Anda di halaman 1dari 3

Diskusi.

Jatuh tempo: Minggu, 14 Mei 2023, 23:59

Lakukan: Buat kiriman forum: 1

Mode tampilan

Diskusi.4

Sabtu, 25 Maret 2023, 12:01

Jumlah balasan: 9

Bacalah kasus dibawah ini!

Tak Kunjung Sehat, Izin Bank Ini Dicabut OJK

Market - Redaksi, CNBC Indonesia

13 August 2019 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menutup Bank Perkreditan Rakyat
(BPR). Kal ini OJK menutup BPR Calliste Bestari yang beralamat di Jalan Raya Denpasar - Tabanan
No.7B, Banjar Grokgak Kabupaten Badung, Bali.

Pencabutan izin usaha BPR Calliste Bestari ditetapkan dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-141/D.03/2019 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank
Perkreditan Rakyat Calliste Bestari pada tanggal 13 Agustus 2019.

Penetapan BDPI tersebut berlaku sejak tanggal 16 Mei 2018 sampai 16 Mei 2019 dan dalam masa
tersebut pemegang saham dan pengurus telah diberikan kesempatan untuk melakukan penyehatan
melalui action plan yang dibuat oleh Direksi.
"Dalam masa BDPI tersebut, kinerja BPR Calliste semakin memburuk tercermin dari rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) posisi 28 Februari 2019 menjadi di bawah 4% sehingga
memenuhi ketentuan ditetapkan sebagai BPR Dalam Pengawasan Khusus (BDPK) terhitung sejak 29
Maret 2019 sampai 29 Juni 2019," ujar OJK dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).

"Selanjutnya, sampai dengan batas waktu tersebut, Pengurus dan Pemegang Saham Pengendali (PSP)
tidak dapat merealisasikan upaya penyehatan rasio KPMM paling sedikit 8% sehingga memenuhi
kriteria BPR tidak dapat disehatkan dan diteruskan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya."

Penyebab BPR Callieste bermasalah karena adanya praktek perbankan yang tidak sehat baik oleh
Pengurus maupun Pemegang Saham sehingga kinerja keuangan BPR menjadi buruk terutama rasio
KPMM tidak memenuhi standar yang ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku paling sedikit 8%.

"Otoritas Jasa Keuangan mengimbau kepada nasabah BPR agar tetap tenang karena dana masyarakat
di perbankan termasuk BPR dijamin LPS sesuai ketentuan yang berlaku," ujar OJK.

Berdasarkan kasus yang anda baca, sebutkan aturan dalam melaksanakan pegawasan kesehatan
bank dan pokok-pokok yang diatur dalam peraturan tersebut!

Assalamu’alaikum wr wb,

Izin menjawab diskusi ,

Dalam UU No.7 Tahun 1992 yang diperbarui dengan UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan,
dijelaskan aturan dalam melaksanakan pengawasan kesehatan bank.

Peraturan ini tertuang dalam Pasal 29 ayat 2 yang mewajibkan bank untuk memelihara tingkat
kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen,
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.

Peraturan teknis kemudian diturunkan dalam peraturan Bank Indonesia, seperti PBI
No.6/10/PBI/2004 tentang sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang diperbarui menjadi
PBI No.13/1/PBI/2011.
Setelah berdirinya OJK, peraturan Bank Indonesia digantikan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.4/PJOK.03/2016 tentang penilaian kesehatan bank umum.

Pokok-pokok yang diatur dalam pengawasan kesehatan bank sesuai POJK No.4 Tahun 2016 meliputi
penilaian kesehatan bank, faktor penilaian, self-assessment, periode penilaian, dan tindakan yang
diambil jika ditemukan permasalahan atau pelanggaran yang signifikan.

Pengawasan kesehatan bank dilakukan oleh OJK dengan mengacu pada POJK No.4 Tahun 2016.

Berdasarkan peraturan tersebut, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara
berkala dengan menggunakan pendekatan risiko dan faktor penilaian yang terdiri dari profil risiko,
Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan.

Selain itu, bank juga wajib melakukan self assessment tingkat kesehatan bank dan hasilnya harus
disampaikan kepada dewan komisaris dan Bank Indonesia.

Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan setiap semester dan dilakukan pengkinian sewaktu-waktu
apabila diperlukan.

Jika terdapat permasalahan atau pelanggaran yang signifikan yang memengaruhi atau akan
memengaruhi operasional atau kelangsungan usaha bank, Bank Indonesia berwenang menurunkan
peringkat komposit tingkat kesehatan bank

Referensi :

BMP EKSI4205 Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank – Universitas Terbuka

https://www.bi.go.id/id/publikasi/peraturan/Documents/
2b20d05a805e483fa6f0227e89110694faq_pbi_130112.pdf

https://www.ojk.go.id/id/regulasi/peraturan/Pages/POJK-Nomor-4-PJOK.03-2016.aspx

https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Penilaian-Kesehatan-Bank-Umum.aspx

Anda mungkin juga menyukai