Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAHASA INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH kelompok 7
SINTA YULIANTI
RIA
SAKWAN
ZAINUL
KELAS: XI.s2
SMA NEGERI 18 MAKASSAR
13. Menuliskan buku resensi kumpulan
cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
A. Pengertian Resensi

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil
karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun
DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah
sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi
buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya
terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan
terhadap buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau
recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang
sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie,
sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah
itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan
meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi
buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup
luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku
kepada masyarakat luas.
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum
dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi
ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif
dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis
informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya
bisa diterapkan bersamaan.

B. Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai
berikut:

1. Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau
inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat
sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan
keseluruhan isi resensi.

2. Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:


a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau
demikian, tuliskan judul aslinya.)
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau
penyunting seperti yang tertera pada buku.);

c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).

3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja,
dan prestasi apa saja yang diperoleh;
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh
pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.

4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku


Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.

5. Penutup resensi buku


Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa

Contoh Resensi Novel


PENDAHULUAN

a. Isi Novel
Novel ini berisikan tentang cerita seorang cewek yang mencintai seorang
cowok alias atasannya
sendiri. Mereka berdua menjalin cinta tanpa ada yang tahu (backstreet).
Lama-kelamaan mereka
ingin jujur kepada semua orang terutama kepada ayah si cewek dan
akhirnya ayahnya
menyetujui hubungan mereka.

b. Tujuan Pengarang
Menuliskan imajinasi yang ada dipikiran pengarang dan
mengembangkan cerita itu ke dalam
sebuah paragraf (sebuah buku)
Memberikan efek emosional, membuat seseorang termotivasi bahkan
terhibur

c. Tujuan Penyusunan Novel


Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia
Untuk menambah wawasan dan mengasah kemampuan untuk membuat
resensi
Untuk melatih diri dalam bekerja dan kami ingin memberitahukan
kepada seluruh masyarakat
tentang isi novel ini layak atau tidak untuk dibaca

d. Manfaat Novel
Novel ini bermanfaat bagi semua masyarakat khususnya para remaja.
Selain itu, untuk
mengetahui cerita kehidupan sehari-hari para remaja.

e. Audiens (Sasaran)
Novel ini ditujukan untuk masyarakat luas dari bawah, menengah, dan
atas. Khususnya para
remaja, para siswa SMA, dan mahasiswa

f. Sistematika Novel
Novel ini tersusun secara sederhana, dimulai dari pembuka cerita, isi
cerita, dan penutup cerita

g. Dari Segi Kebahasaan dan Ejaan


Dilihat dari segi bahasa, sebenarnya pengarang novel ini belum
seluruhnya menggunakan Bahasa Indonesia masih banyak kata ejaan
atau bahasa asing.

PEMBAHASAN
3.1 Sinopsis

Sissy cewek imut yang demen banget ngubah nama orang ini bekerja
sebagai sekretaris di
perusahaan milik papanya. Untuk urusan keras kepala, dia memang
benar-benar mirip papanya
yang otoriter. Kenyataan bahwa dia orang kaya menjadi rahasia Sissy dan
Dira. Dira adalah
kakak Sissy yang bekerja juga di perusahaan milik papanya sebagai
Direktur Utama. Dira adalah
anak kebanggaan sang papa. Papanya selalu tidak setuju dengan calon
suami yang anak-anaknya
pilih karena papanya tidak mau calon suami anaknya Cuma mengincar
hartanya. Itu yang
membuat Dira dan Sissy selalu bertentangan dengan ayahnya.
Di tepi jalan, hak sepatu Sissy sebelah kirinya terjepit di sela-sela jeruji
besi penutup selokan.
Dia berusaha terus supaya sepatunya bisa lepas sampai ada seorang
cowok cakep yang langsung
ikut jongkok dan mencoba menarik sepatu Sissy yang terjepit dan
akhirnya sepatu itu berhasil
lepas. Spontan, Sissy langsung memeluk si lelaki penolong itu dan
bergegas pergi tanpa bilang
terima kasih karena Sissy takut terlambat meeting.
Ternyata, cowok itu sekantor sama dengan Sissy, cuma lain divisi. Nama
cowok itu Sebastian.
Sissy sampek ngumpet-ngumpet segala untuk menghindari sang cowok
penolong karena malu
dan pake acara menunduk sampek tersandung pot bunga segala.
Malangnya, dia malah
dimutasikan jadi sekretaris Sebastian.
Sejak awal Sissy bersikap sangat formal terhadap bos barunya itu,
layaknya atasan dengan
bawahan. Tapi gara-gara terlalu kaku, kadang Sissy melakukan hal-hal
konyol di tempat kerja
dan bersikap salting (salah tingkah). Tapi lama-kelamaan Sissy capek
harus bersikap kaku setiap
hari tanpa bercanda dan berceloteh. Itu membuat Sissy dan Sebastian
menjadi akrab, bukan
seperti atasan dan bawahan. Mereka sering makan bareng, jalan bareng,
dan menghadiri pesta
bareng.
Ujung-ujungnya mereka berdua malah merasakan falling in love dan
mereka berdua pacaran.
Mereka menjalin hubungan backstreet (tidak diketahui siapapun)
termasuk Dira kakaknya
sendiri. Di kantor mereka berdua mencoba menjauh satu dengan yang
lain. Setelah lama
menjalin hubungan cinta, Sissy ingin memberi tahu Sebastian siapa
sebenarnya dia. Sissy

