengan grease merk lain.
Operasikan mesin dan periksa grease yang keluar dari sisi
drain untuk mengetahui komposisi perubahannya atau
kotoran / serpihan logam.
Periksa kenaikan suhunya.

HR/STT/AUG 2006

PENGGANTIAN GREASE

HR/STT/AUG 2006

JANGAN MENCAMPUR
MINYAK PELUMAS

HR/STT/AUG 2006

HANYA MINYAK YANG DIREKOMENDASIKAN

HR/STT/AUG 2006

PELUMASAN
Pelumas dan pelumasan memegang peranan yang sangat penting didalam kelangsungan operasi sebuah Pembangkit Tenaga
Listrik. Sekali terjadi kelalaian
atau keteledoran didalam menangani bagian bagian yang harus
dilumasi, akibatnya bisa fatal
yaitu berhentinya pasokan listrik dan pemadaman aliran listrik untuk masyarakat.

HR/STT/AUG 2006

Anda mungkin juga menyukai