Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 8

Elida Kusumastuti (20130730030)


Wahida Turrohmah (20130730035)
Reni Agustina
(20130730036)
Nurul Marifah
(20130730047)

Penilaian Kesehatan Bank


Periode Perubahan : CAMEL menuju CAMELS menuju RGEC

Paket Februari
1991

CAMELS
Berlaku pada tahun
2004

PBI No. 13/1/PBI/2011 yang


mewajibkan Bank Umum untuk
melakukan penilaian sendiri (self
assessment) dan SE BI No.
13/24/DPNP

CAMEL, berlaku pada tahun 1991


berdasarkan SE No. 23/21/BPPP tgl 28
Februari 1991, dan disempurnakan
dengan SE No. 26/5/BPPP tgl 29 Mei
1993

PBI no 6/10/PBI/2004 tentang Sistem


Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum serta ketentuan pelaksanaannya
sesuai SE BI No.6/23/DPNP

Metode RGEC, yang


berlaku per Januari
2012 sampai sekarang

PAKET FEBRUARI 1991


Paket Februari 1991, muncul akibat Pakto 88 ( 27
Oktober 1988 ). Dalam Pakto 88 syarat-syarat dalam
mendirikan bank sangat mudah. Sehingga
meledaklah jumlah bank di Indonesia. Pada
akhirnya, karena bank terus dipacu untuk mencari
untung, sisi keamanan penyaluran dana terabaikan,
dan akhirnya kredit macet sangat tinggi. Pada Paket
Februari 1991(Paktri) berisi ketentuan yang
mewajibkan bank berhati-hati dalam pengelolaannya

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang RI


No 7 tahun 1992 tentang perbankan pasal
29, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran
No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yang mengatur
tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank.
Ketentuan ini merupakan penyempurnaan ketentuan
yang dikeluarkan Bank Indonesia dengan Surat
Edaran No. 23/21/BPPP tanggal 28 Februari 1991.
Metode penilaian tingkat kesehatan bank tersebut
diatas kemudian dikenal dengan metode CAMEL

Capital/
permodalan
Asset Quality/
kekayaan

CAMEL

Management/
manajemen
Earning/
keuntungan
Liquidity/
likuiditas

Munculnya Peraturan Bank Indonesia nomor


6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum serta ketentuan pelaksanaannya sesuai
Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP
tanggal 31 Mei 2004, menyempurnakan sistem
CAMEL. Yang kemudian dikenal dengan
nama CAMELS

Capital/permodalan
Asset Quality/kekayaan

CAMELS

Management/manajemen
Earning Power/keuntungan
Liquidity/likuiditas
Sensitivity to Market Risk/
Sensifitas terhadap resiko pasar

Per Januari 2012 seluruh Bank Umum di Indonesia


sudah harus menggunakan pedoman penilaian tingkat
kesehatan bank yang terbaru berdasarkan PBI
No.13/1/PBI/2011 serta petunjuk pelaksanaannya
dalam Surat Edaran (SE) BI No.13/24/DPNP.
Peraturan tersebut mewajibkan Bank Umum untuk
melakukan penilaian sendiri (self assessment) Tingkat
Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan
Risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) baik secara
individual maupun secara konsolidasi. Tatacara terbaru
tersebut, disebut sebagai Metode RGEC.

Resiko Kredit
Risk Profile/
Profil Resiko

RGEC

Good Corporate
Governance

Resiko Pasar
Resiko Operasional
Resiko Likuiditas
Resiko Hukum

Earning

Resiko Kepatuhan
Resiko Stratejik

Capital
Resiko Reputasi

Tahap-tahap penilaian bank pada RGEC boleh


disebut model penilaian kesehatan bank yang
sarat dengan manajemen resiko. Menurut BI
dalam PBI tersebut, Manajemen Bank perlu
memperhatikan prinsip-prinsip umum berikut
ini sebagai landasan dalam menilai Tingkat
Kesehatan Bank yaitu: Berorientasi Risiko,
Proporsionalitas, Materialitas dan Signifikansi,
serta Komprehensif dan Terstruktur.

Anda mungkin juga menyukai