Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan Perbankan di

Indonesia
Periode Perkembangan Perbankan

1. Kondisi Sebelum Deregulasi Ekonomi


2. Kondisi Sesudah Deregulasi Ekonomi
3. Kondisi pada masa krisis ekonomi 1997
4. Kondisi pada saat sekarang ini 

2
Deregulasi Ekonomi

• Deregulasi adalah tindakan atau proses menghilangkan


/mengurangi segala aturan.
• Deregulasi menunjuk kebijakan pemerintah
mengurangi/meniadakan aturan administratif yang
mengekang kebebasan gerak modal,barang dan jasa.
• Deregulasi perbankan adalah keadaan dimana terjadinya
perubahan peraturan dalam perbankan, khususnya di
Indonesia

3
1. Kondisi Sebelum Deregulasi Ekonomi

Perbankan masa ini sangat di pengaruhi oleh berbagai


kepentingan ekonomi dan politik dari penguasa, yang di dalam
hal ini adalah pemerintah.

Fungsi Utama Perbankan


1 Memobilisasikan dana dari investor untuk membiayai kebutuhan
dana investasi dan modal kerja perusahaan – perusahaan besar.
2 Memberikan jasa – jasa keuangan kepada perusahaan –
perusahaan besar.
3 Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai
kegiatan pemerintah. 
4 Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan
proyek pada sektor sektor yang ingin di kembangkan oleh
pemerintah.
4
Kondisi Perbankan
1 Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas
tentang perbankan di Indonesia. (No.13 Tahun 1968)

2 Kredit likuiditas Bank Indonesia ( KLBI ) pada bank-bank tertentu.


3 Bank banyak menanggung program-program pemerintah.
4 Instrumen pasar uang yang terbatas. 
5 Jumlah bank swasta yang relative sedikit.
6 Sulitnya pendirian bank baru.
7 Persaingan antar bank yang tidak ketat.
8 Posisi tawar-menawar bank relative lebih kuat daripada nasabah.
9 Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit.
10 Bank bukan merupakan alternative utama bagi masyarakat luas untuk
menyimpan dan meminjam dana.
5
11 Mobilisasi dana lewat perbankan yang sangat rendah.
2. Kondisi Sesudah Deregulasi Ekonomi

Tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi makroekonomi secara umum


yang tidak bagus terjadi bersamaan dengan kondisi perbankan yang
tidak dapat memobilisasikan dana dengan baik. Untuk mengatasi
situasi yang serba tidak menguntungkan ini cara yang di tempuh
pemerintah pada waktu itu adalah dengan melakukan serangkaian
kebijakan berupa deregulasi di sektor riil dan di sektor moneter.

Makroekonomi Buruk Inflasi Tinggi

 Kondisi perbankan buruk

Deregulasi 6
Kebijakan Deregulasi Bidang Perbankan
1 Paket 1 Juni 1983 yang berisi tentang :
 penghapusan pagu kredit dan pembatasan aset lain 
 pengurangan KLBI kecuali untuk sektor-sektor tertentu
 pemberian kebebasan bank untuk menetapkan suku bunga
simpanan dan pinjaman
2 Bank Indonesia sejak 1984 mengeluarkan SBI
3 Bank Indonesia sejak 1985 mengeluarkan ketentuan perdagangan
SBPU dan fasilitas diskonto oleh BI
4 Paket 27 Oktober 1988 yang berisi tentang:
1. Pengerahan dana masyarakat yang meliputi :
 Kemudahan pembukaan kantor bank.
 Bank pemerintah, bank pembangunan daerah, bank swasta nasional,
dan bank koperasi dapat membuka cabang di seluruh wilayah
Indonesia.
 Kejelasan aturan pendirian bank swasta.
 Modal disetor bank umum Rp. 10 Milliar
 Modal disetor BPR minimal 50 juta
 BPR dapat ditingkatkan menjadi bank umum
2. Efisiensi lembaga keuangan, yang meliputi hal – hal berikut :
7
Kebijakan Deregulasi Bidang Perbankan
4 Paket 27 Oktober 1988 yang berisi tentang:
1. Pengerahan dana masyarakat yang meliputi :
 Kemudahan pembukaan kantor bank.
 Bank pemerintah, bank pembangunan daerah, bank swasta nasional,
dan bank koperasi dapat membuka cabang di seluruh wilayah
Indonesia.
 Kejelasan aturan pendirian bank swasta.
 Modal disetor bank umum Rp. 10 Milliar
 Modal disetor BPR minimal 50 juta
 BPR dapat ditingkatkan menjadi bank umum
2. Efisiensi lembaga keuangan, yang meliputi hal – hal berikut :
 BUMN dan BUMD bukan bank dapat menempatkan sampai dengan
50% dananya pada bank nasional manapun.
 Bank maksimum pemberian kredit (BMPK) bagi bank dan lembaga
keuangan bukan bank.

8
3. Kondisi pada masa krisis ekonomi 1997

9
10
11
Kondisi Perbankan

• Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar


negeri terhadap perbankan di Indonesia menurun
drastis
• Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat
• Adanya spread negative
• Munculnya penggunaan peraturan perundangan
yang baru
• Jumlah bank menurun.

12
Kondisi Saat Sekarang Ini :

13

Anda mungkin juga menyukai