Anda di halaman 1dari 5

Resume

FLNG, MLNG, & BASELOAD Plant


Mohammad Fachrul Nizar 6513010013
MINI LNG PLANT
Semakin pesatnya teknologi kilang LNG saat ini mendorong untuk
beroperasinya kilang-kilang dengan kapasitas kecil (Mini LNG) karena
semakin banyak pula sumur gas yang kapasitasnya kecil.
Perbedaan

LNG

Besar Mini LNG

Sumber gas
Transportasi
Penyimpanan

(Baseload)
Eksplorasi & Produksi
Kapal LNG Tanker
Tangki ukuran besar

Pipa gas
Truk
Tabung-tabung kecil /
pipa

Konsep dasar Mini LNG Plant terbagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu
kilang Peakshaving dan Vehicle Fuel. Berikut tabel perbedaannya:
Karakteristik Plant
Pencairan, ton/hari
Periode operasi, hari/tahun
Penyimpanan, m
(hari produksi)
Sendout rate (relative to liquefaction rate)
Tipe sendout

Peak Shaving
100 500
150 200
50.000 100.000

Vehicle Fuel
10 400
365
5.000 10.000

(150 200)
10 20 times
Pipeline

(5 10)
2 3 times
Truck/rail

Sementara itu, perbedaan teknologi Mini LNG Plant yaitu didasarkan


pada cara pencairannya. Berikut adalah tabel perbedaan masing-masing
teknologi pada kilang mini LNG:
Teknologi
GTI (AS)

Liquefaction
Process
Mixed
refrigerant
dengan
penggerak
motor listrik
atau gas engine.

Kelebihan

Kekurangan

Efisiensi tinggi,
kebutuhan
energi rendah

Kapasitas
terbatas, masih
percobaan,
peralatannya
kompleks,
peralatan
pendingin tidak

SINTEF
(Norwegia)

Mixed
refrigerant
dengan tekanan
berbeda-beda

Efisiensi tinggi,
kebutuhan
energi rendah

KRYOPAK
PCMR

Mixed
refrigerant (C1C5 & N2) di cold
box (LMTD = 2-5
o
C)
Refrigerant ialah
produk atas LNG
Separator.

Telah
diaplikasikan
secara
komersial.

KRYOPAK EP

HAMWORTHY

LETDOWN

STIRLING

VORTEX TUBE

BLACK and
VEATCH PRICO

Nitrogen
Refrigerant
dengan
kompresi tiga
tahap.
Menggunakan
tekanan tinggi
didalam pipa
transmisi gas
bumi.
Menggunakan
Cryogenic Gas
Machine.
Menggunakan
RH tube atau
vortex tube.

Mixed
Refrigerant (C1C4 & iC5) pada
beberapa level
tekanan.
Digunakan
untuk sistem
peakshaving.

FLOATING LNG PLANT

dijual umum.
Waktu start-up
lama, peralatan
cukup banyak,
proses
kompleks.
n/a

Peralatan
pendinginan
tidak banyak,
cepat mencapai
keseimbangan
saat start-up
n/a

n/a

n/a

n/a

Efisiensi tinggi

n/a

Pemakaian nol
energi (jika
sistem bekerja
pada P pipa
transmisi), biaya
kapital rendah
Telah digunakan
25 SMSL di
dunia dengan
kapasitas 4-360
MMSCFD.

Produksi LNG
sedikit (2-4%)
dan sering
dilakukan
shutdown untuk
pembersihan.
n/a

n/a

Floating LNG Plant merupakan teknologi kilang LNG yang berada di


atas permukaan laut. Berikut adalah perbedaan FLNG dengan Onshore
LNG:
Perbedaan
Konstruksi

Onshore LNG
Permanen di satu
tempat. Tidak
Fleksibel ketika
sumber gas habis

Biaya Investasi

Lebih mahal

Sumber Gas Alam

Sumber gas alam


harus besar karena
biaya investasi tinggi.

FLNG
Terapung di atas
permukaan laut. Lebih
fleksibel ketika sumber
gas habis, dapat
berpindah tempat.
Lembih murah 50%
dibanding onshore
LNG.
Dapat beroperasi baik
pada sumber gas alam
besar atau kecil.

Ada beberapa negara yang telah mengembangkan teknologi


Floating LNG Plant yaitu Malaysia, Australia, dan Indonesia. Teknologi
Floating LNG sendiri memiliki macam-macam desain, salah satunya yaitu
Prelude FLNG. Spesifikasi desainnya adalah sebagai berikut:
Panjang keseluruhan
488 m
Panjang antara garis tegak
472 m
Lebar
74 m
Kedalaman
43 m
Spesifikasi Prelude FLNG.

BASELOAD PLANT
Sama halnya dengan teknologi di FLNG Plant, perbedaan teknologi
di Baseload Plant juga didasarkan pada perbedaan proses pendinginan
dan pencairan gas alam menjadi LNG. Berikut adalah beberapa lisensi
teknologi pencairan gas alah yang telah banyak digunakan di Baseload
LNG Plant:

Lisensi Proses
APCI (C3/MCR)

Conoco Philips
(Optimized
Cascade)
Linde/State Oil
(Mixed Fluid
Cascade
Process)

Shell (Dual
Mixed
Refrigerant)
Axens
(Liquefin)

Penjelasan Singkat
Menggunakan Main Heat Exchanger (MHE) dengan
refrigerant untuk pendinginan awal (precooling) ialah
Propane (C3) dan untuk mencairkan gas alam
digunakan mixed refrigerant/multi component
refrigerant.
Menggunakan 3 (tiga) refrigerant murni yaitu
Propana, Etilen, dan Metana. Efisiensi cenderung
rendah karena menggunakan refrigerant murni.
Menggunakan 3 (tiga) pendinginan campuran. Precooling
menggunakan
Plate&Fin
HE
dengan
pendinginan
campuran
pertama,
sedangkan
Liquefaction (pencairan) dan subcooling terjadi di
spiral wound exchanger atau lebih familiar dengan
sebutan Main Heat Exchanger oleh dua pendingin
campuran lainnya.
Proses mirip dengan teknologi APCI. Perbedaannya
MCR sebagian besar etana dan propana, serta proses
pre-cooling terjadi di spiral wound exchanger.
Efisiensinya tinggi menggunakan Plate-Fin Heat
Exchanger.

Anda mungkin juga menyukai