Anda di halaman 1dari 15

KESALAHAN

• PENALARAN
Kesalahan Penalaran Deduktif
• Kesalahan Penalaran Induktif
1. SILOGISME KATEGORIAL
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris.

Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang
mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
 Premis umum : Premis Mayor (My)
 Premis khusus : premis Minor (Mn)
 Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat.


 Subjek simpulan disebut term mayor
 Predikat simpulan disebut term minor.

Contoh Silogisme Kategorial:


 My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
 Mn : Saya adalah mahasiswa
 K    : Saya lulusan SLTA
2. SILOGISME HIPOTESIS
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya
membenarkan konsekuen.
(Jika P maka Q  P =anteseden, Q = konsekuen)
Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh Silogisme Hipotesis:


My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
3. SILOGISME ALTERNATIF
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh Silogisme Alternatif:


My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.
4. ENTIMEN
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan
maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh Entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima
hadiahnya
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir berupa sebuah penarikan kesimpulan
yang bersifat umum atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta).
Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan
kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum
KESALAHAN PENALARAN
Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang
berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar.
Penyebab utamanya:
 kesaahan karena Bahasa (kesalahan informal)
 karena materi dan proses penalarannya (kesalahan formal)
KESALAHAN PENALARAN
Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang
diembannya.
Contoh: Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas
penyuluhannya memiliki enam orang anak

Meniru-niru yang sudah ada


Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang
lain melakukan hal itu.
Contoh:
Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.
Anak SLTA saat mengerjakan ujian matematika dapat menggunakan kalkulator karena para profesor
menggunakan kalkulator saat menjawab ujian matematika
KESALAHAN PENALARAN
Penyamarataan para ahli
Salah nalar ini disebkan oleh anggapan orang tentang berbagai
ilmu dengan pandangan yang sama. Hal tersebut akan
mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh :
Perkembangan sistem pelayaran kita dapat dibahas secara panjang
lebar oleh Ahmad Panu, seorang tukang kayu.
Pembangunan pasar swalayan itu sesuai dengan saran Toto,
seorang ahli periklanan.
KESALAHAN PENALARAN
Kesalahan formal 1) Kesalahan Induktif Generalisasi Terlalu Luas

Contoh:
Wanita kurang mampu dalam matematika dibandingkan dengan pria.
Kesimpulan itu ditarik dari pengamatan sebagai berikut.Di dalam kelas yang terdiri dari 25 wanita dan 20 pria,
ternyata lima nilai tertinggi dicapai oleh mahasiswa pria sedangkan lima nilai terendah diperoleh oleh mahasiswa
wanita.
Orang Indonesia pemalas, termasuk kesalahan penalaran induktif, karena masih banyak orang Indonesia yang rajin.
Orang Indonesia itu malas bekerja. Orang bodoh suka menyuap.
KESALAHAN FORMAL-
INDUKTIF
Hubungan Sebab Akibat yang Tidak Memadai.
Dalam pemakaian bahasa kerap kali dijumpai hubungan sebab akibat yang tidak tepat atau
salah. Hal ini mungkin terjadi karena suatu akibat dihubungkan dengan penyebab
berdasarkan kepercayaan atau takhayul
Contoh :
Saya tidak lulus karena dosen saya tidak suka pada saya.
Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
Larutan ini menghilangkan sariawan, panas dalam, hidung tersumbat, dan bibir pecah-pecah.
Orang itu meninggal dalam tahanan, ia meninggal karena ditahan.
Pemakaian gelang akar bahar menyembuhkan penyakit encok.        
Taufik Hidayat menjadi juara, karena kita menyertakan doa baginya.
Kesalahan induktif :Kesalahan Analogi.
Kesalahan ini terjadi bila dasar analogi induktif yang dipakai tidak merupakan ciri esensial kesimpulan yang
ditarik.
Contoh :Anak kera dan anak manusia dapat dididik menjadi sarjana biologi berdasarkan persamaan sistem
pencernaannya

Kesalahan formal-deduktif: Kesalahan Deduktif


Dalam cara berpikir deduktif kesalahan yang biasa terjadi ialah kesalahan premis mayor yang tidak dibatasi.
Contoh:
Semua pelaku kejahatan adalah korban rumah tangga yang berantakan.
Kalau hakim masuk desa, di desa tidak ada lagi ketidakadilan.
Kesalahannya terletak pada premis mayor yang tidak dibatasi, yaitu:
My : Penyebab kejahatan ialah rumah tangga berantakan.
Mn : Hakim memberantas ketidakadilan.
kesalahan deduktif: Kesalahan term keempat.
Contoh :
My : Semua mahasiswa FKIP akan menjadi guru.
Mn : Dani siswa SMP.
Dari kedua premis itu tidak dapat ditarik kesimpulan apa-apa. Pada silogisme itu terdapat empat term.

kesalahan deduktif: Kesalahan berupa kesimpulan terlalu luas/kesimpulan lebih luas daripada
premisnya.
Contoh:
My : Sebagian orang Asia hidup makmur.
Mn : Orang Indonesia adalah orang Asia.
K : Orang Indonesia hidup makmur.
Dari premis mayor partikular positif dan premis minor universal positif tidak dapat ditarik kesimpulan.
Kesalahan deduktif: kesalahan kesimpulan dari premis-premis negatif.
Contoh:
My : Semua pohon kelapa tidak bercabang.
Mn : Tiang listrik tidak bercabang.
K : Tiang listrik ialah pohon kelapa.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai