Anda di halaman 1dari 3

1.

LPS (LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN)


LPS adalah lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (UU LPS)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 .
Kamu mungkin ingat peristiwa krisis moneter yang melanda indonesia tahun1997-
1999 yang lalu. Krisis moneter ini membuat bank banyak di tutup sehingga kepercayaan
masyarakat terhadap bank merosot. Selain prekonomian negara saling berhubung satu sama
lain dengan negara lain sehingga ketika negara lain mengalami, krisis kemungkinan besar
krisis tersebut jug akan melanda Indonesia.
Hal ini membuat masyarakat khawatir terhadap dana mereka yang disimpan di
perbankan. Untuk itulah diperlukan sebuah lembaga yang bisa menjamin simpanan
masyarakat yang disebut lembaga panjamin simpanan (LPS). LPS merupakan kebijakan yang
di keluarkan pemerintah yang memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran,
termasuk simpanan. Dulu ruang lingkup penjaminan yang sangat luas sehingga
dikhawatirkan adanya penyelahgunaan sehingg pemerintah merombaknya menjadi sistem
penjaminan terbatas.
Sistem penjaminan terbats tersebut diwujudkan melalui pembentukan LPS kini mejadi
bagian jaring pengaman sistem keuagan (JSPSK), menjamin simpanan nasbah bank yang
dicabut izinya dan melaksanakan resolusi atau penyehatan bank gagal.
Keberadaan lembaga penjamin simpana yang diatur secara tegas dan disusun secara
lengkap dapat meningkatkan kepercayaan dan pada akhirnya memperkuat sistem perbankan.
Untuk meningkatkan kepercayaan tersebut banyak, bnyak negara memberikan perlindungan
kepada nasbahnya dengan menerapkan suatu sistem penjamin simpanan (deposit protecion
system) dalam bentuk sistem penjamin simpanan.
Lembaga penjamin simpanan didirikan berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun
sebagaimana telah di ubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Undang-
undang tentang penetapan peraturan pemerintah penganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2008 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 24 Thun 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan menjadi undang-undang.
Lembaga penjamin simpanan sanagat diperlukan di masyarakt sebab pemerintah
menyepurnakan program ini untuk membantu masyarat sekitar yang sangat membutuhkan
prekonomian yang baim dan teratur serta dapat meningkatkan kepercyaan masyarakat lagi
terhadap bank. Hal ini juga dapt mengurangui kurangnya prekonomian yang ada di indonesia
serta dapat meningkatkan kurangnya beban keuangan bagi negara.
Fungsi dan tugas lembaga penjamin simpanan
Pendirian Lembaga Penjamin Simpana tidak terlepas dari fungsinya sangat penting. Fungsi
Lembaga Penjamin Simpana adlah sebagai berikut:
1. Menjamin simpanan nasbah
2. Turun aktif dalam memelihaaa stabilitas sistem perbankan sesuai dengan
kewenanganya.
Dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenanganya,
Lembaga Penjamin Simpanan akan melakukan penyelesaian atau penanganan bank gagal.
Bank gagal (falling bank) adalah bank nyang mengalami kesulitan keuangan yang
membayahakan kelangsungan usahanya serta dinyatakan tidak dapat lagi disehatkan oleh
Lembaga Pengawas Perbankan (LPP). Apabila kondisi bank yang mengalami kesulitan
keuangan tersebut semakin memburuk, anatar lain ditandai dengan menurunnya tingkat
solvabilitas bank, tindakan penyelesaian dan penaganan lain harus segera dilakukan.
Dalam menjalankna fungsinya, Lembaga Penjamin Simpanan mempunyai tugas-
tugas yang meliputi:
1). Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjamin simpanan
2). Melaksanakan penjamin simpanan
Untuk lebih terperinci tugas yang dapat dilakukan Lembaga Penjamin Simpanan sehubungan
dengan menjalankan fungsinya adalah:
1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam turut aktif memelihara
stbilitas sistem perbankan

Anda mungkin juga menyukai