Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN PERBANKAN

DI INDONESIA
• Deregulasi perbankan dimulai sejak tahun 1983.
Pada tahun tersebut, BI memberikan keleluasaan
kepada bank-bank untuk menetapkan suku
bunga.
• Pada tahun 1988, Pemerintah mengeluarkan
Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988
(Pakto 88) yang membuka kesempatan seluas-
luasnya kepada bisnis perbankan harus dibuka
seluas-luasnya untuk menunjang pembangunan
(liberalisasi sistem perbankan).
Kondisi Sesudah Deregulasi
Kebijakan deregulasi yang tidak dilakukan dan terkait dengan dunia perbankan
antara lain :
1. Paket 1 juni 1983 yang berisi tentang
Bank Indonesia sejak 1984 mengeluarkan SBI
1. Paket 27 Oktober 1988
2. Bank Indonesia sejak 1985 mengeluarkan ketentuan perdagangan SBPU
dan fasilitas diskonto oleh BI
3. Paket 20 Desember 1988
4. Paket 25 Maret 1989
5. Paket 28 Februari 1991
6. Paket 29 Januari 1990
7. UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan
8. Paket 29 Mei 1993 yang berisi tentang penyempurnaan aturan kesehatan
bank

Perubahan: Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998


Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
Perbankan
Kondisi Sesudah Deregulasi
• Pada masa setelah deregulasi perbankan di
Indonesia mempunyai ciri – ciri :
1. Peraturan yang memberikan kepastian hukum
2. Jumlah bank swasta banyak bertambah
3. Tingkat persaingan bank yang semakin kuat
4. Kepercayaan masyarakat terhadap bank yang
meningkat
5. Mobilisasi dana melalui sektor perbankan
yang semakin besar
Kondisi Saat Krisis Ekonomi (1997-1998)
Kondisi perbankan di Indonesia sehingga kondisi saat
itu adalah :
1. Tingkat kepercayaan masayrakat dalam dan luar
negeri terhadap perbankan di Indonesia
menurun drastis
2. Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat
3. Adanya spread negative
4. Munculnya penggunaan peraturan perundangan
yang baru
5. Jumlah bank menurun.
✓ tanggal 1 Nopember 1991 berdirilah bank syariah
pertama di Indonesia yaitu PT Bank Muamalat
Indonesia (BMI),
✓ Pada tahun 1998, pemerintah dan Dewan
Perwakilan Rakyat melakukan penyempurnaan
UU No. 7/1992 tersebut menjadi UU No. 10
Tahun 1998, yang secara tegas menjelaskan bahwa
terdapat dua sistem dalam perbankan di tanah air
(dual banking system),yaitu sistem perbankan
konvensional dan sistem perbankan syariah.
Pada akhir tahun 2013, fungsi pengaturan dan
pengawasan perbankan berpindah dari Bank
Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan, yang
sebelumnya diatur dan diawasi oleh Bank
Indonesia
FINANCIAL INSTITUTIONS
CONVENTIONAL atau SYARIAH

NON FINANCIAL FINANCIAL CAPITAL MARKET


INSTITUTIONS INSTITUTIONS

BANK
BANK UMUM PERKREDITAN
RAKYAT (BPR)
Kondisi Perbankan
saat ini
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012
tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha
dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank
Berlaku per Tanggal 2 Januari 2013
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Kegiatan Usaha dan
Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank mengatur
mengenai cakupan kegiatan usaha dan pembukaan
jaringan kantor sesuai dengan modal inti Bank yang
bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan daya
saing perbankan nasional.
Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha yang selanjutnya disebut BUKU
adalah pengelompokan Bank berdasarkan Kegiatan Usaha yang
disesuaikan dengan Modal Inti yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai