Anda di halaman 1dari 5

BANTALAN (BEARING) KLASIFIKASI BANTALAN (BEARING) Berdasarkan arah beban terhadap support-nya : 1.

Radial bearing : beban bantalan tegaklurus dg arah sumbu putar bantalan 2. Thrust bearing : beban bantalan searah/sejajar dg sumbu putar bantalan Berdasarkan sifat kontak bearing thd journal-nya : 1. Sliding contact bearing/bushing (bantalan luncur) 2. Rolling contact bearing (bantalan rol)

Tabel 1. Sifat Bahan Sliding Contact Bearing/Bushing

Sifat Bahan Sliding Contact Bearing/Bushing A. LOGAM BABBIT : 1. Biasanya berupa lapisan tipis yg dilapiskan atau ditempelkan pada baja 2. Direkomendasikan utk tekanan pada bearing 7 14 N/mm2 Komposisi logam babit : Tin base babbits : timah putih 90%, tembaga 4,5%, antimon 5%, timah hitam 0,5% Lead base babbits : timah hitam 84%, timah putih 6%, antimon 9,5%, tembaga 0,5% Pemakaian : Metal pada poros turbin, poros rol gilingan, poros lori, poros transmisi glingan, metal mesin uap, dll. B. Perunggu (Paduan Cu-Zn) Perunggu yg sering digunakan adalah gun metal dan phosphor bronzes Gun metal (Cu 88%, Zn 2%, Ti 10%), digunakan utk high grade bearing dg tekanan kurang dari 10N/mm2 dan putaran tinggi. Phosphor bronzes (Cu 80%, Ti 10%, Lead 9%, Phosphor 1%) digunakan pd tekanan kurang dari 14 N/mm2 dan putaran yg sangat tinggi C. Besi Tuang (Cast Iron) Cukup baik dipakai utk bahan journal dari baja, dengan pelumasan yg cukup serta tekanan yg dibatasi maksimal 3,5 N/mm2 dan kecepatan 40 m/menit.

D. Perak (Silver) Silver dan silver lead (Ag-Pb) banyak dipakai pada mesin pesawat terbang dg pertimbangan ketahanan fatik (lelah) yg baik. E. Non-metallic bearing 1. Carbon-graphite Dipakai pada putaran rendah, tanpa pelumasan, dapat beroperasi pd suhu tinggi 2. Bahan plastik (nilon dan teflon) Nilon bersifat kuat, keras, dan tahan aus, meskipun saat ini telah banyak digantikan oleh teflon. Sifat teflon : Koefisien gesek kondisi kering 0,04, sedangkan pada nilon 0,15. Dapat dipakai pd suhu 315 C, pada nilon 120 C Dimensi yg stabil krn tidak menyerap cairan Tidak menimbulkan reaksi kimia PELUMAS BANTALAN Fungsi pelumas : Mengurangi gesekan antara permukaan yg bantalan & poros Menghilangkan panas akibat gesekan Melindungi bantalan dari korosi Klasifikasi pelumas : Cairan : oli mineral dan oli sintetik. Semi cairan (grease) : dipakai pd putaran rendah & tekanan tinggi, serta menghindari tetesan/rembesan oli dari bantalan . Padat : dipakai bila lapisan tipis pelumas tdk bisa dipertahankan karena pengaruh tekanan dan suhu, contoh : material grafit. Pelumas padat bisa dipakai dg diberi oli atau grease. SIFAT PELUMAS : Viskositas Ukuran derajat mampu alir (fluiditas) dari cairan Merupakan sifat fisik oli yg dapat membentuk dan mempertahankan lapisan tipis karena pengaruh panas dan tekanan. Semakin besar tekanan & panasnya, dibutuhkan viskositas yg semakin besar utk mencegah penipisan lapisan & keluarnya pelumas dari permukaan yg bergesekan. Indeks viskositas Digunakan utk menunjukkan variasi derajat viskositas krn pengaruh suhu Semakin tinggi suhu, maka viskositas oli semakin rendah. Tabel 2. Viskositas Absolut Minyak Pelumas Yang Sering Digunakan

Semakin tinggi suhu, maka viskositas minyak pelumas semakin rendah. BANTALAN ROL (ROLLING CONTACT BEARING) Jenis-jenisnya : Ball bearing (bantalan bola) Roller bearing (bantalan rol)

Berdasarkan arah pembebannya terdapat 2 jenis bantalan : Radial bearing Thrust bearing

Keuntungan & Kerugian Rolling Bearing vs Sliding Bearing Keuntungan : Gesekan yg rendah saat starting dan running kecuali pd kecepatan yg sangat tinggi Kesejajaran /alignment poros yg akurat Mampu menahan beban kejut meskipun kecil/sebentar Biaya perawatan yg rendah, tanpa pelumasan Mudah dalam bongkar pasang Bersih Kerugian : Berisik pada putaran tinggi Ketahanan yg rendah pada beban kejut Biaya awal yg tinggi Disain rumah bantalan yg rumit Tipe-tipe Radial Ball Bearing :

Ukuran Standar & Penandaan Ball Bearing :

Terdapat 4 seri ball bearing : Series 100, extra light/sangat ringan Series 200, light/ringan Series 300, medium/menengah, kapasitas 30-40% lebih tinggi dibanding light series. Series 400, heavy/berat, kapasitas 20-30% lebih tinggi dibanding medium series
Tabel 3. Ukuran Dasar Radial Ball Bearing

Tabel 3. Ukuran Dasar Radial Ball Bearing (lanjutan)

Tipe-tipe Roller Bearing :

a. Cylindrical Roller Bearing Mempunyai rol yg pendek dg sangkar sbg penuntunnya

Sangat kuat menahan gerakan radial, dg koefisien gesek rendah. Beberapa tipe dipakai pada putaran tinggi b. Spherical Roller Bearing Merupakan self-aligning bearing, karena permukaan rolnya berbentuk bulat dengan toleransi ketidaksejajaran (misalignment) s.d. 3 derajat c. Needle Roller Bearing Bentuk rol ramping dan mengisi penuh ruangan shg tidak perlu sangkar. Dipakai utk beban beban berat & gerak yg bergoyang spt bantalan piston mesin diesel. d. Tapered Roller Bearing Bentuk rol dan lintasan berupa kerucut yg terpotong Dapat menahan beban radial dan aksial secara bersamaan

Anda mungkin juga menyukai