memberi tahu kalau dia adalah anak pemilik perusahaan yaitu Pak
Sadewo. Reaksi Sebastian
sangat kaget dan bingung tetapi dia tidak ingin meninggalkan Sissy. Dia
rela apabila harus
berhenti kerja.
Hampir delapan bulan sejak mereka berpacaran, Sebastian hanya
bertemu sekali dengan Pak
Sadewo di kantor. Suasananya sangat formal dan menahan dorongan kuat
untuk mengatakan bila
Sissy dan Sebastian menjalin hubungan. Sissy mulai terbuka tentang
hubungannya dengan
Sebastian yang semakin serius itu ke mama dan Dira.
Sissy dan Dira menjadi tuan rumah dalam acara launching website galeri
dan pengalihan
pimpinan operasional galeri dari tante Mirna yang akan melahirkan,
digantikan Sissy. Di tengah
kerumunan undangan, nampak Pak Sadewo juga hadir. Kemudian
Sebastian datang bersama
Alex. Sissy langsung menghambur memeluk hangat Sebastian. Pak
Sadewo terhenyak melihat
mereka berdua.

3.2. Identitas Buku


a. Judul Buku : Sisi Cinta Sissy
b. Jenis Buku : Fiksi
c. Pengarang : Lusi Wulan
d. Penerbit : Puspa Swara, Anggota IKAPI
e. Cetakan : I- Jakarta, 2006
f. Halaman Buku : 160 halaman
g. Panjang dan Tebal Buku : 20 cm ; 0,5 cm
h. Jenis Kertas : Quarto
i. Harga Buku : Rp 24.900,00

3.3. Isi Resensi


a. Susunan Penyajian
Novel yang berjudul Sisi Cinta Sissy ini dalam penyajiannya sudah cukup
baik sebagai bacaan
para remaja.
Dimulai dari pembukaan cerita sampai penutup cerita sudah baik karena
dari satu cerita ke cerita
lainnya tidak bertele-tele atau menyambung. Dan uniknya lagi pengarang
dapat mengajak
pembaca untuk berfikir akhir dari cerita novel itu.
b. Gaya Bahasa
Pengarang menggunakan bahasa yang tidak baku supaya masyarakat
umum, khususnya para
remaja mudah mengerti dari isi novel ini. Dan terdapat bahasa Inggris.

c. Hal-hal yang menarik dari novel


Novel ini bisa menarik perhatian para pembaca.Dari setiap bagian cerita
ke bagian cerita yang
lain bisa membuat penasaran para pembaca dan para pembaca ingin
cepat menyelesaikan
membaca novel ini dan mengetahui akhir cerita.
d. Kelemahan Novel
Isi cerita dari novel ini tidak sempurna (jalan cerita agak rumit ) karena
pengarang tidak
menyelesaikan akhir dari cerita sehingga para pembaca harus memikirkan
akhir cerita novel inisendiri.
Terlalu banyak bahasa asing
Harga novel terlalu mahal
e. Kelebihan Novel
Cover (sampul) novel sangat menarik
Kertas novel menggunakan kertas quarto
Perwatakan tokoh mudah dimengerti
Menceritakan kehidupan para remaja sekarang

3.4. Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik


A. Unsur Instrinsik
1. Tema : Percintaan
2. Alur : Maju Mundur
3. Bahasa : Bahasa Indonesia tidak baku dan Bahasa Asing
4. Penokohan
a. Sissy: Bandel, banyak akal, periang dan lucu
b. Ronana: Latah dan genit
c. Dira: Usil, tegas, dan emosian
d. Sebastian: Baik, perhatian, kalem dan ramah
e. Melviana: Tomboi
f. Wiwi: Usil dan kalem
g. Eva: Tukang gosip
h. Pak Sadewo: Otoriter dan tegas
i. Rizal: Perhatian
j. Tobias: Petualang dan usil
k. Novi: Ingin tahu atau kepo
l. Alex:Suka hura-hura, perhatian dan baik
5. Amanat
Sayangilah dirimu, beri ia kesempatan untuk menjadi yang semestinya
ia inginkan. Life is

nothing but being yourself.


Terkadang cinta tidak harus memiliki
Pilihan itu segala ada tetapi siap atau tidak kita menanggung resiko dari
pilihan yang kita buat
itu, karena kadang kita dihadapkan pada pilihan yang terlalu sulit
6. Setting
a. Tempat : kantor, rumah Sissy, tepi jalan, kantin, lobi, rumah Dira, rumah
Sebastian, hotel,
coffe shop, cafe, stasiun, restoran, pantai, daerah Semanggi, dapur,
studio, lapangan, dan galeri
b. Waktu : pagi, siang, sore, dan malam
c. Suasana : sepi, ramai, sedih, gembira, takut, panik, haru, dan tegang
7. Sudut Pandang : orang pertama

B. Unsur Ekstrinsik
1. Sosial Agama
Dilihat dari segi nama, pengarang merupakan seorang muslim
2. Sosial Ekonomi
Keadaan ekonomi pengarang tergolong menengah ke atas karena dilihat
dari segi cerita yang ada
dalam novel. Disamping itu, gaya bahasa yang digunakan juga
menunjukkan status sosialnya.
3. Sosial Budaya
Pengarang merupakan seorang yang tekun bekerja. Pengarang
menempatkan karirnya diposisi
pertama tapi itu didukung oleh papa dan mamnya.
4. Biografi Pengarang
Lusi Wulan. Cewek 26 tahun, single, breakable (!), dan sedang mengalami
a quarter life crisis.
Berangan-angan menghabiskan malam dengan menulis dan menatap
bintang di Bali Selatan
(masih ada bintangkah di sana?). Tumbuh di Malang, lalu pindah ke Yogya.
Karier menulisnya
dimulai awal 2004 saat kepala nyut-nyut kalau tidak bisa menulis.
Lumayan, juara 2 di sebuah
lomba menulis fiksi langsung didapatnya. Kepercayaan dirinya terus naik
hingga novel keduanya
terpilih untuk diterbitkan. Saat ini, bekerja di perusahaan swasta dan getol
mengumpulkan duit
untuk rencana hidup terbesarnyasedikit bersenang-senang dan
membangun khayalan di atas
kenyataan untuk terus bikin kepala nyut-nyutan.

6. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Novel ini berisikan tentang cerita seorang cewek yang mencintai seorang
cowok alias atasannya

sendiri. Mereka berdua menjalin cinta tanpa ada yang tahu (backstreet).
Lama-kelamaan mereka
berdua ingin jujur kepada semua orang terutama kepada ayah si cewek
dan akhirnya ayahnya
menyetujui hubungan mereka.
Cerita dalam novel ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya
restu orang tua di
dalam suatu hubungan. Ini merupakan permasalahan kehidupan cinta
anak remaja sekarang.

