0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang aturan pengawasan kesehatan bank di Indonesia berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 dan POJK No. 4 Tahun 2016. Kesehatan bank meliputi modal, aset, manajemen, likuiditas, dan solvabilitas. Pokok-pokok penilaian kesehatan bank menurut POJK adalah profit risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan dengan pendekatan risiko secara individual maupun konsolidasi setiap semester.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan pengawasan kesehatan bank di Indonesia berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 dan POJK No. 4 Tahun 2016. Kesehatan bank meliputi modal, aset, manajemen, likuiditas, dan solvabilitas. Pokok-pokok penilaian kesehatan bank menurut POJK adalah profit risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan dengan pendekatan risiko secara individual maupun konsolidasi setiap semester.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan pengawasan kesehatan bank di Indonesia berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 dan POJK No. 4 Tahun 2016. Kesehatan bank meliputi modal, aset, manajemen, likuiditas, dan solvabilitas. Pokok-pokok penilaian kesehatan bank menurut POJK adalah profit risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan dengan pendekatan risiko secara individual maupun konsolidasi setiap semester.
Berdasarkan kasus yang anda baca, sebutkan aturan dalam melaksanakan
pegawasan kesehatan bank dan pokok-pokok yang diatur dalam peraturan
tersebut!
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, Kesehatan Bank
mencakup beberapa aspek, antara lain : Kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.
Peranan industri perbankan dalam perekonomian ialah sebagai lembaga
intermediasi dana dan sebagai infrastruktur kebijakan moneter. Oleh karena itu, baik buruknya kinerja industri perbankan akan mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.
Pengawasan kesehatan bank secara teknis diatur dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan POJK No. 4 Tahun 2016 Tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum. Menurutu POJK tersebut, kesehatan bank harus dipelihara dan/atau ditingkatkan agar kepercayaan masyarakt terhadap bank dapat tetap terjaga.
Pokok-pokok penilaian Kesehatan Bank yang diatur dalam POJK No. 4
Tahun 2016 sebagai berikut :
a. Bank (termasuk kantor cabang bank asing) wajib melakukan penilaian
tingkat kesehatan bank baik secara individual maupun konsolidasi dengan menggunakan pendekatan risiko. b. Faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank terdiri dari : profit risiko (risk profile), Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas (earnings) dan permodalan (capital). c. Bank wajib melakukan penilaian sendiri tingkat kesehatan bank dan hasil penilaian sendiri tingkat kesehatan bank yang telah mendapat persetujuan dari direksi wajib disampaikan kepada dewan kominsaris. Selanjutnya, hasil penilaian sendiri dimaksud wajib disampaikan kepada Bank Indonesia. d. Periode penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan paling kurang setiap semester (untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember) serta dilakukan pengkinian sewaktu-waktu apabila diperlukan. e. Apabila dari hasil identifikasi dan penilaian Bank Indonesia ditemukan permasalahan atau pelanggaran yang secara signifikan memengaruhi atau akan memengaruhi operasional dan/atau kelangsungan usaha bank maka Bank Indonesia berwenang menurunkan peringkat komposit tingkat kesehatan bank.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro