Anda di halaman 1dari 27

KEDARURATAN

PSIKIATRIk
Dr. Mardiatmi Susilohati, Sp.K.J.(K.)

DEFinisi
Kedaruratan psikiatrik :
adalah gangguan pikiran,
perasaan, dan perilaku yang
memerlukan intervensi
terapeutik segera.

Kondisi gaduh gelisah


Dampak tindak kekerasan

Kedaruratan
Psikiatrik

Suicide / homicide
Gejala ekstra piramidal
akibat penggunaan obat
Delirium

Rumah
sakit umum

Sentra
primer

Tempat
pelayanan
kedaruratan
psikiatri
Klinik

Rumah
sakit jiwa

evaluasi
kedaruratan
psikiatrik
Tujuan utama :
Menilai kondisi pasien yang
sedang dalam krisis secara
cepat dan tepat.

Tindakan segera dengan pendekatan


yang pragmatis, yang harus dilakukan
secara tepat adalah :

Menentukan
diagnosis awal

Melakukan
identifikasi
faktor-faktor
presipitasi dan
kebutuhan
segera pasien.

Memulai terapi
atau merujuk
pasien ke
fasilitas yang
sesuai.

Yang dilakukan dalam proses


evaluasi kedaruratan psikiatrik :
Wawancara kedaruratan psikiatrik
Fokus pada keluhan pasien dan alasan dibawa ke UGD.
Diperlukan kemampuan mendengar, melakukan
observasi, dan melakukan interpretasi terhadap apa yang
dikatakan dan apa yang tidak dikatakan pasien, dalam
waktu yang cepat.
Sangat diperlukan sikap yang tenang dan jujur.

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan psikiatrik standar : riwayat perjalanan
penyakit, px status mental, px satus fisik/ neurologis, k/p
px penunjang.
Menilai tanda vital pasien pertama dan terpenting
untuk menyingkirkan delirium.

Lima hal yang harus


ditentukan sebelum
menangani pasien selanjutnya
Keamanan
Keamanan
pasien
pasien
Kemampuan
Kemampuan
merawat
diri
merawat
sendiri diri
sendiri

Suicidal atau
Suicidal
atau
homicidal
homicidal

Medik /
Medik /
psikiatrik
psikiatrik

Psikosis
Psikosis

Keamanan pasien
Pastikan dulu situasi di UGD cukup
aman bagi pasien, baik secara fisik
maupun emosional.
K/p pengekangan atau pemberian
obat.
Waspada thd agitasi dan perilaku
merusak.

Medik / psikiatrik
Tentukan apakah kasusnya medik,
psikiatrik atau kombinasi keduanya.
Penanganan jauh berbeda.
Psikosis
Yang penting bukan penegakan
diagnosisnya, tetapi seberapa besar
gangguan RTA dan seberapa buruk
insightnya mempengaruhi sikap
terhadap pertolongan & kepatuhan
terhadap pengobatan.

Suicidal / homicidal
Sangat membahayakan diri / orang lain.
Jangan pernah menyepelekan semua
ancaman, pikiran atau sikap yang
menunjukkan kecenderungan bunuh diri
hingga terbukti itu tidak benar.
Perlu observasi ketat.
Kemampuan merawat diri sendiri

Pastikan sebelum memulangkan pasien.


Bila tak mampu indikasi rawat inap.

Indikasi
inap

rawat

Bila pasien membahayakan


diri sendiri atau orang lain.
Bila perawatan di rumah tidak
memadai.
Perlu observasi lebih lanjut.

BUNUH

DIRI

Adalah kematian yang diniatkan dan dilakukan


oleh seseorang terhadap dirinya sendiri.
Tema utama :

Krisis yang menyebabkan penderitaan yang


mendalam (intens) disertai perasaan tak berdaya
dan tak ada harapan.
Konflik antara keinginan untuk bertahan dengan
stres yang tak tertanggungkan lagi.
Persepsi pasien bahwa ia tak mempunyai banyak
pilihan lagi.
Keinginan untuk melepaskan diri dari masalahnya.

95% kasus bunuh diri berkaitan


dengan masalah kesehatan jiwa
di antaranya.

