Anda di halaman 1dari 3

1

Kalimat yang mencapai sasaran komunikasi,


baik secara lisan maupun tulisan.
Ciri-ciri Kalimat Efektif :
1.
Kesepadanan dan kesatuan (mempunyai unsur S+P+O+K);
2.
Kesejajaran (menggunakan bentuk kalimat yang sama dalam susunan serial);
3.
Penekanan (memberikan penekanan inti pikiran dalam kalimat);
4.
Kehematan pemakaian kata (penghematan pemakaian kata, frase atau ungkapan
yang tidak perlu);
5.
Kevariasian (menghindarkan suasana monoton/membosankan pada pembaca).
a) Variasi Pembuka Kalimat; b) Variasi Pola Kalimat; c) Variasi Jenis
Kalimat
Contoh-contoh :
No. 1. Ibu menata ruang tamu kemarin.
S
P
O

No. 2. Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan
dan berbahaya, sebab cara pencegahannya dan mengobatinya tidak ada yang
tahu.
No. 3. Direktur Utama PLN Ir. Sarjono memberikan sambutan pada pertemuan
kelompok kerja pertama mengenai masa depan kelistrikan di negara ASEAN di
Nusa Dua Bali, Senin pekan lalu.
No. 4. Warna ungu dan warna kuning merupakan warna kesayangan ibu.
No. 5. a) Variasi Pembuka Kalimat
1. Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini.
2. Tetapi, secara kualitatif kecenderungan itu menunjukkan perkembangan
yang
merisaukan.
b) Variasi Pola Kalimat
1. Peristiwa itu dianggap sebagai suatu rentetan kesewenangan oleh
penduduk
desa Sukamaju. (S-P-O)
2. Peristiwa itu oleh orang banyak tidak dapat dimengerti. (O-S-P)
c) Variasi Jenis Kalimat
Dapatkah kita melaksanakan pembangunan ini sesuai dengan program?

Merupakan proses berpikir yang bertolak dari 2 (dua) premis


dan 1 (satu) kesimpulan.

1.

Premis Umum (PU)

Premis Khusus (PK)

Premis Mayor (PMy)

Premis Minor (PMn)

SILOGISME POSITIF
Contoh :
PU
= Semua pemilik mobil wajib membayar pajak.
A
B
PK
= Pak Prasetyo memiliki sebuah mobil.
C
A
K
= Pak Prasetyo wajib membayar pajak.
C
B

RUMUS :
PU : semua A = B
PK :
C=A
K :
C=B

2.

SILOGISME NEGATIF :
Dditandai dengan kata tidak dan bukan pada premis dan kesimpulan.
Contoh :
a. PU = Semua penderita penyakit lever tidak boleh makan makanan berlemak.
PK = Paman mengidap penyakit lever.
K = Paman tidak boleh makan makanan yang berlemak.
b. PU = semua A = B : Pengemudi yang baik selalu mematuhi peraturan lalu lintas.
PK = C = A : Sopir itu bukan pengemudi yang selalu mematuhi peraturan lalu lintas.
K = C = B : Sopir itu bukan pengemudi yang baik.

3.

SILOGISME YANG SALAH


Contoh :
a. PK : A = B : Taufik diterima sebagai mahasiswa ITB.
PK : A = D : Taufik remaja yang taat beribadah. (bukan C)
K : D = B : Remaja yang taat beribadah diterima sebagai mahasiswa ITB. (?)
b. PU : semua A = B : Semua murid SMKK adalah wanita.
PK : C = B : Retno seorang wanita.
K : C = A (?) : Retno seorang murid SMKK (?)
c. PU : semua A = B : Semua kura-kura tidak menyusui anaknya.
PK : C = A : Buaya bukan kura-kura.
K : C = B (?) : Jadi buaya menyusui anaknya?
d. PU : tidak semua A = B : Tidak semua orang Bali penganut agama Hindu.
PK : C = A : Budi orang Bali
K : C = B (?) : Budi penganut agama Hindu?

2
Merupakan SILOGISME yang diperpendek.

CONTOH :

RUMUS :
ENTIMEM : C = B, karena C = A

SILOGISME
PU = semua A = B : Pemimpin yang jujur tidak mau melakukan korupsi.
A
B
PK = C = A : Pak Prasetyo pemimpin yang jujur.
C
A
K = C = B : Pak Prasetyo tidak mau melakukan korupsi.
C
B
ENTIMEM
Pak Prasetyo tidak mau melakukan korupsi, karena ia pemimpin yang jujur.
C
B
C
A

2.

ENTIMEM
Pak Slamet harus ulet dan kerja keras, karena ia transmigran yang ingin kaya.
C
B
C
A
SILOGISME
PU = Semua transmigran yang ingin kaya harus ulet dan kerja keras.
A
B
PK = Pak Slamet seorang transmigran yang ingin kaya.
C
A
K = Maka Pak Slamet harus ulet dan kerja keras.
C
B

Anda mungkin juga menyukai