Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4

Nama anggota :
Almira diella
Annisa anggraini
Dina alpiana
Mawaddah
M. aldi ashidiqi
Nailah agustina
Raysaf fadilah
Riski akbar
Winda lestari

XI
c

MENGENAL TEKNIK MEMBUAT SIMPULAN


Simpulan adalah bagian terakhir/ penutup
dari sebuah karangan.
Penulis dapat merumuskan simpulan dengan dua
cara:
1) Tulisan bersifat argumentatif,simpulannya
berupa ringkasan argumen penting.
2) Simpulan yang cukup disarikan tujuan.

generalisasi
Teknik
Induktif

Analogi
Sebab akibat

Teknik
simpulan

Teknik
Deduktif

Penarikan
simpulan
langsung
Penarikan
simpulan tidak
langsung

A. Teknik
Induktif

Penarikan simpulan dari peristiwa-peristiwa yang sifat khusus


menuju pernyataan umum.
Penalaran induktif meliputi :

1. Generalis
asi
penarikan
simpulan berdasarkan dari sejumlah fakta
yang di amati lalu ditarik simpulan umum tentang
sebagian atau seluruh gejala yang di amati.
Contoh:
Industri tebu adalah industri yang menghasilkan
gula. Selain gula,produk yang di hasilkan
perkebunaan tebu,antara lain gula
kemas,alkohol,bahan kosmetik,bumbu masak, pakan
ternak,prices board dan pupuk. industri tebu
menghasilkan segala jenis/ macam produk tebu .

Contoh:
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok.
Puskesmas didirikan di mana-mana. Lapangan kerja
baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah di
perbanyak atau di bantu pemerintah. memang menjadi
tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat.

2. Analogi
Penarikan simpulan yang bertolak dari dua peristiwa
khusus
yang
mirip
satu
sama
lain,
kemudian
menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal
berlaku juga untuk hal lain.
Contoh:
Tanaman obat-obatan di kembangkan dengan kerja
sama antara pabrik gula dengan pabrik farmasi.
Sebagaimana tanaman lain, Tanaman obat-obatan ini
dikembangkan dengan pemanfaatan bahan baku dari
tumbuh-Tumbuhan.Apabila pabrik farmasi mendapatkan
untung besar, tanaman obat-obatan juga mendapatkan
untung besar.

Contoh:
secara tak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil
steadler 2B menghasilkan gambar vignet yang memuaskan
hatinya. Pensil itu sangat lunak dan menghasikan garis-garis
hitam dan tebal. Karena itu selama bertahun-tahun ia selalu
memakai pensil itu untuk membuat vignet,tetapi ketika ia
berlibur di rumah nenek di sebuah kota kecamatan ia
kehabisan pensil. Ia mencari di toko-toko di kota itu tetapi
tidak ada. Akhirnya daripada tidak dapat mencorat-coret ia
memilih merk lain seperti faber castell yang sama lunaknya
dengan staedler 2B . Pensil steadler menghasilkan gambar
vignet yang bagus, pensil faber castell juga menghasilkan
gambar vignet yang bagus karena sama sama lunak

3. sebab-akibat
Penarikan simpulan yang dimulai dengan menggunakan
fakta yang berupa sebab dan sampai pada simpulan yang
merupakan akibat.
Contoh:
bahan bakar minyak selama ini menjadi andalan bagi
keperluan berbagai sektor pembangunan suatu negara,
seperti
untuk
kebutuhan
rumah
tangga,
transportasi,industri,penggerak mesin-mesin pertanian
dan keperluan bahan bakar pembangkit listrik.
simpulannya,
Tak
heran
,ketika
harga
minyak
melambung,seluruh sektor nyaris limbung.

B. Teknik
Deduktif
Penarikan simpulan dari pernyataan yang bersifat
umum diikuti dengan uraian-uraian atau pernyataanpernyataan bersifat khusus.
1. Penarikan simpulan langsung
penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis.
Premis yaitu pernyataan yang mendasari penalaran
untuk menarik simpulan.

Penarikan simpulan secara langsung terbagi


4 yaitu :
1) Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh :
Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia.
(simpulan)
2) Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tidak P. (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya.
(simpulan)

3) Tidak satupun S adalah P. (premis)


Semua S adalah tidak P. (simpulan)
Contoh:Tidak seekor pun macan adalah kangguru.
(premis)
Semua macan adalah bukan kangguru. (simpulan)
4) Semua S adalah P. (premis)
Tidak satupun S adalah tidak P. (simpulan)
Tidak satupun tidak P adalah S. (simpulan)
Contoh:Semua ikan adalah berinsang. (premis)
Tidak satu pun ikan adalah tidak berinsang.
(simpulan)
Tidak satupun yang tak berinsang adalah ikan.
(simpulan)

2. Penarikan simpulan tidak langsung


penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan
dua premis sebagai data. Premis yang pertama adalah
premis yang bersifat umum atau biasa disebut premis
mayor dan premis yang kedua adalah premis yang
bersifat khusus atau biasa disebut premis minor.
Jenis pernalaran deduksi dengan penarikan simpulan
tidak langsung, yaitu:
a) Silogisme
Kategorial
silogisme yang semua proposisinya merupakan
kategori. Silogisme yang terdiri dari tiga
proposisi. Dua proposisi merupakan premis
dan satu proposisi merupakan simpulan.

contoh:
PU= semua manusia
Rumus:
bijaksana.
PU: semua
PK = Semua polisi adalah
A=B
manusia.
PK:
C=A S = semua polisi bijaksana.
S :
C=B

Contoh Silogisme Negatif


PU : Semua penderita penyakit gula tidak boleh
banyak makan makanan bertepung
PK : Pak Badu penderita penyakit gula
S : Jadi, Pak Badu tidak boleh banyak makan
makanan bertepung

b) Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa
pernyataan alternatif. Pernyataan alternatif yaitu bila
premis
minornya
membenarkan
salah
satu
alternatifnya, simpulannya akanmenolak alternatif
yang
lain.
Contoh:
PU: Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
PK : Nenek Sumi berada di Bandung.
S : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

PU :Dadang berbelok ke kanan atau


ke kiri
PK : Dadang tidak berbelok ke
kanan.
S : Jadi, Dadang berbelok ke kiri

C). Silogisme Hipotesis


Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas
premis mayor yang menyatakan kondisi.
Kalau premis minornya membenarkan kondisi
tersebut,maka
simpulannya
membenarkan
konsekuen. Kalau premis minornya menolak kondisi
tsb, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh : PU :Jika hujan, saya naik becak.
PK :Sekarang hujan.
S: Jadi saya naik becak.
Contoh : PU :Jika hari ini tidak hujan, saya datang
kerumah mu
PK :hari ini hujan
S :saya tidak datang kerumahmu.

D.Entimen
Silogisme yang di pendekkan. Yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan.
PU : Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat.
PK : Nyoman pegawai yang baik.
S : Nyoman tidak pernah datang terlambat
Rumus Entimem C = B, karena C =A
Entimem: Nyoman tidak pernah datang terlambat
karena ia pegawai yang baik

ADA PERTANYAAN ???

SOAL
1. Tentukan simpulan dari teknik deduktif analogi dari
cerita tersebut !
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan
mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan
seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh.
Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah
seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut ilmu,
seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan
ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan
sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya ? .

2. Tentukan PK dari silogisme kategorial !


PU
PK
S:

: semua makhluk hidup ciptaan tuhan


:.....
Manusia ciptaan tuhan

3. Tentukan PU dari silogisme Hipotesis !


PU : ..
PK : Barang tak bisa dibeli.
S : Tidak ada uang

4. Tentukan S dari silogisme alternatif !


PU : Kucing berada di dalam rumah atau di luar
rumah
PK : Kucing berada di luar rumah
S :..
5. Susunlah Entimen dari silogisme di bawah ini !
PU
PK
S

:
:
:

Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.


Ali pegawai yang baik.
Ali tidak mau menerima suap.

Anda mungkin juga menyukai