80% Depresi
10% Skizofrenia
5% Dementia/Delirium
5% diagnosa ganda yang berkaitan
dengan Ketergantungan Alkohol

Data di Indonesia : 50 ribu tiap tahun


WHO ( 2005 ) : 24 orang dari 100 ribu
penduduk
Jepang : 30 ribu tiap tahun
Cina : > 250 ribu tiap tahun
Secara global : 1 juta orang setiap tahun

Epidemiologi
bunuh diri

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Risiko Bunuh Diri


Urutan
Ranking

Faktor

Usia ( 45 tahun atau lebih )

Ketergantungan alkohol

Kejengkelan, penyerangan, kekerasan

Perilaku bunuh diri sebelumnya

Laki-laki

Tidak mau menerima pertolongan

Episode depresi sekarang yang lebih lama dari biasanya

Terapi psikiatrik rawat inap sebelumnya

Kehilangan/ perpisahan yang belum lama terjadi

10

Depresi

11

Hilangnya kesehatan fisik

12

Pengangguran/ dipecat

13

Tidak menikah, janda/ duda, atau bercerai

Dimodifikasi dari R E Litman, N L Farebow, CI World, T R B

Riwayat, Tanda, dan Gejala Risiko Bunuh Diri


Riwayat
percobaan/
gagasan bunuh
diri

Kecemasan,
depresi, kelelahan

Situasi yg
mendukung

Prihatin akibat
bunuh diri dari
anggota keluarga

Gagasan bunuh
diri yang
diungkapkan

Membuat surat
wasiat, menarik
diri

Krisis hidup yang


hebat

Riwayat bunuh diri


dalam keluarga

Pesimisme atau
keputusasaan yg
meluas

Penatalaksanaan Bunuh Diri


Pencegahan yang utama
Hospitalisasi tergantung
Diagnosis
Beratnya Depresi
Kuatnya ide bunuh diri
Kemampuan pasien dan keluarga mengatasi
masalahnya
Keadaan kehidupan pasien
Tersedianya support sosial bagi pasien
Ada tidaknya faktor risiko bunuh diri pada saat
kerja

Lanjutan tatalaksana.
Psikofarmaka :
tergantung diagnosis/ sesuai indikasi
(anti depresan,anti psikotik )
Psikoterapi :

terapi individual,
terapi kelompok,
terapi keluarga

ECT
( Electro Convulsive Therapy )

GADUH GELISAH
Gejala utama :
psikomotor yang meningkat
Perilaku kekerasan & menyerang
Yang penting :
menentukan organik atau non organik
( memastikan penyebabnya )

Gambaran Klinis yang mengandung


petunjuk kemungkinan organis
Onset akut
Episode pertama
Lansia
Sedang menderita sakit/ cidera
Gangguan persepsi non auditorik
Penggunaan zat yg cukup banyak
Gejala neurologik
Menurunnya kesadaran

Kemungkinan non organik


Skizofrenia
Gangguan psikotik akut
Gangguan bipolar
Gangguan disosiatif/ konversi
Gangguan kepribadian paranoid

Perilaku kekerasan &


menyerang
Paling penting tentukan:
Gangguan Fisik?

Gangguan Mental?

Mental

Gangguan proses pikir misal Skizofrenia


Gangguan Manik/Episode Manik
Depresi Agitatif/Episode Depresi
Gangguan Cemas

Reaksi Ekstra Piramidal

Tanda-tanda adanya perilaku


kekerasan yang mengancam
Kata-kata
keras/kasar atau
ancaman akan
kekerasan

Perilaku agitatif

Membawa bendabenda tajam atau


senjata

Adanya pikiran dan


perilaku paranoid

Adanya penyalah
gunaan
zat/intoksikasi
alkohol

Adanya halusinasi
dengar yg
memerintahkan
untuk melakukan
tindak kekerasan

Kegelisahan
katatonik

Episode Manik

Episode Depresi
Agitatif

Gangguan
Kepribadian
tertentu

Adanya penyakit di
Otak (terutama di
lobus frontal)

Hal yang perlu diperhatikan

Adanya ide-ide kekerasan


disertai rencana dan sarana
yang tersedia

Adanya riwayat kekerasan


sebelumnya

Adanya riwayat gangguan


impuls termasuk penjudi,
pemabuk, penyalahgunaan
zat psikoaktif,percobaan
bunuh diri ataupun melukai
diri sendiri, Psikosis.

Adanya masalah dalam


kehidupan pribadi yang
nyata

Dokter keluarga/
dokter umum
Masalah fisik? Rujuk RS yang lengkap fasilitasnya
Masalah mental? Rujuk ke RS Jiwa/perawatan jiwa
Jika kondisi gaduh gelisah murni karena masalah mental
tidak terlalu berat & cukup kooperatif dapat diberikan:

Haloperidol 0,5 1,5mg 3x/h


Chlorpromazine 25 mg 3x/h
Diazepam 2,5 - 5mg 3x/h atau lorazepam 0,5 1mg 3x/h
Risperidone 0,5 - 1mg 2x/h
Olanzapine 5mg 1x/h
Quetiapin 25mg 2x/h
Clozapin 25mg 2x/h
Aripriparole 10mg 1x/h

K.I: antipsikotik untuk pasien trauma kepala rujuk RSU

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai