Anda di halaman 1dari 44

PENCEMARAN UDARA

Pengertian

Pencemaran Udara
Klasifikasi Pencemar Udara
Penyebab Pencemaran Udara
Dampak Pencemaran Udara
Parameter Pencemaran Udara
Penanggulangan Pencemaran
Udara

Pencemaran udara
adalah

terdapatnya satu atau


lebih kontaminan ( yaitu ; debu,
jelaga, gas, kabut, bau, asap atau
uap) di atmosfir dalam jumlah
yang cukup, yang bersifat dan
dalam jangka waktu tertentu
akan membahayakan kehidupan
manusia, tumbuhan , dan
binatang.

Klasifikasi Pencemar
Udara

Polutan primer adalah bahan


kimia (polutan) yang dimasukkan
secara langsung ke udara dalam
konsentrasi
yang
membahayakan. contoh : SO2,
NO,
NO2,
CO
dan
bahan
partikulat (debu dan jelaga).
next

Polutan

sekunder adalah bentuk


bahan kimia berbahaya di atmosfer
yang terbentuk melalui reaksi kimia
antara beberapa komponen kimia.
Misalnya SO2 dapat bereaksi dengan
O2 menjadi SO3. Kemudian SO3 dapat
beraksi dengan uap air menjadi
asam sulfat (H2SO4).
Nex
t

Penyebab Pencemaran
Udara

Sumber primer dibedakan


menjadi 2, yaitu
1.

Sumber Alamiah

2. Sumber buatan manusia

Berdasarkan sifat fisiknya :


1.Partikel (Debu, Aerosol, Timah
Hitam, dll)
2.Gas (CO, NOx, SOx, H2S,
Hidrokarbon)
3.Energi (Suhu dan Kebisingan)

Partikulat mempunyai ukuran diameternya besar dari 0,002


m dan kecil dari 500 m.
Debu adalah partikel padat yang kecil hasil proses pemecahan
massa yang besar seperti penggerusan, penggilingan, blasting,
dll. Debu mempunyai ukuran partikel dari 1,0 sampai 10000 m.
Asap adalah partikel padat yang halus sebagai hasil dari
pembakaran yang tidak sempurna dari parikel organik seperti
batubara, kayu, ataupun tembakau yang terutama dari karbon
dan bahan yang dapat terbakar lainnya ukuran 0,5 1 m.
Jelaga adalah partikel padat yang halus ( 0,03 0,3 m )
seringkali dari oksida-oksida logam Zn dan Pb terbentuk dari
kondensasi uap bahan padat.
Abu berterbangan adalah partikel halus yang tidak terbakar
dapat dari senyawa metalik dan mineral yang mempunyai
ukuran seperti debu.
Kabut adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari
kondensasi uap dengan ukuran diameternya kurang dari 10 m.
Spray adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari cairan
induk seperti pestisida dan herbisida dan ukurannya adalah 10
1000 m.

Internal :
1.Debu yang berterbangan
2.Abu yang dikeluarkan dari letusan
gunung berapi
3.Proses pembusukan sampah
organik

Eksternal :
1.Hasil pembentukan bahan
bakar fosil
2.Debu/Partikel bahan bakar
fosil
3.Pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara.

Satuan

pengukuran Partikulat fallout (jatuhan)


dinyatakan dalam mg/cm2 per waktu (mg/cm2,
bulan atau mg/cm2, tahun). Pengukuran partikulat
tersuspensi dan kontaminan gas diberikan dalam
masa persatuan volume seperti mikrogram per
meter kubik (g/m3) yang sebelumnya dalam ppm.
Perubahan ppm menjadi g/m3 dapat dilakukan
sebagai berikut;

ppm
x Berat Molekul
x 10 3
g/m3
=

L/mol
Liter per mol dipengaruhi oleh suhu dan tekanan
gas, menurut hukum Avogadro adalah satu mol dari
gas menempati volume yang sama dengan satu mol
gas lainnya pada tekanan dan temperatur yang
sama. Pada 273o K atau 0oC dan tekanan 1 atm (760
mmHg) dalam kondisi standar untuk kebanyakan
reaksi kimia volume ini adalah 22,4 liter/mol.

Kebanyakan regulasi untuk penentuan kualitas udara acuannya


pada 25oC dan 760 mmHg, sementara pengukuran 21,1oC dan 760
mmHg. Untuk merubah liter/mol dapat digunakan rumus berikut;
V1 P1
V 2 P2
=
T1
T2
V1, P1, dan T1 sehubungan dengan keadaan diatas dari 22,4
liter/mol pada 273o K dan 760 mmHg dan V2, P2, dan T2
berhubungan dengan kondisi sebenarnya yang akan dihitung.
Contoh: Penentuan hubungan volume, suhu, dan tekanan.
Tentukan volume yang ditempati 2 mol gas pada 25oC dan 820
mmHg.
Jawab:
1. Persamaan
V1 P1
V2 P2
=
T1
T2
2 mol x 22,4 L/mol x 760 mmHg
V2 x 820 mmHg
=
273o K
(273 + 25) o K
2. V2 dapat dicari
2 x 22,4 x 760 x 298
V2 =
273 x 820
V2 = 45,32 Liter

Contoh

: Sampel udara dianalisis pada 0o C dan


1 atm dilaporkan mengandung 9 ppm CO.
Tentukan konsentrasi ekivalen CO dalam g/m3
dan mg/m3 .
Jawab :
1. Persamaan

ppm
x Berat Molekul
x 103
g/m3
=
L/mol
2. Berat Molekul CO = 12 + 16 = 28 g/mol
3. Pada 0oC dan 1 atm tekanan (760 mmHg)
volume gas adalah 22,4 liter/mol
4. Masukan kedalam persamaan

9 mg/lx 10-3 g/mg x 28 g/mol x 103mg/g x 103 L/m3

g/m3 =

22,4 L/mol
CO = 11250 g/m3 = 11250 g/m3 x 10-3 mg /g = 11,25
mg/m3

Dampak Pencemaran
Udara
Dampak

negatif
Terhadap kesehatan
Terhadap tanaman
Terhadap lingkungan
Dampak positif
Menyuburkan tanah
Gas karbon monoksida yang
berguna dalam proses
fotosintesis tumbuhan

Dampak polutan udara pada


kesehatan dan lingkungan.

Karbon monoksida
Emisi CO di negara berkembang, dengan nyata meningkat
40 % dari emisi dunia tahun 1980 sampai 58% dalam tahun
2005.
CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa dan sedikit lebih berat dari udara. Penghirupan
CO mempunyai dampak pada kesehatan manusia karena
affinitas hemoglobin dalam darah untuk CO adalah kira-kira
240 kali dari affinitas untuk oksigen. Segera setelah
terhirup, CO membentuk ikatan koordinasi dengan atom
besi dari kompleks protohaem dalam hemoglobin untuk
menghasilkan karboksihemoglobin (COHb).
Tingkat COHb dalam manusia dapat mencapai 3 %.
Kenaikan tingkat COHb adalah berbahaya untuk orangorang yang berpenyakit hati dan pernapasan, wanita
hamil, dan anak-anak. Tingkat COHb mendekati 1,2 sampai
1,5 % di dapatkan dalam populasi normal.

Tingkat

10% COHb belum mempunyai


pengaruh.
Tingkat antara 1030% akan menyebabkan
sakit kepala.
Pada tingkat 30-40% menyebabkan sakit
kepala yang hebat, lemah, mengurangi
penglihatan dan kolapse.
Bila 70-80% dapat menyebabkan meninggal
dalam waktu beberapa jam,
Dan pada 80-90 % meninggal dalam waktu
kurang dari 1 jam.
Apabila 90% dapat meninggal dalam waktu
beberapa menit.

