Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nooreina Dwima Alfajrin

NPM : 15216470

SOAL
1. Jelaskan bagaimana sifat industri perbankan di indonesia. Berikan contohnya konkrit.
2. Jelaskan, tepat dan jelas bagaimana hasil deregulasi perbankan secara singkat yang
dilakasanakan di Indonesia
3. Jelaskan apa sebenarnya tugas-tugas Bank Indonesia, sebagai Bank Sentral di Indonesia
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kredit liquiditas. Berikan contohnya
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan memaksimalkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Berikan contohnya.

JAWAB

1. Sifat khusus industri perbankan, ada dua yaitu:

1. Sebagai salah satu sub-sistem industri jasa keuangan. Bank bisa disebut juga sebagai
jantung jasa keuangan. Disebut sebagai jantung, karena bank sebagai motor penggerak
roda perekonomian suatu negara, salah satu leading indicator kestabilan tingkat
perekonomian suatu negara. Contohnya Jika perekonomian atau perbankan suatu
Negara mengalami suatu masalah keterpurukan, hal ini adalah indikator perekonomian
negara yang sedang sakit.

2. Industri perbankan adalah industri yang sangat bertumpu kepada kepercayaan


masyarakat (fiduciary financial institution). Kepercayaan masyarakat (fiduciary financial
institution) adalah segala-galanya bagi bank. Begitu masyarakat tidak percaya pada bank,
bank akan menghadapi “rush” dan akhirnya koleps. Contohnya seperti Di AS pada abad
19-20, setiap 20 tahun sekali terjadi krisis perbankan sebagai akibat krisis kepercayaan.

2. Deregulasi perbankan yang dikeluarkan pada 1 Juni 1983 mencatat beberapa hal. Di
antaranya: memberikan kebebasan kepada bank-bank untuk menentukan suku bunga
deposito. Kemudian dilanjutkan dengan dihapusnya campur tangan Bank Indonesia
terhadap penyaluran kredit. Deregulasi ini juga yang pertama memperkenalkan Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Aturan ini dimaksudkan
untuk menarik minat berusaha di bidang perbankan Indonesia di masa yang akan datang.

 Lima tahun kemudian ada Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) Pakto 88 adalah
aturan paling liberal sepanjang sejarah Republik Indonesia di bidang perbankan.
Setelah itu, lahir UU Perbankan baru bernomor 7 tahun 1992 yang disahkan oleh
Presiden Soeharto pada 25 Maret 1992. Undang Undang itu merupakan penyempurnaan
UU Nomor 14 tahun 1967. Intinya, UU itu menggarisbawahi soal peniadaan pemisahan
perbankan berdasarkan kepemilikan. Kalau UU yang lama secara tegas menjelaskan soal
pemilikan bank/pemerintah, pemerintah daerah, swasta nasional, dan asing. Mengenai
perizinan, pada UU lama persyaratan mendirikan bank baru ditekankan pada permodalan
dan pemilikan. Pada UU yang baru, persyaratannya meliputi berbagai unsur seperti
susunan organisasi, permodalan, kepemilikan, keahlian di bidang perbankan, kelayakan
kerja, dan hal-hal lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan pertimbangan
Bank Indonesia. Aturan yang terakhir diluncurkan adalah Peraturan Pemerintah (PP) No.
68 tahun 1996 yang ditanda tangani Presiden RI pada 3 Desember 1996. Belajar dari
pengalaman Bank Summa, PP ini sangat menguntungkan para nasabah karena nasabah
bank akan tahu persis rapor banknya. Dengan begitu, mereka bisa ancang-ancang jika
suatu saat banknya sedang goyah atau bahkan nyaris pailit.

3. - Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa


- Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain
- Membuat dan mengawasi regulasi untuk semua bank yang ada di Indonesia
- Melakukan penelitian juga pemantauan
- Menyimpan uang kas negara dan memberikan bantuan dana kepada Bank-
Bank di Indonesia yang sedang mengalami krisis.

4. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) adalah Dana pinjaman (kredit) yang diberikan


oleh Bank Sentral Indonesia dalam hal ini Bank Indonesia sebagai pinjaman kepada
bank-bank yang membutuhkan untuk kepentingan likuiditas mereka. Pemberian kredit ini
ditujukan untuk membiayai program-program pemerintah yang menyentuh langsung
kepada usaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah, Contohnya kredit usaha tani
(KUT), kredit pemilikan rumah sederhana/sangat sederhana (KPRS/KPRSS), kredit
kepada koperasi primer untuk anggotanya (KKPA), dan kredit kepada KUD (KKUD).

5. merupakan sistem suatu bangsa tentang manfaat dan jasa untuk membantu masyarakat
guna menurunkan tingkat kemiskinan, pengangguran, memperoleh kebutuhan sosial,
ekonomi, pendidikan, kesehatan yang penting bagi kelangsungan masyarakat tersebut.
Contohnya seperti membuat lapangan pekerjaan, fasilitas tempat tinggal,

Anda mungkin juga menyukai