4.2 Saran
1. Redaktur
Penerbit seharusnya mengadakan launching kumpulan novel-novel
terbaru karya satrawan muda
agar lebih dikenal masyarakat
2. Pengarang
Pengarang seharusnya mencantumkan data diri lengkap agar pembaca
mudah memahami latar
belakang kehidupan pengarang
Pengarang seharusnya memperjelas akhir dari cerita novelnya supaya
lebih dimengerti oleh
pembaca
3. Pembaca
Pembaca supaya mau membaca dan memahami maksud dari isi cerita
dari pengarang
Pembaca dituntu untuk mengambil segi positif yang ada di dalam novel

7. DAFTAR PUSTAKA
Wulan, Lusi. 2006. Sisi Cinta Sissy. Jakarta: Puspa Swara

8. RESENSI KARYA SATRA


ERAGON
Judul Buku : Eragon
Pengarang : Christopher Paolini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 568 halaman
Christopher Paolini sangat menyukai kisah-kisah fantasi dan fiksi ilmiah. Ia
menulis
novel pertamanya, Eragon, selepas lulus SMU pada usianya yang kelima
belas.
Sekarang ia tinggal bersama keluarganya di Paradise Valley, Montana,
Amerika
Serikat. Ia menjadi penulis terlaris di New York Times ketika berumur
sembilan

belas. Pada awalnya, ia merencanakan membuat tiga buku saja, namun


karena
kerumitan buku ketiga, menjadi lebih tebal daripada yang ia perkirakan,
maka ia
memperpanjang kisah Eragon menjadi empat buku. Trilogi Warisan
menjadi siklus
Warisan.

Sinopsis
Di daratan Alagaesia, hiduplah Klan Penunggang Naga dengan naganaganya, yang
senantiasa menjaga ketentraman kehidupan daratan Alagaesia. Negeri
pun
mengalami masa kejayaan.
Namun, Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat
dan
membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Maka
pertumpahan
darah antar penunggang pun terjadi, dan Kaum Terkutuk (penunggang
yang
berkhianat) memenangi pertarungannya. Sang pengkhianat bernama
Galbatorix,
yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam,
sehingga
beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan
membentuk
kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu
bertahun-tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang
Penunggang baru
akan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri
para
Varden.
Arya, wanita elf, merupakan salah satu dari yang terlibat pencurian telur
naga dari
Galbatorix, berniat membawanya ke Varden, kelompok berbagai ras yang
menentang Galbatorix. Disergap oleh Durza, Shade. Dan Arya pun dengan
sihir
memindahkan telur tersebut ke Pegunungan Spine. Arya ditahan oleh
Durza, dan
dijadikan tawanan di Gilead.
Eragon, anak petani berusia lima belas tahun yang tinggal di Carvahall,
terkejut
ketika menemukan batu biru mengilap di pegunungan Spine ketika
sedang berburu.
Eragon membawa batu itu ke pertanian tempat ia bersama pamannya,
Garrow, dan
sepupunya, Roran. Garrow dan alhmarhumah istrinya, Marian yang
membesarkan
Eragon. Selena, ibu Eragon adalah saudara Garrow yang menitipkan

anaknya,
Eragon untuk tinggal bersamanya, dan ia pergi karena suatu hal. Tidak
ada yang
tahu soal ayahnya.
Roran yang usianya sebentar lagi genap akan dijadikan tentara oleh
kerjaan,
memutuskan untuk pergi merantau dan pergi dari Carvahall agar tidak
dijadikan
tentara kerajaan.
Beberapa hari kemudian, batu itu menetas dan didapati bahwa batu
tersebut
merupakan telur naga. Ketika Eragon menyentuh anak naga betina itu, di
telapak
tangannya muncul tanda berwarna keperakan, dan terbentuk ikatan tak
terputuskan antara Eragon dengan naga itu. Naga itu bernama Saphira.
Galbatorix yang mengetahui kehilangan telur itu, memberikan tugas
kepada Shade
untuk mencari batu yang dulu merupakan telur Saphira. Ia mengingat
ramalan
kaum Varden bahwa waktu bagi penunggang naga akan tiba, dan
Galbatorix akan
ditantang dan dikalahkan pada suatu saat. Durza pun memanggil dua
Razac,
makhluk asing berpenampilan bengis dan tiba di Carvahall, Eragon dan
Saphira
berhasil menghindari mereka, tetapi kedua Razac menghancurkan rumah
Eragon
dan membunuh Garrow. Eragon bersumpah akan mencari dan membunuh
Razac.
Bersama brom, pendongeng Carvahall, Eragon dan Saphira menuju
selatan untuk
bergabung dengan kaum Varden. Selama perjalanan, Eragon belajar
bertarung dan
menggunakan sihir.. Brom memberinya pedang merah bernama Zarroc,
yang dulu
merupakan pedang Penunggang Naga, walaupun si pendongeng itu tidak
mau
mengatakan bagaimana ia bisa memperolehnya.
Mereka pun mengunjungi kota Teirm, membeli perbekalan. Eragon
diramali oleh
ahli tanaman obat, Angela bahwa peperangan dekat di depan mata.
Lewat mimpinya Eragon mengetahui bahwa Arya berada di Gilead,
dengan
segenap keberanian ia berniat untuk membebaskan Arya. Eragon bertemu
dengan
Shade, ketika Shade hendak membunuh Eragon, Brom datang untuk
menyelamatkan Eragon dan ia pun terkena tusukan dari pedang Shade.
Dengan
bantuan Murtagh, Eragon melarikan dri dari penjara sambil membawa

Arya dan
Brom. Arya telah diracun dan butuh bantuan medis dari kaum Varden
segera. Brom
sekarat dan akhirnya meninggal. Ia dikuburkan dengan sihir oleh Saphira.
Eragon
dan Saphira pun mendapati bahwa Brom adalah penunggang pula.
Naganya dibunuh oleh Morzan, salah satu kaum terkutuk.
Dikejar segerombolan Urgal, mereka melarikan diri ke Varden.
Sesampainya di
Varden, Eragon memperkenalkan diri kepada Ajihad, pemimpin Varden
sebagai
penunggang dan menunjukkan naganya. Arya segera diobati oleh kaum
Varden,
dan Murtagh dipenjara, karena keturunan Morzan, yang merupakan kaum
terkutuk
atau sekutu Galbatorix. Morzan terbunuh oleh Brom. Murtagh, secara
tidak berhasil
meyakinkan bahwa ia mencela perbuatan ayahnya dan meninggalkan
Galbatorix
untuk menjalani hidupnya sendiri.
Durza menggalang kekuatan seluruh pasukan Galbatorix untuk
menyerang Varden.
Pasukan Galbatorix datang melalui terowongan-terowongan kurcaci.
Pertempuran
terjadi. Durza yang sedemikian kuat, dengan mudah membuat kewalahan
Saphira
dan Eragon. Namun akhirnya Eragon mendapatkan saat yang tepat untuk
menikam
jantung Durza. Pertarungan pun dimenangi oleh kaum Varden.
Ketika Eragon sadarkan diri, Arya tengah di perjalanan menuju Ellesmera,
ibukota
para elf.
Eragon secara telepatis dihubungi sosok yang menyebut diriinya sebagai
Togira
Ikonoka-si Cacat yang Utuh. Di akhir buku ini, Eragon memutuskan bahwa
ia akan
menemukan Togira Ikonoka ini dan berguru kepadanya.
Tetralogi buku Eragon sangat menarik untuk dibaca, memberikan inspirasi
bagi
para pembacanya. Bertemakan petualangan, buku Eragon
mengombinasikan sihir
dengan perang tradisional. Penulis benar-benar memiliki konsep yang
kuat,
imajinasinya tinggi menjadikan cerita yang fiksi menjadi terlihat lebih
nyata.
Penulis ahli dalam mendeskripsikan secara rinci setiap kejadian dan setiap
tokoh,
memberikan gambaran yang jelas akan apa yang ada dan yang terjadi
dalam

peristiwa tersebut. Menggunakan alur maju mundur, menjadikan semua


yang
terkandung di dalamnya penting dan terlihat kesinambungannya di akhir
cerita.
Latar cerita ini ada di daratan Alagaesia, namun tidak disebutkan
waktunya (tahun).
Eragon merupakan tokoh yang protagonis, terlihat dari sikap-sikapnya
yang baik
dan ingin membela semua rakyatnya. Durza bersifat antagonis, sama
seperti
Galbatorix, yang mengedepankan kepentingan diri sendiri dan ingin
menguasai
seluruh Alagaesia di kekuasaan tangannya. Murtagh merupakan orang
yang semula
protagonis, walaupun ayahnya merupakan tokoh yang antagonis.
Kekurangan pada buku ini, walaupun setiap kejadiannya dideskripsikan
secara rinci,
namun kejadian tiap harinya, seperti apa yang seorang tokoh makan dan
apa yang
seorang tokoh minum, tidak dijabarkan seperti pada novel-novel lain.
Tokoh Eragon
sangat mendominasi dan terkesan sangat hebat juga tak terkalahkan,
jarang sekali
terjatuh, dan hampir selalu berhasil dan menjadi pemenang dalam setiap
konflik
atau pertarungan.
Kita dapat mengambil amanat dari buku ini bahwa, jadilah pemain, jangan
hanya
menjadi penonton. Inisiatif ketika mendapatkan masalah dan utamakan
kepentingan warga dibandingkan dengan kepentingan pribadi masingmasing.

14. Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang


terkandung dalam gurindam
A.

PENGERTIAN GURINDAM
Kata gurindam berasal dari bahasa Tamil (India). Gurindam
adalah karya sastra berbentuk puisi dua seuntai yang berima a-a.
Meskipun terbentuk dalam dua larik, sebenarnya gurindam
merupakan satu kalimat (dalam hal ini biasanya berupa kalimat
majemuk dengan hubungan seperti sebab-akibat atau syarat-hasil).
Larik pertama syarat, sedangkan larik kedua jawabnya.

B.

Pada umumnya gurindam dibuat berbait-bait dengan isi bersifat


nasihat, mirip dengan pepatah atau peribahasa. Sebenarnya
gurindam merupakan satu kalimat (dalam hal ini biasanya berupa
kalimat). Gurindam tidak sama dengan pantun, ciri ciri gurindam
terdapat dua kalimat yang saling berhubungan baik isi maupun
liriknya, jika lirik yang pertama sebab maka lirik yang kedua adalah
akibatnya, jika lirik pertamanya pertanyaan maka lirik keduanya
adalah jawabannya. Dan berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yaitu :

CIRI-CIRI GURINDAM

1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.


2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.
4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau
kata-kata mutiara.

C. Macam-Macam Gurindam
Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu
gurindam berkait dan gurindam berangkai. Di bawah ini adalah
pengertian dan contoh-contoh gurindam.

1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan
dengan bait berikutnya dan juga pada bait seterusnya.
Contoh:
Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tak melukai hati temanmu
kalau berbicara semaumu
tentulah banyak orang yang membencimu
Barang siapa tidak memiliki agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia.
Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat

2. Gurindam berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang
sama di setiap baris pertama baitnya.
Contoh:
Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat

Janganlah menjadi orang yang memelas


Nanti kamu menjadi orang yang malas

D.

CONTOH KALIMAT GURINDAM

Contoh1:
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama,
Barang siapa mengenal yang empat,
maka dia itulah orang yang marifat.
Cari olehmu sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal Tuhan yang bahri.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan,
bukannya manusia itulah setan.
Contoh2:
Kurang fikir, kurang siasat,
tentu dirimu kelak tersesat.
Fikir dahulu sebelum berkata,
supaya terelak silang sengketa.
Siapa menggemari silang sengketa,
kelaknya pasti berdukacita.

E.

fungsi-fungsi gurindam

Berdasarkan isinya, gurindam dapatlah dianggap sebagai puisi yang


digunakan
untuk tujuan pendidikan dan huburan. Selain itu, gurindam juga

berfungsi sebagai dokumentasi gambaran masyarakat yang dapat memancarkan


kreativiti dan estetika serta dayaintelektual masyarakat Melayu lama dalam
menangani hal kehidupan mereka. Gurindam juga dapat dijadikan media
komunikasi antara ahli masyarakat, terutama dalam majlis-majlis yang formal.

Anda mungkin juga menyukai