Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol Dan Rebusan Sarang Semut (Myrmecodia SP.) Terhadap Bakteri Escherichia Coli
Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol Dan Rebusan Sarang Semut (Myrmecodia SP.) Terhadap Bakteri Escherichia Coli
ISSN : 0853-1943
Roslizawaty, dkk
Laboratorium Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
3
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
4
Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
E-mail: tha_situmorang@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan rebusan sarang semut (Myrmecodia sp.) terhadap bakteri Escherichia
coli. Sarang semut lokal yang diperoleh dari Pasar Lambaro Aceh Besar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan.
Masing-masing perlakuan terdiri atas ekstrak etanol sarang semut dengan konsentrasi 25 dan 50%, rebusan sarang semut, kontrol positif yang
diberi ciprofloksasin 5 g, dan kontrol negatif yang diberi etanol 96% yang digunakan sebagai pelarut ekstrak. Uji antibakteri ekstrak dan
rebusan sarang dilakukan mengunakan metode Kirby Bauer, dengan jumlah bakteri yang disesuaikan dengan standar kekeruhan Mc Farland 3.
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol sarang semut dan rebusan sarang semut
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Rata-rata zona hambat ekstrak etanol sarang semut 25%, 50%, rebusan sarang semut,
kontrol negatif dan kontrol positif secara berturut-turut adalah 10,3; 11,5; 6,67 ; 0; dan 26,3 mm. Ekstrak etanol sarang semut memiliki zona
hambat yang lebih luas dibandingkan dengan rebusan dan semakin tinggi konsentrasi ekstrak semakin luas zona hambat yang terbentuk.
___________________________________________________________________________________________________________________
Kata kunci: ekstrak etanol sarang semut, rebusan sarang semut, Escehrichia coli, aktivitas antibakteria
ABSTRACT
This research was aimed to study the antibacterial activity of ethanolic extract and stewed of ant plant (Myrmecodia sp.) against
Escherichia coli. The local ant plant obtained from Lambaro Aceh-Besar traditional market was extracted by maceration method using ethanol
70%. The sample used on the reserarch were isolates of Escherichia coli. The samples were devided into 5 treatment groups which 3 replication
each. The ethanolic extract of ant plant with the concentration of 25%, 50%, stew of ant plant, ciprofloksasin 5 g as positif control ethanol 96%
as negative control were used as solvent extract. Antibacterial test of ethanolic extract and stewed of ant plant was carried out using Kirby Bauer
method, count of bacteria adjuted with turbidity standart of Mc Frland 3. Data obtained was analyzed descriptively. The avearage of inhibition
zone from ethanolic extract of ant plant 25%, 50%, stewed of ant plant, negative control, and positive control 10.3 mm, 11.5 mm, 6.67 mm, 0 mm,
dan 26.3 mm. Ethanoicl exract of ant plant has wider inhibition zone than stewed of ant plant and higher the concentration of ethanolic extract
the the inhibition zone formed.
___________________________________________________________________________________________________________________
Key words: ethanols extract of ant plant, stew of ant plant, Escehrichia coli, antibacterial activity
PENDAHULUAN
Infeksi merupakan penyebab utama penyakit di
dunia terutama di daerah tropis seperti Indonesia
karena temperatur yang tropis, dan kelembaban tinggi
sehingga mikroba dapat tumbuh subur (Davey, 2005).
Infeksi dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme
seperti virus, bakteri, jamur, riketsia, protozoa, dan
bakteri (Gibson, 1996). Salah satu bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit infeksi pada hewan dan
manusia adalah Escherichia coli. Angka infeksi yang
sangat tinggi dari bakteri Escherichia coli merupakan
ancaman yang dapat membahayakan kesehatan hewan,
sehingga menyebabkan penurunan angka produktivitas
ternak (Fardiaz, 1992).
Menurut Rostina (2009), secara umum penyakit
infeksi dapat disembuhkan dengan menggunakan
antibiotik. Penggunaan antibiotik untuk infeksi lokal
telah dikurangi karena kecenderungan menimbulkan
hipersensitivitas secara lokal pada kulit atau membran
6,701,0
Cifroploksasin
26,31,0
Etanol 96%
0,00+0,0
Roslizawaty, dkk
93
94