BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pilar dalam transformasi sistem kesehatan adalah
transformasi layanan rujukan yang dilakukan dengan
peningkatan akses dan mutu layanan rumah sakit. Transformasi
layanan kesehatan rujukan menuntut rumah milik Kementerian
Kesehatan yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PPK-BLU) untuk dapat memberikan
pelayanan setara World Class Hospital, menjadi tempat penelitian
terbaik dan mampu menyelenggarakan pengampuhan layanan
terutama pelayanan pada penyakit prioritas yang telah ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan. Adapun strategi pelaksanaan
Transformasi pada rumah sakit yang menerapkan pola PPK-BLU
adalah :
1. Perbaikan pengalaman pasien;
2. Perbaikan mutu pemberi layanan disertai dengan remunerasi
yang berkeadilan;
3. Perbaikan mutu layanan klinis; dan
4. Perbaikan tata kelola Rumah Sakit.
Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-
BLU) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan layanan Umum dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan
Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 202/PMK.05/2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.05/2020 tentang
Pedoman Pengelolaan Badan layanan Umum yang menyatakan
bahwa rumah sakit dapat memberikan remunerasi kepada
pejabat pengelola, dewan pengawas dan pegawai BLU sebagai
alat motivasi pegawai. Saat ini terdapat 34 rumah sakit yang
menerapkan PPK-BLU dalam sistem remunerasi, harus diatur
secara jelas dan terkendali implementasinya sehingga melalui
sistem ini pengelola, pegawai dan dewan pengawas rumah sakit
akan mendapatkan rasa aman, diperlakukan adil yang dapat
menimbulkan peningkatan motivasi dalam mendukung sasaran
usaha serta pengembangan rumah sakit. Sistem remunerasi juga
dapat bermanfaat untuk mengendalikan pengeluaran pembiayaan
rumah sakit yang menerapkan PPK-BLU yang transparan dan
akuntabel serta dapat dipertanggung jawabkan.
C. Ruang Lingkup
Petunjuk teknis remunerasi ini memberikan penjelasan
tentang prinsip-prinsip dasar, ketentuan remunerasi, komponen
remunerasi dan pola perhitungan. Petunjuk teknis ini juga
memuat tentang cara penentuan target, hingga pembayaran total
pendapatan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan
keuangan masing-masing rumah sakit yang menerapkan pola
PPK-BLU.
D. Pengertian
1. Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan
Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya mengacu pada prinsip
efisiensi dan produktivitas;
2. Remunerasi adalah imbalan kerja yang diberikan kepada
Pejabat Pengelola, Pegawai, dan Dewan Pengawas
berdasarkan tingkat capaian kinerja;
3. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya Kesehatan;
4. Tenaga Medis adalah jenis tenaga kesehatan yang terdiri
atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis/subspesialis, dan
dokter gigi spesialis/subspesialis;
5. Tenaga Keperawatan adalah tenaga kesehatan yang terdiri
dari bebagai jenis keperawatan dan kebidanan;
6. Tenaga Kesehatan Lainnya adalah jenis tenaga kesehatan
yang tediri dari tenaga kesehatan lingkungan, tenaga
psikologi klinis, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga
keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, dan tenaga
kesehatan lain yang disyahkan oleh Menteri;
7. Tenaga Administrasi adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam lingkup kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan untuk menjalankan kegiatan yang
berkaitan dengan kesehatan, dalam konteks di RS maka
yang dimaksud dalam tenaga adminstrasi adalah tenaga
yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tidak
berhubungan langsung dengan pelayanan pasien;
8. Target Kinerja adalah jumlah kinerja yang harus dicapai
dalam kurun waktu yang telah ditentukan, terdiri dari target
jumlah kunjungan pasien yang harus dilayani;
9. Tingkat Capaian Kinerja Individu adalah jumlah kinerja yang
dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan, terdiri
dari target jumlah kunjungan pasien yang harus dilayani
dan jumlah pendapatan yang harus diperoleh;
10. Data Historis/ Historical Performance adalah data valid
terverifikasi terkait kinerja rumah sakit yang diperoleh dari
periode sebelumnya;
11. Gaji Rupiah Murni adalah imbalan kerja berupa uang yang
diterima oleh Pejabat Pengelola dan Pegawai setiap bulan
serta diberikan atas statusnya sebagai ASN dan bersumber
dari rupiah murni/APBN;
12. Gaji PNBP BLU adalah imbalan kerja berupa uang yang
diterima oleh Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berstatus
ASN dan pegawai BLU yang bersumber dari pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) rumah sakit;
13. Target PNBP Rumah Sakit adalah perkiraan PNBP rumah
sakit yang akan diterima dalam satu tahun anggaran untuk
tahun yang direncanakan;
14. Target Jumlah Kunjungan Pasien Rumah Sakit Tahunan
adalah jumlah total kunjungan pasien yang harus dilayani
oleh rumah sakit dalam satu tahun;
15. Penilaian kinerja adalah proses menilai capaian individu
terhadap target yang harus dicapai;
16. Pendapatan Total/Total Take Home Pay adalah total
pendapatan yang diperoleh setiap pegawai rumah sakit dari
pendapatan setelah mempertimbangkan aspek kuantitas,
kualitas, perilaku dan nilai tambah, baik berasal dari Rupiah
Murni maupun BLU Rumah Sakit; dan
17. Jasa layanan adalah bagian dari tarif layanan yang
diperuntukan untuk pemberi layanan yang telah melakukan
pelayanan.
BAB II
SISTEM REMUNERASI
CLUSTER
NO NAMA RUMAH SAKIT INSENTIF DIRUT
KOMPLEKSITAS
12 RSUP Persahabatan
CLUSTER
NO NAMA RUMAH SAKIT INSENTIF DIRUT
KOMPLEKSITAS
1 RS KANKER DHARMAIS
A 150.000.000 - 200.000.000
2 RS JANTUNG HARAPAN KITA
Keterangan:
1. Formula perhitungan stratifikasi tenaga medis adalah
jumlah bobot dikali jumlah skor sama dengan nilai;
2. Untuk kriteria riwayat konstribusi pasien eksekutif dan
kriteria riwayat kontribusi pasien rumah sakit swasta
disesuaikan dengan kondisi rumah sakit masing-
masing;
3. Penilaian stratifikasi tenaga medis dapat digambarkan
pada table 7; dan
Tabel 9. Contoh pembagian layanan JKN dan Non JKN per dokter
sesuai stratifikasi
Keterangan:
BONUS PERSYARATAN
3 bulan Pendapatan mencapai 100%-125%
Insentif 50% Pegawai mengalami peningkatan THP
6 bulan Pendapatan mencapai 126% - 150%
Insentif 60% Pegawai mengalami peningkatan THP
9 bulan Pendapatan mencapai 151% - 175%
Insentif 75% Pegawai mengalami peningkatan THP
12 bulan Pendapatan mencapai lebih 176%
Insentif 100% Pegawai mengalami peningkatan THP