Parameter Pencemaran
Udara
SOx

Karbon

Monoksida
Nitrogen Dioksida
Oksidan
Hidrokarbon
Debu
Timah hitam

HIDROKARBON

Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terutama terdiri dari


C dan H (alifatik dan aromatik).
Hidrokarbon adalah perangsang pembentukan Ozon. Senyawa
aromatik dalam bensin merangsang pembentukan nitrogen
oksida, dan hidrokarbon berinteraksi dengan nitrogen oksida
dengan adanya sinar matahari membentuk ozon.
Pada konsentrasi tinggi hidrokarbon menyebabkan sedikit iritasi
dari mucosa dan umumnya mempunyai dampak narkotik.
Benzen yang dipergunakan dalam kebanyakan industri
diklasifikasikan sebagai senyawa karsinogen bagi manusia
karena hubungannya dengan leukimia untuk orang dewasa.
Formal dehid
juga dapat mengganggu kesehatan dan
kemungkinan karsinogen. Batu bara dan petroleum adalah dua
reservoar besar organik dari mana senyawa aromatik
didapatkan. Petroleum adalah sumber utama dari benzen,
toluen, dan xylen semuanya digunakan dalam industri kimia
dan dalam produksi bensin tinggi oktan.
Ironisnya keputusan AS menukar Pb pada tahun 1970-an
dengan senyawa aromatik yang sebelumnya 1% menjadi 25 %
pada tahun 1990. Maksimum permisibel level benzen dan
aromatik kebanyakan negara adalah 3 % dan 30 %.

Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen dengan istilah NOx terdiri dari NO
(nitrogen monoksida), N2O (Nitrous oksida), dan NO2
(nitrogen dioksida).
Oksida nitrogen di atmosfir mengurangi visibilitas,
membantu pembentukan asam aerosol, kontribusi
terhadap pemanasan global dan sebagai katalis
dekomposisi ozon di bagian atas atmosfir.
Nitrogen oksida juga dapat membentuk ozon langsung
berinteraksi dengan hidrokarbon dengan adanya sinar
UV
Nitrogen
dioksida adalah menyebabkan iritasi
pernapasan dan berbahaya terhadap paru-paru
(irreversible)
terhadap
orang
yang
terkena
paparannya dalam waktu yang lama.
Dampak
kesehatan
lainnya
terhadap
mata,
ketegangan dada, dan sakit kepala. Orang yang
berpenyakit asma sangat berbahaya terhadap
pengaruh ini dan terhadap bronkhitis.
Oksida-oksida nitrogen dihasilkan selama pembakaran
bahan bakar dalam pembakaran internal mesin.

Bahan Partikulat Tersuspensi


(BPT)
BPT adalah partikel dengan ukuran 10 mikron atau kurang,

yang tinggal di atmosfir lebih lama dari partikel besar.


Di atmosfir BPT mengurangi jarak pandangan dan bereaksi
dengan partikel polutan udara lain untuk membentuk polutan
baru.
BPT juga menyumbang terhadap penyakit pernapasan
dengan penetrasi yang dalam kedalam pernapasan yang
dalam. Dampak toksis tergantung pada sifat fisika dan kimia
alam, terutama untuk gas-gas yang terserap pada
permukaannya atau terserap kedalam.
Sumber BPT terutama dari pembakaran bahan bakar disel
dalam truk dan bus.
Global Environment System (GEMS) meneliti penyebaran
global partikulat dari 1980-1984 mendapatkan bahwa tingkat
BPT diperbolehkan pada 37 dari 41 kota mengikuti aturan
WHO atau melebihi.
Bank Dunia memperkirakan bahwa peranan BPT sampai
tingkat aman dapat mengurangi kematian dini 300.000 s/d
700.000 per tahun di negara berkembang.

Timah hitam (Pb).

Dampak neurologik, reproduktiv, dan kemungkinan hipertensi


sebagai akibat Pb.
Keracunan Pb dapat terjadi walaupun tanpa terkena paparan
dosis utama Pb, karena badan mengakumulasi Pb dari waktu
kewaktu dan keluarnya sedikit sekali.
Kejadian medik sekarang memperlihatkan bahwa
perkembangan system saraf otak anak-anak dapat
terpengaruh pada tingkat Pb-darah 10g/dl.
Neuralgik dan kerusakan lainnya disebabkan oleh keracunan
Pb mungkin irreversibel, dan pemaparan akut kadang-kadang
menyebabkan kematian.
Selain itu berdampak pada sel darah, dan metabolisme
vitamin D dan kalsium. Korelasi yang pasti ditemukan antara
tingkat Pb dalam bensin dan dalam aliran darah manusia.
Sebagai catatan Penambahan Pb dalam bensin secara drastis
menurun di AS antara tahun 1972 dan 1984, dan penurunan
yang tajam dalam tingkat Pb lingkungan (ambien) sejalan
dengan tingkat Pb darah yang di pantau pada saat yang
sama. Kontributor Pb udara adalah metal smelter, Pabrik
baterai, dan emisi dari fuel additivies dan bensin bertimbal.
Sumber utama dari bentuk organiknya adalah tetra-alkyl-lead
additive bensin.

Ozone (O3).

Ozon

terdapat di atmosfir dapat berbahaya


atau menguntungkan bagi kehidupan dan
kesehatan, tergantung kepada ketinggiannya.
Ozon pada ketinggian sampai dengan 15 km
(altitude rendah) adalah
disebut sebagai ozon
troposfir adalah berbahaya. Hal ini karena ozon
dapat membentuk deret reaksi kimia yang sulit
antara hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen
dengan adanya cahaya mata hari.
Ozon merupakan senyawa induk fotokimia kabut,
dan dalam satu atau dua jam dengan kabut diudara
dapat menghasilkan batuk, sakit pernapasan dan
kehilangan fungsi jantung sementara,
Pengulangan paparan ozon dapat berakibat pada
jantung secara permanen atau pengembangan
penyakit jantung koronis seperti fibrosis pulmonari.

Pengukuran polutan Udara

Pengukuran dengan sensitivitas tinggi adalah sangat


dibutuhkan. Instrumen sampling dengan sistem analisis
otomatis yang dapat menyimpan dan mencetak data.
Pemantauan sumbernya biasanya dilengkapi dengan tanda
bahaya (alarm).
Pemantauan asap dan jelaga dilakukan dengan optik yang
diidentifikasi dengan telesmoke, smokescope, dan
umbrascope.
Pengukuran terhadap partikulat yang dapat jatuh dengan
ukuran diameter di atas 10 m dapat menggunakan dust fall
jars.
Uap dan gas hidrokarbon dianalisisi dengan kromatografi
gas. Gas CO dapat dilakukan dengan metode gravimetri, dan
proses kalorimeter, kimia elektrokimia. Sedangkan oksidaoksida sulfur dapat diukur dengan metode kalorimetri dan
konduktometer.
Penentuan terhadap oksida-oksida nitrogen dilaksanakan
dengan metode kolorimeter Jacob-Hockeiser dan Gries-Hosvay,
oksidan fotokimia dilakukan dengan metode Kalium Iodida.

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

Metode sampling polutan udara dibagi dalam dua jenis yang


umum yaitu dengan sampling udara ambien dan sampling sumber.
Kedua jenis tersebut mempunyai tujuan masing-masingnya.
Sampling udara ambien bertujuan untuk;
Mengetahui tingkat pencemaran suatu lokasi
Keperluan pengumpulan data
Mengamati kecendrungan tingkat pencemaran
Mengaktifkan dan menentukan prosedur pengendalian.
Dalam pelaksanaannya dialukan dalam beberapa cara:
Sampling kontinyu pada rentang waktu tertentu dapat kecil,
mingguan dan teratur
Sampling kontinyu pada saat tertentu saja.
Sampling udara Sumber (Emisi) bertujuan untuk:
Mengetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar
udara yang dihasilkan oleh suatu sumber.
Mengukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi
untuk kebutuhan industri dan lingkungan
Mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan
pengendalian pencemaran udara.
Pengukuran sumber (emisi) ini dapat berupa titik (point source),
ataupun garis (line source). Sumber utama yang diawasi dan
dipantau adalah sumber tetap, sedangkan sumber bergerak di
laksanakan tersendiri.

Penanggulangan
Pencemaran Udara

Meteorologi dan proses


purifikasi alam

Fenomena meteorologi merupakan dasar proses purifikasi


alam yang menyangkut sifat -sifat atmosfir berupa panas,
angin dan moisture (kandungan air) yang menjadi variabel
yang dapat
mempengaruhi
cuaca, termasuk sistem
tekanan, kecepatan angin, dan arah, humuditas, suhu dan
hujan yang merupakan hasil hubungan veriabel panas, angin
dan moisture.
Skala Makro. Fenomena ini terjadi untuk ribuan km.
Tekanan, Panas sinar matahari, Rotasi bumi.
Rotasi bumi dari barat ke timur--kekanan di northern
hemisphere dan kekiri di southern hemisphere. Pengaruh
rotasi bumi pada kecepatan angin dan keadaan ini di sebut
Coriollis force, dan gaya ini berpengaruh pada formasi
cuaca.
Skala meso. Skala ini berhubungan dengan pengaruh
regional dan lokal topografi dan terjadi untuk ratusan km.
Skala mikro. Pengaruh yang terjadi pada daerah yang
kurang dari 10 km
Panas. Pengaruh panas di permukaan bumi merupakan
katalis utama dari iklim di bumi.

Sistem rekayasa
pengendalian pollusi udara
Dispersi,
jatuhan
gravitasi,
flokulasi,
adsorpsi,
pengipasan
dan
absorpsi
merupakan mekanisme untuk mengurangi
pencemaran udara.
Proses dispersi oleh angin akan menjadikan
konsentrasi polutan mengecil dan jatuhan
gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar,
demikian mekanisme lainnya yang juga
sangat dipengaruhi oleh kondisi lainnya
seperti hujan angin, adsorpsi dll.
Pengendalian polusi udara
1. Dilusi kontaminan di atmosfir
2. Pengendalian kontaminan dari sumbernya.

Pengendalian

dengan dilusi kontaminan


di
atmosfir
dilakukan
dengan
menggunakan cerobong asap yang
dapat dirancang berdasarkan sifat
dispersi dan sifat atmosfir lokasi tempat
pembuangan kontaminan ke udara.
Pengendalian
kontaminan
dari
sumbernya dapat dilakukan dengan
menggunakan
alat
yang
telah
dikembangkan
seperti
untuk
pengendalian kontaminan partikulat dan
gas.

Centrifugal

Collector

Centrifugal collector mengembangkan gaya


sentrifugal pengganti gaya gravitasi untuk
pemisahan partikel dari aliran gas. Karena gaya
centrifugal dapat menghasilkan beberapa kali
lebih besar dari gaya gravitasi dan partikel dapat
dihilangkan/ dibawa kedalam collector centrifugal
Ukuran partikel yang dibersihkan lebih kecil dari
yang dihilangkan oleh sistem gaya gravitasi.
Wet collector
Wet collector membersihkan bahan partikulat dari
aliran gas dengan menggabungkan partikel
kedalam butiran liquid dengan bersebtuhan
lansung.
Wet collector terdiri dari
Spray tower,Wet cyclone scrubbers,Venturi
scrubbers, dan jenis lainnya adalah
Fabric Filter
Electrostatic precipitator

TERIMA KASIH

Selamatkan Bumi sebelum


terlambat..

Anda mungkin juga menyukai