[AK1043]
Oleh :
FAKULTAS BISNIS
PRODI AKUNTANSI
YOGYAKARTA
2017
A. Pendahuluan
KRISIS PERBANKAN
Secara detil, LPS mempunyai beberapa tugas dalam menjalankan fungsinya, antara lain:
D. SISTEM LPS
LPS hanya akan menjamin pembayaran simpanan nasabah tersebut sampai jumlah Rp
2 milyar. Sedangkan jumlah simpanan di atas Rp 2 milyar akan diselesaikan oleh Tim
Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank.
Jika LPS Mengalami Kesulitan Keuangan
Besarnya premi penjaminan adalah sama untuk setiap bank yaitu sebesar 0,1 % (satu
perseribu) dari rata-rata saldo bulanan total simpanan dalam setiap periode. Premi
penjaminan tersebut dibayarkan dimuka 2 kali dalam 1 tahun yaitu periode 1 Januari
sampai 30 Juni dibayarkan paling lambat tanggal 31 Januari dan periode 1 Juli sampai 31
Desember dibayarkan paling lambat 31 Juli.
Besarnya premi penjaminan tersebut dapat diubah apabila dipenuhi sekurang-kurangnya satu
kriteria berikut:
1. Terjadi perubahan nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu
bank.
2. Akumulasi cadangan penjaminan telah melampaui tingkat sasaran sebesar 2,5 %
dari total simpanan di setiap bank.
3. Terjadi perubahan tingkat risiko kegagalan pada industri perbankan.
E. PENUTUP
Jawaban :
Nasabah yang menjadi penyebab keadaan bank menjdi tidak sehat adalah nasabah yang
memiliki tabungan di bank terkait yang mengalami masalah (tidak sehat) akibat Nasabah
tersebut melakukan peminjaman yang tidak wajar untuk kepntingan pribadi atau kelompok.
Contoh kasus:
Kejadian ini tidak hanya terjadi dibarat saja tetapi juga di dunia. Akibat dari praktek-praktek
seperti ini mengakibatkan 40% kegagalan bank. Sebagai contoh pada tahun 1990 negara di
kawasan teluk meberikan kredit yang melampaui batas maksimum kepada pemilik atau
koleganya yang berbisnis di industry minyak. Peristiwa ini bisa terjadi pada Negara-negara
yang penegakan peraturan perbankannya lemah dan adanya ‘’crony capitalism’’ seperti
Indonesia ( Andromeda Bank), Rusia ( Autovasbank ) dan bahkan juga di Amerika Serikat (
Enron/Bush)
Pemberian kredit kepada kelompoknya ( connected lending) contoh lainnya yakni Kelompok
Rumasa di Spanyol. Rumasa adalah konglomerat yang kegiatan usahanya terdiri dari
perdagangan minuman (wine), parawisata dan konstruksi, serta memperluas bisnis melalui
akuisisi bank-bank kecil di daerah Spanyol dan dikelola oleh teman-temannya dan keluarga.
Banl-bank ini memberikan pinjaman lebih dari 70% dari total eksposur kredit mereka ke
kelompok perusahaan Rumasa ( yang berjumlah sekitar 300 anak perusahaan).